f. Evaluasi Evaluation
Diartikan sebagai dengan kemampuan-kemampuan untuk melakukan Justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-
penilaian ini berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari Subjek penelitian atau responden
kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas Notoatmodjo, 2005.
2.1.2 Sikap
Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya
dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari prilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang
dalam kehidupan sehari-hari adalah merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial Notoatmodjo, 2005.
Sikap berasal dari pengalaman atau dari orang terdekat kita. Mereka dapat mengakrabkan kita kepada sesuatu, atau menyebabkan kita menolaknya WHO,
1988. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau obyek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat,
tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Menurut Notoatmodjo 2005, sikap juga mempunyai tingkatan berdasarkan
intensitasnya yang terdiri dari empat tingkatan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Menerima receiving, diartikan bahwa seseorang atau subyek mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan. 2.
Merespon responding, diartikan memberikan jawaban bila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah indikasi dari
sikap. 3.
Menghargai valuting, diartikan mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab responsible, bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang yang paling tinggi. Misalnya seorang ayah harus bertanggung jawab terhadap
keluarganya. Untuk mengetahui sikap seseorang dapat diukur secara langsung dan tidak
langsung. Pengukuran secara langsung dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang stimulus atau objek yang bersangkutan. Sedangkan
pengukuran tidak langsung dengan pemberian angket Notoatmodjo, 2005.
2.1.3 Proses Perubahan Perilaku
Proses perubahan perilaku akan menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap mental, sehingga mereka tahu, mau dan mampu
melaksanakan perubahan-perubahan dalam usaha peningkatan kualitas kesehatan Luice, 2005. Menurut WHO 1988 yang diterjemahkan oleh Tjitarsa 1992, ada
empat faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merubah perilakunya adapun faktor-faktor tersebut sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Pikiran dan perasaan. Banyak hal yang dapat dirasakan dan kita pikirkan
mengenai dunia yang kita diami ini. Pikiran dan perasaan ini dibentuk oleh pengetahuan, kepercayaan, sikap dan nilai yang kita miliki. Keempat faktor
ini akan membantu kita untuk memilih jalan manakah yang akan ditempuh kalau menghadapi persoalan.
2. Orang yang berarti bagi kita. Perilaku dapat ditumbuhkan oleh orang yang
amat berarti dalam hidup kita. Bila seseorang amat berarti bagi kita, kita akan mendengar petuahnya dan kita akan berusaha meneladaninya.
3. Sumber daya. Adapun sumber daya meliputi sarana, dana, waktu, tenaga,
pelayanan, ketrampilan dan bahan. Lokasi sumber daya bahan juga amat menentukan. Apabila sumber daya itu terdapat jauh dari masyarakat,
mungkin sekali tidak akan dipakai. Melaksanakan banyak perjalanan dalam waktu singkat juga mempengaruhi perilaku manusia.
4. Budaya. Pada umumnya perilaku, kepercayaan, nilai dan pemakaian sumber
daya dimasyarakat akan membentuk pola hidup masyarakat itu dikenal sebagai budaya. Budaya berkembang selama ratusan bahkan ribuan tahun
karena manusia hidup bersama dan saling bertukar pengalaman didalam lingkungan tertentu.
Menurut Notoatmodjo, 2005 untuk merubah atau memotivasi seseorang agar menerima sikap dan kebiasaan baru bukanlah hal yang mudah dan cepat tetapi
tergantung pada: a.
Proses Intra-personal yaitu keuntungan apa yang diperoleh seseorang dengan merubah pendapatannya.
Universitas Sumatera Utara
b. Proses Inter-personal yaitu apakah dengan menerima gagasan baru itu, dia
tidak tersisih dari kelompok. Menurut WHO 1988 yang diterjemahkan oleh Tjitarsa 1992, Perubahan
Perilaku seseorang dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu : 1.
Perubahan Alamiah Natural change, adalah perubahan yang dikarenakan perubahan pada lingkungan fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi dimana dia
hidup dan beraktivitas. 2.
Perubahan Terencana Planned Change adalah perubahan ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.
3. Perubahan dari hal kesediaannya untuk berubah Readdiness to change
adalah perubahan yang terjadi apabila terdapat suatu inovasi atau program- program baru, maka yang terjadi adalah sebagian orang cepat mengalami
perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban. Hal ini karena setiap orang mempunyai kesedian untuk berubah yang berbeda-beda.
2.2 Penyuluhan