Pengujian Hipotesis Interpretasi Data

58 Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95 α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = 5 untuk kedua kelompok sampel penelitian. Dari tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok sampel penelitian berdistribusi normal karena memenuhi hitung ≤ tabel .

2. Uji Homogenitas Tes Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa.

Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dicari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas didapat dengan menggunakan uji Fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu, kedua kelompok dikatakan homogen apabila F hitung ≤ F tabel diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Hasil uji homogenitas posttest kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah, sedangkan perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14.b. Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Posttest Statistik S 2 eksp 265,19 S 2 kon 322 S 2 gab 292,32 F hit 1,21 F tab 1,79 Kesimpulan Homogen Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95 α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = 5 untuk kedua kelompok sampel penelitian. Dari tabel 6 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok sampel penelitian homogen karena memenuhi persyaratan F hit ≤ F tab.

3. Pengujian Hipotesis dan Penelitian

a. Pengujian Hipotesis

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah skor posttest kelompok eksperimen yang menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik 59 lebih besar secara signifikan dibandingkan dengan skor posttest kelompok kontrol yang menggunakan pendekatan konvensional. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut: Rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa yang diajar dengan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik PMR sama dengan siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional Rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa yang diajar dengan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik PMR lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional Pengujian hipotesis tersebut akan diuji dengan menggunakan rumus uji-t, dengan kriteria pengujian yaitu, jika t hit t tab , maka tolak H o dan terima H a pada tingkat kepercayaan 95. Tabel 4.5. Uji Hipotesis Dua Kelas Penelitian Hasil Posttest Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol N 36 33 X 66,89 36,61 S 16,28 17,94 S gab 292,32 t hitung 7,35 t tabel α = 5, t tab = 1,66 α = 1, t tab = 2,36 Dari perhitungan diperoleh nilai t hit sebesar 7,35 serta t tab sebesar 1,66 pada taraf signifikan 5 dan sebesar 2,36 pada taraf signifikan 1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa t hit berada di daerah penerimaan H a , yaitu t hit t tab . Dengan demikian H o ditolak dan H a diterima baik pada taraf signifikan 5 maupun pada taraf signifikan 1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kemampuan komunikasi matematika siswa yang diberi pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik PMR lebih tinggi dari pada siswa yang diberi pendekatan konvensional. Perhitungan uji hipotesis dapat dilihat dilampiran 14.c. 60

b. Interpretasi Data

Berdasarkan hasil posttest diketahui nilai rata-rata komunikasi matematika kelompok eksperimen sebesar 66,89 dan kelompok kontrol sebesar 36,61. Dari hasil tersebut diketahui bahwa siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik memiliki kenaikan kemampuan komunikasi matematika lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode konvensional. Kedua kelompok tersebut berada pada distribusi normal pada hasil uji posttestnya. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengujian persyaratan analisis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menyatakan bahwa hitung ≤ tabel, dengan nilai tabel pada taraf kepercayaan 95 sebesar 11,07. Selain itu baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol bersifat homogen, berdasarkan hasil uji posttestnya, yang menyatakan bahwa F hitung ≤ F tabel dengan nilai F tabel pada taraf kepercayaan 95 sebesar 1,79. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t, pada taraf kepercayaan 95 dan 99. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai t- hitung sebesar 7,35 dan nilai t- tabel sebesar 1,66 untuk taraf kepercayaan kepercayaan 95 dan 2,36 kepercayaan 99. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai t- hitung berada di daerah penerimaan H a , yaitu t hit t tab atau 1,66 7,35 2,36. Dengan demikian H a diterima dan H o ditolak pada taraf kepercayaan 95 dan pada taraf kepercayaan 99 , hal ini menunjukkan bahwa Kemampuan komunikasi matematika siswa yang diberi pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik PMR lebih tinggi dari pada siswa yang diberi pendekatan konvensional.

C. Pembahasan