Manajemen Permodalan Gross Profit Margin Margin Laba Kotor

berakibat pada sikap kurang percaya masyarakat terhadap bank dan sebagai dampaknya masyarakat enggan berhubungan dengan bank. Sudah barang tetu hal tersebut berdampak negatif terhadap bank karena pendapatanprofit bank akan berkurang. Pada sisi lain kekhawatiran bahwa tinggi atau besarnya kreditpiutangloan, mengisyaratkan pula bahwa ada kredit macet yang cukup besar. Oleh karena itu, dengan kelemahan loan deposit ratio yang terlalu tinggi maka pada akhirnya kelemahan tersebut akan berakibat terhadap penurunan profitabilitas ROA Margo, 1998. Selain pengaruhnya terhadap ROA, Djoko Retnadi,Eko B. Supriyanto dalam bukunya yang berjudul Memilih bank yang sehat: kenali kinerja dan pelayanannya menyebutkan juga bahwa ada pola hubungan yang teratur antara LDR terhadap CAR, bahwa dengan semakin besar LDR sebuah bank, maka CAR bank tersebut akan semakin menurun. Hal ini disebabkan karena dana yang ada pada bank lebih banyak digunakan untuk penyaluran kredit, sehingga modal bank menjadi menurun dimana hal ini secara tidak langsung juga akan mempengaruhi laba suatu bank.

9. Manajemen Permodalan

Modal dapat didefinisikan sebagai sejumlah dana yang ditanamkan ke dalam suatu perusahaan oleh para pemiliknya untuk pembentukan suatu badan usaha, dan dalam perkembangannya modal tersebut dapat susut karena kerugian ataupun berkembang karena keuntungan yang diperoleh Mulyono, 1994:227 dalam Margo Mulyo, 1998. Komponen modal bank 29 meliputi modal yang disetor oleh pemiliknya ditambah cadangan umum dan cadangan lainya serta ditambah lagi sisa labarugi tahun-tahun yang lalu maupun tahun yang berjalan. Sementara fungsi modal adalah: a. Untuk mengukur kemampuan bank dalam menyerap kerugian yang tidak dapat dihindarkan. b. Sebagai sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai batas-batas tertentu. c. Sebagai alat pengukur besar-kecilnya kekayaan yang dimiliki oleh para pemegang saham. d. Dengan modal yang cukup memungkinkan bagi manajemen bank untuk bekerja dengan efisiensi yang tinggi seerti yang dikehendaki oleh para pemegang saham. Modal merupakan faktor yang amat penting bagi perkrmbangan dan kemajuan bank serta upaya untuk tetep menjaga kepercayaan masyarakat. Modal merupakan faktor kunci bagi sebuah bank agar dapat dikatakan sebagai bank yang sehat. Berbagai pihak yang sangat berkepentingan terhadap keberadaan modal yaitu pihak yang sangat berkepentingan terhadap keberadaan modal yaitu pihak pemegang saham misalnya keberadaan modal yang cukup akan memberikan keuntungan yang maksimal. Sedangkan bagi masyarakat posisi modal yang cukup akan memberikan rasa aman karena dana masyarakat yang tersimpan di bank di back up dengan modal yang kuat. Semakin besar modal maka resiko akan semakin kecil bagi pemerintah, modal yang cukup akan mendukung iklim 30 ekonomi yang kodusif bagi pembangun. Tugas yang dilakukan oleh bank berkaitan dengan modal adalah strategi penempatan modal. Bagaimana suatu bank mengoperasikan modal dengan hasil yang optimal dan resiko sekecil mungkin dan bagaimana mempertahankan posisi capital yang tinggi serta selektif terhadap pemberian kredit karena kerugian akibat pengelolaan kredit yang salah akan menyerap modal Mulyono, 1998:143- 144. Manajemen permodalan meliputi capital adequacy ratio atau capital asset ratio dan loan deposit ratio, BI menetapkan standar penilaian permodalan dengan menggunakan capital adequacy ratio CAR. CAR mengukur kemampuan permodalan yang ada serta menutup kemungkinan kerugian dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga. Semakin besar ketentuan minimum CAR yang ditetapkan oleh BI maka semakin besar pula modal yang harus disediakan oleh bank. Alat untuk mengetahui kecukupan modal antara lain capiatal adequacy ratio dan capital asset ratio Mulyono, 1999:118-120 dalam Margo Mulyo, 2003. Equity Capital Capital Adequacy Ratio = x 100 Total Loans + Securities Equity Capital Capital Asset Ratio = x 100 Total Asset 31 Tujuan utama analisis dalam menggunakan rumus permodalan ini adalah: a. Apakah permodalan bank yang ada telah mencukupi untuk mendukung kegiatan bank secara efisien b. Apakah permodalan bank akan mampu untuk menutupi kerugian- kerugian yang tidak dapat dihindarkan c. Apakah kekayaan bank kekayaan pemegang saham semakin besar atau semakin kecil. Pemerintah mengharapkan bank mempunyai CAR yang cukup. Hal ini mengisyaratkan bahwa pemberian kreditloan dan penurunan asset oleh bank masih dapat ditutup oleh equity capital yang tersedia, dimana bank harus ditunjang oleh struktur permodalan yang kuat. Hal ini juga mempengaruhi pada meningkatnya likuiditas minimum Cash Ratio, karena dengan modal yang kuat, maka likuiditas minimum sebuah bank juga akan semakin baik. Modal bank merupakan manifestasi dan keinginan para pemegang saham untuk berperan dalam bisnis perbankan. Modal bank digunkan untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Kepercayaan masyarakat amat penting bagi bank karena dengan rasa percaya masyarakat berhubungan dengan bank, baik untuk menyimpan, memperoleh kredit maupun dalam bidang usaha bank yang lain. Dampak dari sikap positif masyarakat tersebut akan meningkatkan pendapatan bank yang kemudian bermuara pada meningkatnya return on asset Margo, 1998. 32

C. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), CASH RATIO (CR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN LOAN TO ASSET RATIO (LAR) TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Empiris Pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015)

1 35 22

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 90

PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, TERHADAP PROFITABILITAS DI SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK.

0 1 135

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING LOAN DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 101

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 2

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 22

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 4

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8