Cash Ratio Gross Profit Margin Margin Laba Kotor

perusahaan pemegang saham, setelah semua biaya pembiayaan dipertimbangkan. Dapat dirumuskan sebagai berikut James Van Horne, 1995 ROE = Laba Bersih Total Equity Pemegang Saham

d. Gross Profit Margin Margin Laba Kotor

Pengertian marjin laba kotor menurut James Van Horne 1995 : 135 dalm bukunya Manajemen Keuangan adalah: “Marjin laba kotor adalah perbandingan antara laba kotor dengan jumlah penjualan bersih”. Rumus untuk menghitung marjin laba kotor sebagai berikut: Margin Laba Kotor = Laba Kotor x 100 Penjualan

7. Cash Ratio

Cash Ratio adalah alat pengukuran likuiditas minimum yang wajib dipelihara oleh setiap bank. Cash ratio merupakan perbandingan antara alat-alat likuid yang dukuasai bank, dengan kewajiban yang segera dibayar. Rumus cash ratio dalam Value based management.net dituliskan sebagai berikut : Cash + cash equivalent Cash ratio = x 100 Current Liabilities 22 Alat-alat likuid yang dikuasai bank adalah bagian dari kekayaan bank aktiva yang berbentuk uang tunai cash. Komponen-komponen alat likuid untuk semua jenis bank adalah sama, yaitu saldo kas dan saldo rekening pada BI. Untuk memperhitungkan cash ratio, hanya dua pos diatas saja yang dianggap sebagai alat-alat likuid. Namun secara teoritis masih ada lagi komponen alat likuid yang diuasai yakni saldo giro pada bank lain disamping saldo khusus untuk jaminan clearing. Khusus untuk saldo jaminan clearing jumlahya telah termasuk dalam saldo rekening pada BI margo,1998. Ketika pemerintah menurunkan batas minimal cash ratio dari 15 menjadi 2, tujuan pemerintah agar bank lebih leluasa memberikan kredit kepada masyarakat karena turunya batas minimal cash ratio maka loanable fund akan menjadi besar. Dengan lebih leluasanya bank memberikan kredit menunjang harapan pemerintah agar bisa menggalakkan perekonomian melalui peningkatan produktivitas sektor riil. Tetapi kemudian batas minimal 2 dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru yaitu inflasi, akibat bertambahnya jumlah uang beredar. Kekhawatiran ini mendasari kebijakan batas minimal 2 diubah menjadi 3 dan terakir diubah lagi menjadi 5, sehingga mengakibatkan loanable fund lebih kecil dibandingkan dengan batas minimal cash ratio 2. Penentuan cash ratio merupakan pilihan yang saling bertolak belakang bagi dunia perbankan, jika cash ratio ditentukan pada posisi tinggi agar likuiditas aman, maka loanabel fund kecil sehingga berakibat profit bank 23 dari pendapatan bunga akan kecil. Sebaliknya jika posisi cash ratio rendah maka loanabel fund besar yang jika direalisasi dalam bentuk kredit maka profit bank dari pendapatan bunga akan besar margo,1998. Diskusi Panel Economic Outlook 2008 menyebutkan bahwa cash ratio juga mempunyai hubungan yang negatif dengan LDR, dimana saat cash ratio tinggi dapat diartikan bahwa dana yang ada pada bank digunakan untuk menjaga batas likuiditas minimum sehingga dana yang dipinjamkan kecil LDR turun. Hal ini secara tidak langsung juga akan mempengaruhi profitabilitas bank yang juga akan semakin menurun karena semaikin berkurangnya pendapatan bank dari bunga. Selain hubungannya dengan LDR, cash ratio juga mempunyai hubungan yang berbanding lurus dengan CAR, dimana saat cash ratio tinggi, maka permodalan suatu bank juga dapat dikatakan tinggi Walewangko, 2008. Komponen kewajiban segera dibayar menurut sinaungan dalam bukunya yang berjudul manajemen dana bank adalah: a. Giro, yang dimsukkan ke dalam pos ini adalah: simpanan-simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan. b. Deposito berjangka, yang dimasukkan dalam pos ini adalah deposito berjangka dan depoit on call yang penarikannya dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pihak ketiga dengan bank. 24 c. Tabungan, yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah: simpanan-simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat da cara- cara tertentu. d. Kewajiban jangka pendek lainnya, yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah semua kewajiban bank kepada pihak ketiga selain kewajiban yang disebutkan yaitu giro, deposito dan tabungan yang berjangka waktu sampai dengan 24 bulan dapat ditagih oleh pemiliknya dan harus segera dibayar. Di dalam pos ini dicatat pula semua kewajiban baik kepada pemerintah pusat seperti pajak penghasilan pph, pajak bumi dan bangunan PBB dan pajak-pajak lainnya yang masih harus disetorkan ke kas negara. Jika suatu bank ingin memperbesar cash ratio maka cara yang harus ditempuh sebaiknya memperbesar posisi aktiva lancar yaitu kas dan simpanan giro di BI atau memperkecil kewajiban jangka pendek lainnya.

8. Loan Deposit Ratio

Dokumen yang terkait

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), CASH RATIO (CR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN LOAN TO ASSET RATIO (LAR) TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Empiris Pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015)

1 35 22

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 90

PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, TERHADAP PROFITABILITAS DI SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK.

0 1 135

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING LOAN DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 101

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 2

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 22

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 4

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8