Dengan Mauizhah Hasanah nasehatpelajaran yang baik
b. Metode diskusi
Metode ini dilakukan dengan cara berdiskusi, khususnya dalam penyampaian materi, sehingga menimbulkan pengertian serta perubahan
tingkah laku.
20
Kelebihan pada metode ini antara lain kesimpulan yang dihasilkan
dalam diskusi
akan mudah
dipahami. Adapun
kekurangannya sulit untuk diramalkan arah penyelesaian diskusi, dan diskusi akan gagal bila tidak dapat mengarahkannya.
c. Metode Ceramah
Metode ceramah ini sangat tepat, apabila jamaah yang dihadapi merupakan kelompok orang yang berjumlah besar dan perlu dihadapi
secara sekaligus. Kelebihan metode ini adalah adanya karakteristik tersendiri dan peluang keberhasilannya pun berbeda dengan metode
lainnya, serta dalam waktu cepat dapat disampaikan materi yang sebanyak-banyaknya. Sedangkan kekurangannya, bila penceramah tidak
memperhatikan segi psikologis jamaahnya, maka materi ceramah yang disampaikan tidak sesuai dan membosankan.
d. Metode Tanya Jawab
Metode ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi dakwah sehingga mendorong mereka yang mendengarkan atau menanyakan
masalah yang dirasa belum dimengerti dan dai sebagai penjawabnya. Kelebihan pada metode ini adalah dapat digunakan sebagai
komunikasi dua arah dan forum yang lebih hidup, dimana mubalig dan
20
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Pedoman Guru Agama Lanjutan Atas, Jakarta : 1974, hal. 15
jamaahnya sama-sama aktif memberikan kesempatan untuk melakukan hal-hal yang kurang jelas di hati para jamaah. Sedangkan kekurangan
dari metode ini adalah hal ini membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikannya.
Dalam arti sempit media dakwah dapat diartikan sebagai alat bantu dakwah. Alat bantu dakwah berarti media dakwah memiliki peranan
atau kedudukan sebagai penunjang tercapainya tujuan. Artinya proses dakwah tanpa adanya media masih dapat mencapai tujuan yang
semaksimal mungkin. Hakekat dakwah adalah mempengaruhi dan mengajak
manusia untuk
mengikuti menjalankan
ideologi pengajaknya. Sedangkan pengajak dai sudah barang tentu memiliki
tujuan yang hendak dicapainya. Proses dakwah tersebut agar mencapai tujuan yang efektif dan efisien, dai harus mengorganisir komponen-
komponen unsur dakwah secara baik dan tepat. Salah satu komponennya adalah media dakwah .
Ada beberapa media komunikasi dakwah, yang dapat digolongkan menjadi lima golongan besar, yaitu:
1. Lisan : termasuk dalam bentuk ini adalah khutbah, pidato, diskusi,
seminar, musyawarah, nasihat, ramah tamah dalam suatu acara, obrolan secara bebas setiap ada kesempatan yang semuanya dilakukan
dengan lisan atau bersuara.
2. Tulisan: dakwah yang dilakukan dengan perantara tulisan
umpamanya; buku-buku, majalah surat kabar, buletin, risalah, kuliah- kuliah tertulis, pamplet, pengumuman tertulis, spanduk-spanduk dan
lain sebagainya.
3. Lukisan: yakni gambar-ganbar dalam seni lukis, foto dan lain
sebagainya. Bentuk terlukis ini banyak menarik perhatian orang banyak dan dipakai untuk menggambarkan suatu maksud yang ingin
disampaikan kepada orang lain termasuk umpamanya komik-komik bergambar islami untuk anak-anak.
4. Audio Visual : yaitu suatu cara menyampaikan sekaligus merangsang
penglihatan dan pendengaran. Bentuk ini dilaksanakan dalam televisi, radio, film, dan sebagainya.
5. Akhlak : yaitu suatu cara menyampaikan langsung ditunjukkan dalam
bentuk perbuatan yang nyata.
21
Di zaman kemajuan sekarang ini dakwah tidaklah cukup disampaikan
dengan lisan belaka tanpa bantuan alat-alat modern yang sekarang ini terkenal dengan sebutan alat-alat komunikasi massa, yaitu pers
percetakan, radio, film dan televisi. Kata-kata yang terucapkan hanya dapat terjangkau jarak yang sangat terbatas pada waktu dan ruang.
Dakwah yang disampaikan dalam surat-surat kabar, majalah, brosur dan buku-buku, misalnya bukan hanya sampai pada orang-orang yang
hidup sekarang, tetapi sampai pada masyarakat yang hidup berabad-abad sampai pada zaman yang akan datang. Dakwah yang disampaikan dengan
radio bukan hanya didengar oleh orang-orang setempat, tetapi pada saat itu juga dapat menembus luar angkasa dan didengar bukan hanya diseluruh
Indonesia, tetapi diseluruh dunia. Lain pula dengan film dan televisi, disini dakwah itu berbentuk audio visual, sehingga panca indera mata dan telinga
serta emosi manusia sekaligus menerima dan menanggapi maksud-maksud dan tujuan dakwah yang diharapkan itu.
22
Kenyataan membuktikan bahwa hubungan antara manusia sekarang ini, hampir-hampir tidak bisa menghindarkan diri dari pemakaian alat-alat
21
Hamzah Yakub, Publisistik Islam : Teknik Dakwah dan Leadership, Bandung : Diponegoro, 1998, hal. 47-48
22
Abdul Munir Mulkan, Idiologisasi Gerakan Dakwah, Yogyakarta : SIPERS, 1996, hal. 58
komunikasi massa bahkan menurut Carl Hovlan, ciri yang menonjol bagi abad XX ini adalah kenyataan bahwa kita hidup dalam abad komunikasi
massa. Bagi masyarakat kita, koran, radio, televisi, film, majalah-majalah, buku-buku dan lain-lain semua itu menjadi sumber pokok untuk
mengetahui kenyataan, pendapat, hiburan dan penerangan.
23
e. Materi Dakwah
Tidak lain adalah Islam yang bersumber dari Al- Qur’an dan Hadits
sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syariah, dan akhlak dengan berbagai macam cabang ilmu yang diperoleh darinya. Materi dakwah
bisa bermacam-macam. Ada berupa materi Tauhid atau akidah, fiqh hukum Islam termasuk di dalamnya muamalah, akhlaq, tafsir, hadist
dan lain sebagainya yang substansinya mengajak pada agama Allah yaitu Islam.
Hendaknya pemilihan materi harus disesuaikan dengan konformitas. Publik yang diseru dan kemampuan penyeru atas materi dakwah yang
disampaikan. Sehingga dakwah berjalan efektif dan sampai tujuan. Tidak menimbulkan perlawanan karena intinya memang menebar kedamaian
dan keselamatan. Maka dari itu persentuhan dengan budaya lokal harus benar-benar disinergikan dengan baik.
Berdasarkan pada surat an-Nahl ayat 125 di atas, Sayyid Qutb memberikan pendapat tentang metode yang dipakai dalam berdakwah.
Berikut ini penjelasannya;
23
R.H.A Suminto, Problematika Dakwah, Jakarta : Tintamas, 1973, hal. 47
dengan ayat tersebut al Quran telah melukiskan pokok-pokok dan prinsip-prinsip dakwah, dan menunjukkan cara dan jalannya, dan
menggambarkan sistem metode untuk para utusan Nabi dan Rasul yang mulia, dan bagi para penyeru para dai dan daiyah yang datang setelah
mereka, sesuai dengan undang-undang atau dasar hukum yang telah ditetapkan oleh Allah dalam kitab atau agama yang lurus. Sesungguhnya
dakwah adalah seruan menuju jalan Allah. Tidak untuk jalan pribadi sang penyeru atau kelompoknya. Tidak boleh seorang penyeru dai dan daiyah
dalam dakwahnya kecuali berniat untuk melaksanakan kewajibannya karena Allah lillah, jika tidak demikian, tidak manfaat seruannya tersebut,
tidak juga seruan dan siapa saja yang mengikuti ajakannya, pahalannya akan ditentukan oleh Allah SWT.
Dakwah merupakan suatu kegiatan mengajak umat manusia kepada
jalan yang hak dan diridhoi oleh Allah SWT. Penyampaian ajaran Islam kepada umat manusia bisa dilakukan secara individu dan kelompok tertentu
untuk mencapai tujuan tertentu. Inti dari dakwah adalah perubahan dari yang buruk menjadi baik, dari yang salah menjadi benar, dari yang gelap
menuju terang. f. Tujuan Dakwah
Tujuan dari dakwah adalah untuk mengajak umat manusia kepada jalan yang baik, jalan yang diridhoi Allah SWT sehingga terbentuknya :
1 Khoirul Bariyyah sebaik-baik manusia
2 Khoirul Usroh sebaik-baik saudara
3 Khoirul Jamaah sebaik-baik kelompok
4 Khoirul Ummah sebaik-baik umat
Selain itu dakwah Islam memiliki tujuan agar supaya timbul dalam diri umat manusia suatu pengertian tentang nilai-nilai ajaran Islam,
kesadaran sikap, penghayatan, serta pengamalan terhadap ajaran agama dengan ikhlas. Abdul Rosyad Shaleh berpendapat “tujuan utama dakwah
adalah nilai atau hasil yang ingin dicapai oleh keseluruhan tindakan yakni terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat
yang diridhoi oleh Allah SWT.
24
Tujuan dakwah menurut H.M. Arifin dalam bukuunya yang berjudul “Psikologi Dakwah” adalah mencapai masyarakat yang adil dan makmur
serta mendapat ridha Allah SWT. Jika ditinjau dari aspek psikologis yaitu untuk menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan, dan pengalaman
ajaran agama yang disampaikan oleh seorang da’i. Sehingga ruang lingkup dakwah meliputi masalah pembentukan sikap mental dan pengembangan
motivasi yang bersifat positif dalam aspek kehidupan.
25