Struktur Lembaga Penyiaran Publik TVRI

Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya di bidang program, produksi, siaran berita dan non berita serta pendokumentasian. Direktur Keuangan. Tugasnya ialah melaksanakan Visi, Misi, Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran dan Kebijakan Pengembangan Kelembagan dan Sumber Daya di bidang keuangan, meliputi anggaran, keuangan dan akuntansi. Direktur Teknik. Tugasnya ialah melaksanakan Visi, Misi, Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran, dan Kebijakan Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya di bidang teknik, meliputi teknik produksi, teknik penyiaran, teknik informatika dan teknik media konvergensi. Direktur Umum. Tugasnya ialah melaksanakan Visi, Misi, Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran dan Kebijakan Pengembangan Kelembagan dan Sumber Daya di bidang umum, asset, sumber daya manusia, kelembagaan, organisasi dan ketatalaksanaan. Direktur Pengembangan dan Usaha. Tugasnya ialah melaksanakan Visi, Misi, Kebijakan Umum, Kebijakan Penyiaran dan Kebijakan Pengembangan Kelembagan dan Sumber Daya di bidang pengembangan dan usaha. TVRI Pusat. TVRI Pusat dikelola langsung oleh Dewan Direksi sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Direksi dibantu oleh General Manager dan Manager yang setara dengan Kepala BidangBagian dan Kepala SeksiSubbagian. TVRI Stasiun Daerah. Merupakan satuan kerja TVRI Pusat sekaligus sebagai kekuatan pendukung dalam penyelenggaraan siaran lokal, regional, nasional, dan internasional. Satuan Pengawasan Intern. Dipimpin oleh seorang Kepala yang pelaksanaan tugas dan fungsinya dikoordinasikan langsung oleh Direktur Utama. Pusat Pendidikan dan Pelatihan. Dipimpin oleh seorang Kepala yang pelaksanaan tugas dan fungsinya dikoordinasikan langsung oleh Direktur Utama. Pusat Penelitian dan Pengembangan. Dipimpin oleh seorang Kepala yang pelaksanaan tugas dan fungsinya dikoordinasikan langsung oleh Direktur Utama. Perwakilan Luar Negeri. Penunjukan Perwakilan Luar Negeri dilakukan atas dasar kebutuhan Lembaga Penyiaran Publik TVRI, dengan prinsip kehati-hatian, efektif dan efisien. Penunjukan Perwakilan Luar Negeri dilakukan oleh Dewan Direksi atas persetujuan Dewan Pengawas dan dikoordinasikan dengan Departemen Luar Negeri RI. Lembaga Penyiaran Publik Lokal yang berafiliasi dengan TVRI. Proses afiliasi Lembaga Penyiaran Publik Lokal dengan TVRI diatur dalam perjanjian kerjasama setelah mendapat persetujuan Dewan Pengawas.

3. Pengertian Kitab Kuning

1. Sejarah Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari

Kitab kuning adalah sebuah kitab klasik yang ditulis dalam bahasa arab yang usianya lebih tua dan sering dipelajari terutama dikalangan santri. Dan merupakan istilah untuk kitab yang kertasnya kuning saja, akan tetapi ia merupakan istilah untuk kitab yang dikarang oleh para cendekiawan masa silam. Istilah tersebut digunakan karena mayoritas kitab klasik menggunakan kertas kuning, namun belakangan ini penerbit- penerbit banyak yang menggunakan kertas putih. Yang pasti, istilah tersebut digunakan untuk produk pemikiran salaf. Acara kajian kitab kuning shahih bukhari di TVRI, merupakan acara keagamaan atau bisa dibilang kegiatan dakwah, yang disiarkan atau ditayangkan melalui televisi, yang mendapat respon baik dari semua kalangan masyarakat. Acara ini dikemas dengan sedemikian rupa sehingga memiliki nuansa yang berbeda dari yang ada, selain itu banyak mengandung pesan-pesan dakwah yang bermanfaat bagi seluruh pemirsa yang menyaksikannya. Pesan dakwah yang disampaikan melalui acara kajian kitab kuning shahih bukhari di TVRI tujuannya adalah agar umat muslim khususnya dapat memahami hadits lebih mendalam dam mempelajari sunnah- sunnah Rasulullah SAW. Berawal dari seorang Ustadz yakni Yusuf Mansur yang membuat acara ini narasumber dalam acara ini adalah Ustadz Lutfi Fathullah yang gemar membaca kitab-kitab yang berhubungan dengan hadits. Banyak hal yang bermanfaat yang bisa diambil, bahkan hal-hal yang belum pernah diketahui dan sangat menarik, yang membuat penasaran, karena menurut beliau bahwa yang namanya islam beserta dengan al- Qur’an dan Hadits sangat penting dalam mempelajari ajaran-ajaran islam. Lalu dari rasa ketertarikan terhadap ilmu Al- Qur’an dan Hadist, maka terbentuklah acara kajian kitab kuning “Shahih Bukhari” pada bulan Januari tahun 2011. Dan berjalan cukup baik di semua kalangan masyarakat dengan adanya acara ini juga untuk memberikan respon yang positif untuk mengkaji kitab kuning yang di kenal sulit menjadi mudah untuk di fahami dan diperkenalkan dengan alat yang sudah canggih dan modern. Adapun kitab yang dipakai dalam acara ini adalah kitab shahih bukhari, imam bukhari lahir pada tahun 809 194 H di bukhara sedangkan nama aslinya ialah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah al- Ju’fi al-Bukhari. Beliau mulai menghafal hadits-hadits Nabi sejak umur 10 tahun, dan pada umur 16 tahun sudah banyak hadits yang dihafalkan. Dalam menyelidiki hadits Nabi itu berkelana menuju Bagdad, Basrah, Kufah, Mekkah, Syam, Homs, Askalan, Bagdad, Naisabur dan Mesir. Bukhari telah menemui guru-guru yang membantunya dalam berbagai ilmu, sehingga kemudian ia bergelar Amirul Mu’minin dalam hadits, sedangkan Imam Muslim menyebutnya sebagai Doktor ahli hadits dan kepala ahli-ahli hadits. Ia berhasil membedakan antara hadits yang shahih dengan yang tidak shahih walaupun dibalik sanadnya dan matannya karena keahliannya. Karya tulisannya yang bernama “Aljamiush Shahih” telah menyita waktunya selama 16 tahun, dan setiap kali akan menulis hadits-hadits itu ia bershalat dua rakaat dan beristikharah kepada Allah. Buku tersebut adalah merupakan buku hadits yang paling shahih diantara buku-buku hadits Sunnah, paling shahih sesudah al- Qur’an, dan para imam ahli hadits mengakuinya untuk diterima ummat Islam. Hadits Shahih Bukhari telah diterima oleh ulama salaf dan khalaf, yang sebelumnya tidak pernah muncul sebuah buku hadits yang bisa melepaskan diri dari hadits-hadits yang tidak shahih. Dan menurut Dzahabi: “Shahih Bukhari adalah sebuah buku Islam yang paling agung sesudah Qur’an”. Kata Syaikhul Islam Ibn Hajar: “Para Ulama sepakat menyatakan bahwa Shahih Bukhari lebih istimewa dari Shahih Muslim”. Kata Daraquthani: “Tanpa Shahih Bukhari maka shahih muslim tidak akan muncul”.Selain buku tersebut, Imam Bukhari menulis sebanyak 20 buku yang antara lain adalah “Attarikhul Kabir Sejarah Besar”, yang pada akhir hayatnya buku itu diperluas dua kalinya. Imam Bukhari terkenal sebagai orang shaleh, banyak beribadat, dan ahli pengetahuan, sehingga Imam Muslim menyatakan padanya: “Seseorang tidak akan membenci tuan, kecuali itu adalah orang yang