BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan dari bulan November 2007 sampai Januari 2008, dikumpulkan 30 mata dari 30 penderita katarak yang datang ke Poliklinik Mata di RSUP Haji Adam
Malik Medan. Penderita ditetapkan setelah didiagnosa katarak senilis dan direncanakan menjalani operasi.
Kelompok I sebanyak 15 penderita diberi tablet Acetazolamide 3 x 250 mg hari dan kelompok II sebanyak 15 penderita diberi tetes mata Betaxolol HCl 0,5 2 x 1 tetes
hari. Penentuan pemberian obat untuk kelompok I dan kelompok II dengan menggunakan rancangan acak random tersamar ganda. Disediakan 30 amplop dalam kondisi tertutup, 15
amplop berisi perlakuan dengan tablet Acetazolamide dan 15 amplop lagi berisi perlakuan dengan tetes mata Betaxolol HCl. Setiap penderita yang memenuhi kriteria disuruh
mengambil 1 amplop. Begitu seterusnya hingga jumlah sampel terpenuhi.
Distribusi Jenis Kelamin. Tabel 1 : Distribusi karakteristik menurut jenis kelamin.
Pemberian Obat
Jenis Kelamin
Acetazolamide 250 mg
Betaxolol HCl 0,5 Jumlah
n n
n
Laki-laki 9 64,3 Perempuan 6 37,5
5 10
35,7 62,5
14 16
100,0 100,0
Pada tabel 1 tampak jumlah penderita perempuan lebih banyak dibandingkan laki- laki dimana 10 orang mendapat tetes mata 62,5 sedangkan 6 orang 37,5 mendapat
T. Siti Harilza Zubaidah : Perbandingan Efektivitas Acetazolamide Tablet Dengan Tetes Mata Betaxolol HCl..., 2008 USU e-Repository © 2008
tablet. Jumlah laki-laki yang mendapat tablet 9 orang 64,3 dan yang mendapat tetes mata 5 orang 37,5 .
Distribusi Umur. Tabel 2 : Distribusi karakteristik menurut umur.
Pemberian Obat
Umur Acetazolamide 250mg
Betaxolol HCl 0,5 Jumlah
n n
n 40-49 thn
3 60,0
50-59 thn 60-69 thn
≥ 70 thn 1
8 3
25,0 57,1
42,9 2
3 6
4 40,0
75,0 42,9
57,1 5
4 14
7 100,0
100,0 100,0
100,0
Jumlah terbanyak penderita katarak senilis didapati pada kelompok umur 60-69 tahun yaitu sebanyak 14 orang dimana 8 orang 57,1 mendapat tablet dan 6 orang 42,9
mendapat tetes mata. Jumlah penderita katarak paling sedikit terdapat pada kelompok umur 50-59 tahun yakni sebanyak 4 orang.
Distribusi Suku Bangsa. Tabel 3 : Distribusi karakteristik menurut suku bangsa.
Pemberian Obat
Suku Bangsa Acetazolamide
250 mg Betaxolol HCl 0,5
Jumlah n
n n
Mandailing 4 80,0
Jawa Karo
Batak Melayu
Minang Pak-Pak
Aceh 4
4 1
1 1
57,1 66,7
14,3
100,0 100,0
1 3
2 6
2 1
20,0 42,9
33,3 85,7
100,0 100,0
5 7
6 7
2 1
1 1
100,0 100,0
100,0 100,0
100,0 100,0
100,0 100,0
Terdapat 8 kelompok suku bangsa yang diperoleh dari 30 penderita katarak yang tampak pada tabel 3 diatas. Suku Jawa dan Batak mempunyai jumlah terbanyak masing-
T. Siti Harilza Zubaidah : Perbandingan Efektivitas Acetazolamide Tablet Dengan Tetes Mata Betaxolol HCl..., 2008 USU e-Repository © 2008
masing 7 orang sedangkan suku Minang, Pak-Pak dan Aceh merupakan jumlah terkecil yaitu masing-masing 1 orang. .
Distribusi Tajam Penglihatan Mata Kanan OD. Tabel 4 : Distribusi karakteristik menurut tajam penglihatan OD.
Pemberian Obat
Visus OD Acetazolamide
250 mg Betaxolol HCl 0,5
Jumlah n
n n
360 1 100,0
1,560 160
160 2
6 40,0
50,0 1
3 6
100,0 60,0
50,0 1
1 5
12 100,0
100,0 100,0
100,0
Pada tabel 4 diatas jumlah terbanyak penderita katarak terdapat pada kelompok visus OD 160 yaitu sebanyak 12 orang dimana 6 orang 50 mendapat tablet dan 6
orang lagi mendapat tetes mata 50 .
Distribusi Tajam Penglihatan Mata Kiri OS. Tabel 5 : Distribusi karakteristik menurut tajam penglihatan OS.
Pemberian Obat
Visus OS Acetazolamide
250 mg Betaxolol HCl 0,5
Jumlah n
n n
260 2 50,0
160 160
4 66,7
2 1
2 50,0
100,0 33,3
4 1
6 100,0
100,0 100,0
Pada penderita katarak dengan kelompok visus OS 160, yang mendapat tablet sebanyak 4 orang 66,7 dan yang mendapat tetes mata ada 2 orang 33,3 . Jumlah
terkecil tampak pada kelompok visus 160 yaitu sebanyak 1 orang 100 .
T. Siti Harilza Zubaidah : Perbandingan Efektivitas Acetazolamide Tablet Dengan Tetes Mata Betaxolol HCl..., 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 6 : Perubahan TIO OD Penderita Katarak Yang Diberi Perlakuan Dengan Uji t berpasangan.
n
SD x
±
P Acetazolamide
T0 – T1 9
3,56 ± 2,651 0,004
T1 – T2 8
0,25 ± 3,454 0,844
T2 – T3 8
5,50 ± 3,505 0,003
Betaxolol HCl X0 – X1
10 3,00 ± 1,700
0,0001 X1 – X2
10 4,50 ± 3,408
0,002 Pada tabel 6 diatas, pengukuran Acetazolamide awal hingga pengukuran pertama
menunjukkan penurunan yang signifikan p = 0,004, begitu juga dari pengukuran kedua hingga pengukuran ketiga mengalami penurunan yang signifikan p = 0,003 sedangkan
dari pengukuran pertama hingga pengukuran kedua tidak mengalami penurunan yang signifikan p = 0,844.
Sedangkan pada Betaxolol HCl, pengukuran awal hingga pengukuran pertama menunjukkan penurunan yang signifikan p = 0,0001, begitu juga dari pengukuran
pertama hingga pengukuran kedua mengalami penurunan yang signifikan p = 0,002.
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
Waktu pengukuran M
e a
ns of
TO D
m m
H g
Pengukuran awal 13.00 WIB
Pengukuran kedua 22.00 WIB
Pengukuran pertama 14.00 WIB
Pengukuran ketiga 07.00 WIB
Gambar 1. Perubahan TIO OD yang diberi obat tablet.
T. Siti Harilza Zubaidah : Perbandingan Efektivitas Acetazolamide Tablet Dengan Tetes Mata Betaxolol HCl..., 2008 USU e-Repository © 2008
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
Waktu pengukuran M
e a
ns of
TO D
m m
H g
Pengukuran awal 18.00 WIB
Pengukuran pertama 19.00 WIB
Pengukuran kedua 07.00 WIB
Gambar 2. Perubahan TIO OD yang diberi obat tetes.
Tabel 7 : Perubahan TIO OS Penderita Katarak Yang Diberi Perlakuan Dengan Uji t berpasangan.
n
SD x
±
P Acetazolamide
T0 – T1 6
4,67 ± 2,066 0,003
T1 – T2 4
0,50 ± 2,380 0,703
T2 – T3 4
5,25 ± 1,500 0,006
Betaxolol HCl X0 – X1
5 3,00 ± 1,414
0,009 X1 – X2
5 4,00 ± 2,915
0,037 Pada tabel 7 tampak pengukuran Acetazolamide awal hingga pengukuran pertama
menunjukkan penurunan yang signifikan p = 0,003, begitu juga dari pengukuran kedua hingga pengukuran ketiga mengalami penurunan yang signifikan p = 0,006 sedangkan
dari pengukuran pertama hingga pengukuran kedua tidak mengalami penurunan yang signifikan p = 0,703.
Pada Betaxolol HCl, pengukuran awal hingga pengukuran pertama menunjukkan penurunan yang signifikan p = 0,009, begitu juga dari pengukuran pertama hingga
pengukuran kedua mengalami penurunan yang signifikan p = 0,037.
T. Siti Harilza Zubaidah : Perbandingan Efektivitas Acetazolamide Tablet Dengan Tetes Mata Betaxolol HCl..., 2008 USU e-Repository © 2008
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
Waktu pengukuran M
e a
ns of TO
D mm
H g
Pengukuran awal 13.00 WIB
Pengukuran kedua 22.00 WIB
Pengukuran pertama 14.00 WIB
Pengukuran ketiga 07.00 WIB
Gambar 3. Perubahan TIO OS yang diberi obat tablet.
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
Waktu pengukuran M
e a
ns of
TO D
m m
H g
Pengukuran awal 18.00 WIB
Pengukuran pertama 19.00 WIB
Pengukuran kedua 07.00 WIB
Gambar 4. Perubahan TIO OS yang diberi obat tetes.
T. Siti Harilza Zubaidah : Perbandingan Efektivitas Acetazolamide Tablet Dengan Tetes Mata Betaxolol HCl..., 2008 USU e-Repository © 2008
Tabel 8 : Tekanan intra-okuli sebelum dan sesudah pemberian obat serta penurunan tekanan pada kedua kelompok penelitian.
Acetazolamide Betaxolol HCl
No T0 T3 P No X0 X2 P
1 21 12 9 1 19 11 8 2 18 10 8 2 16 6 10
3 19 14 5 3 14 11 3 4 19 8 11 4 21 6 15
5 19 10 9 5 17 11 6 6 19 10 9 6 19 10 9
7 19 10 9 7 16 8 8 8 19 12 7 8 15 8 7
9 19 7 12 9 21 12 9
10 21 16 5 10 16 12 4 11 19 12 7 11 14 7 7
12 19 7 12 12 17 10 7 13 21 11 10 13 14 7 7
14 19 11 8 14 16 12 4 15 16 8 8 15 18 12 6
Tabel 9 : Perhitungan statistik tekanan intra-okuli sebelum dan sesudah pemberian obat serta penurunan tekanan pada kedua kelompok
penelitian dengan uji t test.
Tekanan intra-okuli Penurunan
X ± SD Kelompok
Perlakuan n T0X0 n T3X2
n X ± SD Persentase
rata-rata penurunan
1. TIO OD Acetazolamide
9 19,44±0,882 9 11,22±2,587
9 8,22± 2,279 42,28
250 mg Betaxolol HCl
10 17,10±2,601 10 9,60±2,221
10 7,50±3,274 43,86
0,5 1. TIO OS
Acetazolamide
6 18,67 ±1,633 6 9,50 ±2,168
6 9,17 ±1,941 49,12
250 mg Betaxolol HCl
5 16,40 ±1,817 5 9,40 ±2,702
5 7,00 ±2,236 42,68
0,5
Keterangan :
T0 : Pengukuran TIO awal sebelum pemberian Acetazolamide 250 mg.
T. Siti Harilza Zubaidah : Perbandingan Efektivitas Acetazolamide Tablet Dengan Tetes Mata Betaxolol HCl..., 2008 USU e-Repository © 2008
T1 : Pengukuran TIO pertama setelah 1 jam pemberian Acetazolamide 250 mg . T2 : Pengukuran TIO kedua setelah 1 jam pemberian Acetazolamide 250 mg.
T3 : Pengukuran TIO ketiga setelah 1 jam pemberian Acetazolamide 250 mg. X0 : Pengukuran TIO awal sebelum pemberian tetes Betaxolol HCl 0,5 .
X1 : Pengukuran TIO pertama setelah 1 jam pemberian Betaxolol HCl 0,5 . X2 : Pengukuran TIO kedua setelah 1 jam pemberian Betaxolol HCl 0,5 .
: Signifikan Terdapat perbedaan bermakna.
5.2 PEMBAHASAN