2.1 ANATOMI DAN FISIOLOGI LENSA
Lensa merupakan sistem optik dibentuk dari sel-sel yang berasal dari permukaan ektodermis, mempunyai susunan sel-sel dengan keteraturan yang sangat menakjubkan
sehingga bersifat transparan. Kekuatan refraksi lensa sebesar 15-20 dioptri lebih kecil dibandingkan kornea yang besarnya 43 dioptri, tetapi mempunyai kemampuan untuk
berubah bentuk saat akomodasi berkat bantuan otot-otot siliaris. Kemampuan akomodasi ini semakin menurun dengan bertambahnya usia, yaitu sebesar 8 dioptri pada usia 40 tahun
menjadi 1-2 dioptri pada usia 60 tahun. Untuk kepentingan metabolismenya, lensa mendapat asupan dari cairan akuos dan vitreus.
Lensa dibungkus oleh kapsul dan bentuknya bikonveks, dimana kelengkungan permukaan posterior lebih besar dengan radius kurvatura 10.0 mm kisaran : 8.0-14.0 mm
dibandingkan permukaan anterior dengan radius kurvatura 6.0 mm kisaran : 5.4-7.5 mm. Pada orang dewasa, diameter lensa sekitar 9 mm dengan ketebalan anterior-posterior 4-5
mm. Berat lensa berkisar antara 125-400 mg. Pada katarak senilis rata-rata berat lensa adalah sekitar 225 mg.
Dari segi kepentingan bedah katarak, lensa dapat dibagi menjadi beberapa komponen, yang jika diurut dari bagian yang paling luar ke arah dalam adalah : 1. Kapsul,
2. Sel epitel lensa, 3. Korteks, dimana bagian korteks yang dekat dengan nukleus dinamakan epinukleus dan 4. Nukleus.
Kapsul lensa merupakan membran basal yang dihasilkan oleh sel epitel lensa, dimana komposisi terbanyak adalah kolagen tipe IV. Ketebalan kapsul lensa ini bervariasi,
paling tebal pada daerah ekuator 17-28 um dan paling tipis pada polus posterior 2-4 um.
19,21,23,24
2.2 ZONULA ZINNI DAN CORPUS VITREUS
Pada kapsul melekat zonula lensa. Zonula zinni akan memegang agar lensa berada pada tempatnya, sedangkan ujung zonula zinni lainnya melekat pada bagian yang tidak
berpigmen dari epitel processus ciliaris. Perlekatan zonula zinni pada kapsul adalah 1,5-2,5 mm kearah anterior, dimana
pada bagian anterior ini terdapat sekitar 80-120 serabut zonula. Di ekuator lensa juga terdapat perlekatan dari zonula zinni sebanyak 40-60 serabut zonula, sedangkan kearah
T. Siti Harilza Zubaidah : Perbandingan Efektivitas Acetazolamide Tablet Dengan Tetes Mata Betaxolol HCl..., 2008 USU e-Repository © 2008
posterior perlekatan zonula zinni ini antara 1.00-1.50 mm dari daerah ekuator lensa dengan jumlah serabut zonula antara 100-170 buah.
Volume total bola mata adalah sekitar 6,5 ml dan sebagian besar 80 merupakan volume vitreus 4-5 ml. Volume bilik mata depan, lensa dan bilik mata
belakang hanya mencakup 10 dari volume total, sedangkan 10 sisanya merupakan volume dari organ intraokuler lain seperti : retina, badan siliar, koroid dan lain-lain.
19,23
2.3 KLASIFIKASI KATARAK