T1 : Pengukuran TIO pertama setelah 1 jam pemberian Acetazolamide 250 mg . T2 : Pengukuran TIO kedua setelah 1 jam pemberian Acetazolamide 250 mg.
T3 : Pengukuran TIO ketiga setelah 1 jam pemberian Acetazolamide 250 mg. X0 : Pengukuran TIO awal sebelum pemberian tetes Betaxolol HCl 0,5 .
X1 : Pengukuran TIO pertama setelah 1 jam pemberian Betaxolol HCl 0,5 . X2 : Pengukuran TIO kedua setelah 1 jam pemberian Betaxolol HCl 0,5 .
: Signifikan Terdapat perbedaan bermakna.
5.2 PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas tetes mata Betaxolol HCl 0,5 dibandingkan dengan tablet Acetazolamide 250 mg dalam menurunkan tekanan intra-
okuli pada pre-operasi katarak. Yang diamati adalah penurunan tekanan intra-okuli 1 jam setelah tiap-tiap
pemberian 1 tablet Acetazolamide 250 mg dan 1 tetes mata Betaxolol HCl 0,5 . Pada penelitian ini yang dimulai bulan November 2007 sampai Januari 2008,
peneliti mengambil 30 orang penderita katarak yang datang ke poliklinik mata RS. Haji Adam Malik Medan dimana para penderita tersebut direncanakan untuk menjalani operasi
katarak. Berdasarkan distribusi umur didapatkan bahwa penderita terbanyak pada rentang
usia 60-69 tahun. Sebagian besar katarak timbul pada usia tua age related cataract disebabkan pajanan kumulatif terhadap pengaruh lingkungan dan pengaruh lainnya seperti
merokok, radiasi ultraviolet. Dari 30 penderita katarak tersebut, 14 orang berjenis kelamin laki-laki dan 16 orang
perempuan. Delapan suku bangsa diperoleh pada penelitian ini dimana suku Jawa dan Batak
mempunyai jumlah terbanyak yaitu masing-masing 7 orang. Hal ini bisa disebabkan karena suku Jawa dan suku Batak yang banyak berdomisili di kota Medan.
Pada distribusi menurut tajam penglihatan, diperoleh 18 penderita dengan visus goyangan tangan hand movement dan 12 penderita dengan visus hitungan jari counting
finger. Apabila tajam penglihatan semakin menurun dan memberi gangguan dalam aktifitas sehari-hari sebaiknya dilakukan tindakan operasi katarak.
14,21
T. Siti Harilza Zubaidah : Perbandingan Efektivitas Acetazolamide Tablet Dengan Tetes Mata Betaxolol HCl..., 2008 USU e-Repository © 2008
Pengukuran Acetazolamide tablet dari T2-T3 mengalami penurunan yang sedikit lebih besar, hal ini dipengaruhi oleh variasi diurnal rata-rata pada orang normal 3-6
mmHg ditambah pengaruh lambung yang kosong pada saat penderita mengkonsumsi obat tersebut sehingga absorbsi obat lebih sempurna.
11
Seperti tampak pada tabel 9, dengan menggunakan uji t, kelompok yang diberi diberi tablet Acetazolamide 3x250 mg pada mata kanan mengalami penurunan 8,22 ±
2,279 dengan persentase rata-rata penurunan sebesar 42,28 sedangkan pada mata kiri mengalami penurunan 9,17 ± 1,941 dengan persentase rata-rata penurunan 49,12 .
Kelompok yang diberi tetes mata Betaxolol HCl 0,5 2x1 tetes pada mata kanan mengalami penurunan 7,50 ± 3,274 dengan persentase rata-rata penurunan 43,86 dan
pada mata kiri mengalami penurunan 7,00 ± 2,236 dengan persentase rata-rata penurunan 42,68 . Tetapi secara statistik, penurunan tekanan intra-okuli pada kelompok yang diberi
tablet Acetazolamide 3x250 mg dibandingkan penurunan tekanan intra-okuli pada kelompok yang diberi tetes mata Betaxolol HCl 0,5 2x1 tetes tidak berbeda nyata. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pemberian tablet Acetazolamide 3x250 mg sama efektifnya dengan pemberian tetes mata Betaxolol HCl 0,5 2x1 tetes didalam menurunkan tekanan
intra-okuli pada pre-operasi katarak.
T. Siti Harilza Zubaidah : Perbandingan Efektivitas Acetazolamide Tablet Dengan Tetes Mata Betaxolol HCl..., 2008 USU e-Repository © 2008
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN