Jenis Penelitian Bahan Penelitian

G. Metode Penelitian 1.

Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, 48 maksudnya adalah penelitian ini merupakan penelitian yang menggambarkan, menelaah, menjelaskan serta menganalisa permasalahan dalam Pendaftaran Jaminan Fidusia, yang dihubungkan dengan peraturan perundang-undangan yang kemudian dilakukan analisis. Penelitian ini merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari suatu hukum tertentu dengan jalan menganalisanya. 49 Analisis terhadap aspek hukum baik dari segi ketentuan peraturan-peraturan yang berlaku mengenai Hukum Perjanjian, Hukum Jaminan Kebendaan, Hukum Jaminan Fidusia dan Pendaftaran Fidusia, serta meneliti dan menelaah penerapan dan pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dalam hubungannya dengan fidusia dan pendaftaran fidusia.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, 50 yaitu pendekatan terhadap permasalahan, dilakukan dengan mengkaji berbagai aspek hukum dari segi peraturan-peraturan yang berlaku mengenai Hukum Jaminan, Jaminan Fidusia dan Pendaftaran Jaminan Fidusia, sehingga dapat mengimplementasikan dalam praktik di lapangan mengenai pendataran fidusia. 48 Bandingkan dengan Bambang Waluyo, yang menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menuliskan tentang sesuatu hal didaerah tertentu dan pada saat tertentu. Bambang Waluyo, ”Penelitian Hukum Dalam Praktek”, Jakarta: Sinar Grafika,1996, hal. 8. 49 Soerjono Soekanto, Loc.cit, hal. 43. 50 Bambang Sunggono, ”Metode Penelitian Hukum”, Jakarta: Raja Grafindo,1997, hal. 37. Eko Yudhistira : Pendaftaran Jaminan Fidusia : Hambatannya di lihat dari aspek sistem hukum, 2009. USU Repository©2008 Mengambil istilah Ronald Dworkin, penelitian semacam ini juga disebut dengan penelitian doctrinal doctrine research yaitu penelitian yang menganalisis hukum, baik yang tertulis maupun tidak tertulis di dalam buku maupun hukum yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan. 51

3. Bahan Penelitian

Penelitian ini menggunakan bahan yang diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan. Dari penelitian kepustakaan dikumpulkan data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. 52 Dalam penelitian normatif, data yang diperlukan adalah data sekunder. Data sekunder tersebut mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, sehingga meliputi surat- surat pribadi, buku-buku harian, sampai pada dokumen-dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. 53 Data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Bahan hukum primer adalah bahan-bahan hukum yang mengikat yakni norma dasar, peraturan dasar dan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan perjanjian, jaminan kebendaan, jaminan fidusia, dan tata cara pendaftaran fidusia. 51 Bismar Nasution, “Metode Penelitian Hukum Normatif dan Perbandingan Hukum”, makalah disampaikan pada dialog interaktif tentang penelitian hukum dan hasil penulisan hukum pada majalah akreditasi, Medan, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 18 Februari2003, hal.1. 52 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, ”Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat”, Jakarta: Rajawali Press,1995, hal. 39. 53 Abdul Kadir Muhammad, “Hukum dan Penelitian Hukum”, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004, hal. 122. Eko Yudhistira : Pendaftaran Jaminan Fidusia : Hambatannya di lihat dari aspek sistem hukum, 2009. USU Repository©2008 2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan tentang bahan hukum primer antara lain: tulisan atau pendapat para ahli hukum yang berkaitan dengan perjanjian, hukum jaminan, dan fidusia. 3. Bahan hukum tertier adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan tentang bahan hukum primer dan sekunder.

4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data