Kesimpulan b KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Variabel independen yakni karakteristik organisasional otonomi, mutasi, karier, beban kerja dan interaksi perawat dan karakteristik individual dukungan keluarga, kejenuhan dan konflik dengan rekan kerja yang berpengaruh terhadap terjadinya stres kerja di RSUD Porsea, dari kedua karakteristik yang paling dominan menyebabkan stres kerja perawat adalah karakteristik individual variabel kejenuhan, variabel konflik dan variabel dukungan keluarga dibanding dengan karakteristik organisasional variabel karier dan variabel mutasi sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Ada pengaruh karakteristik individual kejenuhan seorang perawat dalam melaksanakan pekerjaannya terhadap terjadinya stres kerja di ruang rawat inap RSUD Porsea. 2. Ada pengaruh karakteristik organisasional karier seorang perawat dalam melaksanakan pekerjaannya terhadap stres kerja di ruang rawat inap RSUD Porsea. 3. Ada pengaruh karakteristik individual konflik dengan rekan kerja seorang perawat dalam melaksanakan pekerjaannya terhadap stres kerja di ruang rawat inap RSUD Porsea. 101 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. 102 4. Ada pengaruh karakteristik organisasional mutasi seorang perawat dalam melaksanakan pekerjaannya terhadap stres kerja di ruang rawat inap RSUD Porsea. 5. Ada pengaruh karakteristik individual dukungan keluarga seorang perawat dalam melaksanakan pekerjaannya terhadap stres kerja di ruang rawat inap RSUD Porsea.

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan diatas, bahwa karakteristik individual lebih dominan pengaruhnya menyebabkan stres kerja perawat dibanding karakteristik organisasional, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:

6.2.1. Saran untuk Karakteristik Individual :

1. Kejenuhan. Salah satu alasan terbesar munculnya kejenuhan perawat adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Solusi yang cepat diperlukan untuk meringankan kejenuhan, untuk itu pihak manajemen RSUD Porsea perlu mencari penyebab dan cara mengatasi kejenuhan yang dialami oleh seorang perawat baik dengan cara melakukan variasi pekerjaan kepada perawat atau memberikan kesempatan kepada perawat untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. Mengatasi kejenuhan yang dialami oleh perawat, perawat disarankan melakukan : a. Menyesuaikan diri dengan jadwal kerja, kurangi stres ketika merawat pasien sekarat atau kritis dengan bekerja sama dengan perawat lain. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. 103 b. Melibatkan diri dengan kegiatan di luar atau bekerja suka rela yang tidak berhubungan dengan bidang perawatan kesehatan. c. Mengambil waktu istirahat atau libur untuk bepergian atau rileks. d. Berolahraga. e. Memelihara pola tidur yang teratur. 2. Konflik dengan rekan kerja. Konflik terjadi karena seseorang memiliki kebutuhan, keinginan dan kepentingan yang harus dipuaskan dan hal tersebut terancam karena adanya tindakan, ucapan atau keputusan orang lain. Manajemen RSUD Porsea perlu menyelesaikan konflik yang dialami oleh perawat dengan metode sebagai berikut : 1. Dominasi atau penekanan dengan cara : a. Penenangan smoothing, merupakan cara yang lebih diplomatis b. Penghindaran avoidance, manajer menghindar untuk mengambil posisi yang tegas c. Aturan mayoritas majority rule, melakukan pemungutan suara voting melalui prosedur yang adil. 2. Kompromi. Manajer mecoba menyelesaikan konflik melalui jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak yang bertikai. 3. Pemecahan masalah integratif secara menyeluruh. Konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan masalah bersama melalui Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. 104 teknik-teknik pemecahan masalah. Ada tiga macam metode penyelesaian integratif yaitu : 4. Langsung satu sama lain, dan dengan kepemimpinannya yang terampil serta kesediaan untuk menerima Konsensus. Kedua belah pihak bertemu bersama untuk mencari penyelesaian terbaik masalah mereka dan bukan mencari kemenangan satu pihak. 5. Konfrontasi. Kedua belah pihak menyatakan pendapatnya secara penyelesaian. 6. Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi. Dapat juga menjadi metode penyelesaian konflik bila tujuan tersebut disetujui bersama. 3. Dukungan Keluarga. Manajemen RSUD Porsea perlu melakukan sosialisasi terhadap seluruh keluarga perawat tentang apa tugas dan tanggung jawab seorang perawat yang bekerja di sebuah rumah sakit.

6.2.2. Saran untuk Karakteristik Organisasional :

1. Karier. Manajemen RSUD Porsea perlu mempertimbangkan peningkatan kemajuan karier seorang perawat khususnya bagi perawat yang bekerja dengan baik dan bertanggung jawab akan tugas yang dikerjakannya. Program pengembangan karyawan hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan kepada metode ilmiah serta berpedoman pada keterampilan yang dibutuhkan oleh rumah sakit saat ini maupun untuk masa depan. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. 105 2. Mutasi. Manajemen RSUD Porsea perlu melakukan mutasi terhadap perawat yang bekerja di ruang perawatan, khususnya bagi perawat yang telah lama bertugas di ruang perawatan dan sebaiknya dilakukan mutasi sekali dalam tiga tahun Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. DAFTAR PUSTAKA Aditama , Tjandra Yoga, 2000. Manajemen Administrasi Rumah Sakit Universitas Indonesia. Adi Wardana, A.S, 1989. Pencegahan Kecelakaan, Cetakan Pertama, PT. Pustaka Binama Pressindo, Jakarta. Anies, 2005. Penyakit Akibat Kerja, Berbagai Penyakit Akibat Lingkungan Kerja dan Upaya Penanggulangannya, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Anoraga, P, 2004. Psikologi Kerja, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Arwani Heru Supriyatno, 2004 Manajemen Bangsal Keperawatan, Kedokteran EGC. Arikunto Suharsimi, 2000. Manajemen Penelitian, Cetakan kelima PT. Rineka Cipta, Jakarta. Arwani Heru Supriyatno, 2004 Manajemen Bangsal Keperawatan, Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Bakeer, dkk, 1987. Penelitian Stres Kerja, E-Psikologi Com, Team E – Psikologi, Informasi, Psikologi Online, Jakarta. Bartlet Jones, 2004. Stres Manajement, Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Beehr TA, dan Newman JE, 1987. Penelitian stres Kerja, E- Psikologi.Com, Team E-Psikologi, Informasi Online, Jakarta. Brecht, Grant, 2000. Mengenal dan Menanggulangi Stres, PT. Prenhallindo, Jakarta. Brown Montange, 1997. Manajemen Keperawatan Kesehatan; Strategi, Struktur dan Proses, ECG, Jakarta. 106 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Charles Abraham and Eamon Shanley, 1992. Social Psychology For Nurses, First Published in Great Britain. Cooper CL, Managerial Occupational and Organizational Stres Research. Available at; http:www.ashgate.com. Dadang Hawari, 2006. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi, Gaya Baru, Jakarta. Davis Newstron, 2001. http:www.Google.comArchivesArticle5- 987.html. Departemen Kesehatan RI, 1992. Undang-Undang Kesehatan, Depkes RI, Jakarta. Depkes RI, 1997. Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit, Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai, Jakarta. Depkes RI, 2000. Paradigma Baru Pelayanan Kesehatan Indonesia, Jakarta. Depkes RI, 1996. Pedoman Teknis Upaya Kesehatan Kerja di Rumah Sakit, Pusdiknakes. Donglas, L.M., 1992. The Effective Nurse: Leader and Manager, St. Louis. Ed Boenisch Michele Haney, 2004. The Stres Owner’s Manual, Meaning, Balance Health In Your Life, Menggapai Keseimbangan Hidup, Gramedia, Jakarta. Fraser, 1992. Stres dan Kepuasan Kerja, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Gullies DA, 1992. Nursing Management a System Approach, Philadelphia,WB Sounder Co. Hadi Sutrisno, 2004. Metodologi Research. Penerbit ANDI, Yogyakarta. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Hidayat, T, 1989. Stress Dalam Lingkungan Pekerjaan, Jiwa, Majalah Psikiatri, Tahun XXXI, No. 3, Yayasan Kesehatan Jiwa “Dharmawangsa”, Jakarta. Jacobalis, 1989. Menjaga Mutu Pelayanan Rumah Sakit, PT. Citra Wisnu Satria, Jakarta. Johanes, 2002. Kebosanan Kerja, E-Psikologi. Com, Team E-Psikologi, Informasi Psikologi Online, Jakarta. Lesley Towner, 2002. Managing Employee stress, PT Elex Media Kompetindo, Kelompok Gramedia, Jakarta. Maramis, W.F, 1998. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press, Surabaya. Munandar Ashar Sunyoto, 2001. Psikologi Industri Dan Organisasi. Universitas indonesia, Jakarta. National Safety Council, 2004. Manajemen Stres. Penerbit EGC, Jakarta. Nasution, H.H, 2000. Modul Kuliah Psikologi Industri Program Magister Ilmu Kesehatan masyarakat, PPs USU, Medan. Notoamodjo, S, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam, 2001. Proses Dokumentasi Keperawatan Konsep Praktek, Penerbit Salemba Medika, Jakarta. Nurmiati, A, 1999. stres dan Hubungannya dengan Gangguan Kardiovasculer, Jiwa, Majalah Psikiatri, Tahun XXXII, No 4, Yayasan Kesehatan jiwa “Dharma Wangsa”, Jakarta. Rice PL, 1992. Stress and Health, 2nd ed. Pacifik Grove, California, BrooksCole. Riduwan, 2002. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Robbins P. Stephen, 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, San Diego State University, Penerbit ERLANGGA. Sabarguna Boy S, 2004. Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit, Penerbit Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng-DIY, Surakarta. Sabri Luknis HP Sutanto, 2006. Statistik Kesehatan, Cetakan pertama, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Scholler, 2002. Penelitian Dampak Stres, E-Psikologi. Com, Team E- Psikologi, Informasi, Psikologi Online, Jakarta. Suroto, 2001. Stres Cara Mengendalikan, Pengalaman pribadi sebagai pasien PT. Ortindo, Gajah Mada University Press. Sunaryo, 2002. Psikologi Untuk Perawat, Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 983MenkesSKIX1992, Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum. Widyastuti, P, 1999. Manajemen Stres, National Safety Council, Buku kedokteran EGC, Jakarta. Wursanto, Ig, 2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi, Cetakan Pertama, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. PENGARUH KARAKTERISTIK ORGANISASIONAL DAN INDIVIDUAL TERHADAP STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PORSEA HARLEN SARAGIH 1 , KINTOKO ROCHADI 2 , HALINDA SARI LUBIS 3 1 Rumah Sakit Umum Daerah Parapat Kabupaten Simalungun 2,3 Staf Pengajar Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Abstract When treating patients, nurses are susceptible to work stress. There are two factors causing work stress in nurses, namely, the organizational characteristic factor which includes autonomy, work mutation, work loadresponsibility, career, and nurse interaction, and the individual characteristic factor comprising support from the nurse”s families such as spouse, children, and relatives, boredom, and conflict with co-workers at work place. The purpose of this analytical study with cross section design is to look at the influence of the organizational and individual factors on the incidence of work stress in the in-patient ward at Porsea General Hospital. The samples are all of the 70 respondents. The data were obtained through questionnaires distributed to the nurses and were analyzed through chi-square and logistic regression tests. Based on the study of the characteristics of respondents, it is found out that 40 nurses are SPK Nursing Education School graduates 57,14, 68 nurses are female 97,14, and 30 nurses are working in the internal medicine in-patient wards 42,86. The result of statistical analysis reveals that work mutation p = 0,0029, career development p = 0,005, family support p = 0,036, boredom p = 0,006, and conflict with co-workers p = 0,016 have an influence on the incidence of work stress in the in-patient wards of Porsea General Hospital. It is suggested that the management of Porsea General Hospital solve the stess by searching the cause of the boredom experienced by nurses, providing time for vacation and sport, overcoming the conflict by means of domination, compromise and solving the problem as a whole, arranging work mutation for the nurses who have been long working in one in-patient ward, and socializing the duty of the nurses to their family. Key words : Work Stress, Nurses, Organizational characteristic, Individual characteristic. Pendahuluan Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional telah diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Tujuan pembangunan kesehatan nasional adalah peningkatan mutu, cakupan, dan efisiensi melalui penerapan dan penyempurnaan standar pelayanan, standar tenaga, standar peralatan, standar profesi dan peningkatan manajemen rumah sakit 18 . Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang kompleks, hal ini disebabkan karena rumah sakit merupakan institusi yang padat karya, padat modal dan padat iptek. Pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi serta membaiknya keadaan sosial ekonomi dan pendidikan, mengakibatkan perubahan sistem penilaian 1 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. masyarakat yang menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas 17 . Sebagai salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang penting, rumah sakit merupakan salah satu industri jasa yang tidak cukup bekerja di siang hari saja tetapi harus 24 jam, karena setiap saat orang sakit membutuhkan pelayanan. Untuk itu dibutuhkan kecekatan dan keterampilan serta kesiagaan setiap saat dari seorang perawat dalam menangani pasien, kondisi ini akan membuat seorang perawat akan lebih mudah mengalami stres 34 . Di Propinsi Sumatera Utara terdapat 115 Rumah sakit milik pemerintah maupun swasta 17 yang terdiri dari bermacam tipe, rumah sakit tipe C sejumlah 10 rumah sakit , dari kesepuluh tipe C ini salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah Porsea yang merupakan milik pemerintah Kabupaten Toba Samosir TOBASA yang menjadi pusat rujukan bagi daerah sekitarnya serta sebagai tempat untuk penelitian penulis. Adapun alasan sebagai pertimbangan untuk memilih Rumah Sakit Umum Porsea sebagai tempat penelitian adalah karena rendahnya cakupan masyarakat yang berobat dilihat dari BOR Tahun 2002-2006 rata-rata 19 dibanding dengan standar Nasional 60 , LOS yang tinggi 12 hari, BTO yang rendah 30, TOI yang tinggi 3 hari, lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Porsea relatif dekat dengan tempat tinggal peneliti, adanya kerjasama yang baik dari pihak manajemen Rumah Sakit Umum Porsea dan keterbatasan kemampuan dari peneliti. Hasil wawancara awal peneliti bulan Februari 2007 dengan beberapa orang pasien maupun keluarga pasien, menunjukkan bahwa pasien atau keluarga sering merasa tidak nyaman menerima perawatan oleh karena kurangnya keramahtamahan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Wawancara dengan perawat juga menunjukkan bahwa perawat yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea memiliki beban kerja yang cukup banyak, karena selain memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien, juga harus membersihkan ruangan pasien, membersihkan kamar mandi, membersihkan peralatan dan menyelesaikan administrasi. Hal ini patut di duga menjadi salah satu faktor penyebab stres pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea. Bila situasi ini tidak ditangani secara serius oleh pihak manajemen rumah sakit, akan dapat menurunkan minat masyarakat untuk berkunjung ke rumah sakit dengan demikian maka BOR akan mengalami penurunan yang drastis. Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia PPNI, 2006 sebanyak 50,9 perawat Indonesia yang bekerja mengalami stres kerja, sering merasa pusing, lelah, kurang ramah, kurang istirahat akibat beban kerja terlalu tinggi serta penghasilan yang tidak memadai. Stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan yang disebabkan oleh stressor dari lingkungan kerja seperti faktor lingkungan fisik, sistem organisasi dan individu. Penyebab karakteristik organisasional yang sering menyebabkan stres kerja 31 adalah : 1. Kurangnya otonomi, 2. Mutasi, 3. Beban kerja, 4. Karier, 5. Interaksi . Situasi dan kondisi individu seorang perawat juga berperan dalam terjadinya stres kerja. Penyebab karakteristik individual yang menyebabkan stres kerja 31 adalah : 1.Dukungan Keluarga, 2. Kejenuhan, 3. Konflik dengan rekan kerja. Dari beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli tersebut diatas, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya stres dalam pekerjaan. Peneliti memilih teori yang dikemukakan oleh National Safety Council dalam melakukan penelitian ini, karena menurut peneliti teori yang dikemukakan oleh para ahli yang lain sudah tercakup sebagian besar dalam teori yang ada dalam National Safety Council tentang penyebab stres kerja. Dari keseluruhan penjabaran diatas maka timbul keinginan peneliti untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya stres pada perawat disebuah rumah sakit. Banyak ruangan disebuah rumah sakit dimana perawat bekerja yang pada umumnya menyebabkan 2 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. terjadinya stres, misalnya di Unit Gawat Darurat, poliklinik dan ruangan rawat inap. Namun peneliti hanya ingin menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya stres pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Porsea, karena penelitian ini belum pernah dilakukan di Rumah Sakit Umum Porsea sehingga sangat relevan jika permasalahan ini untuk diangkat. Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu data yang menyangkut variabel independen dan variabel dependen dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan 6 untuk mengetahui pengaruh karakteristik organisasional dan individual terhadap stres kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Porsea. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Porsea yang merupakan rumah sakit milik pemerintah, menjadi pusat pelayanan kesehatan, serta pusat rujukan kesehatan bagi penduduk yang berdomisili di Kabupaten Toba Samosir. Penelitian ini dilaksanakan bulan November sampai Desember Tahun 2007, dengan sampel 70 orang perawat yang bertugas di ruang rawat inap. Hasil dan Pembahasan Karakteristik Responden Karakteristik perawat sebagai responden meliputi : jenis kelamin, pendidikan dan unit kerja. Responden berjenis kelamin perempuan adalah sebanyak 97,14 dan Laki-laki 2,86 ; pendidikan responden adalh SPK 57,14 , Bidan 8,57 , D III Keperawatan 21,42 dan D III Kebidanan 12,85 serta unit kerja responden lebih banyak di ruang penyakit dalam 42, 86 sedangkan responden yang lain bertugas di ruang anak 28,58 , ruang kebidanan dan penyakit kandungan 14,29 dan di ruang bedah 14,29 . Distribusi Variabel Karakteristik Organisasional Pada tabel 1. dapat dilihat bahwa responden yang bekerja mandiri adalah 52,9 dan yang kurang mandiri adalah 47,1 . Mutasi yang dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku adalah 51,4 dan mutasi yang tidak sesuai 48,6 . Responden yang merasakan ada peningkatan karier adalah 57,1 dan responden yang merasakan tidak ada peningkatan karier sebanyak 42,9 . Responden yang merasakan beban kerja yang berat 55,7 dan yang merasakan beban kerja ringan adalah 44,3 , demikian halnya dengan interaksi perawat 54,3 responden jarang berinteraksi dengan pasien maupun keluarga pasien dan 45,7 perawat sering berinteraksi dengan pasien maupun keluarga pasien. Tabel 1. Distribusi Responden Variabel Karakteristik Organisasional RSUD Porsea Variabel Organisasional Frekuensi Persentase 1. Otonomi - Mandiri - Kurang 37 33 52.9 47.1 2. Mutasi -Sesuai -Tidak 36 34 51.4 48.6 3. Karier -Meningkat -Tidak 40 30 57.1 42.9 4. Beban Kerja - Ringan 31 44.3 3 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. - Berat 39 55.7 5. Interaksi Perawat - Jarang - Sering 38 32 54.3 45.7 Distribusi Variabel Karakteristik Individual Responden dalam melaksanakan pekerjaan di RSUD yang mendapat dukungan dari keluarga sebanyak 58,6 dan yang tidak mendapat dukungan dari keluarga dalam bekerja adalah 41,4. Responden yang merasakan kejenuhan tinggi dalam melaksanakan tugas sebesar 48,6 dan 51,4 merasakan kejenuhan tingkat rendah. Konflik dengan rekan kerja adalah adanya ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota atau kelompok di tempat kerja. Responden yang merasakan munculnya ketidaksesuaian atau konflik tinggi adalah sejumlah 45,7 dan yang merasakan konflik rendah adalah sejumlah 54,3. Distribusi responden berdasarkan variabel individual disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Distribusi Responden Variabel Karakteristik Individual RSUD Porsea Variabel Individual Frekuensi Persentase 1. Dukungan Keluarga - Mendukung - Kurang mendukung 41 29 58.6 41.4 2. Kejenuhan -Rendah -Tinggi 36 34 51.4 48.6 3. Konflik -Rendah -Tinggi 38 32 54.3 45.7 Distribusi Responden Berdasarkan Vari abel Dependen Stres adalah hasil dari suatu interaksi yang unik antara kondisi stimulus dalam lingkungan dan kecendrungan individu menanggapi dengan cara tertentu. Responden yang merasakan stres dalam melaksanakan kerja sebesar 37,1 dan yang tidak merasakan stres dalam melaksanakan pekerjaan adalah sejumlah 62,9. Distribusi responden berdasarkan variabel dependen disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Dependen di RSUD Porsea Variabel Dependen Frekuensi Persentase Stres - Tidak - Ya 44 26 62.9 37.1 Hubungan Variabel Independen dengan Variabel Dependen. 4 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Dari uji statistik Chi-Square terlihat bahwa secara statistik semua variabel independen, yaitu Variabel Karakteristik Organisasional dan Variabel Karakteristik Individual berhubungan secara signifikan p 0,05 dengan variabel dependen, yaitu Variabel Kejadian Stres Pada Perawat. Hal ini dapat terlihat pada Tabel 4. di bawah ini : Tabel 4. Hubungan Variabel Dependen dengan Variabel Independen di RSUD Porsea Variabel Dependen Variabel Independen Nilai p Keterangan Variabel Organisasional 1. Otonomi 0,004 Berhubungan signifikan 2. Mutasi 0,002 Berhubungan signifikan 3. Karier 0,000 Berhubungan signifikan 4. Beban kerja 0,006 Berhubungan signifikan 5. Interaksi Perawat 0,011 Berhubungan signifikan Variabel Individual 1. Dukungan keluarga 0,034 Berhubungan signifikan 2. Kejenuhan 0,008 Berhubungan signifikan Kejadian Stres Pada Perawat 3. Konflik 0,000 Berhubungan signifikan Analisis Multivariat Dalam analisis multivariat kita ingin melihat variabel yang paling berpengaruh dan membuat persamaan akhir dengan regresi logistik. Pemilihan analisis regresi logistik, disebabkan variabel dependennya kategorik. Tabel 5. Analisis Multivariat Regresi Logistik antara Variabel Mutasi, Peningkatan Karier, Dukungan keluarga, Kejenuhan dan Konflik Terhadap Kejadian Stress Pada Perawat di RSUD Porsea Variabel B P value Exp B Mutasi 1.697 0.029 5.457 Karier 2.088 0.005 8.068 Dukungan keluarga 1.684 0.036 5.385 Kejenuhan 2.164 0.006 8.702 Konflik 1.819 0.016 6.166 Dari tabel 5. dapat disimpulkan bahwa dari delapan variabel yang diduga berpengaruh dengan kejadian stress pada perawat di RSUD Porsea, ternyata hanya lima variabel yang secara signifikan berpengaruh dengan kejadian stress pada perawat di RSUD Porsea yaitu : 1. Variabel Kejenuhan 2. Variabel Karier 3. Variabel Konflik 4. Variabel Mutasi 5. Variabel Dukungan Keluarga Variabel independen karakteristk organisasional dari 5 variabel yaitu otonomi, mutasi, karier, beban kerja dan interaksi perawat yang paling dominan menyebabkan stres adalah variabel karier dan variabel mutasi, sedangkan dari karakteristik individual dari 3 variabel yaitu dukungan keluarga, kejenuhan dan konflik dengan rekan kerja yang paling dominan menyebakan stres adalah ke tiga variabel yaitu variabel kejenuhan, variabel konflik dengan rekan kerja serta variabel dukungan keluarga. 6 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Perawat yang merasakan adanya kejenuhan berpeluang mengalami stres sebesar 8,702 kali dibandingkan dengan perawat yang tidak merasa jenuh dalam bekerja setelah dikontrol varaiabel mutasi, peningkatan karier, dukungan keluarga, dan konflik. Demikian juga pada variabel Peningkatan Karier, perawat yang merasa tidak ada peningkatan karier di RSUD Porsea berpeluang 8,068 kali mengalami stres dibandingkan dengan perawat yang merasa ada peningkatan karier setelah dikontrol varaibel mutasi, dukungan keluarga, kejenuhan dan konflik. Perawat yang merasakan adanya konflik di tempatnya bekerja berpeluang 6,166 kali mengalami stres dibandingkan dengan dengan perawat yang yang tidak merasakan adanya konflik setelah mengontrol variabel mutasi, peningkatan karier, dukungan keluarga dan kejenuhan. Responden yang merasakan bahwa mutasi yang terjadi selama ini kurang berpeluang 5,457 kali mengalami stres dibandingkan dengan yang merasakan bahwa mutasi yang terjadi baik setelah dikontrol variabel peningkatan karier, dukungan keluarga, kejenuhan dan konflik. Perawat yang tidak mendapat dukungan keluarga dalam bekerja berpeluang mengalami 5,385 kali stres setelah dikontrol variabel mutasi, peningkatan karier, kejenuhan dan konflik dengan rekan kerja. Dapat diambil kesimpulan dari variabel independen yaitu karakteristik organisasional otonomi, mutasi, karier, beban kerja dan interaksi perawat yang paling berpengaruh menyebabkan stres kerja adalah variabel karier dan variabel mutasi sedangkan karakteristik individual dukungan keluarga, kejenuhan dan konflik dengan rekan kerja seluruh variabel berpengaruh menyebabkan stres kerja. Dari seluruh variabel independen baik karakteristik organisasional dan karakteristik individual yang paling dominan dalam mempengaruhi kejadian stress pada perawat di RSUD Porsea adalah karakteristik individual yakni variabel kejenuhan karena Exp B nya lebih besar yaitu 8,702. Pembahasan Gambaran Karakteristik Responden Karakteristik responden dapat dilihat berdasarkan pendidikan, jenis kelamin dan berdasarkan unit kerja. Berdasarkan pendidikan lebih banyak responden berpendidikan SPK yaitu 57,14 hal ini terjadi karena responden kebanyakan yang sudah lama bertugas di RSUD Porsea yaitu sejak beroperasi tahun 1982 dan pada saat itu belum ada pendidikan Akademi Perawat dan S1 Keperawatan yang berdiri, sedangkan perempuan 97,14 hal ini terjadi karena pada umumnya di Indonesia lebih banyak perempuan yang memasuki lembaga kependidikan keperawatan dan menjadi seorang perawat. Unit kerja responden lebih banyak bertugas di ruang penyakit dalam, hal ini terjadi karena lebih banyak pasien yang di rawat di ruangan penyakit dalam dibanding dengan ruang perawatan lain yang ada di RSUD Porsea. Otonomi Otonomi adalah kemandirian perawat dalam menjalankan tugasnya serta tidak membutuhkan pengawasan yang ketat dari atasannya. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa responden yang bekerja secara mandiri sebanyak 52.9 dan yang bekerja kurang mandiri sebanyak 47,1. Selanjutnya diketahui bahwa responden yang bekerja secara mandiri adalah sekitar 78.4 tidak mengalami kejadian stress, sementara responden yang tidak mandiri 54.5 mengalami stres. Berdasarkan hasil analisis bivariat uji Chi Square diketahui p value 0,004 menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kemandirian perawat dalam bertugas dengan kejadian stress . Hasil pengamatan peneliti ataupun wawancara dengan beberapa responden diketahui bahwa pengawasan yang ketat dari atasan akan membuat diri mereka menjadi kaku dalam melaksanakan tindakan keperawatan, walaupun sebenarnya tugas tersebut sudah merupakan pekerjaan sehari- 6 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. hari akan tetapi dengan adanya pengawasan oleh atasan membuat mereka terkekang dan kurang bebas dalam bertindak sehingga hal tersebut membuat mereka stress kerja. Pendapat ini sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh Manajer 1986 yang mengatakan bahwa manusia mempunyai sifat ego yang tinggi, antara lain tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib dan pengawasan yang ketat, dengan tata tertip maupun pengawasan yang ketat akan membuat si pekerja merasa terkekang dan mudah mengalami stres. Teori kepemimpinan transaksional dan transformasional yang dikembangkan oleh Bass dan Avolio 1994 menyatakan bahwa pimpinan perlu membiarkan bawahannya melakukan tugas pekerjaannya tanpa ada pengawasan yang ketat dan harus bertanggung sendiri atas hasil kerja yang dilakukan, dengan demikian maka si karyawan akan lebih bebas dan mandiri melakukan pekerjaannya sesuai dengan kemampuan yang dia miliki. Mutasi Pada umumnya mutasi yang dilaksanakan sudah sesuai aturan yang berlaku yaitu sejumlah 51,4 dan sejumlah 48,6 merasakan tidak sesuai. Keadaan tersebut disebabkan oleh faktor mutasi dipengaruhi oleh kenaikan golongan dan tingkat pendidikan yang setiap tahun mengalami perubahan ataupun adanya penerimaan PNS di lingkungan Pemda Toba Samosir, Sedangkan bagi yang menggagap tidak sesuai disebabkan oleh masa tugas mereka yang sudah lama akan tetapi diakibatkan oleh pendidikan mereka yang masih rendah SPK mereka kurang merasa puas dengan pelaksanaan mutasi. Bersadarkan hasil analisis bivariat diketahui paramedis yang merasa mutasi sesuai 80,6 tidak mengalami stress dan yang merasa mutasi yang dilakukan tidak sesuai 55,9 yang mengalami stress. Ada hubungan yang bermakna antara mutasi dengan kejadian stress pada perawat dengan p value 0,002. Menurut Hasibuan SP 2003, dengan adanya mutasi diharapkan dapat memberikan uraian pekerjaan, sifat pekerjaan, lingkungan pekerjaan dan alat- alat kerja yang cocok bagi karyawan bersangkutan sehingga dapat bekerja secara efesien dan efektif pada jabatan itu. Mutasi adalah perubahan posisijabatantempat pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal promosidemosi di dalam satu organisasi. Mutasi kerja yang tidak sesuai akan mengakibatkan beban kejiwaan ataupun perasaan, sebab akan mendapatkan tekanan pisikis dari unit kerja baru atauapun jabatan baru, bahkan juga dari keluarga dan mungkin juga akan membuat karier tidak berkembang. Apabila hal tersebut berlangsung lama dan pada tingkat toleransi tertentu tidak dapat diatasi oleh pihak yang dimutasikan akan mengakibatkan stres. Beban kerja Responden dengan beban kerja berat sejumlah 55,7 dan 44,3 beban kerjanya ringan. Variabel Beban kerja dalam uji kai kuadrat mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian stress dengan p value 0,006. Pendapat ini sesuai dengan Everly dan Girdano dalam Munandar, 2001 beban kerja berlebih secara fisik maupun mental, yaitu harus melakukan terlalu banyak hal, merupakan kemungkinan sumber stres pekerjaan. Unsur yang menimbulkan beban berlebih ialah desakan waktu, yaitu setiap tugas diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin secara tepat dan cermat. Pada saat- saat tertentu, dalam hal tertentu waktu akhir dead line justru dapat meningkatkan motivasi dan menghasilkan prestasi kerja yang tinggi. Namun, bila desakan waktu menyebabkan timbulnya banyak kesalahan atau menyebabkan stres. Responden yang merasa beban kerja ringan 80,6 tidak mengalami stress sedangkan yang merasa beban kerjanya berat 51,3 mengalami stress. Davis dan Newstrom dalam Margiati, 1999 stres kerja disebabkan adanya tugas yang terlalu banyak, banyaknya tugas tidak selalu menjadi penyebab stres, akan menjadi sumber stres bila banyaknya tugas tidak 7 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. sebanding dengan kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang tersedia bagi karyawan. PPNI mengemukakan bahwa perawat di ruangan juga melaksanakan asuhan keperawatan selama 24 jam dan bekerja secara bergiliranshift jaga. Dalam shift jaga, perbandingan jumlah perawat dalam satu shift jaga sering tidak seimbang dengan jumlah pasien. Akibatnya perawat sering bekerja melebihi kapasitasnya PPNI, 2000. Pendapat ini sesuai dengan penelitian Depkes dan Universitas Indonesia 2005 menyatakan bahwa sebagian besar perawat melaksanakan tugas kebersihan, melakukan tugas administrasi dan melakukan tugas non keperawatan misalnya menetapkan diagnosa penyakit, membuat resep dan melakukan tindakan pengobatan, hanya sebahagian kecil yang melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan fungsinya. Keadaan ini patut dicurigai sebagai salah satu pemicu terjadinya stres pada perawat dalam sebuah rumah sakit. Karier Perawat Manajemen RSUD Porsea selalu mempertimbangkan peningkatan karier bagi pejabat maupun staf akan tetapi sejumlah 57,1 Responden yang merasakan adanya peningkatan karier dan 42,9 merasakan tidak ada peningkatan karier. Sedangkan responden yang kariernya meningkat 82,5 tidak mengalami stres dan yang tidak mengalami peningkatan karier 63,3 mengalami stres. Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui bahwa p value 0,000 menunjukkkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara adanya peningkatan karier yang terjadi dengan kejadian stress dikalangan perawat di RSUD Poresa. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada umumnya tingkat pendidikan di Rumah Sakit Porsea adalah SPK sementara jabatan yang akan dipromosikan sesuai dengan PP 41 Tahun 2007, minimal sarjana muda sangat berdampak pada psikologis perawat yang hanya mempunyai tingkat pendidikan SPK. Perawat yang berpendidikan SPK merasa bahwa mereka akan tetap menjadi staf sampai mereka pensiun walaupun mereka merasa sudah bekerja puluhan tahun, hal tersebut membuat mereka menjadi stress. Pengembangan karier merupakan pembangkit stres potensial yang mencakup ketidakpastian pekerjaan, promosi berlebih dan promosi yang kurang 30 . Dalam pertumbuhan organisasi yang cepat, banyak kedudukan pimpinan memerlukan tenaga, dalam keadaan sebaliknya organisasi terpaksa harus memperkecil diri, tidak ada peluang untuk mendapatkan promosi, malahan akan timbul kecemasan akan kehilangan pekerjaan. Peluang yang kecil untuk promosi, baik karena keadaan tidak mengizinkan maupun karena dilupakan, dapat merupakan pembangkit stres bagi tenaga kerja yang merasa sudah waktunya mendapatkan promosi. Sedangkan stres yang timbul karena Overpromotion memberikan kondisi beban kerja yang berlebihan serta adanya tuntutan pengetahuan dan keterampilan yang tidak sesuai dengan bakatnya. Interaksi perawat Berdasarkan hasill penelitian diketahui sekitar 45,7 responden melakukan interaksi dengan pasien dan 54,3 jarang melakukan interaksi dengan pasien. Selanjutnya diketahui bahwa ada hubungan antara seringnya melakukan interaksi dengan kejadian stress pada perawat denganp value 0,011. Perawat yang jarang berinterksi dengan pasien 76,3 tidak stres dan yang sering berinteraksi dengan pasien 53,1 mengalami stres. Salah satu kemampuan yang dimiliki oleh perawat adalah kemampuan interpersonal yaitu kemampuan untuk melakukan interaksi atau melakukan komunikasi dengan pasien 34 . Perawat pada saat berinteraksi dengan pasien banyak yang mengalami ketakutankecemasan, khususnya pada saat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang mengalami gangguan jiwa karena adanya perilaku merusak, pasien dengan infeksi yang dapat menular misalnya Hepatitis, HIVAIDS dan lain sebagainya sehingga hal ini tentu dapat menyebabkan seorang perawat menjadi stres. Sifat, watak, 8 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. tempramen dan kepribadian setiap perawat berinteraksi dalam sebuah rumah sakit akan mempengaruhi seseorang dalam pekerjaannya. Pasien yang sedang dalam keadaan sakit tentunya banyak masalah yang dihadapi disamping masalah kesehatan, dimana dengan adanya interakasi dengan perawat semua masalah yang dihadapi akan diutarakan dengan perawat, hal tersebut mau tidak mau akan menjadi beban psikologis bagi perawat disamping semakin dekatnya pasien dengan perawat akan membuat banyaknya permintaan dari pada pasien atau tuntutan pasien. Dukungan Keluarga Perawat Responden dalam melaksanakan pekerjaan di RSUD yang mendapat dukungan dari keluarga sebanyak 58,6 dan yang tidak mendapat dukungan dari keluarga dalam bekerja adalah 41,4. Responden yang mendapat dukungan dari keluarga dalam bekerja 73,2 tidak mengalami kejadian stress, sementara respondsen yang tidak mendapat dukungan 51,7 mengalami stres. Dengan p value 0,034 menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga perawat dalam bertugas dengan kejadian stress . Manusia Perawat sebagai mahluk sosial tentunya membutuhkan bantuan atau pertolongan dari orang lain suami, anak dan keluarga dalam segala hal. Kebutuhan akan pertolongan orang lain ini, tidak hanya dalam bentuk materi saja tetapi dapat juga berbentuk nonmateri, misalnya dukungan support dalam melakukan sesuatu sesuai dengan pendapat Jhonson dan Jhonson 1991. Dengan adanya dukungan sosial ini diharapkan dapat memperkuat atau menaikkan perasaan harga diri seseorang, membantu menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam pekerjaan. Jadi fungsi dukungan sosial keluarga adalah memberikan bantuan dalam bentuk penyelesaian masalah sehingga akan memperkuat perasaan harga diri seseorangperawat yang kemudian dapat dengan yakin mengambil kesimpulan terhadap suatu permasalahan dalam pekerjaan. Permasalahan mutasi, tidak adanya peningkatan karier, timbulnya kejenuhan akibat pekerjaan yang dilaksanakan monoton dan munculnya konflik antara sesama perawat di rumah sakit ditambah dengan tidak adanya dukungan dari keluarga akan membuat seorang perawat menjadi stress. Kejenuhan Perawat Responden yang merasakan Kejenuhan tinggi dalam melaksanakan tugas sejumlah 48,6 dan 51,4 merasakan kejenuhan tingkat rendah. Selanjutnya perawat yang merasa tidak jenuh 77,8 tidak mengalami stress dan yang merasa jenuh yang 52,9 yang mengalami stress. Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara kejenuhan dalam bekerja dengan kejadian stress pada perawat dengan p value 0,008. Rasa jenuh muncul salah satu penyebab utamanya karena kondisi kerja yang monoton sepanjang waktu, apabila tidak adanya perubahan ataupun tidak adanya stimulus yang baru akan membuat perawat menjadi stres. Perawat di RSUD Porsea yang bekerja di ruang rawat inap pada umumnya pekerjaannya selalu monoton setiap hari misalnya membersihkan ruang perawatan, membersihkan kamar mandi, membersihkan tempat tidur pasien, mengukur suhu tubuh pasien, mengukur tekanan darah pasien, memberikan obat dan suntikan kepada pasien, melakukan observasi, mengisi buku rawatan dan lain sebagainya. Kejenuhan sudah menjadi masalah besar pada berbagai jenis pekerjaan, baik yang profesional maupun yang tidak. Secara sederhana, kejenuhan adalah proses bertahap dimana seorang pekerja yang mulanya produktif dan berkomitmen, kehilangan semua kepedulian dan minat terhadap pekerjaan atau profesinya. Korban kejenuhan sering kali mengalami kelelahan fisik dan emosional, kehilangan rasa tertarik pada pekerjaan, dan keterpisahan dari rekan kerja. Meskipun kejenuhan dapat melanda siapapun, individu yang paling rentan adalah 9 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. mereka yang berhubungan dengan banyak orang setiap hari1 14 . Perawat sering mengalami kejenuhan, tetapi mereka mempunyai alasan yang berbeda. Selain mengurus pasien yang suka menuntut misalnya pasien ingin selalu didampingi oleh perawat, mereka juga berhadapan dengan dokter yang stres misalnya dokter yang suka marah-marah bila obat oral dan injeksi tidak diberikan oleh perawat tepat waktu. Dua penyebab stres terebut sering menjadi alasan mengapa perawat merasa kelebihan beban, kelebihan kerja dan kurang dihargai. Perawat muda memulai kariernya dengan antusiasme dan idealisme yang luar biasa. Mereka percaya bahwa perawat adalah profesi yang sangat istimewa dan mulia. Idealisme tersebut runtuh ketika mereka berhadapan dengan pasien atau dokter yang kritis, menuntut dan tidak tahu berterimakasih. Salah satu alasan terbesar munculnya kejenuhan perawat adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan 13 . Konflik dengan rekan kerja Konflik dengan rekan kerja adalah adanya ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota atau kelompok di tempat kerja, responden yang merasaan munculnya ketidak sesuaian atau konflik tinggi adalah sejumlah 54,3 dan yang merasaan konflik rendah adalah sejumlah 54,3. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui bahwa p value 0,000 menunjukkkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara adanya adanya konflik yang terjadi dengan kejadian stress dikalangan perawat di RSUD Poresa. Setiap tenaga kerja bekerja sesuai dengan perannya dalam organisasi, artinya setiap tenaga kerja mempunyai kelompok tugasnya yang harus dilakukan sesuai dengan aturan-aturan yang ada dan sesuai dengan yang diharapkan oleh atasannya. Namun demikian tenaga kerja tidak selalu berhasil untuk memainkan perannya tanpa menimbulkan masalahkonflik 30 . Konflik yang bersifat negatif, emosional dan merusak kerja sama akan merugikan perusahaan. Konflik terjadi diantara individu karyawan, kelompok dengan kelompok, vertikal atasan dengan bawahan, maupun horizontal diantara sesama individu karyawan. Konflik yang tidak teratasi akan menimbulkan konfrontasi, perkelahian dan frustasi. Semua ini akan menimbulkan kerugian perusahaan. Hal inilah yang mengharuskan manajer sedini mungkin harus mengatasi konflik yang terjadi pada perusahaan supaya kerjasama karyawan tetap terpelihara dengan baik. Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien membutuhkan kerjasama dengan tenaga profesi lainnya di Rumah Sakit, apabila timbul konflik dengan rekan kerja akan menjadi beban berat bagi perawat yang dapat mengakibatkan stres, sebab perawat yang salah dalam melakukan tindakan pada pasien oleh sebab tidak adaya koordinasi dengan sesama perawat dan dokter dapat berakibat fatal bagi pasien. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Ada pengaruh karakteristik Individual yaitu : kejenuhan, konflik dengan rekan kerja dan dukungan keluarga seorang perawat terhadap terjadinya stres kerja di ruang rawat inap RSUD Porsea. 2. Ada pengaruh karakteristik Organisasional yaitu karier dan mutasi seorang perawat terhadap terjadinya stres kerja di ruang rawat inap RSUD Porsea. Daftar Pustaka 1.Aditama, Tjandra Yoga, 2000. Manajemen Administrasi Rumah Sakit Universitas Indonesia. 2.Adi Wardana, A.S, 1989. Pencegahan Kecelakaan, Cetakan Pertama, PT. Pustaka Binama Pressindo, Jakarta. 3. Anies, 2005. Penyakit Akibat Kerja, Berbagai Penyakit Akibat Lingkungan Kerja dan Upaya Penanggulangannya, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. 4. Anoraga, P, 2004. Psikologi Kerja, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. 5. Arwani Heru Supriyatno, 2004 10 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Manajemen Bangsal Keperawatan, Kedokteran EGC. 6. Arikunto Suharsimi, 2000. Manajemen Penelitian, Cetakan kelima PT. Rineka Cipta, Jakarta. 7. Arwani Heru Supriyatno, 2004 Manajemen Bangsal Keperawatan, Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 8. Bakeer, dkk, 1987. Penelitian Stres Kerja, E-Psikologi Com, Team E – Psikologi, Informasi, Psikologi Online, Jakarta. 9. Bartlet Jones, 2004. Stres Manajement, Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 10.Beehr TA, dan Newman JE, 1987. Penelitian stres Kerja, E- Psikologi.Com, Team E-Psikologi, Informasi Online, Jakarta. 11.Brecht, Grant, 2000. Mengena Menanggulangi Stres, PT.Prenhallindo, Jakarta. 12.Brown Montange, 1997. Manajemen Keperawatan Kesehatan; Strategi, Struktur dan Proses, ECG, Jakarta. 13.Charles Abraham and Eamon Shanley, 1992. Social Psychology For Nurses, First Published in Great Britain. 14.Cooper CL, Managerial Occupational and Organizational Stres Research. Available at; http:www.ashgate.com . 15.DadangHawari,2006.ManajemenStres, Cemas dan Depresi Gaya Baru, Jakarta. Depresi, Gaya Baru, Jakarta. 16.Departemen Kesehatan RI, 1992. Undang-Undang Kesehatan, Depkes RI, Jakarta. 17.Depkes RI, 1997. Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit, Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai, Jakarta. 18.Depkes RI, 2000. Paradigma Baru Pelayanan Kesehatan Indonesia, Jakarta. 19.Depkes RI, 1996. Pedoman Teknis Upaya Kesehatan Kerja di Rumah Sakit, Pusdiknakes. 20.Donglas, L.M., 1992. The Effective Nurse: Leader and Manager, St. Louis. 21.Ed Boenisch Michele Haney, 2004. The Stres Owner’s Manual, Meaning, Balance Health In Your Life, Menggapai Keseimbangan Hidup, Gramedia, Jakarta. 22.Fraser, 1992. Stres dan Kepuasan Kerja, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. 23.Gullies DA, 1992. Nursing Management a System Approach, Philadelphia,WB Sounder Co. 24.Hadi Sutrisno, 2004. Drs.Prof. Metodologi Research. Penerbit ANDI, Yogyakarta. 25.Hidayat, T, 1989. Stress Dalam Lingkungan Pekerjaan, Jiwa, Majalah Psikiatri, Tahun XXXI, No. 3, Yayasan Kesehatan Jiwa “Dharmawangsa”, Jakarta. 26.Jacobalis, 1989. Menjaga Mutu Pelayanan Rumah Sakit, PT. Citra Wisnu Satria, Jakarta. 27.Johanes, 2002. Kebosanan Kerja, E- Psikologi. Com, Team E-Psikologi, Informasi Psikologi Online, Jakarta. 28.Lesley Towner, 2002. Managing Employee stress, PT Elex Media Kompetindo, Kelompok Gramedia, Jakarta. 29.Maramis, W.F, 1998. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press, Surabaya. 30.Munandar Ashar Sunyoto, 2001. Psikologi Industri Dan Organisasi. Universitas indonesia, Jakarta. 31.National Safety Council, 2004. Manajemen Stres. Penerbit EGC, Jakarta. 32.Nasution, H.H, 2000. Modul Kuliah Psikologi Industri Program Magister Ilmu Kesehatan masyarakat, PPs USU, Medan. 33.Notoamodjo, S, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta. 34.Nursalam, 2001. Proses Dokumentasi Keperawatan Konsep Praktek, Penerbit Salemba Medika, Jakarta. 35.Nurmiati, A, 1999. stres dan Hubungannya dengan Gangguan Kardiovasculer, Jiwa, Majalah Psikiatri, 11 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Lampiran - 1. Judul Penelitian PENGARUH KARAKTERISTIK ORGANISASIONAL DAN INDIVIDUAL TERHADAP STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PORSEA A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 1. Pria 2. Wanita 4. Pendidikan Terakhir : 1. PKC 2. SPK 3. Bidan 4. Akper 5. Akbid 6. Sarjana Keperawatan 7. Sarjana Kebidanan 5. Lama bertugas di RSUD Porsea : Tahun 6. Unit Kerja : 1. Bangsal Kelas III 2. Kelas II 3. Kelas I 7. Jabatan : 1. Kepala Ruangan 2. Staf Ruangan 110 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. 8. Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Belum Kawin 3. Janda 4. Duda 9. Pekerjaan SuamiIsteri : 1. Tani 2. Supir 3. Dagang 4. Mocok-mocok 5. Wiraswasta 6. PNS 7. TNI POLRI 10. Jumlah Anak orang : Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Lampiran-1a. KUESIONER KARAKTERISTIK ORGANISASIONAL Berilah tanda √ pada kolom angka yang ada disebelah kanan pada masing – masing butir pernyataan dengan pilihan sesuai dengan yang anda alami selama bekerja di Rumah sakit ini. Pilihan Jawaban NO PERNYATAAN Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai OTONOMI 1 Dalam melaksanakan tugas sehari – hari, saya merasakan pengawasan yang ketat dari atasan. 2 Dalam melaksanakan setiap pekerjaan, saya harus terlebih dahulu mendapat perintah dari atasan. 3 Saya selalu memandikan pasien di ruang perawatan tanpa dibantu oleh perawat lain. 4 Saya sering menangani sendiri pasien yang gawat di ruangan pada saat shift malam. 5 Saya selalu bebas bekerja di Rumah sakit ini tanpa di awasi oleh atasan. 6 Saya diijinkan pimpinan masuk kerja di Rumah sakit ini sesuai dengan waktu yang saya miliki. 7 Saya harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter bila memberikan suntikan obat ke pasien. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Pilihan Jawaban N O PERNYATAAN Sangat Tidak sesuai Tidak sesuai Sesuai Sangat Sesuai 8 Saya tidak bebas bekerja di Rumah sakit ini, karena selalu di awasi oleh atasan. 9 Saya bebas memilih hari libur di Rumah sakit ini sesuai dengan keinginan. 10 Saya sendiri yang menentukan shift jaga di rumah sakit ini. MUTASI 11 Selama bertugas di Rumah sakit ini, hanya sekali pernah di mutasikan oleh pimpinan. 12 Sejak bertugas di Rumah sakit ini, saya sering berpindah tugas ke bagian lain. 13 Perpindahan tugas yang dilakukan pimpinan, membuat saya harus belajar kembali di tempat yang baru. 14 Pindah tugas dilakukan pimpinan di Rumah sakit ini 3 Tahun sekali. 15 Saya dipindahkan pimpinan karena sering terlambat masuk kerja. 16 Saya selalu dipindahkan pimpinan sekali setahun ke ruang perawatan yang lain. 17 Saya berpindah tugas dari satu ruangan ke ruangan lain selama bekerja di Rumah sakit. 18 Saya tidak diizinkan oleh atasan untuk berpindah tugas ke ruangan yang lain di Rumah sakit ini. 19 Sejak bertugas, saya sendiri yang meminta kepada pimpinan untuk dimutasikan. 20 Saya merasa pimpinan melakukan mutasi hanya untuk perawat tertentu saja di Rumah sakit ini. KARIER 21 Karier saya sebagai seorang perawat mengalami peningkatan selama bekerja di rumah sakit ini. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Pilihan Jawaban N0 PERNYATAAN Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai 22 Saya belum pernah mendapat promosi jabatan. 23 Saya naik pangkat karena prestasi kerja yang saya capai. 24 Pimpinan menempatkan saya sesuai dengan jenjang pendidikan yang saya miliki. 25 Pimpinan tidak memberikan kesempatan untuk mengembangkan karier di Rumah sakit ini. 26 Karier saya meningkat di Rumah sakit ini setelah mengikuti pendidikan. 27 Meskipun prestasi kerja saya bagus, kesempatan untuk kenaikan pangkat tidak diberikan oleh pimpinan. 28 Pimpinan memberikan kesempatan bagi saya untuk meningkatkan karier di Rumah sakit ini. 29 Prestasi yang saya raih saat ini sangat mendukung peningkatan karier di Rumah sakit ini. 30 Pimpinan memberikan kesempatan pada saya melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi untuk mendukung karier. BEBAN KERJA 31 Pekerjaan sehari-hari yang harus saya kerjakan terlalu banyak di rumah sakit ini. 32 Seluruh pekerjaan di rumah sakit ini dapat saya kerjakan sesuai dengan batas waktu yang sudah di tetapkan. 33 Melakukan observasi pasien di ruangan dengan memerlukan waktu yang lama, merupakan beban kerja bagi saya. 34 Beragamnya jenis pekerjaan yang saya lakukan selaku perawat, menjadi beban kerja bagi saya. 35 Merawat pasien orang tua yang tidak dapat berjalan, merupakan beban bagi saya. 36 Saya merasa terbebani dengan banyaknya jumlah pasien yang di rawat. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Pilihan Jawaban N0 PERNYATAAN Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai 37 Instruksi dokter untuk mengawasi pasien yang koma tidak sadar, merupakan beban dan tanggung jawab saya. 38 Saya terbebani memberikan obat malam hari kepada pasien. 39 Kurangnya pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki sebagai perawat merupakan beban bagi saya. 40 Menjadi beban bgi saya bila memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan luka bakar di sekujur tubuh 41 Tindakan penyelamatan pasien yang mengalami kegawat daruratan secara tiba-tiba di ruangan, adalah beban bagi saya. 42 Tugas yang terlalu banyak di kerjakan di rumah sakit ini, tidak menjadi masalah bagi saya. 43 Merawat seluruh pasien yang ada di ruangan pada saat shift kerja, merupakan tanggung jawab saya sendiri. 44 Tuntutan keluarga pasien untuk keselamatan pasien, adalah merupakan beban bagi saya. 45 Saya merasa terbebani jika kepala ruangan menugaskan untuk membersihkan lantai dan kamar mandi ruangan rawat inap. 46 Saya mampu menyelesaikan tugas yang banyak di Rumah sakit ini tepat waktu. 47 Pimpinan memberikan tugas yang banyak pada saya sebagai perawat di Rumah sakit ini. 48 Harapan keluarga untuk keselamatan pasien, adalah memberikan semangat kerja bagi saya. 49 Menghadapi pasien dengan karakteristik dalam kondisi lemah, adalah merupakan kewajiban saya sebagai perawat. 50 Harapan pimpinan rumah sakit terhadap pelayanan yang berkualitas, adalah merupakan hal yang wajar bagi saya. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Pilihan Jawaban N0 PERNYATAAN Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai INTERAKSI DENGAN PASIEN 51 Merupakan hal yang wajar bagi saya, bila keluarga pasien menuntut untuk mendampingi keluarganya yang terbaring di tempat tidur. 52 Saya merasa terganggu bila menghadapi keluarga pasien yang datang dengan kecemasan yang tinggi. 53 Saya selalu berinteraksi dengan pasien pada saat bertugas shift jaga. 54 Banyaknya keluarga pasien yang hadir di dalam ruangan perawatan membuat pekerjaan saya terganggu. 55 Saya tetap merasa nyaman bekerja, walaupun pasien komplain dan menimbulkan perselisihan. 56 Komplain pasien tersebut dapat mempengaruhi pekerjaan saya untuk memberikan asuhan keperawatan . 57 Saya mampu berkomunikasi dengan baik terhadap pasien yang di rawat di Rumah sakit ini. 58 Saya jengkel dengan tingkah laku pasien yang selalu menuntut pelayanan yang berlebih. 59 Sebagai seorang perawat, saya sering diomeli oleh pasien 60 Saya selalu membatasi keluarga pasien yang berkunjung kedalam ruang perawatan. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Lampiran-1b. KUESIONER KARAKTERISTIK INDIVIDUAL Berilah tanda √ pada kolom angka yang ada disebelah kanan pada masing – masing butir pernyataan dengan pilihan sesuai dengan yang anda alami selama bekerja di Rumah sakit ini. Pilihan Jawaban NO PERNYATAAN Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai KELUARGA 1 Keluarga mendukung pekerjaan saya sebagai perawat di rumah sakit ini. 2 Jika saya bekerja pada malam hari di rumah sakit, Suami Isteri rela menjaga anak – anak. 3 Jika mendapat masalah di rumah dengan pihak keluarga, hal tersebut dapat menyebabkan saya tidak nyaman bekerja. 4 Keluarga akan menegur bila saya sering bekerja lembur di Rumah sakit. 5 Pekerjaan saya saat ini, menimbulkan masalah baru dalam keluarga. 6 Masalah keluarga dapat mempengaruhi saya dalam pemberian perawatan kepada pasien. 7 Keluarga menanyakan apa yang saya kerjakan di Rumah sakit. 8 Saya sambil menjaga anak pada saat bekerja di Rumah sakit. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Pilhan Jawaban NO PERNYATAAN Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai 9 Keluarga saya, tidak memberikan izin jika bekerja shift malam di Rumah sakit. 10 Mengurus keluarga sering membuat saya terlambat masuk kerja. KEJENUHAN 11 Saya jenuh dengan pekerjaan yang selalu sama sepanjang tahun. 12 Saya tetap bekerja dengan baik walaupun pekerjaan itu sama sepanjang tahun. 13 Saya bosan bila melakukan observasi pasien yang tidak sadar di dalam ruangan. 14 Walaupun pekerjaan banyak, saya tetap melayani pasien dengan baik. 15 Saya jenuh bila mengawasi pasien yang koma di dalam ruang perawatan. 16 Saya bosan dengan aturan yang banyak di Rumah sakit ini. 17 Saya tetap bekerja dengan baik, meskipun banyak aturan di Rumah sakit ini. 18 Saya merasa jenuh bila tetap bekerja di bangsal perawatan. 19 Saya merasa jenuh bila tidak ada teman yang jaga di ruang perawatan pada malam hari. 20 Saya bosan bila diomeli pimpinan setiap hari. KONFLIK DENGAN REKAN KERJA 21 Hubungan kerja dengan perawat lain di rumah sakit ini berjalan dengan baik. 22 Saya kerja sama dengan sesama perawat untuk merawat pasien yang ada dalam ruangan. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Pilihan Jawaban N PERNYATAAN Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai 23 Rekan sekerja sering mempunyai perbedaan prinsip dalam hal penanganan pasien, sehingga mendatangkan konflik bagi saya. 24 Teman jaga yang datang terlambat, sering menyebabkan konflik dengan saya. 25 Bila terjadi konflik dengan rekan kerja, saya segera menyelesaikannya. 26 Adanya pembagian tugas yang tidak adil di rumah sakit ini, sering mendatangkan konflik dengan rekan kerja. 27 Adanya pilih kasih dari atasan dengan bawahan menyebabkan konflik dengan rekan kerja di rumah sakit ini. 28 Bila terjadi konflik dengan rekan kerja, saya tetap bekerja dengan baik. 29 Bila saya membutuhkan pertolongan untuk menangani pasien yang gawat di ruangan, rekan kerja siap membantu. 30 Untuk menghilangkan adanya konflik dengan rekan kerja, saya selalu mengalah. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Lampiran – 1c. KUESIONER STRES KERJA Berilah tanda √ pada kolom angka yang ada disebelah kanan pada masing – masing butir pernyataan dengan pilihan sesuai dengan yang saudara alami selama bekerja di Rumah Sakit. Pilihan Jawaban N0 PERNYATAAN Tidak Pernah Jarang Terjadi Sering Sangat Sering 1 Saya merasa sakit kepala, jika memikirkan pekerjaan di rumah sakit. 2 Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, saya akan berkeringat dingin. 3 Jantung saya berdebar-debar saat memberikan obat kepada pasien. 4 Pekerjaan saya membuat perasaan mual saat bekerja di rumah sakit. 5 Pada saat jaga di rumah sakit ini saya merasakan sakit perutnyeri di ulu hati. 6 Saya merasa sesak napas saat bekerja di ruang rawat inap rumah sakit. 7 Saya merasakan otot kaku saatsetelah bekerja kaku leher dari rumah sakit ini. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Pilihan Jawaban N0 PERNYATAAN Tidak Pernah Jarang Terjadi Sering Sangat Sering 8 Saya merasakan sakit punggung setelah pulang bekerja dari rumah sakit ini. 9 Saya merasa ada gangguan penglihatan saat bekerja merawat pasien dalam ruangan. 10 Saya merasa ada gangguan tidur setelah pulang dari rumah sakit. 11 Saya senang bekerja, walaupun banyak pekerjaan di rumah sakit. 12 Saya dapat relaks bekerja memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. 13 Saya tidak merasakan nyeri di lambung pada saat bekerja di Rumah sakit. 14 Saya tidak merasakan nyeri di bagian punggung setelah bekerja di Rumah sakit. 15 Saya tetap bisa tidur walaupun sudah bekerja sepanjang hari di Rumah sakit. 16 Akhir-akhir ini saya suka marah dan mengomel pada saat kerja. 17 Saya merasa malas jika akan berangkat kerja ke Rumah sakit. 18 Akhir-akhir ini banyak kesalahan-kesalahan kecil yang saya lakukan pada saat merawat pasien. 19 Akhir-akhir ini saya merasa mudah tersinggung pada saat bekerja di Rumah sakit. 20 Pekerjaan saya sebagai perawat di Rumah sakit, membuat saya sering merasa kesal. 21 Pekerjaan memandikan pasien membuat saya merasa tertekan. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Pilihan Jawaban N0 PERNYATAAN Tidak Pernah Jarang Terjadi Sering Sangat Sering 22 Saya sering menyalahkan diri sendiri pada saat bekerja di dalam ruang perawatan. 23 Saya sering merasa curiga dengan perawat lain yang sering membicarakan diri saya. 24 Saya merasa kehilangan konsentrasi merawat pasien yang terlalu rewel. 25 Saya merasa mudah lupa setelah bekerja di rumah sakit ini. 26 Emosi saya mudah terpancing ketika menghadapi pasien yang marah-marah. 27 Saya jarang marah-marah dan mengomel pada saat bekerja. 28 Saya tetap bersemangat jika akan berangkat kerja ke Rumah sakit. 29 Saya jarang melakukan kesalahan-kesalahan kecil pada saat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. 30 Saya jarang tersinggung pada saat bekerja di Rumah sakit. 31 Saya senang dengan pekerjaan saat ini. 32 Saya tetap tenang jika menghadapi pasien yang marah-marah. 33 Saya sering mengalami ketegangan dalam berinteraksi dengan teman sejawat di Rumah sakit ini. 34 Saya sering berganti-ganti rencana dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Pilihan Jawaban N0 PERNYATAAN Tidak Pernah Jarang Terjadi Sering Sangat Sering 35 Saya merasa kesal menghadapi keluarga pasien yang suka iseng. 36 Saya merasa lelah jika harus terus bersikap ramah dalam melayani pasien. 37 Saya menarik diri menolak berinteraksi dengan sejawat di Rumah sakit ini. 38 Saya menjadi frustasi jika merawat pasien orang tua yang tidak dapat berjalan sendiri. 39 Perintah atasan membuat saya kecewa dalam memberikan pertolongan terhadap pasien. 40 Saya merasa kesal karena atasan kurang peduli dengan permasalahan yang saya hadapi. 41 Pada saat berinteraksi dengan teman sejawat, saya jarang mengalami ketegangan. 42 Saya tetap senyum menghadapi keluarga pasien yang suka iseng. 43 Saya tetap bersikap ramah kepada setiap pengunjung yang datang ke Rumah sakit. 44 Akhir-akhir ini saya sering makan secara berlebihan. 45 Akhir-akhir ini saya merasa kehilangan nafsu makan setelah pulang kerja dari Rumah sakit. 46 Akhir-akhir ini saya merasa menjadi suka meminum minuman beralkohol. 47 Saya akan menghindar dari masalah yang saya hadapi pada saat bekerja dalam ruang perawatan. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Pilihan Jawaban N0 PERNYATAAN Tidak Pernah Jarang Terjadi Sering Sangat Sering 48 Akhir-akhir ini saya tidak masuk kerja. 49 Akhir-akhir ini saya menunda pekerjaan dalam ruang perawatan. 50 Akhir-akhir ini saya kebut-kebutan di jalan pada saat akan berangkat maupun pulang kerja. 51 Akhir-akhir ini saya membuat sabotase di Rumah sakit ini. 52 Saya makan seperti biasa dan tidak berlebihan. 53 Saya tidak kehilangan nafsu makan setelah pulang kerja dari Rumah sakit. 54 Saya tidak suka minum minuman kerasalkohol. 55 Saya menghadapi masalah yang timbul dalam pekerjaan di Rumah sakit. 56 Saya masuk kerja setiap hari ke Rumah sakit. 57 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan yang ada dalam ruang perawatan. 58 Saya jarang ngebut dijalan sewaktu berangkat dan pulang kerja. 59 Saya tidak melakukan keributan di Rumah sakit walaupun pimpinan kurang adil dalam memberikan tugas. 60 Saya sering ke kamar kecil bila menghadapi pasien yang tiba-tiba gawat di dalam ruang perawatan. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Lampiran-2 Reliability Scale Statistics 115.1000 1699.955 41.23051 60 Mean Variance Std. Deviation N of Items Reliability Case Processing Summary 30 100.0 .0 30 100.0 Valid Excluded a Total Cases N Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Reliability Statistics .945 10 Cronbachs Alpha N of Items Item Statistics 2.3667 1.09807 30 2.1333 .86037 30 2.3000 1.05536 30 2.4000 .77013 30 1.4333 .67891 30 1.5667 .81720 30 1.6000 .93218 30 1.6000 .89443 30 1.5667 .93526 30 1.6000 .89443 30 otnm1 otnm2 otnm3 otnm4 otnm5 otnm6 otnm7 otnm8 otnm9 otnm10 Mean Std. Deviation N 125 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Reliability Statistics .892 10 Cronbachs Alpha N of Items Reliability Item-Total Statistics 16.2000 41.959 .784 .939 16.4333 45.564 .690 .943 16.2667 42.409 .786 .939 16.1667 49.661 .375 .954 17.1333 45.913 .864 .937 17.0000 44.345 .855 .936 16.9667 42.792 .874 .934 16.9667 43.275 .871 .935 17.0000 43.517 .805 .938 16.9667 43.275 .871 .935 otnm1 otnm2 otnm3 otnm4 otnm5 otnm6 otnm7 otnm8 otnm9 otnm10 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Scale Statistics 18.5667 54.323 7.37041 10 Mean Variance Std. Deviation N of Items Case Processing Summary 30 100.0 .0 30 100.0 Valid Excluded a Total Cases N Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Item Statistics 1.7000 .98786 30 2.5667 1.00630 30 2.2667 .73968 30 2.4667 .97320 30 2.6000 .89443 30 1.7333 .98027 30 1.7000 .79438 30 1.8000 .99655 30 1.7333 .94443 30 1.7000 .98786 30 mutasi1 mutasi2 mutasi3 mutasi4 mutasi5 mutasi6 mutasi7 mutasi8 mutasi9 mutasi10 Mean Std. Deviation N Scale Statistics 20.2667 44.340 6.65885 10 Mean Variance Std. Deviation N of Items Item-Total Statistics Reliability Case Processing Summary 30 100.0 .0 30 100.0 Valid Excluded a Total Cases N Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Warnings The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis. 18.5667 35.633 .656 .880 Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Scale Mean if Item Deleted mutasi1 17.7000 36.493 .562 .887 mutasi2 18.0000 39.517 .460 .892 mutasi3 17.8000 36.648 .572 .886 mutasi4 17.6667 38.644 .440 .894 mutasi5 18.5333 37.706 .471 .893 mutasi6 18.5667 36.599 .740 .876 mutasi7 18.4667 33.844 .820 .868 mutasi8 18.5333 34.257 .831 .867 mutasi9 mutasi10 18.5667 34.116 .801 .869 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Reliability Statistics .898 10 Cronbachs Alpha N of Items Item Statistics 2.4667 .97320 30 2.6000 .89443 30 1.6000 .85501 30 1.7000 .79438 30 1.5667 .93526 30 1.6000 .89443 30 1.7000 .98786 30 2.5667 1.00630 30 2.2667 .73968 30 2.4667 .97320 30 Karier1 karier2 karier3 karier4 karier5 karier6 karier7 karier8 karier9 karier10 Mean Std. Deviation N Item-Total Statistics 18.0667 33.651 .758 .880 17.9333 38.202 .375 .905 18.9333 37.857 .434 .901 18.8333 35.592 .731 .884 18.9667 33.826 .777 .879 18.9333 34.064 .794 .878 18.8333 35.316 .584 .893 17.9667 34.378 .658 .888 18.2667 36.961 .628 .890 18.0667 33.651 .758 .880 Karier1 karier2 karier3 karier4 karier5 karier6 karier7 karier8 karier9 karier10 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Scale Statistics 20.5333 43.154 6.56917 10 Mean Variance Std. Deviation N of Items Reliability Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Case Processing Summary 30 100.0 .0 30 100.0 Valid Excluded a Total Cases N Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Reliability Statistics .953 20 Cronbachs Alpha N of Items Item Statistics 2.4667 .97320 30 2.6000 .89443 30 1.7333 .98027 30 1.7000 .79438 30 1.5667 .93526 30 1.6000 .89443 30 1.7000 .98786 30 1.5667 .93526 30 1.6000 .89443 30 1.7000 .98786 30 2.5667 1.00630 30 2.2667 .73968 30 2.4667 .97320 30 2.6000 .89443 30 1.7333 .98027 30 1.7000 .79438 30 1.8000 .99655 30 1.7333 .94443 30 1.7000 .98786 30 2.4667 .97320 30 bbnkerja1 bbnkerja2 bbnkerja3 bbnkerja4 bbnkerja5 bbnkerja6 bbnkerja7 bbnkerja8 bbnkerja9 bbnkerja10 bbnkerja11 bbnkerja12 bbnkerja13 bbnkerja14 bbnkerja15 bbnkerja16 bbnkerja17 bbnkerja18 bbnkerja19 bbnkerja20 Mean Std. Deviation N Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Item-Total Statistics 36.8000 165.890 .635 .951 36.6667 172.092 .420 .954 37.5333 168.740 .513 .953 37.5667 165.426 .817 .949 37.7000 161.597 .853 .948 37.6667 162.230 .866 .948 37.5667 162.737 .755 .949 37.7000 161.597 .853 .948 37.6667 162.230 .866 .948 37.5667 162.737 .755 .949 36.7000 166.769 .576 .952 37.0000 172.690 .490 .953 36.8000 165.890 .635 .951 36.6667 172.092 .420 .954 37.5333 168.740 .513 .953 37.5667 165.426 .817 .949 37.4667 161.637 .794 .949 37.5333 161.568 .845 .948 37.5667 160.944 .831 .948 36.8000 165.890 .635 .951 bbnkerja1 bbnkerja2 bbnkerja3 bbnkerja4 bbnkerja5 bbnkerja6 bbnkerja7 bbnkerja8 bbnkerja9 bbnkerja10 bbnkerja11 bbnkerja12 bbnkerja13 bbnkerja14 bbnkerja15 bbnkerja16 bbnkerja17 bbnkerja18 bbnkerja19 bbnkerja20 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Scale Statistics 39.2667 182.754 13.51865 20 Mean Variance Std. Deviation N of Items Reliability Case Processing Summary 30 100.0 .0 30 100.0 Valid Excluded a Total Cases N Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Reliability Statistics .934 10 Cronbachs Alpha N of Items Item Statistics 1.7333 .98027 30 1.7000 .79438 30 1.5667 .93526 30 1.6000 .89443 30 1.7000 .98786 30 1.5667 .93526 30 1.6000 .89443 30 1.7000 .98786 30 2.5667 1.00630 30 2.2667 .73968 30 interaksi1 interaksi2 interaksi3 interaksi4 interaksi5 interaksi6 interaksi7 interaksi8 interaksi9 interaksi10 Mean Std. Deviation N Item-Total Statistics 16.2667 46.064 .457 .942 16.3000 43.597 .846 .923 16.4333 40.944 .943 .917 16.4000 41.628 .925 .918 16.3000 41.597 .826 .923 16.4333 40.944 .943 .917 16.4000 41.628 .925 .918 16.3000 41.597 .826 .923 15.4333 46.116 .437 .943 15.7333 49.168 .327 .944 interaksi1 interaksi2 interaksi3 interaksi4 interaksi5 interaksi6 interaksi7 interaksi8 interaksi9 interaksi10 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Scale Statistics 18.0000 53.103 7.28721 10 Mean Variance Std. Deviation N of Items Reliability Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Case Processing Summary 30 100.0 .0 30 100.0 Valid Excluded a Total Cases N Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Reliability Statistics .928 10 Cronbachs Alpha N of Items Item Statistics 1.5667 .81720 30 1.6000 .93218 30 1.6000 .89443 30 1.5667 .93526 30 1.6000 .89443 30 1.7000 .98786 30 2.5667 1.00630 30 2.2667 .73968 30 2.4667 .97320 30 2.4667 .97320 30 kel1 kel2 kel3 kel4 kel5 kel6 kel7 kel8 kel9 kel10 Mean Std. Deviation N Item-Total Statistics 17.8333 41.454 .864 .914 17.8000 39.959 .881 .912 17.8000 40.372 .883 .912 17.8333 40.420 .834 .914 17.8000 40.372 .883 .912 17.7000 42.010 .642 .925 16.8333 42.075 .622 .926 17.1333 45.016 .569 .928 16.9333 41.720 .680 .923 16.9333 44.754 .423 .937 kel1 kel2 kel3 kel4 kel5 kel6 kel7 kel8 kel9 kel10 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Scale Statistics 19.4000 51.214 7.15638 10 Mean Variance Std. Deviation N of Items Reliability Case Processing Summary 30 100.0 .0 30 100.0 Valid Excluded a Total Cases N Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Reliability Statistics .951 10 Cronbachs Alpha N of Items Item Statistics 1.7000 .98786 30 2.5667 1.00630 30 2.2667 .73968 30 1.5667 .81720 30 1.6000 .93218 30 1.6000 .89443 30 1.5667 .93526 30 1.6000 .89443 30 1.7000 .98786 30 1.7000 .98786 30 jenuh1 jenuh2 jenuh3 jenuh4 jenuh5 jenuh6 jenuh7 jenuh8 jenuh9 jenuh10 Mean Std. Deviation N Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Item-Total Statistics 16.1667 46.764 .829 .944 15.3000 51.390 .454 .961 15.6000 54.524 .355 .961 16.3000 47.941 .914 .941 16.2667 46.409 .919 .940 16.2667 46.685 .938 .939 16.3000 46.148 .938 .939 16.2667 46.685 .938 .939 16.1667 46.764 .829 .944 16.1667 46.764 .829 .944 jenuh1 jenuh2 jenuh3 jenuh4 jenuh5 jenuh6 jenuh7 jenuh8 jenuh9 jenuh10 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Scale Statistics 17.8667 58.947 7.67770 10 Mean Variance Std. Deviation N of Items Reliability Case Processing Summary 30 100.0 .0 30 100.0 Valid Excluded a Total Cases N Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Reliability Statistics .921 10 Cronbachs Alpha N of Items Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Item Statistics 2.5667 1.00630 30 2.2667 .73968 30 2.4667 .97320 30 2.6000 .89443 30 1.7000 .98786 30 2.5667 1.00630 30 2.2667 .73968 30 1.5667 .81720 30 1.6000 .93218 30 2.4667 .97320 30 konflik1 konflik2 konflik3 konflik4 konflik5 konflik6 konflik7 konflik8 konflik9 konflik10 Mean Std. Deviation N Item-Total Statistics 19.5000 37.569 .819 .906 19.8000 40.579 .802 .909 19.6000 37.490 .860 .904 19.4667 42.395 .471 .925 20.3667 42.861 .375 .932 19.5000 37.569 .819 .906 19.8000 40.579 .802 .909 20.5000 41.431 .626 .917 20.4667 39.844 .677 .914 19.6000 37.490 .860 .904 konflik1 konflik2 konflik3 konflik4 konflik5 konflik6 konflik7 konflik8 konflik9 konflik10 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Scale Statistics 22.0667 48.685 6.97747 10 Mean Variance Std. Deviation N of Items Reliability Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Case Processing Summary 30 100.0 .0 30 100.0 Valid Excluded a Total Cases N Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Reliability Statistics .987 60 Cronbachs Alpha N of Items Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Item-Total Statistics 112.6333 1645.895 .673 .987 112.5000 1671.155 .383 .987 113.3667 1660.999 .476 .987 113.4000 1644.248 .855 .986 113.5333 1630.878 .903 .986 113.5000 1632.810 .918 .986 113.4000 1635.697 .792 .986 113.5333 1630.878 .903 .986 113.5000 1632.810 .918 .986 113.4000 1635.697 .792 .986 112.5333 1649.292 .607 .987 112.8333 1667.109 .535 .987 112.6333 1645.895 .673 .987 112.5000 1671.155 .383 .987 113.4000 1635.697 .792 .986 112.5333 1649.292 .607 .987 112.8333 1667.109 .535 .987 113.5333 1639.844 .898 .986 113.5000 1630.397 .912 .986 112.6333 1645.895 .673 .987 112.6333 1645.895 .673 .987 112.5000 1671.155 .383 .987 113.3667 1660.999 .476 .987 113.4000 1644.248 .855 .986 113.5000 1632.810 .918 .986 113.4000 1635.697 .792 .986 113.5333 1630.878 .903 .986 113.5000 1632.810 .918 .986 113.4000 1635.697 .792 .986 112.5333 1649.292 .607 .987 112.8333 1667.109 .535 .987 113.5333 1639.844 .898 .986 113.5000 1630.397 .912 .986 113.5000 1632.810 .918 .986 113.5333 1630.878 .903 .986 113.5000 1632.810 .918 .986 113.4000 1635.697 .792 .986 112.6333 1645.895 .673 .987 112.6333 1645.895 .673 .987 112.5000 1671.155 .383 .987 113.3667 1660.999 .476 .987 113.4000 1644.248 .855 .986 113.5000 1632.810 .918 .986 113.4000 1635.697 .792 .986 113.5333 1630.878 .903 .986 113.5000 1632.810 .918 .986 113.4000 1635.697 .792 .986 112.8333 1667.109 .535 .987 113.5333 1639.844 .898 .986 113.5000 1630.397 .912 .986 112.6333 1645.895 .673 .987 112.6333 1645.895 .673 .987 112.5000 1671.155 .383 .987 113.3667 1660.999 .476 .987 113.4000 1644.248 .855 .986 113.5333 1630.878 .903 .986 113.5000 1632.810 .918 .986 113.4000 1635.697 .792 .986 113.5333 1630.878 .903 .986 113.4000 1644.248 .855 .986 stress1 stress2 stress3 stress4 stress5 stress6 stress7 stress8 stress9 stress10 stress11 stress12 stress13 stress14 stress15 stress16 stress17 stress18 stress19 stress20 stress21 stress22 stress23 stress24 stress25 stress26 stress27 stress28 stress29 stress30 stress31 stress32 stress33 stress34 stress35 stress36 stress37 stress38 stress39 stress40 stress41 stress42 stress43 stress44 stress45 stress46 stress47 stress48 stress49 stress50 stress51 stress52 stress53 stress54 stress55 stress56 stress57 stress58 stress59 stress60 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Scale Statistics 115.1000 1699.955 41.23051 60 Mean Variance Std. Deviation N of Items Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Lampiran-3 Frequencies Statistics 70 70 70 70 70 70 70 70 70 Valid Missing N Otonomi Mutasi Karier bebankerja Interaksi Keluarga Kejenuhan Konflik Stress Frequency Table Otonomi 37 52.9 52.9 52.9 33 47.1 47.1 100.0 70 100.0 100.0 baik kurang Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Mutasi 36 51.4 51.4 51.4 34 48.6 48.6 100.0 70 100.0 100.0 sesuai tidak sesuai Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Karier 40 57.1 57.1 57.1 30 42.9 42.9 100.0 70 100.0 100.0 meningkat tidak Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent bebankerja 31 44.3 44.3 44.3 39 55.7 55.7 100.0 70 100.0 100.0 ringan berat Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Interaksi 38 54.3 54.3 54.3 32 45.7 45.7 100.0 70 100.0 100.0 kurang sering Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 139 Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Keluarga 41 58.6 58.6 58.6 29 41.4 41.4 100.0 70 100.0 100.0 baik kurang Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Kejenuhan 36 51.4 51.4 51.4 34 48.6 48.6 100.0 70 100.0 100.0 rendah tinggi Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Konflik 38 54.3 54.3 54.3 32 45.7 45.7 100.0 70 100.0 100.0 rendah tinggi Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Stress 44 62.9 62.9 62.9 26 37.1 37.1 100.0 70 100.0 100.0 tidak stress stress Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Crosstabs Case Processing Summary 70 100.0 .0 70 100.0 70 100.0 .0 70 100.0 70 100.0 .0 70 100.0 70 100.0 .0 70 100.0 70 100.0 .0 70 100.0 70 100.0 .0 70 100.0 70 100.0 .0 70 100.0 70 100.0 .0 70 100.0 Otonomi Stress Mutasi Stress Karier Stress bebankerja Stress Interaksi Stress Keluarga Stress Kejenuhan Stress Konflik Stress N Percent N Percent N Percent Valid Missing Total Cases Otonomi Stress Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Crosstab 29 8 37 78.4 21.6 100.0 15 18 33 45.5 54.5 100.0 44 26 70 62.9 37.1 100.0 Count within Otonomi Count within Otonomi Count within Otonomi baik kurang Otonomi Total tidak stress stress Stress Total Chi-Square Tests 8.099 b 1 .004 6.750 1 .009 8.251 1 .004 .006 .004 7.983 1 .005 70 Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fishers Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Value df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1-sided Computed only for a 2x2 table a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 12. 26. b. Risk Estimate 4.350 1.537 12.310 1.724 1.144 2.599 .396 .199 .789 70 Odds Ratio for Otonomi baik kurang For cohort Stress = tidak stress For cohort Stress = stress N of Valid Cases Value Lower Upper 95 Confidence Interval Mutasi Stress Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Crosstab 29 7 36 80.6 19.4 100.0 15 19 34 44.1 55.9 100.0 44 26 70 62.9 37.1 100.0 Count within Mutasi Count within Mutasi Count within Mutasi sesuai tidak sesuai Mutasi Total tidak stress stress Stress Total Chi-Square Tests 9.944 b 1 .002 8.445 1 .004 10.230 1 .001 .003 .002 9.802 1 .002 70 Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fishers Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Value df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1-sided Computed only for a 2x2 table a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 12. 63. b. Risk Estimate 5.248 1.805 15.260 1.826 1.211 2.754 .348 .168 .721 70 Odds Ratio for Mutasi sesuai tidak sesuai For cohort Stress = tidak stress For cohort Stress = stress N of Valid Cases Value Lower Upper 95 Confidence Interval Karier Stress Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Crosstab 33 7 40 82.5 17.5 100.0 11 19 30 36.7 63.3 100.0 44 26 70 62.9 37.1 100.0 Count within Karier Count within Karier Count within Karier meningkat tidak Karier Total tidak stress stress Stress Total Chi-Square Tests 15.425 b 1 .000 13.524 1 .000 15.832 1 .000 .000 .000 15.204 1 .000 70 Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fishers Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Value df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1-sided Computed only for a 2x2 table a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 11. 14. b. Risk Estimate 8.143 2.702 24.536 2.250 1.376 3.678 .276 .134 .571 70 Odds Ratio for Karier meningkat tidak For cohort Stress = tidak stress For cohort Stress = stress N of Valid Cases Value Lower Upper 95 Confidence Interval bebankerja Stress Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Crosstab 25 6 31 80.6 19.4 100.0 19 20 39 48.7 51.3 100.0 44 26 70 62.9 37.1 100.0 Count within bebankerja Count within bebankerja Count within bebankerja ringan berat bebankerja Total tidak stress stress Stress Total Chi-Square Tests 7.541 b 1 .006 6.235 1 .013 7.857 1 .005 .007 .006 7.433 1 .006 70 Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fishers Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Value df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1-sided Computed only for a 2x2 table a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 11. 51. b. Risk Estimate 4.386 1.475 13.045 1.655 1.149 2.385 .377 .173 .824 70 Odds Ratio for bebankerja ringan berat For cohort Stress = tidak stress For cohort Stress = stress N of Valid Cases Value Lower Upper 95 Confidence Interval Interaksi Stress Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Crosstab 29 9 38 76.3 23.7 100.0 15 17 32 46.9 53.1 100.0 44 26 70 62.9 37.1 100.0 Count within Interaksi Count within Interaksi Count within Interaksi kurang sering Interaksi Total tidak stress stress Stress Total Chi-Square Tests 6.449 b 1 .011 5.250 1 .022 6.520 1 .011 .014 .011 6.357 1 .012 70 Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fishers Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Value df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1-sided Computed only for a 2x2 table a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 11. 89. b. Risk Estimate 3.652 1.316 10.132 1.628 1.081 2.451 .446 .231 .860 70 Odds Ratio for Interaksi kurang sering For cohort Stress = tidak stress For cohort Stress = stress N of Valid Cases Value Lower Upper 95 Confidence Interval Keluarga Stress Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Crosstab 30 11 41 73.2 26.8 100.0 14 15 29 48.3 51.7 100.0 44 26 70 62.9 37.1 100.0 Count within Keluarga Count within Keluarga Count within Keluarga baik kurang Keluarga Total tidak stress stress Stress Total Chi-Square Tests 4.509 b 1 .034 3.506 1 .061 4.504 1 .034 .046 .031 4.445 1 .035 70 Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fishers Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Value df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1-sided Computed only for a 2x2 table a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 10. 77. b. Risk Estimate 2.922 1.071 7.974 1.516 .996 2.306 .519 .280 .960 70 Odds Ratio for Keluarga baik kurang For cohort Stress = tidak stress For cohort Stress = stress N of Valid Cases Value Lower Upper 95 Confidence Interval Kejenuhan Stress Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Crosstab 28 8 36 77.8 22.2 100.0 16 18 34 47.1 52.9 100.0 44 26 70 62.9 37.1 100.0 Count within Kejenuhan Count within Kejenuhan Count within Kejenuhan rendah tinggi Kejenuhan Total tidak stress stress Stress Total Chi-Square Tests 7.068 b 1 .008 5.813 1 .016 7.204 1 .007 .013 .008 6.967 1 .008 70 Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fishers Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Value df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1-sided Computed only for a 2x2 table a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 12. 63. b. Risk Estimate 3.938 1.399 11.083 1.653 1.111 2.458 .420 .211 .836 70 Odds Ratio for Kejenuhan rendah tinggi For cohort Stress = tidak stress For cohort Stress = stress N of Valid Cases Value Lower Upper 95 Confidence Interval Konflik Stress Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Crosstab 31 7 38 81.6 18.4 100.0 13 19 32 40.6 59.4 100.0 44 26 70 62.9 37.1 100.0 Count within Konflik Count within Konflik Count within Konflik rendah tinggi Konflik Total tidak stress stress Stress Total Chi-Square Tests 12.479 b 1 .000 10.787 1 .001 12.823 1 .000 .001 .000 12.301 1 .000 70 Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fishers Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Value df Asymp. Sig. 2-sided Exact Sig. 2-sided Exact Sig. 1-sided Computed only for a 2x2 table a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 11. 89. b. Risk Estimate 6.473 2.194 19.095 2.008 1.286 3.135 .310 .150 .642 70 Odds Ratio for Konflik rendah tinggi For cohort Stress = tidak stress For cohort Stress = stress N of Valid Cases Value Lower Upper 95 Confidence Interval Logistic Regression Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Case Processing Summary 70 100.0 .0 70 100.0 .0 70 100.0 Unweighted Cases a Included in Analysis Missing Cases Total Selected Cases Unselected Cases Total N Percent If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. a. Dependent Variable Encoding 1 Original Value tidak stress stress Internal Value Block 0: Beginning Block Classification Table

a,b

44 100.0 26 .0 62.9 Observed tidak stress stress Stress Overall Percentage Step 0 tidak stress stress Stress Percentage Correct Predicted Constant is included in the model. a. The cut value is .500 b. Variables in the Equation -.526 .247 4.523 1 .033 .591 Constant Step 0 B S.E. Wald df Sig. ExpB Variables not in the Equation 8.099 1 .004 8.099 1 .004 Otonomi Variables Overall Statistics Step 0 Score df Sig. Block 1: Method = Enter Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Omnibus Tests of Model Coefficients 8.251 1 .004 8.251 1 .004 8.251 1 .004 Step Block Model Step 1 Chi-square df Sig. Model Summary 84.108 a .111 .152 Step 1 -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001. a. Classification Table a 29 15 65.9 8 18 69.2 67.1 Observed tidak stress stress Stress Overall Percentage Step 1 tidak stress stress Stress Percentage Correct Predicted The cut value is .500 a. Variables in the Equation 1.470 .531 7.673 1 .006 4.350 1.537 12.310 -2.758 .872 10.007 1 .002 .063 Otonomi Constant Step 1 a B S.E. Wald df Sig. ExpB Lower Upper 95.0 C.I.for EXPB Variables entered on step 1: Otonomi. a. Logistic Regression Case Processing Summary 70 100.0 .0 70 100.0 .0 70 100.0 Unweighted Cases a Included in Analysis Missing Cases Total Selected Cases Unselected Cases Total N Percent If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. a. Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008. Dependent Variable Encoding