6. Dukungan keluarga adalah adanya dukungan sosial dari bapak, ibu, anak-
anak serta seisi rumah juga sanak saudara dari perawat untuk bekerja di rumah sakit, berdasarkan jawaban seorang perawat yang diberikan melalui
pernyataan. 7.
Kejenuhan adalah suatu keadaan yang membosankan dengan pekerjaan yang selalu sama sepanjang tahun dan sudah tidak suka lagi karena sudah
terlalu sering atau banyak, berdasarkan jawaban seorang perawat yang diberikan melalui pernyataan.
8. Konflik dengan rekan kerja adalah ketidaksesuaian pendapat antara
seorang perawat dengan anggota atau kelompok kerja yang lain di tempat kerja dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, berdasarkan
jawaban seorang perawat yang diberikan melalui pernyataan.
3.6. Metode Pengukuran
Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert, dimana responden hanya memberi tanda
√ pada kolom angka pada masing-masing butir pernyataan yang dianggap sesuai dengan yang dialami responden. Pernyataan
berisikan yang bersifat positif Favorable dan bersifat negatif Unfavorable. Setiap butir pernyataan diberikan empat alternatif jawaban yaitu : Sangat Tidak
Sesuai, Tidak Sesuai, Sesuai dan Sangat Sesuai. Pada pernyataan yang Favorable, diberikan nilai 4 pada jawaban Sangat
Sesuai, nilai 3 pada jawaban Sesuai, nilai 2 pada jawaban Tidak Sesuai dan nilai 1 pada jawaban Sangat Tidak Sesuai. Sebaliknya pada pernyataan yang
Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008.
Unfavorable, diberikan nilai 4 pada jawaban Sangat Tidak Sesuai, nilai 3 pada jawaban Tidak Sesuai, nilai 2 pada jawaban Sesuai dan nilai 1 pada jawaban
Sangat Sesuai. Dari setiap aspek ini akan dijadikan sejumlah item. Dari sejumlah item tersebut akan diperoleh skor variabel Independen karakteristik
organisasional dan individual dan skor variabel Dependen stress kerja pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3.
Tabel 3.2. Blueprint Kuesioner Variabel Independen Karakteristik Organisasional dan Individual
NOMOR ITEM NO
VARIABEL FAVORABLE UNFAVORABLE
JUMLAH
1 OTONOMI 3,4,
1,2,5,6,7,8,9,10 10
2 MUTASI 11,12,14, 13,15,16,17,18,19,20 10 3 KARIER
21,23,24,26,28,29, 30
22,25,27 10 4 BEBAN
KERJA 32,33,34,35,36,42,
46,48,49,50 31,37,38,39,40,41,43,
44,45,47 20
5 INTERAKSI PERAWAT
51,53,55,57,60 52,54,56,58,59
10 6 DUKUNGAN
KELUARGA 1,2,7, 3,4,5,6,8,9,10 10
7 KEJENUHAN 11,12,14,17 13,15,16,18,19,20
10 8 KONFLIK
DENGAN REKAN KERJA
21,22,25,28,29,30 23,24,26,27
10
TOTAL
8 40 50
90
Interpretasi Tabel 3.2. Kuesioner Variabel Independen karakteristik organisasional dan individual
terdiri dari variabel : 1.
Otonomi
Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008.
Semakin tinggi skor, maka semakin kurang kemandirian seorang perawat untuk bekerja dan sebaliknya semakin rendah skor maka semakin baik
kemandirian seorang perawat. Hasil ukur : Kategori
Mandiri : Skor ≤ 25
Kurang mandiri : Skor 25
2. Mutasi
Semakin tinggi skor, maka semakin kurang dilakukan mutasi bagi perawat dan sebaliknya jika semakin rendah skor maka mutasi yang dilaksanakan
untuk perawat baik. Hasil ukur : Kategori
Baik : Skor ≤ 25
Kurang : Skor 25
3. Karier
Semakin tinggi skor, maka karier seorang perawat tidak ada peningkatan dan sebaliknya jika semakin rendah skor maka karier seorang perawat ada
peningkatan. Hasil ukur : Kategori
Meningkat : Skor ≤ 25
Tidak meningkat : Skor 25
4. Beban kerja
Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008.
Semakin tinggi skor, maka semakin berat beban kerja seorang perawat dan sebaliknya jika semakin rendah skor maka beban kerja perawat adalah
ringan. Hasil ukur : Kategori
Ringan : Skor ≤ 50
Berat : Skor 50
5. Interaksi Perawat
Semakin tinggi skor, maka interaksi seorang perawat dengan pasien semakin sering dan sebaliknya jika semakin rendah skor maka interaksi
perawat dengan pasien kurang. Hasil ukur : Kategori
Jarang : Skor ≤ 25
Sering : Skor 25
6. Dukungan Keluarga
Semakin tinggi skor, maka semakin kurang dukungan keluarga bagi perawat dan sebaliknya jika semakin rendah skor maka dukungan keluarga
untuk perawat baik. Hasil ukur : Kategori
Mendukung : Skor ≤ 25
Kurang mendukung : Skor 25
7. Kejenuhan
Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008.
Semakin tinggi skor, maka tingkat kejenuhan seorang perawat tinggi dan sebaliknya jika semakin rendah skor maka tingkat kejenuhan perawat
rendah. Hasil ukur : Kategori
Rendah : Skor ≤ 25
Tinggi : Skor 25
8. Konflik dengan rekan kerja
Semakin tinggi skor, maka semakin tinggi konflik yang terjadi antara perawat dan sebaliknya semakin rendah skor maka semakin rendah konflik
yang terjadi antara perawat. Hasil ukur : Kategori
Rendah : Skor ≤ 25
Tinggi : Skor 25
Tabel 3.3. Blue Print Kuesioner Variebel Dependen Stres Kerja
NOMOR ITEM NO
VARIABEL FAVORABLE UNFAVORABLE
JUMLAH
1 Gejala Fisik
11,12,13,14,15 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,60
16 2
Gejala Psikologis 27,28,29,30,31,3
2,41,42,43 16,17,18,19,20,21,22,23,2
4,25,26,33,34,35,36,37, 38,39,40
28 3
Gejala Prilaku 52,53,54,55,56,5
7,58,59 44,45,46,47,48,49,50,51
16
Total
3
22 38
60
Pengaruh karakteristik organisasi dan individual terhadap stres kerja perawat diruang rawat inap rumah sakit umum daerah porsea. USU e-Repository © 2008.
Interpretasi Tabel 3.3. Kuesioner variabel dependen Stres kerja, semakin tinggi skor maka
semakin tinggi stres yang terjadi antara perawat dan sebaliknya jika semakin rendah skor maka semakin rendah stres yang terjadi antara perawat.
Hasil ukur : Kategori Tidak Stres : Skor
≤ 150 Stres : Skor
150
3.7. Metode Analisis Data