3
layanan informasi tersebut. Maksudnya jika pelayanan memuaskan maka pemakai akan menyukai layanan yang kita berikan maka kinerja yang kita lakukan
tidak sia-sia, sebaliknya apa bila layanan yang diberikan belum memuaskan, maka dapat dianggap bahwa perpustakaan belum mampu melayani dengan baik atau
usaha yang diberikan hanya sia-sia. Salah satu cara pemberdayaan sumber informasi perpustakaan adalah memberikan dan menyelenggarakan layanan
kepada pemakai.
4
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum adalah perpustakaan khusus yang memiliki banyak layanan yaitu layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan
foto copy, layanan internet, dan layanan audiovisual. Berdasarkan penjelasan di
atas, penulis bermaksud untuk melakukan peneliti dengan judul: “PERSEPSI PEMAKAI TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN
PEKERJAAAN UMUM”
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah
Untuk melayani kebutuhan pemakainya, perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum memiliki berbagai jenis layanan koleksi baik yang tercetak
seperti buku, majalah, surat kabar maupun tidak tercetak seperti, microfiche dan bentuk kaset tape recorder.
Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum menyediakan dua jenis layanan yaitu layanan teknis dan layanan pemakai. Agar penulis dapat lebih fokus
4
Soetarno NS, Tanggung jawaab Perpustakan, Jakarta: Rantai Ref, 2003, h.112
4
pada masalah yang ingin diteliti, maka penulis membuat pembataan terhadap permasalahan yang ingin diteliti, terhadap layanan pemakai di Perpustakaan
Kementerian Pekerjaan Umum yang meliputi: layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan foto copy, layanan internet, dan layanan audiovisual.
2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah, maka penulis merumuskan masalah, sebagai
berikut: Bagaimana Persepsi pemakai terhadap layanan pemakai yang ada di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui persepsi pemakai terhadap layanan pemakai yang ada di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum.
D. Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi, penulis
menggunakan metode penelitian deskripsi yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau
kelompok tertentu.
5
Adapun teknik pengumpulan data lapangan, penulisan mengunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
5
Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1991, h.29.
5
1. Penelitian Pustaka Library Research
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bahan-bahan pustaka yang sesuai dengan pokok permasalahan yang akan dibahas, yaitu dengan mengumpulkan
sumber-sumber literatur berupa buku, jurnal, majalah, dan lain-lain yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.
2. Penelitian Lapangan Field Reseach
Dalam penelitian lapangan ini ada beberapa cara yang penulis tempuh antara lain:
a. Kuesioner
Yaitu melakukan penyebaran angket berupa pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data yang objektif, dimana responden dapat memilih
jawaban yang telah disediakan. b.
Interview wawancara adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi
secara langsung dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan kepada para responden, karena wawancara bermakna dengan berhadapan langsung
antara interview dengan responden, dan kegiatannya dilakukan secara lisan, maka penulispun mengadakan tanya jawab, staf untuk memperoleh
data yang diperlukan.
6
6
Bungin Burhan, Penelitian Kualitatif, Jakarta : Kencana, 2009, h.108.
6
a. Jenis dan Sumber Data
1. Data primer adalah data lapangan yang didapat dari sumber pertama, seperti wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Dalam primer penelitian atau
observer melakukan sendiri observasi dilapangan maupun di laboratorium. 2.
Data sekunder adalah data primer yang diperoleh melalui hasil dari pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan dalam
bentuk tabel atau grafik.
7
b. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah pengunjung perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum.
Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil yang akan diteliti. Sampel diambil berdasarkan jumlah rata-rata pengunjung setiap bulan selama satu tahun data
diperoleh dari jumlah pengunjung pada bulan Januari 2009-Desember 2009, yaitu berjumlah 517312 = 431.
Pengambilan sampel dilakukan dengan mengunakan teknik sampling kebutulan Accidental Sampling, yaitu teknik sampling kebetulan dilakukan
apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai.
8
Apabila sampel subyeknya kurang dari 100 diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Sedangkan jika tingkat
populasi besar atau lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil sampel
7
Ipah Farihah. Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h.54.
8
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h.45.
7
sebanyak 10-15 atau 20-25.
9
Maka dalam hal ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak 10 dari jumlah rata-rata tiap bulan.
Berdasarkan ketentuan tersebut dengan keterbatasan dana dan kemampuan penulis, maka penulis mengambil jumlah sampel yaitu sebanyak 45 responden
atau 10 dari jumlah pengunjung rata-rata tiap bulan yang berjumlah 431 orang 10 x 431orang = 431 atau responden, namun penulis membulatkan menjadi 45
sampel atau responden.
C. Teknik Pengolahan Data
Data yang diolah berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan dijawab oleh pemakai perpustakaan sebagai responden. Langkah dalam
pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut: a.
Seleksi Data Data yang terkumpul dicek kemudian diperiksa kelengkapan data dan
jawaban kuesioner. Lalu dari jawaban tersebut dikelompokan antara pertanyaan yang bersifat umum dengan pertanyaan tentang layanan yang di berikan oleh
pemakai pada layanan pemakai pada Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum b. Prosentase Data
Prosentase data dalam penelitian ini menggunakan prosentase dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang
diberikan responden, karena jumlah jawaban tiap kuesioner berbeda.
9
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: Rineka Cipta, 1997, h.120.
8
Rumus prosentase berikut:
Keterangan: P : Prosentase
F : Frekuensi yang akan dicari prosentasinya N : Number of case jumlah frekuensi banyak individu
10
d. Menganalisis Data dengan menggunakan Skala Pengukuran
Data yang
telah dihitung
prosentasenya kemudian
dianalisis dengan menggunakan skala likert. Skala likert paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden.
11
Skala likert atau disebut summated-ratings scale, merupakan skala yang memungkinkan responden
untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka. Skala likert terdiri dari beberapa pertanyaan yang bersikap tertutup. Pilihan jawaban dibuat berjenjang
mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi pilihan jawaban terdiri dari tiga, lima, tujuh yang pasti ganjil.
12
Setiap pertanyaan kepuasan jawabannya diberikan nilai numerik yang dinyatakan dengan huruf sebagai berikut:
Pernyataan Sangat baik diberikan nilai 5 dinyatakan dengan huruf A Pernyataan Cukup baik diberi nilai 4 dinyatakan dengan huruf B
Pernyataan Baik diberi nilai 3 dinyatakan dengan huruf C
10
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997, h.46.
11
Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h.45.
12
Simamora Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004, h.46.
P= F x 100 N
9
Pernyataan Tidak baik diberi nilai 2 dinyatakan dengan huruf D Pernyataan Sangat tidak baik diberikan nilai, 1 dinyatakan dengan huruf E
Untuk dapat mempengaruhi penilaian responden terhadap suatu objek, responden diberi kesempatan untuk menilai masing-masing kriteria dengan cara
memberikan tanda silang x pada salah satu huruf A, B, C, D dan E. Skor-skor yang didapat dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata adalah hasil jumlah dari
skor pada tiap skala yang dikalikan dengan frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total
frekuensi. Penghitungan skor rata-rata dapat dituliskan dalam modal matematik sebagai berikut:
X = [S5 x F+S4 x F+S3 x F+S2 x F+S1 x F] N
Keterangan : X : Skor rata-rata
S5….S1: Skor pada skala 5 sampai 1 F : Frekuensi jawaban
N : Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi. Skala diatas adalah ordinal yang hanya dapat menyatakan suatu objek
kedalam katagori sangat baik atau sangat tidak hal ini terjadi karena skala ordinal mempunyai keterbatasan analisa. Untuk memperluas analisa, kita bisa mengubah
skala ordinal menjadi skala interval guna menentukan skala-skala yang mempunyai jarak yang sama antara titik-titik yang berdekatan.
10
Skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden dalam suatu objek penilaian apakah termasuk dalam kriteria sangat puas, puas, kurang
puas, tidak puas, sangat tidak puas. Untuk menentukan skala interval yaitu dengan cara membagi selisih antara
skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala. Berikut rumusan dari skala interval.
Keterangan: a : Jumlah atribut
m : Skor tertinggi n : Skor Terendah
b : Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah lima, dimana skor terendah
adalah satu dan skor tertinggi adalah lima, maka skala interval dapat dihitung seperti berikut: {15-1 : 5}= 0,80. Jadi jarak setiap titik adalah 0,8 sehinga dapat
diperoleh penilaian sebagai berikut : a. Sangat puas 4,24-5,04
b. Puas 3,43-4,23 c. Cukup puas 2,62-,3,42
d. Tidak puas 1,81-2,61 e. Sangat tidak puas 1,00-1,80
Skala Interval : {am-n:b}
11
Misalnya hasil penghitungan menunjukkan skor rata-rata persepsi terhadap layanan sirkulasi adalah 3,60 diartikan bahwa persepsi pemakai terhadap layanan
sirkulasi adalah positif karena pada skala interval skor persepsi berada, diantara titik 3,43-4,23.
13
E. Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun dengan sistematika Penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi menjelaskan tentang latar belakang masalah, Pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika
penulisan. BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab ini membahas tentang pengertian persepsi yaitu definisi persepsi, ciri-ciri persepsi, macam–macam persepsi, faktor-faktor persepsi. Pengertian perpustakaan
khusus yaitu definisi perpustakaan khusus, ciri-ciri perpustakaan khusus, tujuan dan fungsi perpustakaan khusus. Dan layanan perpustakaan yaitu definisi layanan,
macam-macam layanan perpustakaan dan pandangan yang baik terhadap layanan perpustakaan.
BAB III GAMBARAN UMUM Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat Perpustakaan Kementerian Pekerjaan
Umum, Visi dan Misi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum, Stuktur organisasi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum.
13
Simamora Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004 hal. 202
12
BAB IV PERSEPSI PEMAKAI TERHADAP LAYANAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Bab ini merupakan bab inti yang menguraikan tentang gambaran persepsi pemakai terhadap layanan Sirkulasi, layanan referensi, layanan foto copy, layanan
internet dan layanan audiovisual yang ada di Perpustakaan Kementrian Pekerjaan Umum
BAB V PENUTUP Pada bab ini diuraikan kesimpulan permasalahan yang diangkat dan diteliti serta
saran untuk permasalahan tersebut yang akan diberikan untuk perpustakaan yang diteliti.
13
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Persepsi