13
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Persepsi
1. Definisi Persepsi
Kita menangkap berbagai gejala diluar diri kita melalui lima indera yang kita miliki. Proses penerimaan rangsang ini disebut penginderaan sensation.
Tetapi pengertian kita akan lingkungan atau dunia disekitar kita bukan sekedar hasil penginderaan itu. Ada unsur interprestasi terhadap rangsang-rangsang yang
diterima Interprestasi ini menyebabkan kita menjadi subjek dari pengalaman kita sendiri.
Rangsang-rangsang yang diterima dan inilah yang menyebabkan kita mempunyai suatu pengertian terhadap lingkungan. Proses diterimanya rangsang
objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti disebut persepsi. Karena persepsi bukan sekedar
penginderaan maka ada penulis yang menyatakan persepsi sebagai the interpretation of experience penafsiran pengalaman. Persepsi dapat disimpulkan
suatu tanggapan, kesan, penilaian seseorang terhadap sesuatu yang ditangkap oleh panca indra, karena persepsi terjadi setelah suatu penginderaan, maka dari itu kita
bahas terlebih dahulu proses penginderaan. Proses Penginderaan Perlu ditekankan sekali lagi bahwa persepsi bukan
sekedar proses penginderaan karena rasa manis dapat di interprestasikan secara amat berbeda tergantung apa yang menyebabkan, dan dari konteks yang lebih luas
14
kebiasaan, selera, dan lain-lain. Akan tetapi proses diterimanya rangsangan sangat penting artinya. Penginderaan inilah yang membuat kita sadar akan adanya
rangsangan.
2. Ciri-ciri Persepsi
Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna, ada
ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi tersebut, yaitu: a.
Rangsangan-rangsangan yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap indera, yaitu sifat sensoris dasar dari masing-masing indera
cahaya untuk penglihatan; bau untuk penciuman; suhu bagi perasa; bunyi bagi pendengaran dan sebagainya.
b. Dunia persepsi mempunyai sifat ruang dimensi ruang; kita dapat
mengatakan atas-bawah, tinggi rendah, luas-sempit, latar depan-latar belakang, dan lain-lain.
c. Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tua-
muda dan lain-lain. d.
Objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini
merupakan keseluruhan yang menyatu. Kita melihat meja tidak berdiri sendiri tetapi dalam ruang tertentu, disaat tertentu, letak atau posisi
tertentu dan lain-lain.
15
e. Dunia persepsi adalah dunia penuh arti. Kita cenderung melakukan
pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi kita, yang ada hubungannya dengan tujuan dalam diri kita.
14
3. Macam-macam Persepsi:
Untuk memahami pengertian persepsi agar dapat membedakan beberapa macam persepsi dalam hal ini persepsi sosial dengan menunjukkan beberapa
obyek sosial khusus seperti: a.
Persepsi orang merupakan suatu bidang kajian yang paling banyak mendapatkan perhatian para ahli psikologi sosial
b. Persepsi emosi yaitu untuk mengenal stimulus apa saja yang dapat
menimbulkan persepsi bahwa seseorang sedang mengalami suatu emosi tertentu.
c. Persepsi sifat atau ciri keperibadian yaitu persepsi untuk mengenal
sifat atau ciri kepribadian seseorang. d.
Persepsi motif yaitu untuk menunjukkan pada upaya menjelaskan sebab-sebab atau landasan dari timbulnya suatu peristiwa perilaku
tertentu pada diri seseorang atau menerangkan apa yang terjadi motif dari timbulnya suatu tingkah laku.
e. Persepsi diri yaitu persepsi yang menunjukkan pada persepsi pribadi
seseorang mengenai ciri-ciri dan kualitas diri sendiri.
14
Irwanto, Psikologi Umum : Buku Panduan Mahasiswa, Jakarta : PT. Prenhallindo, 2002h. 71- 73.
16
f. Persepsi kausal ada dua katagori dalam menentukan persepsi kausal
yaitu kausal disposisional yaitu bersumber pada diri perilaku yang terlibat dalam peristiwa tersebut dan kausal situasional yaitu
bersumber pada keadaan sesaat atau keadaan yang melingkupi terjadinya peristiwa tersebut
15
4. Faktor-faktor Persepsi
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain adalah: a.
Setereotip yaitu pandangan kita tentang ciri-ciri tingkah laku dari sekelompok masyarakat tertentu.
b. Persepsi diri yaitu pandangan kita terhadap diri kita ternyata juga
sangat mempenaruhi pembentukan kesan pertama kita. c.
Situasi dan Kondisi. d.
Ciri-ciri yang ada dalam diri orang itu yaitu daya tarik fisik seseorang misalnya sangat mempengaruhi kesan pertama.
16
5. Jenis-jenis Persepsi
Menurut Toha Nur Salam persepsi dibedakan menjadi dua yaitu persepsi mengenai benda dan sosial.
1. Persepsi benda Benda atau objek stimulusnya merupakan suatu hal atau benda yang nyata
dapat kita raba, dirasakan dan dapat diindra secara langsung contohnya pada
15
Toha Nursalam, Psiskologi Perpustakaan Jakarta: Universitas Terbuka,1996h.7.
16
Adi Isbandi Rukminto, Psikologi Social dan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Jakarta : Rajawali Press, 1995h.25
.
17
benda yang ada di perpustakaan yaitu buku, komputer, meja, ruangan yang dapat diraba, dirasa, dan diindra.
2. Persepsi Sosial Terjadi karena kontak secara tidak langsung, seperti melalui cerita atau apa
yang kita dengar dari orang lain, dari surat kabar, radio, dan lain-lain. Pada benda yang mempunyai dimensi lebih jelas seperti bentuk, warna, dan ukuran semuanya
lebih mudah dikenali. Pada persepsi sosial stimulusnya mungkin tidak bisa kita raba, rasakan,
dan hanya dapat ditangkap melaui penginderaan terhadap sejumlah petunjuk, misalnya emosi, motif sikap pemakai dan lainnya. Contohnya diperpustakaan
yaitu jika pustakawan melihat pemakai bingung mencari buku yang dibutuhkannya, maka kita dapat melihat sikap pemakai itu yang dia lakukan pada
perpustakaan tersebut. Maka pustakawan mempersepsikan pemakai itu sedang kebingungan dalam mencari informasi yang dibutuhkannya.
Proses persepsi meliputi sesuatu interaksi yang sulit dari kegiatan pengintifikasian penyusunan dan penganalisa. Proses persepsi dapat menambah
dan mengurangi kejadian nyata yang di indera seseorang bergantung pada informasi yang diterima. Informasi yang mendapat perhatian dikatagorikan dan di
hubungkan sehingga membentuk kerangka kognitif. Pendapat lain diberikan oleh Walgito bahwa faktor yang mempengaruhi
persepsi adalah: a.
Objek yang di persepsikan, karena objek yang dipersepsikan akan menimbulkan stimulus mengenai alat indera atau reseptor.
18
b. Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf. Alat indera atau reseptor
merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga harus ada syaraf sensoring sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang
diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.
c. Perhatian, perhatian merupakan perumusatan atau konsentrasi dari
seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
17
Berdasarkan pendapat para tokoh di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi pemakai diperpustakaan dapat dipengaruhi oleh:
a. Informasi, misalnya Fauzan mendapatkan informasi dari sahabatnya
bahwa perlayanan di perpustakaan A sangat baik. Walaupun ia belum pernah mengunjungi perpustakaan A tersebut.
b. Pengalaman, misalnya sesorang mempunyai pengalaman sewaktu kecil
yang menyenangkan ketika berkunjung ke perpustakaan disekolahnya. Maka persepsi terhadap perpustakaan juga lebih positif, ia
menganggap perpustakaan sebagai tempat yang menyenangkan. c.
Hobi, misalnya seseorang yang mempunyai hobi membaca mungkin akan mempunyai persepsi yang berbeda terhadap perpustakaan
dibandingkan orang yang hobinya bukan membaca. d.
Sistem nilai yang dianut, misalnya masyarakat dinegara maju menganggap membaca merupakan suatu kewajiban akan mempunyai
17. Walgito, Psikologi Umum. Jakarta : Pepustakaan Nasional RI, 2002, h. 70.
19
persepsi yang berbeda terhadap perpustakaan dibandingkan dengan negara berkembang.
e. Kepribadian, misalnya A seorang penakut dan malu, menghapi
petugas perpustakaan yang tegas membuatnya bergetar. Terus A mepersepsikan petugas perpustakaan tersebut sebgai orang melakukan
yang harus dijauhi. Berbeda denga B yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan mudah bergaul mempunyai penilaian yang positif
terhadap petugas perpustakaan yang sama. f.
Kebutuhan, misalnya orang yang sedang membutuhkan buku di perpustakaan untuk menyelesaikan tugasnya, mempunyai persepsi
berbeda dengan mereka yang tidak membutuhkan buku tersebut. g.
Pendidikan, misalnya orang-orang yang memiliki pendidikan tinggi yang mempunyai informasi yang lebih banyak dan lebih akurat mereka
juga sudah biasa menggunakan perpustakaan. Oleh karena itu, mereka akan mempunyai persepsi berbeda dengan mereka yang hanya
memiliki pendidikan rendah. h.
Set atau harapan, misalnya A dan B mencari informasi di sebuah perpustakaan yang sama mereka berdua sama-sama mengharapkan
mendapatkan informasi tersebut tetapi pada kenyataannya A mendapatkan nya dan B tidak mendapatkannya, tentu saja mereka
berdua memiliki persepsi yang berbeda terhadap perpustakaan tersebut.
20
B. Perpustakaan Khusus