Persepsi pemakai terhadap layanan perustakaan kementerian pekerjaan Umum

(1)

PERSEPSI PEMAKAI TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Disusun Oleh :

Anyqo Tufah

106025001045

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

PERSEPSI PEMAKAI TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh

Anyqo Tufah

NIM : 106025001045

Di Bawah Bimbingan

Ida Farida, MLIS

NIP : 19700407 200003 2 003

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

ABSTRAK

Anyqo Tufah

Persepsi Pemakai terhadap Layanan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pemakai terhadap layanan perpustakaan di Kementerian Pekerjaan Umum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang pengambilan datanya melalui penyebaran kuesioner. Subyek penelitian adalah seluruh pemakai perpustakaan yang memanfaatkan perpustakaan. Sampel di ambil sebanyak 45 responden (10% dari jumlah rata-rata pengunjung setiap bulan) secara accidental sampling yaitu mengumpulkan data dari unit sampling yang kebetulan ada atau ditemui pada saat penelitian. Temuan dari hasil penelitian membuktikan bahwa persepsi pemakai perpustakaan terhadap layanan adalah baik. Dimana skor rata-rata yang didapatkan adalah 3,53, skor ini berada pada skala interval pada titik 3,43-4,23. Hasil ini berdasarkan pada persepsi pemakai terhadap layanan dari beberapa variabel-variabel yakni variabel persepsi pemakai terhadap layanan sirkulasi dapat diketahui bahwa skor rata-rata adalah 3,67 (baik), variabel persepsi pemakai terhadap layanan referensi dapat di ketahui bahwa skor rata-rata adalah 3,64 (baik), variabel persepsi pemakai terhadap layanan foto copy dapat di ketahui bahwa skor rata-rata adalah 3,50 (baik), variabel persepsi pemakai terhadap layanan internet dapat diketahui bahwa skor rata-rata adalah 3,31 (cukup baik), variabel persepsi pemakai terhadap layanan audiovisual dapat diketahui bahwa skor rata-rata adalah 3,55 (baik). Hasil rekapitulasi menunjukkan persepsi pemakai terhadap layanan pemakai hampir seluruhnya baik.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan karunia-Nya

penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar. Skripsi ini sebagai salah satu

persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana strata (S1) di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sholawat dan salam semoga senantiasa saya limpahkan kepada Nabi besar

Muhammad SAW.

Tersusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan partisipasi dari berbagai

pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Orang tua dan keluarga yang selalu mencintai dan selalu memberikan

dukungan baik moral maupun materi kepada saya.

2. Bapak Drs. Rizal Saiful Haq, MA. selaku ketua jurusan ilmu

perpustakaan dan informasi.

3. Bapak Pungki Purnomo MLIS. selaku sekertaris jurusan ilmu

perpustakaan dan informasi.

4. Ibu Ida Farida, MLIS. selaku pembimbing skripsi.

5. Pak Yunaldi ST., MT. selaku kepala Perpustakaan komunikasi publik

di Kementerian Pekerjaan Umum yang telah berkenan menerima saya

sebagai peneliti untuk bahan skripsi saya di Perpustakaan Kementerian

Pekerjaan Umum.

6. Teman-teman seperjuangan (Teman-teman sekelas saya yang selalu


(5)

Penulis berharap penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri

maupun para pengguna perpustakaan.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun penulis

berusaha menulis sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki untuk

menyusun skripsi dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu penulis mengharapkan

partisipasi dari semua pihak untuk memberikan kontribusi baik kritik dan saran yang

membangun demi sempurnanya penulisan skripsi ini, Terima kasih.

Jakarta, 19 Mei 2010


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL...iv

DAFTAR GAMBAR ...v

DAFTAR LAMPIRAN...vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Metode Penelitian... 4

E. Sistematika Penulisan... 11

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Persepsi 1. Definisi Persepsi………... 13

2. Ciri-ciri Persepsi... 14

3. Macam–macam Persepsi... 15

4. Faktor-faktor Persepsi... 16

5. Jenis-jenis Persepsi... 16

B. Perpustakaan Khusus 1. Definisi Perpustakaan Khusus... 20

2. Ciri-ciri Perpustakaan Khusus... 21


(7)

C. Layanan Perpustakaan

1. Definisi layanan... 24

2. Macam-macam Layanan... 24

3. Pandangan yang baik terhadap Layanan Perpustakaan 26

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah singkat Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum... 28

B. Visi dan misi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum... 29

C. Stuktur organisasi Perpustakaan Kementrian Pekerjaan Umum.... 30

D. Koleksi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum... 30

E. Layanan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum... 32

BAB IV PERSEPSI PEMAKAI TERHADAP LAYANAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

A. Persepsi pemakai terhadap layanan sirkulasi yang ada di

Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum... 39

B. Persepsi pemakai terhadap layanan koleksi referensi yang ada di

Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum... 42

C. Persepsi pemakai terhadap layanan foto copy yang ada di

Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum... 47

D. Persepsi pemakai terhadap layanan internet yang ada di Perpustakaan

Kementerian Pekerjaan Umum... 50

E. Persepsi pemakai terhadap layanan audiovisual yang ada di

Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum... 54

F. Rekapitulasi persepsi pemakai terhadap layanan Perpustakaan


(8)

G. Saran-saran responden untuk perpustakaan Kementerian Pekerjaan

Umum...61

H. Hambatan-hambatan responden yang ada di Perpustakaan

Kementerian Pekerjaan Umum...63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……… 62

B. Saran……….. 64

Daftar Pustaka

LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Jenis koleksi………. 32

2. Tabel 2 Jadwal penelitian………... 34

3. Tabel 3 Jenis kelamin ……… 36

4. Tabel 4 Usia ……….. 36

5. Tabel 5 Pendidikan formal terakhir………. 37

6. Tabel 6 Pekerjaan ……….. 38

7. Tabel 7 Sikap petugas pada layanan sirkulasi………... 39

8. Tabel 8 Kecepatan petugas pada layanan sirkulasi ………... 40

9. Tabel 9 Penampilan petugas layanan sirkulasi ………... 41

10.Tabel 10 Kemampuan petugas dalam menjawab pertanyaan…………... 42

11.Tabel 11 Pengetahuan petugas layanan referensi………... 43

12.Tabel 12 Kualitas koleksi referensi ………... 44

13.Tabel 13 Persepsi pemakai terhadap layanan referensi ………... 45

14.Table 14 Persepsi pemakai terhadap ruangan referensi ………...….. 46

15.Tabel 15 Persepsi pemakai terhadap layanan foto copy ..………... 47

16.Tabel 16 Persepsi pemakai terhadap biaya foto copy... 48

17.Tabel 17 Persepsi pemakai terhadap sikap petugas layanan foto copy... 49

18.Tabel 18 Persepsi pemakai tetang internet... 50

19.Tabel 19 Persepsi pemakai tentang jumlah komputer... 51

20.Tabel 20 Persepsi pemakai tentang kecepatan akses pada layanan internet... 52

21.Tabel 21 Persepsi pemakai tetentang ruangan layanan internet... 53

22.Tabel 22 Persepsi pemakai terhadap keragaman koleksi audiovisual... 54


(10)

24.Tabel 24 Persepsi pemakai terhadap sikap petugas pada layanan audiovisual..56

25.Tabel 25 Persepsi pemakai terhadap keseluruhan layanan di Perpustakaan

Kementerian Pekerjaan Umum... 57

26.Tabel 26 Rekapitulasi persepsi Pemakai terhadap layanan di Perpustakaan


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Persetujuan judul Skripsi oleh Dosen pembimbing.

Lampiran 2 Surat keterangan pembimbing skripsi.

Lampiran 3 Surat keterangan izin Penelitian dari Fakultas.

Lampiran 4 Surat keterangan Penelitian dari Perpustakaan Kementerian Pekerjaan

Umum.

Lampiran 5 Surat aktif mahasiswa dari fakultas.

Lampiran 6 Flow Chart Sirkulasi.

Lampiran 7 Struktur pegawai perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum.

Lampiran 8 Tampilan layanan sirkulasi yang ada pada Sim Pustaka.

Lampiran 9 Tampilan koleksi referensi yang ada di Sim Pustaka.

Lampiran 10 Judul-judul koleksi referensi yang Ada di perpustakaan Kementerian

Pekerjaan Umum.


(12)

DAFTAR PUSTAKA

A.Chadwick, Bruce, Metodologi sosial, alih bahasa : Sulistiyo ML., Semarang : IKIP,1997..

Ag. Marsudi, pelayanan koleksi, Jakarta : Paramadina, 1992.

Ari, Sudrajat. Pelayanan umum. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI,1987. Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2004.

Burhan, Bungin, Penelitian Kualitatif. Jakarta: kencana, 2009.

Coensuelo, Sevilla, Pengantar Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Indonesia Press, 1993.

Davidoff, Lindal, Psikologi suatu Pengantar, Jakarta : Erlangga, 1998.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,1988.

Farihah, Ipah. Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Gulo, Dali, kamus Psikologi. Bandung : Tonis, 1982.

Haidar, dan Asmawati Mile. Kualitas Pelayanan: Suatu tantangan di Era Globalisasi Informasi.

Herman Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian : Buku panduan Mahasiswa. Jakarta: Gramedia, 1992.

Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakawanan. Jakarta : Universitas Terbuka, 1999.

HS. Lasa, Jenis-jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan, Yogyakarta: universitas Gajah Mada, 1995.

Irwanto, Psikologi Umum : Buku panduan Mahasiswa, Jakarta : PT. Prenhallindo, 2002.

Isbandi Rukminto, Adi, Psikologi sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Jakarta : Rajawali Press, 1995

Jalaludin Rachman, Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda karya, 1985.

Kent, Alen and Depkler, Harold Encyclopedia of Library and Information Sciences, New York : Marsel Dekler Press, 1985.


(13)

Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991

Komarudin dan Yoeke Tjupar, Kamus Istilah karya Ilmiah, Jakarta : Bumi Askara, 2000.

Kosasi, Prawirasumantri, Organisasi dan Administrasi Perpustakaan : Kumpulan hasil seminar penataran tenaga teknis perpustakaan khusus. Jakarta : PDII-LIPI, 1980.

Lasa H., Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta : Gajah Mada Press, 1998.

Malo, Manase, Materi Pokok Metode Penelitian Sosial ; Modul 1-9, Jakarta : Universitas Terbuka,1986.

Modju, Karmi Dimarto, Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka,1999. Moenir, Manajemen Pelayanan umum di Indonesia, Jakarta ; Bumi Aksara, 1995. Martoatmodjo, Karmidi, manajemen perpustakaan khusus. Jakarta : Universitas

Terbuka, 1999.

Muljani. Sejarah Perpustakaan dan Perkembangan di Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset, 1983.

Murgono, Perpustakaan sebagai Media Pembelajaran, Media Pustakawan, vol. 10, 2003.

Nasir, Muhammad, Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia, 1998.

Nasusi, Hamid, et.al, Pedoman Karya Tulis Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi), Jakarta : CeQDA, 2007.

Nur Salam, Toha. Psikologi Perpustakaan, Jakarta : Universitas Terbuka, 1996. NS. Sutarno, Manajemen Perpustakaan ; Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Samitra

Medan Utara, 2004.

Usman, Husaini.et.al, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Pamuntjak, Rusina Syahrial. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, Jakarta :

Djambatan, 1986.

Pawit Yusuf , Pedoman Praktis mencari Informasi. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,1995 .

Perpustakaan Nasional RI : Pedoman umum penyelenggaraan Perpustakaan Khusus, Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2002.

Rahayu, Iin Tri dan Ardani, Tristiadi Ardi. Observasidan Wawancara. Jakarta : Bayu media, 2004.


(14)

Rochimah, ”Mutu Pelayanan Perpustakaan" Buletin Perpustakaan : Media Informasi Pusat Perpustakaan : Universitas Islam Indonesia, 1993.

Rukminto, Adi Isbandi, Psikologi Social dan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Jakarta : Rajawali Press, 1995

Sabri, Alisuf, Psikologi Umum Perkembangan , Jakarta : Pedoman ilmu, 1993. Sarwono, Sarlito Wirawan, Pengantar ilmu Psikologi, Jakarta. Bulan Bintang, 1996. Schultz, Duane, Psikologi pertumbuhan : model-model kepribadian sehat,

Yogyakarta, 1991.

Singarubun, et.al., Metodologi Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES. , 1986.

Sjarial, Rusina, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, Jakarta : Djambatan, 1986. Soetarno NS, Tanggung jawab Perpustakaan, Jakarta: Rantai Ref, 2003.

Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek .Jakarta: rineka Cipta,1997

Sudarsono, Budi, Antologi Kepustakawanan Indonesia, Jakarta : Ikatan Pustakawan Indonesia, 2006.

Sudijono, Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997.

Sudrajad, Ari , "Pustakawan Berwawasan Public Relation", Persada, Vol.2, No.1 Desember, 2003.

Sulistiyo, Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta : Gramedia Perpustakaan Utama, 1993.

Supriyono, Upaya peningkatan Jasa Layanan Perpustakaan dengan Tecnology Informasi vol. Xii, 2001.

Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2003. Verbeek, H. Th. M., Pengamatan, Yogyakarta : Yayasan Kanisius, 1978.

Yayu, Yulia, et.al, Pengadaan Bahan Pustaka, Jakarta : Universitas Terbuka, 1999. Yusuf, Pawit M., Pedoman dalam Mencari Informasi, Bandung : Remaja Karya,

1988.

Walgito, Psikologi Umum. (Jakarta : Pepustakaan Nasional, 2002

Wati, Sri Purnomo, Kajian Pemakai : Manfaat, hambatan dan tantangan" Baca XVII, 1999.

Wijaya, Arif Budi, Pembinaan koleksi Perpustakaan : Dalam lokakarya pembinaan perpustakaan khusus, kedudukan. Jogjakarta : Universitas Gajah Mada, 1979.


(15)

KUESIONER PENELITIAN Pada Perpustakaan Pekerjaan Umum Assalamualaikum Wr. Wb.

Bersama saya Anyqo Tufah, mahasiswi Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan melakukan penelitian skripsi yang berjudul "PERSEPSI PEMAKAI TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM". Oleh karena itu, saya meminta bantuan para pegawai dan karyawan yang berkerja di Kementerian Pekerjaan Umum untuk membantu mengisi kuesioner ini untuk keperluan penelitian skripsi saya.

Kuesioner ini semata-mata demi kepentingan akademik, bukan untuk menguji Anda, saya mohon kesediaannya. Atas kerjasama dan kesediaannya, saya ucapkan terimakasih.

Wassalamuaikum Wr. Wb.

_______________________________________________________________

Petunjuk pengisian kuesioner

 Beri tanda silang (X) Pada jawaban pilihan ganda (A, B, C, D)

 Isilah spasi kosong (_________________) sebagai jawaban Anda

_______________________________________________________________

A. Karakteristik Responden: 1. Jenis kelamin?

a. Laki-laki

b. Perempuan

2. Usia ?

a. Diatas 50 tahun

b. 40-49 tahun

c. 30-39 tahun

d. 20-29 tahun

e. Dibawah 20 tahun

3. Pendidikan Formal terakhir:


(16)

b. Sarjana

c. Master

d. Doktor

e. Lainnya __________

4. Pekerjaan:

a. PNS

b. Non PNS

c. Karyawan swasta

d. Peneliti

e. Lainnya___________

B. Persepsi pemakai terhadap layanan sirkulasi:

5. Bagaimana pendapat Anda tentang sikap petugas pada layanan sirkulasi di

perpustakaan ini ?

a. Sangat ramah

b. Ramah

c. Cukup ramah

d. Tidak ramah

e. Sangat tidak ramah

6. Menurut Anda, bagaimana kecepatan petugas dalam melayani pemakai

pada layanan sirkulasi ?

a. Sangat memuaskan

b. Memuaskan

c. Cukup memuaskan


(17)

e. Sangat tidak memuaskan

7. Menurut pendapat Anda bagaimana penampilan petugas layanan sirkulasi?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Kurang baik

e. Sangat tidak baik

C. Persepsi pemakai terhadap layanan referensi perpustakaan:

8. Menurut pendapat Anda, bagaimana kemampuan petugas dalam menjawab

pertanyaan Anda, pada kebutuhan informasi Anda?

a. Sangat memuaskan

b. Memuaskan

c. Cukup memuaskan

d. Tidak memuaskan

e. Sangat tidak memuaskan

9. Bagaimana pendapat Anda tentang pengetahuan petugas pada layanan

referensi ?

a. Sangat memuaskan

b. Memuaskan

c. Cukup memuaskan

d. Tidak memuaskan

e. Sangat tidak memuaskan

10.Menurut Anda bagaimana kualitas koleksi referensi di perpustakaan ini?


(18)

b. Baik

c.Cukup Baik

d. Kurang baik

e. Sangat tidak baik

11.Bagaimana persepsi Anda tentang layanan referensi yang ada di

Perpustakaan ini?

a. Sangat memuaskan

b. Memuaskan

c. Cukup Memuaskan

d. Tidak memuaskan

e. Sangat tidak memuaskan

12.Bagaimana persepsi Anda tentang ruangan referensi yang ada di

Perpustakaan ini?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Tidak baik

e. Sangat tidak baik

D. Persepsi pemakai terhadap pelayanan foto copy:

13. Bagaimana persepsi Anda terhadap pelayanan foto copy bagi pengguna

perpustakaan?

a. Sangat memuaskan

b. Memuaskan


(19)

d. Tidak memuaskan

e.Sangat tidak memuaskan

14.Bagaimana persepsi Anda terhadap biaya foto copy bagi pengguna

perpustakaan ini?

a. Sangat murah

b. Murah

c. Cukup murah

d. Tidak murah

e. Sangat tidak murah

15.Bagaimana pendapat Anda tentang sikap petugas pada layanan foto copy

di perpustakaan ini?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Tidak baik

e. Sangat tidak baik

E.Persepsi pemakai terhadap layanan internet:

16.Bagaimana pendapat Anda tentang layanan internet di perpustakaan ini?

a. Sangat memuaskan

b. Memuaskan

c. Cukup memuaskan

d. Tidak memuaskan


(20)

17.Bagaimana pendapat Anda tentang jumlah komputer yang disediakan di

perpustakaan ini?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Tidak baik

e. Sangat tidak baik

18.Bagaimana persepsi Anda tentang kecepatan akses pada layanan internet

yang ada di Perpustakaan ini?

a. Sangat Cepat

b. Cepat

c. Cukup Cepat

d. Tidak Cepat

e. Sangat tidak Cepat

19.Bagaimana persepsi Anda tentang ruangan layanan internet yang ada di

Perpustakaan ini?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup

d. Tidak baik


(21)

E. Persepsi Pemakai terhadap layanan audiovisual:

20.Bagaimana persepsi Anda, terhadap keragaman koleksi audiovisual yang

ada di perpustakaan?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Tidak baik

e. Sangat tidak baik

21.Bagaimana persepsi Anda, terhadap layanan audiovisual bagi pengguna

jasa perpustakaan?

a. Sangat memuaskan

b. Memuaskan

c.Cukup memuaskan

d. Tidak memuaskan

e. Sangat tidak memuaskan

22.Bagaimana pendapat Anda, tentang sikap petugas pada layanan

audiovisual di perpustakaan ini?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Tidak baik


(22)

F. Persepsi Pemakai terhadap keseluruhan layanan:

23.Bagaimana persepsi Anda terhadap keseluruhan layanan yang terdapat

pada perpustakaan ini?

a. Sangat memuaskan

b. Memuaskan

c. Cukup memuaskan

d. Tidak memuaskan

e. Sangat tidak memuaskan

24.a. Tuliskan saran-saran atau ide-ide pada perpustakaan Kementerian

Pekerjaan Umum?

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

b. Tuliskan hambatan-hambatan apa saja pada perpustakaan ini?

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________


(23)

Lampiran 8


(24)

Lampiran 9


(25)

Lampiran 10

Judul-judul koleksi referensi yang Ada di perpustakaan


(26)

Kepada Yth

Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Di Jakarta

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Dengan Hormat

Dalam rangka menyelesaikan studi akhir untuk mendapatkan gelar sarjana strata 1, dengan ini saya mengajukan permohonan ujian skripsi:

Nama : Anyqo Tufah NIM : 106025001045 Semester/ Jurusan : IX (sembilan)

Jurusan : Ilmu perpustakaan dan Informasi

Judul : PERSEPSI PEMAKAI TERHADAP LAYANAN

PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Demikian surat permohonan sidang ini saya sampaikan untuk kiranya dapat di maklumi, atas segala perhatian Bapak saya ucapkan terima kasih.

Wasalamu'alaikum Wr. Wb.

Hormat Saya

Anyqo Tufah NIM 106025001045 Persyaratan:

1. Surat bebas biaya (asli) 2. Transkip Nilai (asli) 3. TOEFL dan TOAFL 4. Ijasa (2 lembar) 5. Surat pernyataan


(27)

Struktur Makro Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum

Menteri Pekerjaan Umum

Badan Pembinaan Konstruksi dan SDM Direktorat Jenderal Bina Marga Badan Penelitian dan Pengembangan Sekretariat Jenderal Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Inspektorat Jenderal Direktorat Jenderal Penataan Ruang Direktorat Jenderal Cipta Karya Biro Hukum Biro Keuangan Biro Perencan aan dan KLN Pusat Komunikasi Publik Pusat Pengelolahan data Pusat Kajian Strategis Pusat Pendidikan dan Latihan Biro Perlengkapan dan Umum Biro Kepegawaian dan ORTALA Sub. Bidang Dokumentasi Sub. Bidang Perpustakaan Sub. Bidang Publikasi Bidang Dokumen dan Publikasi


(28)

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini berjudul ”PERSEPSI PEMAKAI TERHADAP LAYANAN

PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM” telah diujikan

dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Pada tanggal 17 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjanan Ilmu Perpustakaan (S.IP) pada Jurusan Ilmu Perpustakaan

Jakarta, 17 September 2010

SIDANG MUNAQASAH

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Drs. Rizal Saiful Haq, MA. Pungki Purnomo, MLIS NIP : 19530319 19950 1 001 NIP : 19641215 199903 1 005

Penguji Pembimbing

Siti Maryam, M.Hum Ida Farida, MLIS NIP : 19700705 199803 2 2002 NIP : 19700407 200003 2 003


(29)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan

antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi

perpustakaan dengan para pemakainya.1

Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, artinya perpustakaan

menyediakan informasi yang diperlukan oleh pemakai. Perpustakaan memberi

informasi ini dilakukan baik atas permintaan pemakai maupun tidak diminta.

Dalam hal ini dilakukan bila perpustakaan menganggap bahwa informasi yang

tersedia sesuai dengan minat dan keperluan pemakai.

Salah satu hal yang dapat mempengaruhi keberadaan pepustakaan adalah

kesan dan persepsi masyarakat bagi perpustakaan tersebut. Persepsi dapat

dipahami sebagai proses mental yang menghasilkan bayangan pada diri individu,

sehingga dapat mengenal suatu objek dengan jalan asosiasi indra penglihatan,

indra perabaan, indra perasaan, dan lain sebagainya, sehingga pada akhirnya

bayangan itu dapat disadari.2

Setiap obyek menonjolkan sifat khas bagi individu sehingga hasil dari

proses persepsi ini bisa berupa tanggapan atau penilaian yang berbeda bagi setiap

individu. Kesan positif akan menguntungkan perpustakaan yang dapat

1

Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia,2003), h.5.

2


(30)

2

memperbaiki citra perpustakaan, dimata masyarakat, tetapi bila terkesan negatif,

maka akan merugikan perpustakaan.

Untuk menciptakan kesan yang positif pada perpustakaan harus

memberikan layanan yang baik dengan ramah dan cekatan dalam melayanani

pemakai, Perpustakaan tidak cukup dengan mengandalkan layanana dan koleksi

buku yang lengkap atau terbaru saja. Tetapi haruslah di dukung oleh pustakawan

yang berpendidikan dan berketerampilan di bidang perpustakaan. Di samping itu,

pustakawan haruslah mempunyai jiwa mengabdi untuk kepentingan masyarakat

yang dilayaninya dengan cara berusaha untuk meningkatkan minat baca

masyarakat, rajin, tekun, teliti, dan selalu siap sedia untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan tentang cara penggunaan perpustakaan. Sehingga,

masyarakat akan tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan. Karena kesan positif

itu menjadikan pemakai senang datang ke perpustakaan tersebut.3

Apabila kesan negatif itu lebih banyak maka perpustakaan mengalami

kegagalan dalam memberikan layanan informasi yang dibutuhan oleh pemakai

(tidak terpenuhi). Kegagalan ini tidak saja menyebabkan hambatan dalam

penggunaan perpustakaan, tetapi juga menumbuhkan kekecewaan bagi pemakai

karena merasa tidak terbantu, kekecewaan yang timbul dapat menyebabkan

turunnya pemakai sehingga kehadiran perpustakaan kurang berkenan dalam

kehidupan.

Bahkan karena pentingnya layanan tersebut, maka sering dikatakan bahwa

warna wajah, dan penampilan serta kinerja pustakawan akan dicerminkan dalam

3


(31)

3

layanan informasi tersebut. Maksudnya jika pelayanan memuaskan maka

pemakai akan menyukai layanan yang kita berikan maka kinerja yang kita lakukan

tidak sia-sia, sebaliknya apa bila layanan yang diberikan belum memuaskan, maka

dapat dianggap bahwa perpustakaan belum mampu melayani dengan baik atau

usaha yang diberikan hanya sia-sia. Salah satu cara pemberdayaan sumber

informasi perpustakaan adalah memberikan dan menyelenggarakan layanan

kepada pemakai.4

Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum adalah perpustakaan khusus

yang memiliki banyak layanan yaitu layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan

foto copy, layanan internet, dan layanan audiovisual. Berdasarkan penjelasan di

atas, penulis bermaksud untuk melakukan peneliti dengan judul: “PERSEPSI

PEMAKAI TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PEKERJAAAN UMUM”

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Untuk melayani kebutuhan pemakainya, perpustakaan Kementerian

Pekerjaan Umum memiliki berbagai jenis layanan koleksi baik yang tercetak

seperti buku, majalah, surat kabar maupun tidak tercetak seperti, microfiche dan

bentuk kaset tape recorder.

Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum menyediakan dua jenis

layanan yaitu layanan teknis dan layanan pemakai. Agar penulis dapat lebih fokus

4


(32)

4

pada masalah yang ingin diteliti, maka penulis membuat pembataan terhadap

permasalahan yang ingin diteliti, terhadap layanan pemakai di Perpustakaan

Kementerian Pekerjaan Umum yang meliputi: layanan sirkulasi, layanan referensi,

layanan foto copy, layanan internet, dan layanan audiovisual.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka penulis merumuskan masalah, sebagai

berikut: Bagaimana Persepsi pemakai terhadap layanan pemakai yang ada di

Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui persepsi pemakai

terhadap layanan pemakai yang ada di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan

Umum.

D. Metode Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk

memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi, penulis

menggunakan metode penelitian deskripsi yaitu penelitian yang bertujuan

menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau

kelompok tertentu.5

Adapun teknik pengumpulan data lapangan, penulisan mengunakan metode

pengumpulan data sebagai berikut:

5

Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1991), h.29.


(33)

5

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bahan-bahan pustaka yang sesuai

dengan pokok permasalahan yang akan dibahas, yaitu dengan mengumpulkan

sumber-sumber literatur berupa buku, jurnal, majalah, dan lain-lain yang

berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

2. Penelitian Lapangan (Field Reseach)

Dalam penelitian lapangan ini ada beberapa cara yang penulis tempuh antara

lain:

a. Kuesioner

Yaitu melakukan penyebaran angket berupa pertanyaan-pertanyaan untuk

mendapatkan data yang objektif, dimana responden dapat memilih

jawaban yang telah disediakan.

b. Interview (wawancara)

adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi

secara langsung dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan kepada para

responden, karena wawancara bermakna dengan berhadapan langsung

antara interview dengan responden, dan kegiatannya dilakukan secara

lisan, maka penulispun mengadakan tanya jawab, staf untuk memperoleh

data yang diperlukan.6

6


(34)

6

a. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer adalah data lapangan yang didapat dari sumber pertama, seperti

wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Dalam primer penelitian atau

observer melakukan sendiri observasi dilapangan maupun di laboratorium.

2. Data sekunder adalah data primer yang diperoleh melalui hasil dari pihak

lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan dalam

bentuk tabel atau grafik.7

b. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini

populasinya adalah pengunjung perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum.

Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil yang akan diteliti. Sampel diambil

berdasarkan jumlah rata-rata pengunjung setiap bulan selama satu tahun (data

diperoleh dari jumlah pengunjung pada bulan Januari 2009-Desember 2009), yaitu

berjumlah 5173/12 = 431.

Pengambilan sampel dilakukan dengan mengunakan teknik sampling

kebutulan (Accidental Sampling), yaitu teknik sampling kebetulan dilakukan

apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang

kebetulan ada atau dijumpai.8 Apabila sampel subyeknya kurang dari 100 diambil

semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Sedangkan jika tingkat

populasi besar atau lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil sampel

7

Ipah Farihah. Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.54.

8

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.45.


(35)

7

sebanyak 10-15% atau 20-25%.9 Maka dalam hal ini peneliti akan mengambil

sampel sebanyak 10% dari jumlah rata-rata tiap bulan.

Berdasarkan ketentuan tersebut dengan keterbatasan dana dan kemampuan

penulis, maka penulis mengambil jumlah sampel yaitu sebanyak 45 responden

atau 10% dari jumlah pengunjung rata-rata tiap bulan yang berjumlah 431 orang

(10% x 431orang = 431 atau responden), namun penulis membulatkan menjadi 45

sampel atau responden.

C. Teknik Pengolahan Data

Data yang diolah berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan

dijawab oleh pemakai perpustakaan sebagai responden. Langkah dalam

pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut:

a. Seleksi Data

Data yang terkumpul dicek kemudian diperiksa kelengkapan data dan

jawaban kuesioner. Lalu dari jawaban tersebut dikelompokan antara pertanyaan

yang bersifat umum dengan pertanyaan tentang layanan yang di berikan oleh

pemakai pada layanan pemakai pada Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum

b. Prosentase Data

Prosentase data dalam penelitian ini menggunakan prosentase dengan

tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang

diberikan responden, karena jumlah jawaban tiap kuesioner berbeda.

9

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.120.


(36)

8

Rumus prosentase berikut:

Keterangan:

P : Prosentase

F : Frekuensi yang akan dicari prosentasinya

N : Number of case (jumlah frekuensi/ banyak individu)10

d. Menganalisis Data dengan menggunakan Skala Pengukuran

Data yang telah dihitung prosentasenya kemudian

dianalisis dengan menggunakan skala likert. Skala likert paling sering digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden.11 Skala likert atau

disebut summated-ratings scale, merupakan skala yang memungkinkan responden

untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka. Skala likert terdiri dari

beberapa pertanyaan yang bersikap tertutup. Pilihan jawaban dibuat berjenjang

mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi pilihan jawaban terdiri

dari tiga, lima, tujuh yang pasti ganjil.12

Setiap pertanyaan kepuasan jawabannya diberikan nilai numerik yang

dinyatakan dengan huruf sebagai berikut:

Pernyataan Sangat baik diberikan nilai 5 dinyatakan dengan huruf A

Pernyataan Cukup baik diberi nilai 4 dinyatakan dengan huruf B

Pernyataan Baik diberi nilai 3 dinyatakan dengan huruf C

10

Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997), h.46.

11

Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.45.

12

Simamora Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), h.46.

P= F x 100% N


(37)

9

Pernyataan Tidak baik diberi nilai 2 dinyatakan dengan huruf D

Pernyataan Sangat tidak baik diberikan nilai, 1 dinyatakan dengan huruf E

Untuk dapat mempengaruhi penilaian responden terhadap suatu objek,

responden diberi kesempatan untuk menilai masing-masing kriteria dengan cara

memberikan tanda silang (x) pada salah satu huruf A, B, C, D dan E. Skor-skor

yang didapat dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata adalah hasil jumlah dari

skor pada tiap skala yang dikalikan dengan frekuensinya masing-masing.

Kemudian hasil dari penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total

frekuensi. Penghitungan skor rata-rata dapat dituliskan dalam modal matematik

sebagai berikut:

X = [(S5 x F)+(S4 x F)+(S3 x F)+(S2 x F)+(S1 x F)]

N

Keterangan :

X : Skor rata-rata

(S5….S1): Skor pada skala 5 sampai 1

F : Frekuensi jawaban

N : Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi.

Skala diatas adalah ordinal yang hanya dapat menyatakan suatu objek

kedalam katagori sangat baik atau sangat tidak hal ini terjadi karena skala ordinal

mempunyai keterbatasan analisa. Untuk memperluas analisa, kita bisa mengubah

skala ordinal menjadi skala interval guna menentukan skala-skala yang


(38)

10

Skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden dalam

suatu objek penilaian apakah termasuk dalam kriteria sangat puas, puas, kurang

puas, tidak puas, sangat tidak puas.

Untuk menentukan skala interval yaitu dengan cara membagi selisih antara

skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala. Berikut rumusan dari

skala interval.

Keterangan:

a : Jumlah atribut

m : Skor tertinggi

n : Skor Terendah

b : Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan

Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah lima, dimana skor terendah

adalah satu dan skor tertinggi adalah lima, maka skala interval dapat dihitung

seperti berikut: {1(5-1) : 5}= 0,80. Jadi jarak setiap titik adalah 0,8 sehinga dapat

diperoleh penilaian sebagai berikut :

a. Sangat puas 4,24-5,04

b. Puas 3,43-4,23

c. Cukup puas 2,62-,3,42

d. Tidak puas 1,81-2,61

e. Sangat tidak puas 1,00-1,80 Skala Interval : {a(m-n):b}


(39)

11

Misalnya hasil penghitungan menunjukkan skor rata-rata persepsi terhadap

layanan sirkulasi adalah 3,60 diartikan bahwa persepsi pemakai terhadap layanan

sirkulasi adalah positif karena pada skala interval skor persepsi berada, diantara

titik 3,43-4,23.13

E. Sistematika Penulisan

Laporan ini disusun dengan sistematika Penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi menjelaskan tentang latar belakang masalah, Pembatasan masalah

dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini membahas tentang pengertian persepsi yaitu definisi persepsi, ciri-ciri

persepsi, macam–macam persepsi, faktor-faktor persepsi. Pengertian perpustakaan

khusus yaitu definisi perpustakaan khusus, ciri-ciri perpustakaan khusus, tujuan

dan fungsi perpustakaan khusus. Dan layanan perpustakaan yaitu definisi layanan,

macam-macam layanan perpustakaan dan pandangan yang baik terhadap layanan

perpustakaan.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat Perpustakaan Kementerian Pekerjaan

Umum, Visi dan Misi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum, Stuktur

organisasi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum.

13

Simamora Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004) hal. 202


(40)

12

BAB IV PERSEPSI PEMAKAI TERHADAP LAYANAN INFORMASI DI

PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Bab ini merupakan bab inti yang menguraikan tentang gambaran persepsi

pemakai terhadap layanan Sirkulasi, layanan referensi, layanan foto copy, layanan

internet dan layanan audiovisual yang ada di Perpustakaan Kementrian Pekerjaan

Umum

BAB V PENUTUP

Pada bab ini diuraikan kesimpulan permasalahan yang diangkat dan diteliti serta

saran untuk permasalahan tersebut yang akan diberikan untuk perpustakaan yang

diteliti.


(41)

13

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Persepsi

1. Definisi Persepsi

Kita menangkap berbagai gejala diluar diri kita melalui lima indera yang

kita miliki. Proses penerimaan rangsang ini disebut penginderaan (sensation).

Tetapi pengertian kita akan lingkungan atau dunia disekitar kita bukan sekedar

hasil penginderaan itu. Ada unsur interprestasi terhadap rangsang-rangsang yang

diterima Interprestasi ini menyebabkan kita menjadi subjek dari pengalaman kita

sendiri.

Rangsang-rangsang yang diterima dan inilah yang menyebabkan kita

mempunyai suatu pengertian terhadap lingkungan. Proses diterimanya rangsang

(objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai rangsangan itu

disadari dan dimengerti disebut persepsi. Karena persepsi bukan sekedar

penginderaan maka ada penulis yang menyatakan persepsi sebagai the

interpretation of experience (penafsiran pengalaman). Persepsi dapat disimpulkan

suatu tanggapan, kesan, penilaian seseorang terhadap sesuatu yang ditangkap oleh

panca indra, karena persepsi terjadi setelah suatu penginderaan, maka dari itu kita

bahas terlebih dahulu proses penginderaan.

Proses Penginderaan Perlu ditekankan sekali lagi bahwa persepsi bukan

sekedar proses penginderaan karena rasa manis dapat di interprestasikan secara


(42)

14

(kebiasaan, selera, dan lain-lain). Akan tetapi proses diterimanya rangsangan

sangat penting artinya. Penginderaan inilah yang membuat kita sadar akan adanya

rangsangan.

2. Ciri-ciri Persepsi

Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut

sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna, ada

ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi tersebut, yaitu:

a. Rangsangan-rangsangan yang diterima harus sesuai dengan modalitas

tiap-tiap indera, yaitu sifat sensoris dasar dari masing-masing indera

(cahaya untuk penglihatan; bau untuk penciuman; suhu bagi perasa;

bunyi bagi pendengaran dan sebagainya).

b. Dunia persepsi mempunyai sifat ruang (dimensi ruang); kita dapat

mengatakan atas-bawah, tinggi rendah, luas-sempit, latar depan-latar

belakang, dan lain-lain.

c. Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat-lambat,

tua-muda dan lain-lain.

d. Objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai

struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini

merupakan keseluruhan yang menyatu. Kita melihat meja tidak berdiri

sendiri tetapi dalam ruang tertentu, disaat tertentu, letak atau posisi


(43)

15

e. Dunia persepsi adalah dunia penuh arti. Kita cenderung melakukan

pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna

bagi kita, yang ada hubungannya dengan tujuan dalam diri kita.14

3. Macam-macam Persepsi:

Untuk memahami pengertian persepsi agar dapat membedakan beberapa

macam persepsi dalam hal ini persepsi sosial dengan menunjukkan beberapa

obyek sosial khusus seperti:

a. Persepsi orang merupakan suatu bidang kajian yang paling banyak

mendapatkan perhatian para ahli psikologi sosial

b. Persepsi emosi yaitu untuk mengenal stimulus apa saja yang dapat

menimbulkan persepsi bahwa seseorang sedang mengalami suatu

emosi tertentu.

c. Persepsi sifat atau ciri keperibadian yaitu persepsi untuk mengenal

sifat atau ciri kepribadian seseorang.

d. Persepsi motif yaitu untuk menunjukkan pada upaya menjelaskan

sebab-sebab atau landasan dari timbulnya suatu peristiwa perilaku

tertentu pada diri seseorang atau menerangkan apa yang terjadi motif

dari timbulnya suatu tingkah laku.

e. Persepsi diri yaitu persepsi yang menunjukkan pada persepsi pribadi

seseorang mengenai ciri-ciri dan kualitas diri sendiri.

14

Irwanto, Psikologi Umum : Buku Panduan Mahasiswa, (Jakarta : PT. Prenhallindo, 2002)h. 71-73.


(44)

16

f. Persepsi kausal ada dua katagori dalam menentukan persepsi kausal

yaitu kausal disposisional (yaitu bersumber pada diri perilaku yang

terlibat dalam peristiwa tersebut) dan kausal situasional (yaitu

bersumber pada keadaan sesaat atau keadaan yang melingkupi

terjadinya peristiwa tersebut)15

4. Faktor-faktor Persepsi

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain adalah:

a. Setereotip yaitu pandangan kita tentang ciri-ciri tingkah laku dari

sekelompok masyarakat tertentu.

b. Persepsi diri yaitu pandangan kita terhadap diri kita ternyata juga

sangat mempenaruhi pembentukan kesan pertama kita.

c. Situasi dan Kondisi.

d. Ciri-ciri yang ada dalam diri orang itu yaitu daya tarik fisik seseorang

misalnya sangat mempengaruhi kesan pertama.16

5. Jenis-jenis Persepsi

Menurut Toha Nur Salam persepsi dibedakan menjadi dua yaitu persepsi

mengenai benda dan sosial.

1. Persepsi benda

Benda atau objek stimulusnya merupakan suatu hal atau benda yang nyata

dapat kita raba, dirasakan dan dapat diindra secara langsung contohnya pada

15

Toha Nursalam, Psiskologi Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka,1996)h.7.

16

Adi Isbandi Rukminto, Psikologi Social dan Ilmu Kesejahteraan Sosial, (Jakarta : Rajawali Press, 1995)h.25.


(45)

17

benda yang ada di perpustakaan yaitu buku, komputer, meja, ruangan yang dapat

diraba, dirasa, dan diindra.

2. Persepsi Sosial

Terjadi karena kontak secara tidak langsung, seperti melalui cerita atau apa

yang kita dengar dari orang lain, dari surat kabar, radio, dan lain-lain. Pada benda

yang mempunyai dimensi lebih jelas seperti bentuk, warna, dan ukuran semuanya

lebih mudah dikenali.

Pada persepsi sosial stimulusnya mungkin tidak bisa kita raba, rasakan,

dan hanya dapat ditangkap melaui penginderaan terhadap sejumlah petunjuk,

misalnya emosi, motif sikap pemakai dan lainnya. Contohnya diperpustakaan

yaitu jika pustakawan melihat pemakai bingung mencari buku yang

dibutuhkannya, maka kita dapat melihat sikap pemakai itu yang dia lakukan pada

perpustakaan tersebut. Maka pustakawan mempersepsikan pemakai itu sedang

kebingungan dalam mencari informasi yang dibutuhkannya.

Proses persepsi meliputi sesuatu interaksi yang sulit dari kegiatan

pengintifikasian penyusunan dan penganalisa. Proses persepsi dapat menambah

dan mengurangi kejadian nyata yang di indera seseorang bergantung pada

informasi yang diterima. Informasi yang mendapat perhatian dikatagorikan dan di

hubungkan sehingga membentuk kerangka kognitif.

Pendapat lain diberikan oleh Walgito bahwa faktor yang mempengaruhi

persepsi adalah:

a. Objek yang di persepsikan, karena objek yang dipersepsikan akan


(46)

18

b. Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf. Alat indera atau reseptor

merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga harus

ada syaraf sensoring sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang

diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat

kesadaran.

c. Perhatian, perhatian merupakan perumusatan atau konsentrasi dari

seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau

sekumpulan objek.17

Berdasarkan pendapat para tokoh di atas maka dapat diambil kesimpulan

bahwa persepsi pemakai diperpustakaan dapat dipengaruhi oleh:

a. Informasi, misalnya Fauzan mendapatkan informasi dari sahabatnya

bahwa perlayanan di perpustakaan "A" sangat baik. Walaupun ia

belum pernah mengunjungi perpustakaan "A" tersebut.

b. Pengalaman, misalnya sesorang mempunyai pengalaman sewaktu kecil

yang menyenangkan ketika berkunjung ke perpustakaan disekolahnya.

Maka persepsi terhadap perpustakaan juga lebih positif, ia

menganggap perpustakaan sebagai tempat yang menyenangkan.

c. Hobi, misalnya seseorang yang mempunyai hobi membaca mungkin

akan mempunyai persepsi yang berbeda terhadap perpustakaan

dibandingkan orang yang hobinya bukan membaca.

d. Sistem nilai yang dianut, misalnya masyarakat dinegara maju

menganggap membaca merupakan suatu kewajiban akan mempunyai


(47)

19

persepsi yang berbeda terhadap perpustakaan dibandingkan dengan

negara berkembang.

e. Kepribadian, misalnya "A" seorang penakut dan malu, menghapi

petugas perpustakaan yang tegas membuatnya bergetar. Terus "A"

mepersepsikan petugas perpustakaan tersebut sebgai orang melakukan

yang harus dijauhi. Berbeda denga "B" yang mempunyai kepercayaan

diri yang tinggi dan mudah bergaul mempunyai penilaian yang positif

terhadap petugas perpustakaan yang sama.

f. Kebutuhan, misalnya orang yang sedang membutuhkan buku di

perpustakaan untuk menyelesaikan tugasnya, mempunyai persepsi

berbeda dengan mereka yang tidak membutuhkan buku tersebut.

g. Pendidikan, misalnya orang-orang yang memiliki pendidikan tinggi

yang mempunyai informasi yang lebih banyak dan lebih akurat mereka

juga sudah biasa menggunakan perpustakaan. Oleh karena itu, mereka

akan mempunyai persepsi berbeda dengan mereka yang hanya

memiliki pendidikan rendah.

h. Set atau harapan, misalnya "A" dan "B" mencari informasi di sebuah

perpustakaan yang sama mereka berdua sama-sama mengharapkan

mendapatkan informasi tersebut tetapi pada kenyataannya "A"

mendapatkan nya dan "B" tidak mendapatkannya, tentu saja mereka

berdua memiliki persepsi yang berbeda terhadap perpustakaan


(48)

20

B. Perpustakaan Khusus

1. Definisi Perpustakaan Khusus

Perpustakaan Khusus adalah perpustakaan yang berada pada suatu instansi

atau lembaga swasta, yang sekaligus lembaga tersebut sebagai pengelola dan

penanggung jawabnya. Istilah khusus yaitu bertugas melayani lembaga dan

mereka yang berkerja pada instansi yang bersangkutan.

Perpustakaan khusus pada istilah lain adalah perpustakaan yang memiliki

kekhususan tertentu, misalnya dilihat dari tugas dan fungsinya, koleksi serta

pemakainya.18 Ada pula yang mendefinisikan perpustakaan khusus adalah salah

satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga (pemerintah atau swasta) atau

perusahaan atau asosiasi yang menangani atau mempunyai misi bidang tertentu

dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dilingkungannya, baik dalam hal

pengolahan maupun pelayanan informasi pustaka dalam rangka mendukung

pengembangan dan peningkatan lembaga maupun kemampuan sumber daya

manusia, sedangkan menurut Mulyani Ahmad Nurbadi perpustakaan khusus

adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh lembaga khusus diluar

perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi.

Lembaga yang dimaksud seperti lembaga-lembaga industri, lembaga

Perkantoran, atau Departemen, lembaga penelitian, dan lembaga-lembaga

Pemerintah lainnya.19

18

Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakawanan, (Jakarta : Universitas Terbuka, 1999), hal. 1.18.

19

Karmidi Martoatodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus, (Jakarta : Universitas Terbuka, 1999)h. 1.5.


(49)

21

Muljani berpendapat Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang

diselenggarakan oleh suatu lembaga khusus. Lembaga yang dimaksud dapat

berupa lembaga industri, lembaga perkantoran atau lembaga pemerintahan

lainnya.20

Selain definisi di atas, beberapa pakar juga mencoba memberikan

gambaran terhadap definisi perpustakaan khusus. Mereka mengatakan bahwa

perpustakaan khusus atau salah satu jenis perpustakan yang dibentuk oleh

(lembaga baik pemerintah maupun swasta), perusahaan atau juga sosialisasi yang

menangani atau mempunyai misi dibidang tertentu dengan tujuan memenuhi

kebutuhan dilingkungannya, baik dalam hal pengelolahannya maupun layanan

informasi pustaka dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan

lembaga maupun kemampuan sumber daya manusia. Istilah khusus organisasi

dimana perpustakaan merupakan bagian dari lembaga ataupun perusahaan

bersangkutan, melainkan dengan subjek atau disiplin ilmu pengetahuan yang

harus ditangani seperti kesehatan, lingkungan hidup, pertanian dan lain-lain.21

2.Ciri-ciri Perpustakaan Khusus

Karmidi Martoatmojo menyebutkan ciri-ciri utama perpustakaan khusus

adalah :

a. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu

saja.

20

Muljani. Sejarah Perpustakaan dan Perkembangan di Indonesia, (Yogyakarta: Andi Offset, 1983), h.10.

21

Perpustakaan Nasional RI : Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus, (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2002), h.6-7


(50)

22

b. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota atau tidak

tertentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk

tempat perpustakan tersebut bernaung.

c. Peran utama perpustakaan adalah melakukan penelitian perpustakaan

untuk anggota.

d. Tekanan koleksi bukan pada buku (dalam arti sempit), melainkan

majalah, famplet, laporan penelitian, abstrak atau indeks karena

literatur dari jenis tersebut umumnya mengandung informasi yang

lebih mutakhir dibandingkan buku.

e. Jasa yang diberikan lebih mengarah pada minat anggota perorangan.

Karena itu perpustakaan khusus menyediakan jasa yang sangat

berorientasi kepada pemakainya dibandingkan jenis perpustakaan

lain.22

3. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus

Tujuan penyelenggaraan perpustakaan khusus bukanlah untuk komunitas

pada suatu lembaga, tetapi hanya ditunjukkan kepada para karyawan bahwa

lembaga tersebut mempunyai fasilitas yang dapat membantu mencari informasi

yang dibutuhkan oleh karyawan pada lembaga tersebut.

Dalam menjalankan tugasnya, perpustakaan khusus harus mempunyai

tujuan agar visi dan misi dapat terlaksana dengan baik. Kosasi Prawirasumantri

menjelaskan tujuan perpustakaan khusus adalah memberikan bantuan untuk

22

Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus. (Jakarta : Universitas Terbuka, 1999)h.5


(51)

23

mencarikan bahan-bahan yang diperlukan oleh pemakai dengan cara melayani

kebutuhan informasi dari lembaga tempat perpustakaan itu bernaung.23

Dengan demikian fungsi perpustakaan khusus adalah pusat informasi

lembaga induk dan harus selalu memberikan informasi untuk menunjang

kelancaran visi dan misi dari lembaga tempat perpustakaan itu bernaung.

Sedangkan menurut Arif Budi Wijaya, tujuan perpustakaan khusus adalah :24

1. Memberikan perlayanan yang bersifat terbatas pada anggota dalam

lingkungan badan tempat ia bernaung.

2. Merupakan pusat informasi bagi aktivitas badan yang dilayani.

3. Mengumpulkan Informasi, penyimpanan dan secara aktif memberikan

literatur dalam segala bentuknya.

4. Menyediakan bibliografi seri karangan, reproduksi dan lain-lain dalam

bidang khusus.

Berdasarkan uraian diatas, tujuan utama perpustakaan khusus adalah untuk

melayani pemakai dalam lingkungan dan lembaga, dokumen yang ada di

perpustakaan juga tidak hanya disimpan dan dikeluarkan apabila dibutuhkan, tapi

perpustakaan harus proaktif memberikan segala informasi yang berkaitan dengan

bidang lembaga induk serta memanfaatkan segala fasilitas untuk kelancaran

layanan.

23

Prawirasumantri Kosasi, Organisasi dan Administrasi Perpustakaan : Kumpulan Hasil Seminar PenataranTenaga Teknis Perpustakaan Khusus, (Jakarta : PDII-LIPI, 1980), h.3.

24

Arif Budi Wijaya, Pembinaan Koleksi Perpustakaan : Dalam Lokakarya Pembinaan Perpustakaan Khusus, Kedudukan, (Jogjakarta : Universitas Gaja Mada, 1979), h.1.


(52)

24

C. Layanan Perpustakaan

1. Pengertian layanan Perpustakaan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, layanan adalah melayani, service

atau jasa. Layanan perpustakaan adalah untuk melayani kebutuhan pemakai

perpustakaan dalam setiap kegiatan, tanpa memandang batasan jenis kelamin, ras,

agama dan sebagainya. Layanan perpustakaan sangat bervariasi, terutama

tergantung kepada jenis perpustakaan.

2. Macam layanan perpustakaan

Ada dua macam layanan perpustakaan :

1. Layanan Teknis

Adalah pekerjaan perpustakaan dalam mempersiapkan koleksi agar dapat

digunakan untuk menyelenggarakan layanan pembaca, layanan ini meliputi

pengadaan, pengolahan, penyusunan koleksi serta sarana temu kembali informasi

( Katalog, indeks, bibliografi dan lain-lain ).

2. Layanan pemakai

Adalah layanan yang diberikan kepada pemakai layanan pembaca ini

meliputi :

a. Layanan Sirkulasi

adalah peredaran atau keluar masuknya bahan pustaka untuk

kelancaran perlayanan maka digunakan sistem tertentu agar pemakai


(53)

25

b. Layanan Referensi

adalah menyediakan informasi rujukan secara umum yang

berhubungan dengan kebutuhan masyarakat seperti kamus,

ensiklopedia, bibliografi, direktori, peta, hasil penelitian, dan lain-lain.

c. Layanan Abstrak & Indeks

adalah layanan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan yang

berkenaan dengan buku, atau monograf, makalah, artikel dan terbitan

yang disebar luaskan.

d. Layanan Foto Copy

adalah menggandakan koleksi yang ada di perpustakaan sesuai dengan

permintaan pemakai.

e. Layanan Internet

adalah jaringan yang memungkinkan mendapatkan informasi dari

seluruh dunia, tanpa bergantung pada jenis informasi.

f. Layanan Audiovisual

adalah memberikan layanan informasi yang tersimpan dalam bentuk

non buku, seperti CD-ROM, DVD, kaset dan lain-lain.

g. Layanan Pemesanan Informasi

adalah suatu informasi yang di inginkan pemakai tetapi belum ada di

perpustakaan, sehingga pemakai dapat memesan buku yang diperlukan


(54)

26

h. Layanan Orientasi Pemakai

adalah memberikan arahan kepada pemakai untuk menggunakan bahan

koleksi yang ada di perpustakaan, misalnya penelitian25

Pada dasarnya layanan perpustakaan adalah sama yaitu memberikan

bantuan kepada pemustaka untuk memperoleh bahan pustaka sesuai minat dan

perhatian mereka. Jadi perpustakaan adalah sebuah sistem yang mempertemukan

pemustaka dan bahan yang dicarinya.

Baik buruknya suatu perpustakaan dilihat dari layanan yang ada di

perpustakaan, serta persepsi pemakai terhadap layanan juga sangat dipengaruhi

dari kinerja pustakawan.

3. Pandangan yang baik terhadap layanan Perpustakaan

Pandangan yang baik terhadap layanan adalah bahwa perpustakaan

melayani pengguna dengan baiknya, seperti:

a. Memuaskan Pengguna, yang dimaksud memuaskan pengguna disini

adalah bahwa perpustakaan sebagai penyediaan jasa hendaknya dapat

melayani pengguna dengan baik sehingga pengguna merasa senang hal

ini sesuai dengan pernyataan berikut. "Apabila pustakawan mampu

memberikan pelayanan dan kepuasan bagi mereka yang dilayaninya

maka dapat dikatakan tugasnya dengan sangat baik.".26 Hal ini juga

didukung oleh pernyataan berikut "Tujuan utama perpustakaan secara

25

Taslim Yusuf, Menejemen Perpustakaan Umum (Jakarta : Universitas Terbuka,1996)h, 133.

26

Haidar, dan Asmawati Mile. Kualitas Pelayanan: Suatu Tantangan di Era Globalisasi Informasi, Jupiter, Vol.2, No.1 (Agustus,2004)h.35.


(55)

27

umum adalah memberikan kepuasan kepada para pengguna yang

memanfaatkan jasa perpustakaan".27

b. Cepat, yang dimaksud dengan cepat disini adalah perpustakaan dalam

memberikan pelayanan hendaknya dapat dilakukan dalam waktu yang

singkat hal ini sesuai dengan kutipan berikut, "Dalam era ini tuntutan

masyarakat akan mutu, keandalan serta kemudahan dan kecepatan

pelayanan perpustakaan semakin meningkat".28 Hal ini juga sesuai

dengan yang dikemukakan AG. Marsudi "Perpustakaan dianggap

bermutu bila dapat memberikan layanan yang cepat, tepat, dan benar

kepada pengguna".29

c. Ramah, yang dimaksud ramah disini adalah bahwa staf perpustakaan

dalam memberikan layanan bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya

juga menyenangkan hal ini sesuai dengan pernyataan berikut

"Pembawaan staf perpustakaan yang ramah dan sopan akan sangat

berpengaruh terhadap kepuasan pemakai".30

27

W. Sudrajad Ari N, Pustakawan Berwawasan Public Relation, Persada, Vol.2, No.1 (Desember,2003)h.7

28

Haidar, dan Asmawati Mile. "Kualitas Pelayanan: Suatu tantangan di Era Globalisasi Informasi," Jupiter, Vol.2, No.1 (Agustus,2004)h.35.

29

Ag. Marsudi, Pelayanan Koleksi, (Jakarta : Para Madinah, 1992)h.10.

30


(56)

28

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat

Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) merupakan

perpustakaan khusus yang koleksinya tersebar di masing-masing unit kerja.

Perpustakaan tersebut antara lain :

Perpustakaan Sekretaris Ditjen Pengairan, didirikan pada tahun 1967.

Perpustakaan Sekretaris Ditjen Bina Marga, didirikan pada tahun 19671.

Perpustakaan Sekretaris Balitbang, diditikan pada tahun 1975.

Perpustakaan Biro Hukum, didirikan pada tahun 1975.

Perpustakaan Biro Umum, didirikan pada tahun 1975.

Seiring dengan perubahan struktur Organisasi yang terjadi di Kementerian

Pekerjaan Umum pada tahun 2005, koleksi Sekretaris Balitbang, Sekretariat

Jendral, Sekretaris Sumber Daya Air dan Bina Marga diserahkan kepada Pusat

Komunikasi Publik untuk di gabungkan menjadi satu dan menempati Gedung di

Gedung Utama (Biro Umum dan Biro Hukum) diharapkan dapat dijadikan cikal

bakal terbentuknya Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum, sehingga dapat

menyajikan data dan informasi tentang Pekerjaan Umum, Pegawai Pekerjaan

Umum secara khusus dan masysrakat luas secara umum.

Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum telah memanfaatkan

teknologi Informasi berupa jaringan komputer untuk mengakses unit-unit


(57)

29

luar daerah. Perpustakaan dengan fasilitas jaringan ini mulai dikenal pada awal

terbentuknya Dep. Kimpraswil tahun 2001, dengan diawali sharing data pustaka.

Dengan diterapkannya SK Mentri PU NO. 242/KPTS/1993 tentang

pembinaan Pengelolahan Perpustakaan di lingkungan Kementerian Pekerjaan

Umum, maka perpustakaan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, yang

saat ini sejak tahun 2005 dilimpahkan kepada Pusat Komunikasi Publik.

B. Visi dan MisiPerpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum

Visi dari Kementerian Pekerjaan Umum adalah "One Stop Service For

Public Works Documents."

Misi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum, yaitu :

1. Meningkatkan jumlah koleksi baik dalam bentuk buku maupun non

buku.

2. Mempromosikan koleksi-koleksi yang memiliki oleh Perpustakaan

Kementerian Pekerjaan Umum.

3. Meningkatkan jumlah pengunjung Perpustakaan dengan cara

meningkatkan mutu layanan.

4. Meningkatkan Sumber daya manusia di perpustakaan baik dengan cara

pelatihan perpustakaan maupun rekrutmen sarjana perpustakaan.


(58)

30

C. Struktur OrganisasiPerpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum

Struktur Organisasi Kementerian Pekerjaan Umum yang bertanggung

jawab Pusat Komunikasi dan Publik itu sendiri. Sub Bidang Pusat Komunikasi

dan Publik mempunyai bagian lain, yang terdiri dari Sub Bidang Dokumentasi

dan Publik, Sub Bidang Publikasi, Sub Bidang Dokumentasi dan Sub Bidang

Perpustakaan untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam struktur organisasi berikut

ini:

Struktur Mikro Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum

B. Koleksi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum

Koleksi Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum terdiri dari

koleksi-koleksi dari perpustakaan Balitbang, Bina Marga, dan Sumber Daya Air yang

terdiri atas majalah, monograf, hasil studi, makalah dan bahan non buku (album

foto, VCD, dan DVD) yang meliputi bidang teknik sipil, arsitektur, lingkungan,

planologi, jalan, jembatan, perumahan dan pemukiman, serta penataan ruang.

Pengadaan Pelayanan

Kepala Sub Bidang Perpustakaan


(59)

31

Selain itu, Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum mempunyai

koleksi buku langka yang dimiliki dari tahun 1800-1950 yang merupakan

peninggalan zaman Belanda. Buku ini terdiri dari beberapa bahasa asing, seperti

Bahasa Inggris, Belanda, Jerman, dan Perancis. Koleksi buku langka ini tidak saja

membahas tentang pembangunan, gedung, jembatan, arsitektur rumah, dan

bidang-bidang teknik lainnya saja tetapi juga terdapat cerita-cerita mengenai

Indonesia pada saat itu.

Jumlah koleksi yang dimiliki Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum

dari beberapa jenis pustaka, sebagai berikut :

Tabel ke 1

Jenis Koleksi

JENIS PUSTAKA JUMLAH JUDUL

PUSTAKA

Majalah 10657

Peraturan Perundang-undang 739

Makalah/Konferensi/Seminar/Workshop 2330

Monograf 45767

Koleksi Buku Langka 1214

Non Buku 250


(60)

32

Jenis pustaka yang dimiliki di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan

Umum cukup banyak dan bermacam-macam seperti majalah, peraturan

perundang-undangan, makalah, monograf, koleksi buku langka, non buku dan

lain-lain.

E. Layanan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum

Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum memiliki banyak layanan

pemakai, yaitu:

a. Layanan Sirkulasi

lamanya peminjaman seminggu, jika terlambat denda Rp.1000, dan

batasan peminjaman koleksi maksimal 2 buah buku.

b. Layanan Referensi

buku referensi yang ada di Perpustakaan Kementerian PU seperti:

laporan undang-undang, buku laporan, peta dan lain-lain.

c. Layanan Foto Copy

biaya foto copy sebesar Rp.300 perlembar, jika kertasnya polio

maka biayanya sebesar Rp.800.

d. Layanan Internet

adalah ada dua buah komputer untuk layanan internet dan memiliki


(61)

33

e. Layanan Audiovisual

pada layanan audiovisual Perpustakaan Kementerian Pekerjaan


(62)

34

BAB IV

HASIL ANALISIS PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan

Umum yang bertempat di Blok-M Jakarta Selatan dari hari Selasa tanggal 22 Juni

2010 sampai dengan 25 Juni 2010. Penelitian dilakukan dengan dua cara yaitu

melalui wawancara dan penyebaran kuesioner. Berikut ini adalah jadwal

penelitian di Kementerian Pekerjaan Umum:

Tabel ke 2

Jadwal Penelitian

NO Hari / tanggal Deskripsi

1

2

3

4

5

Selasa/22 Juni 2010

Rabu/23 Juni 2010

Jum'at/25Juni 2010

Sabtu/ 26Juni 2010

Rabu/27 Juni 2010

Wawancara dengan kepala Perpustakaan

Kementerian Pekerjaan Umum.

Penyebaran kuesioner tahap 1 kepada

responden.

Penyebaran kuesioner tahap 2 kepada

responden.

Pengelolahan data.


(63)

35

B. Perolehan Data Kuesioner

Dari 45 kuesioner yang di sebarkan kepada semua responden, semua

kuesioner kembali kepada penulis untuk kemudian diolah.

Penulis memperoleh data kuesioner yang telah di jawab oleh responden,

kemudian data yang sudah di peroleh kemudian diolah menggunakan persentase.

Yang kemudian ditarik sebuah kesimpulan sementara. Rumusan statistik

yang digunakan adalah:

Keterangan:

P : Prosentase

F : Frekuensi yang akan dicari prosentasinya

N : Number of case (jumlah frekuensi/ banyak individu)31

Adapun parameter untuk nilai prosentase adalah :

0% : Tidak ada satupun.

1%-25% : Sebagian Kecil

26%-49% : Hampir setengahnya atau kurang dari setengahnya.

50% : Setengahnya

51%-75% : lebih dari setengahnya.

76%-99% : Hampir seluruhnya

100% : Seluruhnya.32

31

Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997)h.46.

32

Herman Wasito, Pengantar Metotodologi Penelitian : Buku Panduan Mahasiswa, (Jakarta: Gramedia, 1992 )h.11

P = F / N x 100%


(64)

36

1. Keadaan Umum Responden

Keadaan responden yang pertama kali ditanyakan adalah mengenai jenis

kelamin responden.

Tabel ke 3

Jenis kelamin Responden

NO Pertanyaan F P

1.

2.

Laki-laki

Perempuan

18

27

40%

60%

Jumlah 45 100%

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hampir setengahnya resonden

laki-laki (40%), dan lebih dari setengahnya responden perempuan (60%). Keterangan

tersebut dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa jumlah responden laki-laki

dan perempuan tidak seimbang karena responden perempuan lebih banyak dari


(65)

37

Tabel ke 4

Usia Responden

NO Pertanyaan F P

1.

2.

3.

4.

5.

> 50 Tahun

40-49 Tahun

30-39 Tahun

20-29 Tahun

< 20 Tahun

6

10

10

17

2

13,33%

22,22%

22,22%

37,78%

4,45%

Jumlah 45 100%

Selanjutnya penulisan tabel di atas yaitu menanyakan usia responden dari

kuesioner yang telah disebarkan, sebagian kecil responden (13,33%) berusia

diatas 50 tahun, sebagian kecil responden (22,22%) berusia antara 40-49 tahun,

sebagian kecil responden (22,22%) berusia antara 30-39 tahun, hampir

setengahnya responden (37,78%) berusia 20-29 tahun, sebagian kecil responden

(4,45%) dibawah 20 tahun. Dari hasil responden yang berumur 40-49 dan umur

30-39 jumlah sama atau seimbang, sedangkan pegawai Kementerian Pekerjaan


(66)

38

Tabel ke 5

Pendidikan Formal Terakhir

NO Pertanyaan F P

1.

2.

3.

4.

5.

SMA

Sarjana

Master

Doktor

Diploma

16

20

4

0

5

35,56%

44,44%

8,89%

0%

11,11%

Jumlah 45 100%

Selanjutnya penulis menjelaskan tabel di atas yaitu tentang pendidikan

formal terakhir responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir

setengahnya responden (35,56%) berpendidikan formal terakhir SMA, sebagian

kecil responden (44,44%) berpendidikan formal terakhir sarjana, sebagian kecil

responden (8,89%) berpendidikan formal terakhir master, dan sebagian kecil

responden (11,11%) berpendidikan formal terakhir diploma. Dari hasil responden


(67)

39

Tabel Ke 6

Pekerjaan

NO Pertanyaan F P

1.

2.

3.

4.

5.

PNS

Non PNS

Karyawan Swasta

Penelitian

Lain-lain

32

8

3

2

0

71,11%

17,78%

6,67%

4,44%

0

Jumlah 45 100%

Selanjutnya penulis menerangkan tabel tentang pekerjaan karyawan

Kementerian Pekerjaan Umum. Hasil penelitian diatas menjelaskan lebih dari

setengahnya responden (71,11%) pekerja sebagai PNS, sebagian kecil responden

(17,78%) berkerja sebagai Non PNS, sebagian kecil responden (6,67%) bekerja

sebagai karyawan swasta, dan sebagian kecil responden (4,44%) sebagai

penelitian. Dengan hasil pengolahan data responden di atas menunjukkan bahwa


(68)

40

2. Persepsi pemakai terhadap layanan di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum.

a. Persepsi pemakai terhadap layanan sirkulasi:

Tabel ke 7

Persepsi pemakai terhadap sikap petugas layanan sirkulasi

NO Pertanyaan Bobot Nilai F P S

1. 2. 3. 4. 5. Sangat Ramah Ramah Cukup Ramah Tidak Ramah

Sangat Tidak Ramah

5 4 3 2 1 5 30 8 2 0 11,11% 66,67% 17,78% 4,44% - 25 120 24 4 -

Jumlah 45 100% 173

Skor Rata-rata X = 173 / 45 = 3,84

Selanjutnya penulis menjelaskan tabel di atas yang menerangkan persepsi

pemakai terhadap sikap petugas pada layanan sirkulasi di Perpustakaan

Kementerian Pekerjaan Umum. Dari hasil penelitian diatas menjelaskan bahwa

sebagian kecil responden (11,11%) menilai sangat ramah, lebih dari setengahnya

responden (66,67%) menilai ramah, sebagian kecil responden (17,78%) menilai

cukup ramah, sebagian kecil responden (4,44%) menilai tidak ramah. Dari hasil

responden di atas menunjukkan bahwa persepsi pemakai terhadap sikap petugas

layanan sirkulasi yang berjumlah 3,84 sehingga dapat di peroleh penilaian


(69)

41

Tabel ke 8

Kecepatan petugas dalam melayani pemakai pada layanan sirkulasi

NO Pertanyaan Bobot Nilai F P S

1. 2. 3. 4. 5. Sangat Memuaskan Memuaskan Cukup Memuaskan Tidak Memuaskan

Sangat Tidak Memuaskan

5 4 3 2 1 3 24 17 1 0 6,67% 53,33% 37,78% 2,22% - 15 96 51 2 -

Jumlah 45 100% 164

Skor Rata-rata X= 164 / 45 = 3,64

Selanjutnya penulis menjelaskan tabel di atas yang menerangkan kecepatan

pemakai pada layanan sirkulasi di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum.

Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian kecil responden (6,67%)

menilai sangat memuaskan, lebih dari setengahnya responden (53,33%) menilai

memuaskan, hampir setengahnya responden (37,78%) menilai cukup memuaskan,

sebagian kecil responden (2,22%) menilai tidak memuaskan. Dari hasil di atas

bahwa kecepatan pemakai terhadap layanan sirkulasi yang berjumlah 3,64


(70)

42

Tabel ke 9

Persepsi pemakai terhadap penampilan

petugas layanan sirkulasi

NO Pertanyaan Bobot Nilai F P S

1. 2. 3. 4. 5. Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Sangat Tidak Baik

5 4 3 2 1 3 20 20 2 0 6,67% 44,44% 44,44% 4,45% - 15 80 60 4 0

Jumlah 45 100% 159

Skor Rata-rata X = 159 / 45 = 3,53

Selanjutnya penulis menjelaskan tabel di atas yang menerangkan

penampilan petugas pada layanan sirkulasi di Perpustakaan Kementerian

Pekerjaan Umum. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian kecil

responden (6,67%) menilai sangat baik, hampir setengahnya responden (44,44%)

menilai baik, hampir setengahnya responden (44,44%) menilai cukup baik,

sebagian kecil responden (4,45%) menilai kurang baik. Dari hasil di atas bahwa

penampilan petugas pada layanan sirkulasi yang berjumlah 3,53 sehingga dapat


(1)

Dari tabel di atas menjelaskan saran-saran yang diberikan untuk Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yaitu sebagian kecil responden (22,22%) menyarankan untuk menambah koleksi referensi yang terbaru, sebagian kecil responden (22,22%) menyarankan untuk menambah koleksi audiovisual, sebagian kecil responden (8,90%) menyarankan untuk menambah jam layanan, sebagian kecil responden (13,33%) menyarankan untuk perluas ruanggan Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum, sebagian kecil responden (11,11%) menyarankan untuk membuat promosi dengan cara membuat acara atau agenda contohnya: bedah buku atau dialok, sehingga pegawai tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum, dan sebagian kecil responden (22,22%) tidak memberi saran kepada Perpustakaan Kementerian Umum.


(2)

H. Hambatan-hambatan

Responden menulis hambatan-hambatan yang ada di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum:

Tabel 28

Hambatan-hambatan responden

No Unsur hambatan F P

1.

2.

3

Perpustakaan Kementerian PU di bagi dua atau terpisah sehingga pemakai repot mencari informasi yang diinginkan. Minimnya komputer pada layanan internet.

Responden yang tidak menulis keterangan hambatan

5

4

36

11,11%

8,89%

80%

Jumlah 45 100%

Dari tabel di atas menjelaskan hambatan-hambatan yang ada di Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum yaitu sebagian kecil responden (11,11%) terhambat dalam mencari informasi dikarena Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum di bagi dua atau terpisah sehingga pemakai repot mencari informasi yang diinginkan, dan sebagian kecil responden (8,89,%) terhambat dalam mencari informasi di internet karena minimnya komputer pada layanan internet, hampir seluruhnya responden (80%) yang tidak menulis keterangan hambatan.


(3)

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini akan di berikan kesimpulan dari hasil penelitian pada bab sebelumnya. Kesimpulan ini merupakan jawaban dari tujuan penelitian yang telah diuraikan pada bab pertama. Selain itu akan diberikan saran-saran untuk kemajuan perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum nantinya.

A. Kesimpulan

Ada beberapa kesimpulan mengenai persepsi pemakai terhadap layanan pemakai di Perpustakaan Kementerian PU yaitu:

1. Pada saat penelitian berlangsung responden perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki ini terbukti pada saat penelitian berlangsung 60% responden perempuan dan 40% responden laki-laki.

2. Persepsi pemakai terhadap layanan sirkulasi yaitu puas, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang di dapatkan dari beberapa variabel yaitu 3,67, skor ini terdapat pada skala interval 3,43-4,23. Dengan beberapa jawaban yang berbeda antara lain puas dan cukup puas dari hasil yang dapat lebih banyak yang menjawab puas terhadap layanan sirkulasi di perpustakaan Kementerian PU.

3. Persepsi pemakai terhadap layanan referensi yaitu puas, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang di dapatkan dari beberapa variabel yaitu 3,64, skor ini terdapat pada skala interval 3,43-4,23. Dengan beberapa jawaban yang berbeda antara lain puas dan cukup puas dari hasil yang


(4)

dapat lebih banyak yang menjawab puas terhadap layanan referensi di perpustakaan Kementerian PU.

4. Persepsi pemakai terhadap layanan foto copy yaitu puas, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang di dapatkan dari beberapa variabel yaitu 3,50, skor ini terdapat pada skala interval 3,43-4,23. Dengan beberapa jawaban yang berbeda antara lain puas dan cukup puas dari hasil yang dapat lebih banyak yang menjawab puas terhadap layanan foto copy di perpustakaan Kementerian PU.

5. Persepsi pemakai terhadap layanan internet yaitu puas, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang di dapatkan dari beberapa variabel yaitu 3,31, skor ini terdapat pada skala interval 2,62-3,42. Dengan beberapa jawaban yang berbeda antara lain puas dan cukup puas dari hasil yang dapat lebih banyak yang menjawab puas terhadap layanan internet di perpustakaan Kementerian PU.

6. Persepsi pemakai terhadap layanan audiovisual yaitu puas, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang di dapatkan dari beberapa variabel yaitu 3,55, skor ini terdapat pada skala interval 3,43-4,23. Dengan beberapa jawaban yang berbeda antara lain puas dan cukup puas dari hasil yang dapat lebih banyak yang menjawab puas terhadap layanan audiovisual di perpustakaan Kementerian PU.

7. Berdasarkan hasil skor rata-rata keseluruhan variabel yaitu 3,53 dapat disimpulkan bahwa persepsi pemakai terhadap layanan di perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum adalah puas, ini dikarenakan skor


(5)

rata-rata pada keseluruhan variabel pada titik 3,43-4,23 sehingga dapat diketahui bahwa layanan pemakai di Perpustakaan Kementerian PU sudah memenuhi kebutuhan para pemakainya.

8. Saran-saran yang diberikan untuk Perpustakaan Kementerian PU yaitu sebagian kecil responden (22,22%) menyarankan untuk menambah koleksi referensi yang terbaru, sebagian kecil responden (22,22%) menyarankan untuk menambah koleksi audiovisual, sebagian kecil responden (8,90%) menyarankan untuk menambah jam layanan, sebagian kecil responden (13,33%) menyarankan untuk perluas ruanggan Perpustakaan Kementerian PU, sebagian kecil responden (11,11%) menyarankan untuk membuat promosi dengan cara membuat acara atau agenda contohnya: bedah buku atau dialok, sehingga pegawai tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan Kementerian PU, dan sebagian kecil responden (22,22%) tidak memberi saran kepada Perpustakaan Kementerian Umum.

9. hambatan-hambatan yang ada di Perpustakaan Kementerian PU yaitu sebagian kecil responden (11,11%) terhambat dalam mencari informasi karena Perpustakaan Kementerian Pekerjaan Umum di bagi dua atau terpisah sehingga pemakai repot mencari informasi yang diinginkan, dan sebagian kecil responden (8,89,%) terhambat dalam mencari informasi di internet karena minimnya komputer pada layanan internet, hampir seluruhnya responden (80%) tidak menulis keterangan hambatan.


(6)

B. Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Pada layanan sirkulasi untuk menambah jam layanan, karena pada saat lembur masih banyak yang ingin ke perpustakaan. Dan petugas sirkulasi harus cepat tanggap di saat melihat pamakai sedang membutuhkannya. 2. Agar layanan referensi meningkat, dengan cara menambahkan

koleksi-koleksi baru.

3. Peningkatkan layanan internet yang tadinya cukup puas, menjadi puas, atau memuaskan dengan cara menambahkan komputer agar pemakai dapat memenuhi kebutuhannya.

4. Pada layanan audiovisual untuk menambahkan koleksi audiovisual dan diperluas ruangannya.

5. Pada Perpustakaan Kementerian PU harus mengadakan acara seperti seminar atau bedah buku agar para karyawan mengetahui perkembangan Perpustakaan dan mengetahui koleksi-koleksi terbaru yang ada di Perpustakaan Kementerian PU.