2.7 Terminal Amplas Kota Medan
Terminal merupakan tempat beresiko terjadinya pencemaran udara yang berasal dari emisi kendaraan bermotor, yang dapat menyebabkan gangguan
pernafasan terutama bagi supir angkutan umum maupun pedagang yang secara kontinu dan langsung menghirup udara di sekitar terminal.
Di Kota Medan terdapat beberapa terminal angkutan seperti Terminal Pinang Baris, Terminal Sambu, dan Terminal Amplas. Terminal Amplas merupakan salah
satu terminal terbesar di Kota Medan dan mempunyai letak yang strategis sehingga dapat dijangkau dari segala trayek jurusan angkutan umum dalam Kota Medan.
Terminal Amplas merupakan tempat pemberhentian dan pemberangkatan transportasi baik antar kota maupun antar propinsi. Perhitungan jumlah bus yang keluar masuk
setiap harinya rata-rata adalah 4459 – 4973 unit.
Pencemaran udara oleh debu di Terminal Amplas Kota Medan telah melebihi Baku Mutu Udara Ambien dimana kadar debu di terminal ini sebesar 2,11 mgm3 .
Berdasarkan Peraturan pemerintah RI No. 41 tahun 1999 hanya diperbolehkan kadar debu sebesar 0,23 mgm3. Berdasarkan penelitian ini juga ditemukan bahwa perilaku
supir angkutan kota yang sering menekan gas sewaktu menunggu penumpang memicu debu tanah berterbangan ke udara Sidabukke, 2002.
Udara yang tercemar oleh debu dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Partikel debu sekitar 5 mikron merupakan ukuran partikel di udara yang dapat masuk
ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli yang dapat menyebabkan terganggunya saluran pernafasan. Keadaan ini akan lebih parah bila reaksi sinergistik dengan SO
2
. Selain itu, partikel debu yang melayang dan berterbangan dibawa angin akan
menyebabkan iritasi pada mata. Partikel debu juga dapat menyebabkan kanker, memperberat penyakit jantung dan pernafasan dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut
ISPA Depkes RI, 1993.
Universitas Sumatera Utara
25
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep Penelitian