Konsep-Konsep Agroforestry Sosial Forestry Dan Pemberdayaan Masyarakat Di Sekitar Hutan

d. Farmer’s forestry, kegiatan ini dilaksanakan di lahan milik petani seperti di talun, tegalan milik, pekarangan milik dan sebagainya. Jadi dalam hal ini Social Foresty adalah suatu sistem atau konsepsi induk yang memayungi berbagai sub sistem manajemen hutan berpola partisipatif masyarakat yang berhubungan dengan pola pemanfaatan lahan dan pengelolaan sumber daya alamnya Nasendi, 1989.

2.2. Konsep-Konsep Agroforestry

Agroforestry merupakan suatu sistem pengelolaan lahan, baik di dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan, yang merupakan perpaduan dari kegiatan kehutanan, pertanian, peternakan dan atau perikanan ke arah usaha tani terpadu sehingga tercapai optimalisasi dan diversifikasi penggunaan lahan. Beberapa konsep dan pengertian agroforestry yang dikemukakan oleh beberapa ahli yang diacu Kartasubrata 1992 adalah sebagai berikut : 1. Suatu sisem pengelolaan lahan dengan berazaskan kelestarian, dan meningkatkan hasil lahan secara keseluruhan, mengkombinasikan produksi tanaman pertanian termasuk tanaman pohon-pohon dan tanaman hutan dan atau hewan secara bersamaan atau berurutan pada unit lahan yang sama, dan menerapkan cara-cara pengelolaan yang sesuai dengan kebudayaan penduduk setempat King dan Chandler, 1978. 2. Suatu metode penggunaan lahan secara optimal, yang mengkombinasikan sistem-sistem produksi biologis yang berotasi pendek dan panjang dengan suatu cara berdasarkan azas kelestarian, secara bersamaan atau berurutan, dalam kawasan hutan atau di luarnya, dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan rakyat Satjapradja dkk., 1981. Dalam rangka optimalisasi dan diversifikasi penggunaan lahan terdapat berbagai bentuk kegiatan agroforestry yang pelaksanaannya perlu disesuaikan dengan keadaan fisik ekologis dan sosial ekonomi masyarakat setempat, antara lain : Agrisilvikultur, Silvopastural, Silvofishery, Agrisilvopastural, Farm forestry, Alley cropping dan Hutan serbaguna. Sasaran lokasi bagi pelaksanaan agroforestry adalah di daerah-daerah yang dikenal sebagai daerah marginal. Konsep agroforestry ini diharapkan dapat memberikan perbaikan teknologi usaha pengelolaan hutan di daerah semacam itu. Pada hakekatnya penerapan agroforestry bertujuan untuk meningkatkan produksi, kesempatan kerja dan pendapatan petani, khususnya masyarakat di sekitar hutan serta untuk meningkatkan produktivitas lahan dan usaha pelestarian sumber daya alam tanah, air dan xiii Yunasfi : Sosial Forestry dan Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan, 2007 USU Repository © 2008 tumbuhan. Untuk mengetahui apakah tujuan tersebut sudah dapat tercapai atau belum dapat dilihat dari pengaruh langsung pelaksanaan agroforestry dengan mengukur produktivitas lahan, tingkat pendapatan, tingkat produksi, tingkat penyerapan tenaga kerja dan tingkat erosi Anwar, Baheramsyah dan Hamzah, 1989.

2.3. Perkembangan Agrforestry di Indonesia