Data Kuantitatif Melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

F. Urutan Penelitian Tindakan Kelas

Prosedur penelitian yang dilakukan adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari 4 tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu 1 perencanaan planning, 2 pelaksanaan acting, 3 pengamatan observing, dan 4 refleksireflecting. Arikunto, 2004 : 16 Gambar 3.1. Prosedur penelitian tindakan kelas

G. Prosedur Penelitian

SIKLUS I a. Perencanaan 1. Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk menentukan materi yang diajarkan dengan pendekatan RME yang berpedoman pada Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi. Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II Pengamatan 2. Pembuatan perangkat pembelajaran yang diperlukan pemetaan, silabus, RPP yang berpedoman pada Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses. 3. Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa lembar kerja siswa LKS dan alat peraga yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas. 4. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 5. Menyusun instrumen tes untuk setiap siklus.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah merujuk pada skenario pembelajaran yang telah dirancang yaitu melalui pembelajaran dengan pendekatan RME kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RME terdiri atas beberapa tahap, yaitu: a Kegiatan Pembukaan 1 Melakukan apersepsi. 2 Memotivasi siswa dengan bercerita, demonstrasi atau mengungkapkan fakta yang ada kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. 3 Mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b Kegiatan Inti 1 Guru memberikan masalah realistik tentang materi ”pecahan”. Guru tidak secara penuh menjelaskan tetapi guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa, sehingga siswa ikut berperan aktif dalam pembelajaran. 2 Sebelum siswa bekerja dengan lembar kerja, guru memperkenalkan strategi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. 3 Siswa diminta untuk membentuk kelompok. 4 Tiap kelompok dibagikan alat peraga dan LKS yang telah disediakan oleh guru. 5 Siswa diminta untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam LKS. Selama pembelajaran berlangsung, guru mengawasi dan memberikan bimbingan terhadap hal-hal yang belum dipahami siswa. 6 Perwakilan kelompok menuliskan hasil diskusinya. 7 Perwakilan kelompok mempresentasikannya di depan kelas. Kelompok lainnya memberi tanggapan. 8 Mengacu pada jawaban siswa, melalui tanya jawab, guru dan siswa membahas penyelesaian masalah. c Kegiatan Penutup 1 Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil kegiatan presentasi yang dilakukan oleh tiap kelompok dan memberikan umpan balik beserta penguatan untuk menghadapi tugas-tugas berikutnya. 2 Guru memberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal yang belum dimengerti. 3 Perwakilan siswa mengumpulkan hasil kerja siswa di meja guru.

c. Pengamatan

Observer mengamati aktivitas belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Selama proses belajar, aktivitas siswa diperoleh dengan memberikan skor 1-4, untuk data kinerja guru diperoleh dengan melingkari salah satu angka 1-4, sedangkan pada hasil belajar afektif dan psikomotor dengan memberikan skor 1-4.

d. Refleksi

Peneliti bersama teman sejawat melakukan refleksi untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang dianalisis adalah aktivitas siswa, kinerja guru dan hasil belajar siswa. Analisis tersebut sebagai acuan perbaikan kinerja guru dan digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah- langkah lebih lanjut dalam rangka mencapai tujuan PTK. Hasil analisis juga digunakan sebagai bahan perencanaan pada siklus berikutnya dengan membuat rencana tindakan baru agar menjadi lebih baik lagi. SIKLUS II Pada akhir siklus I telah dilakukan refleksi oleh tim peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus II. Adapun pelaksanaan pada siklus II ini meliputi:

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IVB SD NEGERI 2 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 8 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 47

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 17 73

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 8 41

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 66

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IVB SD NEGERI 01 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 70

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VB SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 07 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 25 71

PENERAPAN MEDIA REALIA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IA SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

7 93 76

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 24 99