3. Definisi Operasional
Tabel 3. Definisi Operasional No
Variabel Definisi
Alat ukur Hasil ukur
Skala 1.
Status Gizi Hasil akhir dari
asupan nutrisi
yang masuk ke dalam tubuh dan
dibandingkan dengan
baku standar
IMTU diklasifikasikan
dengan cara
klasifikasi WHO Atropmetri, 2005.
- Timbangan - Meteran
-Buku saku
antropometri -Tabel
klasifikasi status gizi cara
WHO 0: gizi kurang
1: gizi baik Kurang:
- 2SD sampai -
3SD Baik:
≥-2SD sampai +2SD
WHO, 2005 Nominal
2. Pengetahuan
Gizi Pemahaman
ibu terhadap
perkembangan anak,
pola pemberian makan
anak, yang
didapatkan pada
jawaban ibu dari 15
pengetahuan gizi
pertanyaan yang diajukan.
Kuesioner 0:
Kurang baik
1: Baik Kurang: nilai
rat-rata 70 Baik:
nilai rata-rata
≥70 Nursalam,
2008 Nominal
3. Sikap Gizi
Penilaian terhadap status gizi balita,
cara pemberian
makan untuk
balita yang
didapatkan pada
jawaban ibu dari 15
pertanyaan sikap gizi yang
diajukan. Kuesioner
0: kurang
baik 1: baik
Kurang: nilai rata-rata
70 Baik:
nilai rata-rata
≥70 Nursalam,
2008 Nominal
4. Perilaku Gizi
Tindakan nyata
yang dilakukan
ibu dalam memilih makanan sampai
memberikan makan
yang didapatkan
pada jawaban ibu dari
15 pertanyaan
perilaku gizi yang diajukan.
Kuesioner 0:
kurang baik
1: baik Kurang: nilai
rata-rata 70
Baik:
nilai rata-rata
≥70 Nursalam,
2008 Nominal
F. Pengumpulan Data
1. Prosedur
Pengumpulan data dilakukan secara langsung memberikan kuesioner kepada ibu dengan anak balita di enam Posyandu
Kota Karang Raya, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung dengan prosedur sebagai berikut:
a. Langkah awal yang dilakukan peneliti yaitu dengan
mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada institusi pendidikan sebagai landasan permohonan mengadakan
penelitian di enam Posyandu Kota Karang Raya, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung.
b. Peneliti memperoleh ijin dari pihak puskesmas Kota Karang
untuk melakukan penelitian di posyandu c.
Peneliti melakukan pendekatan kepada masing-masing responden
untuk memperoleh
kesediaannya menjadi
responden d.
Responden memberikan kesediaannya menjadi subyek penelitian setelah mendapat penjelasan mengenai tujuan
penelitian, keuntungan penelitian, dan cara pengisian
2. Alat Pengumpulan
1. Jenis Data
Pengambilan data dilakukan dengan 2 cara: a.
Pengisian kuesioner
b. Pengukuran antropometri
2. Alat Pengumpulan
a. Kuesioner untuk mengumpulkan data identitas
responden, dan untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi ibu.
b. Menggunakan alat ukur timbangan digital untuk berat
badan balita, dan meteran tinggi badan untuk panjang badan balita.
G. Pengolahan Data Dan Analisis Data
1. Pengolahan data
Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data diubah ke dalam bentuk tabel-tabel, kemudian data diolah
menggunakan software komputer, proses pengolahan data menggunakan program komputer terdiri dari:
a. Coding, untuk menerjemahkan data yang dikumpulkan
selama penelitian ke dalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis
b. Data entry, memasukkan data ke dalam komputer
c. Verifikasi, melakukan pemeriksaan secara visual terhadap
data yang telah dimasukkan ke komputer d.
Output komputer, hasil analisis yang telah dilakukan oleh komputer kemudian dicetak
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel bebas dan variabel terikat denga menampilkan frekuensi tentang
karakteristik responden b.
Analisis Bivariat Analisis ini digunakan untuk melihat hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Teknik analisa yang digunakan menggunakan uji chi-square dengan derajat
kepercaya an 95 dan derajat kemaknaan α=0,05, jika hasil
perhitungan data statistik 0,05 maka bermakna dan jika hasilnya 0,05 maka tidak bermakna. Jika tidak memenuhi
syarat uji chi-square dilakukan uji alternative uji chi-square yaitu uji fisher
c. Analisis Multivariat
Analisis ini digunakan untuk melihat hubungan beberapa variable bebas dengan salah satu atau lebih variabel terikat.
Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik ganda.
H. Keterbatas Penelitian
Adapun yang menjadi keterbatasan penelitian adalah metode yang dilakukan peneliti yakni crossectional. Variabel independen dan
variabel dependen diukur pada saat bersamaan sehingga dapat menimbulkan bias dan teknik pengambilan sampel menggunakan
accidental sampling.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian
yang telah
dilakukan tentang
hubungan pengetahuan,sikap,dan perilaku gizi ibu terhadap status gizi balita pada
komunitas nelayan Kota Karang Raya Teluk Betung Timur Bandar Lampung dapat disimpulkan:
1. Didapatkan tingkat pengetahuan gizi ibu pada komunitas nelayan Kota
Karang Raya Teluk Betung Timur Bandar Lampung 89,8 baik dan 10,2 kurang.
2. Didapatkan tingkat sikap gizi ibu pada komunitas nelayan Kota Karang
Raya Teluk Betung Timur Bandar Lampung 85,2 baik dan 14,8 kurang. 3.
Didapatkan tingkat perilaku gizi ibu pada komunitas nelayan Kota Karang Raya Teluk Betung Timur Bandar Lampung 82,8 baik dan 17,2 kurang.
4. Status gizi balita usia 6-24 bulan pada komunitas nelayan Kota Karang Raya
Teluk Betung Timur Bandar Lampung 89,8 baik dan 10,2 kurang. 5.
Terdapat hubungan pengetahuan gizi ibu p=0,000, sikap gizi ibu p=0,000, dan perilaku gizi ibu p=0,01 terhadap status gizi balita. perilaku
gizi ibu merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap status gizi
balita OR=0,161. Responden yang memiliki pengetahuan kurang, sikap kurang dan perilaku gizi kurang probabilitas balita tersebut memiliki status
gizi kurang sebesar 94 pada komunitas nelayan Kota Karang Raya Teluk Betung Timur Bandar Lampung.
B. SARAN
Dari hasil penelitian ini, beberapa saran yang dapat diberikan peneliti yaitu: 1.
Bagi Puskesmas Kota Karang Raya Mengadakan penyuluhan dengan memasukkan materi mengenai cara
pemberian makan balita, zat gizi yang terkandung dalam makanan, asupan makanan yang seharusnya terpenuhi untuk mencegah penyakit infeksi dan
gangguan pertumbuhan balita 2.
Bagi Ibu Balita Ibu lebih rutin mencari informasi tentang pemenuhan zat gizi balita, manfaat
zat gizi balita dan tanda-tanda gangguan pertumbuhan balita 3.
Bagi Peneliti selanjutnya Melakukan penelitian mengenai asupan makanan keluarga nelayan dengan
pendapatan keluarga nelayan terhadap status gizi balita
DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama. Almatsier. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Umum
Alumnus, P. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu, Pendapatan Keluarga,
Kecukupan Protein Dan Zinc Dengan Stunting Pada Balita Usia 6-35 Bulan Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Assofatin, Nuchus. 2004. Determinan gizi kurang pada anak balita di wilayah kerja puskesmas Wedarijaksa I Kabupaten Pati. Semarang: Universitas
Diponegoro. Azwar, S. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bappenas 2012, Bagian IV: Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat, Jakarta, Diakses 23 September 2014,
www.bappenas.go.idget-file-servernode160
Dahlan. 2013. Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: PT Arkans. Dahlan. 2004. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: PT Arkans.
Depkes RI.2009.Sistem Kesehatan Nasional.Jakarta. Departemen Kesehatan RI. 2010. Menyusui: Sepuluh Langkah Menuju sayang
Bayi. Jakarta. Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. 2012. Laporan Survei PSG-Kadarzi.
Bandar Lampung Effendy, F. 2012. Hubungan Status Gizi dengan Tingkat Prestasi Belajar pada
Siswa Kelasa X Smk Negeri 2 Indramayu [Skripsi]. Yogyakarta: UNY. Fatimah S, Nurhidayah I, Rakhmawati W. 2008. Faktor-faktor yang Berkontribusi
Terhadap Status Gizi Balita di Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya [skripsi]. Universitas Padjajaran.