kepada dunia kedokteran serta untuk memperkaya pengetahuan di bidang kedokteran.
E. Hipotesis
Ada hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi ibu terhadap status gizi balita.
1. Makin tinggi pengetahuan gizi ibu, makin baik status gizi balita
2. Makin baik sikap gizi ibu, makin baik status gizi balita
3. Makin baik perilaku gizi ibu, makin baik status gizi balita
F. Kerangka Teori
Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya masalah gizi. Bagan di bawah ini menyajikan berbagai faktor penyebab kekurangan gizi yang
diperkenalkan oleh UNICEF dan telah disesuaikan dengan kondisi Indonesia, dari kerangka pikir ini terlihat tahapan penyebab timbulnya
kekurangan gizi pada ibu dan anak adalah penyebab langsung, tidak langsung, akar masalah, dan pokok masalah. Terdapat dua faktor langsung
dan tidak langsung yang mempengaruhi status gizi individu, faktor langsung yaitu faktor makanan dan penyakit infeksi dan keduanya saling
mendorong berpengaruh dan faktor tidak langsung, yaitu sanitasi dan penyediaan air bersih, ketersediaan pangan, pola asuh, dan pelayanan
masyarakat.
Gambar 1. Status gizi dan faktor-faktor yang mempengaruhi sumber: United Nations Childrens Fund UNICEF, 1990.
G. Kerangka Konsep
Gambar 2. Kerangka konsep
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan Gizi
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan melalui panca indera yakni penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behavior
Notoatmodjo, 2007.
Pengetahuan gizi adalah sesuatu yang diketahui tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Pengetahuan gizi
meliputi pengetahuan tentang pemilihan dan konsumsi sehari-hari dengan baik dan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk
fungsi normal tubuh. Pemilihan dan konsumsi bahan makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau status
gizi optimal terjadi apabila tubuh memperoleh cukup zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Status gizi kurang terjadi apabila tubuh mengalami
kekurangan satu atau lebih zat gizi essential. Sedangkan status gizi lebih terjadi apabila tubuh memperoleh zat gizi dalam jumlah yang
berlebihan, sehingga menimbulkan efek yang membahayakan Almatsir, 2004.
1. Tingkat pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif menurut Notoadmodjo 2007 mempunyai enam tingkatan, yaitu:
1. Tahu Know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Disebut juga dengan istilah recall
mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik terhadap suatu bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar, tentang obyek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi tersebut harus dapat
menjelaskan, menyebutkan
contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari. 3.
Aplikasi Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau konsulidasi riil sebenarnya. Aplikasi ini dapat diartikan aplikasi atau