yudha Norbet Adis Ambri John Rozak √ yudha Norbet Adis Fahri Asosiasi Tae Kwon Do

7

8. John

√ 9. Hakim √

10. Rozak

√ Jumlah 4 5 1 Berdasarkan tabel di atas dapat kita diketahui bahwasanya atlet remaja mengalami puncak kecemasan tertinggi ketika 1 jam sebelum bertanding 50, 1 hari sebelum bertanding 40, dan 1 menit sebelum bertanding 10 ketika latihan teknik beladiri Tae Kwon Do. Selain itu, cara yang dilakukan oleh atlet remaja dalam mengurangi kecemasan ketika bertanding pada saat latihan di UKM Tae Kwon Do USU adalah sebagai berikut: Tabel 3. Cara Yang Dilakukan Oleh Atlet Remaja Dalam Mengurangi Kecemasan Ketika Bertanding Pada Saat Latihan Di UKM Tae Kwon Do USU No Nama Kategori Tertawa dengan teman Konsultasi dengan pelatih Pemanasan Duduk Santai

1. yudha

√ 2. M.Ahmadi √

3. Norbet

√ 4. Feriandi √

5. Adis

√ 8

6. Ambri

√ 7. Fahri √

8. John

√ 9. Hakim √

10. Rozak √

Jumlah 1 5 3 1 Berdasarkan tabel di atas dapat kita diketahui bahwasanya atlet remaja akan berkonsultasi dengan pelatih 50, pemanasan 30, duduk santai 10, dan tertawa dengan teman 10. Dan yang terakhir alasan mereka mereka cemas ketika diuji bertanding saat latihan adalah sebagai berikut: Tabel 4. Alasan Mereka Mengalami Kecemasan Ketika Diuji Bertanding No Nama Kategori Kurang siap dalam bertanding Ada masalah dengan orang lain Terburu-buru dalam latihan Tidak ada dana yang cukup

1. yudha

√ 2. M.Ahmadi √

3. Norbet

√ 4. Feriandi √

5. Adis

√ 6. Ambri √

7. Fahri

√ 8. John √ 9

9. Hakim

√ 10. Rozak √ Jumlah 8 1 1 Berdasarkan tabel di atas dapat kita diketahui bahwasanya atlet remaja kurang siap dalam bertanding 80, ada masalah dengan orang lain 10, dan tidak ada dana cukup 10. Dari hasil survei dengan pertanyaan diatas, dapat penulis simpulkan bahwasanya atlet remaja yang mengalami cemas 1 jam sebelum bertanding yang disebabkan karena kurang siapnya bertanding mereka akan gemetaran dan kebingungan. Oleh karena itu mereka memilih untuk berkonsultasi kepada pelatih tentang gerakan apa yang harus dilakukan ketika akan latihan bertanding. 10

1.2. Tinjauan Pustaka

A. Remaja

Menurut Hurlock 2002:206 remaja adalah mereka yang berada pada usia 12- 18 tahun. Monks, dkk 2004:262 memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Berdasarkan batasan yang diberikan para ahli, dapat dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek. Menurut Erickson Gunarsa, 2003:7 masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian jati diri. Karekteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja dan berimbas pada lingkungan sosialnya. Menurut Piaget dalam Santrock, 2007:123 remaja termotivasi untuk memahami dunianya karena hal ini merupakan suatu bentuk adaptasi biologis. Remaja secara aktif mengkonstruksikan dunia kognitifnya sendiri, dengan demikian informasi-informasi dari lingkungan tidak hanya sekedar dituangkan ke dalam pikiran mereka. Agar dunia itu dapat dipahami, remaja mengorganisasikan pengalaman pengalamannya, memisahkan gagasan-gagasan penting dari gagasan-gagasan yang kurang penting, dan menggabungkan gagasan-gagasan itu satu sama lain. Mereka juga mengadaptasikan pemikiran mereka yang melibatkan gagasan baru karena informasi tambahan ini dapat meningkatkan pemahaman mereka. Teori yang digunakan pada penelitian kali ini adalah Teori S-O-R. Teori S-O- R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Objek materialnya adalah manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen antara lain: sikap, opini, perilaku, kognisi, dan konasi. Menurut model ini, organism menghasilkan perilaku 11 tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula. Efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Unsur-unsur model ini adalah : a. Pesan stimulus, S b. Komunikan Organism, O c. Efek Response, R Respon atau perubahan sikap bergantung pada proses terhadap individu. Stimulus yang merupakan pesan yang disampaikan kepada komunikan dapat diterima atau ditolak. Komunikasi yang terjadi dapat berjalan apabila komunikan memberikan perhatian terhadap stimulus yang disampaikan padanya. Sampai pada proses komunikan tersebut memikirkannya sehingga timbul pengertian dan penerimaan atau mungkin sebaliknya. Perubahan sikap dapat terjadi berupa perubahan kognitif, afektif, atau behavioral. Adapun keterkaitan model S-O-R dalam penelitian ini adalah : 1. Stimulus yang dimaksud adalah pesan yang disampaikan oleh pelatih 2. Organisme yang dimaksud adalah para remaja yang berlatih Tae Kwon Do di UKM Tae Kwon Do USU 3. Respon yang dimaksud adalah sikap para remaja dalam mempelajari dan meniru gerakan Tae Kwon Do yang telah diajarkan, baik dari pelatih maupun dari media massa. 12

B. Olahraga

Pada era global dan modern yang tidak ada lagi batasnya ini yang mana setiap saat bisa berubah dikarenakan adanya persaingan di segala bidang salah satunya di bidang olahraga. Sebagaimana dinyatakan di latar belakang, Olahraga merupakan hal yang penting dan strategis. Hal ini disebabkan, olahraga menyangkut pembentukan pembentukan watak, dan kepribadian bangsa serta upaya pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia secara berkesinambungan. Menurut Agus Kristiyanto, olahraga merupakan bentuk budaya paling tua. Hal ini disebabkan, olahraga dapat dilakukan sebagai latihan, pendidikan, hiburan, rekreasi, prestasi, profesi, politik, bisnis, industri, dan berbagai aspek lain dalam kebudayaan manusia. Nilai yang terdapat dalam olahraga mencakup nilai politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang sangat strategis dalam meningkatkan ketahanan nasional. Nilai politik dalam olahraga dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi, dan kebanggaan. Hal ini tercakup di dalam undang-undang Republik Indonesia pada nomor 3 tahun 2005 yang berisikan tentang sistem keolahragaan nasional. Hal tersebut bisa dilihat pada kutipan ucapan Kemenegpora sebagai berikut: keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa 1 1 Pengembangan model fair play award olahraga sepakbola . Kemenegpora, 2010: 6. http:olahraga.kompasiana.combola20121023pengembangan-model-fair-play-award-olahraga- sepakbola-503694.html diakses pada 23 Maret 2015 13 Olahraga juga memiliki nilai ekonomi yang dapat dilihat dari meningkatnya produktifitas kerja, mengurangi absensi kerja dan penghematan pengobatan orang sakit, tetapi yang relatif banyak disukai oleh banyak orang dari segi olahraga adalah hiburan bagi yang melihat dan bagi yang mengadakan mendapatkan nilai ekonomi yang diharapkan. Selain itu olahraga dapat dijadikan sebagai alat promosi untuk sebuah produk sekaligus pengguna produk, agar perusahaan yang memproduksi barang dapat menghasilkan banyak uang dari kegiatan promosi yang dilakukan oleh para atlet. Nilai sosial dari olahraga adalah sebuah proses pembauran tanpa pembatas suku, ras dan agama. Menurut Suparto mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum dalam masyarakat 2 Nilai budaya dari olahraga dipandang sangat penting di kebanyakan negara maju karena, berolahraga menanamkan nilai- nilai yang baik dalam suatu organisasi, komunitas, dan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kepercayaan, simbol-simbol, karakter, dan kebiasaan sehari-hari masyarakat dalam menjalani kehidupan di lingkungannya. Di Negara maju, nilai tersebut sudah menjadi kebiasaan yang harus dijalankan dalam kehidupan. Bagi masyarakat yang tidak menjalankan nilai yang . Nilai sosial olahraga dapat menjadi alat dan media silaturahmi untuk saling mengenal antar individu dan komunitas. Selain itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai alat motivasi seseorang untuk mewujudkan harapan yang diinginkannya. 2 APLIKASI NILAI DALAM OLAHRAGA http:saifurss07.wordpress.com20100422136 diakses tanggal 12 Maret 2015 14 sudah disepakati pada sebuah lingkungan tertentu mereka pasti mendapat ejekan, hinaan, maupun permusuhan dari masyarakat 3 Terkait dengan uraian di atas, salah seorang anggota DPRD SUMUT mengatakan bahwa keterlibatan atlet atas olahraga pada suatu Negara maju maka Negara itu maju, tetapi bila olahraga itu mundur, itu berarti kemunduran dari bangsa itu sendiri. Olahraga di bangsa yang maju akan membentuk karakter dan menanamkan nilai moral yang baik kepada setiap atlet. Nilai karakter yang akan didapatkan saat mengikuti olaharaga yang mempunyai pelatihnya itu meliputi loyalitas, dedikasi, pengorbanan, kerja tim, dan kewarganegaraan yang baik. Sementara nilai-nilai moral yang didapatkan saat berlatih meliputi kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab. Oleh karena itu, saya berharap disetiap cabang olahraga, tidak hanya di Taekwondo saja tetapi seluruh cabang olahraga bisa lebih ditingkatkan kembali agar para pemuda dapat menanamkan nilai-nilai moral yang baik di masa depannya . 4 1. Olahraga Pendidikan Education Sport . Berdasarkan UU No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional SKN, olahraga dibagi menjadi tiga pilar, yaitu Olahraga Pendidikan, Olahraga Prestasi, dan Olahraga Rekreasi. Olahraga pendidikan adalah olahraga yang diselenggarakan sebagai bagian dari proses pendidikan. 2. Olahraga Rekreasi Sport for All 3 APLIKASI NILAI DALAM OLAHRAGA http:saifurss07.wordpress.com20100422136 diakses tanggal 12 Maret 2015 4 Pernyataan Ikrimah Hamidy pada acara LTC kyorugi 15 Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dapat dilaksanakan oleh setiap orang, satuan pendidikan, perkumpulan, maupun organisasi olahraga. 3. Olahraga Prestasi Competitive Sport Olahraga prestasi adalah olahraga yang orientasinya pada pencapaian prestasi. Menurut Antropologi, Olahraga telah dilaksanakan oleh bangsa primitif, kehidupan mereka erat hubungannya dengan alam gerakan jasmani yang mana ini merupakan keharusan hidup atau mempertahankan hidupnya. Mereka hidup dari berburu, menangkap ikan yang pastinya memerlukan ketangkasan atau keterampilan jasmani, disitu terdapat kekuatan, daya tahan tubuh, dan kelentukan, hal tersebut dibutuhkan untuk menggunakan lembing, laso, boomerang, batu, dan sebagainya. Mereka masih mempercayai kepada mahluk halus juga memuja kepada binatang tertentu sebagai dewa atau nenek moyang Cultur Toten. Untuk pembinaan anak, khususnya anak laki-laki yang ditanggung jawabi oleh seorang ayah yang mana ia selalu dibawa ketika kegiatan berburu, sedangkan anak perempuan ditanggung jawabi oleh ibunya di rumah dengan kegiatan menjahit, merajut, membuat alat-alat rumah tangga, serta diajarkan tari-tarian. Di Mesir, Ahli sejarah Yunani Herodotus TH 484-425 SM, pada ekspedisi Perancis oleh Napoleon Bonaparte, mendapatkan catatan bahwa seorang ahli Mesir bernama Champleon dan Mariette bahwasanya mereka dapat membaca yang terdapat di perpustakaan Denhag, yaitu peta tentang kegiatan jasmani, dan gerakan tari-tarian yang memegang peranan penting, sedangkan putra-putra raja dilatih berenang dan latihan lainnya. Kegiatan tersebut adalah: Anggar, Memanah, Berkuda, Kereta bendi, 16 dan Mendayung. Demikian pula halnya dengan bangsa lainnya, seperti bangsa Tiongkok yang melaksanakannya. Mereka melaksanakan kegiatan khusus yang mengutamakan gerakan Heilgimnastik atau senam penyembuhan, pengobatan, tusuk jarum dengan ramuan, serta massage sejak th 2500 SM. Untuk bangsa India penguasaan tubuh mutlak diperlukan untuk melatih pernafasan sehingga membuat pikiran menjadi tenang. Menurut bangsa Indian gerakan tersebut dilakukan untuk mencapai manusia yang sempurna dengan cara berbagai tarian tradisional dan internasional. Di Yunani terdapat berbagai bangsa, akan tetapi bangsa Sparta dan bangsa Athena yang sangat menonjol. Hasil penyelidikan Durkheim mengenai latihan jasmani, menyatakan bahwasanya latihan jasmani dimasukkan kepada Pendidikan kehidupana. Hal ini dapat dibuktikan dari Bukti bukti hukum yang diberikan oleh “Durkhem” bahwa pendidikan didalam kehidupan manusia dipengaruhi oleh individu, dan masyarakat khususnya. Selain itu faktor agama, ketatanegaraan, dan politik, di Sparta dan Athena memberikan pengaruh kepada perkembangan sisitem pendidikan. Di Sparta dan Athena tingkat kebudayaan mereka sangat tinggi, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya ahli ilmu pengetahuan mereka seperti: Pithagoras, Socrates, Aristoteles, Plato, dst pada tahun 461 SM. Di sana terdapat suatu tempat yang digunakan untuk berlangsungnya pertandingan olahraga yaitu Olymphus, yang diikuti seluruh bangsa di Yunani. Seseorang bernama Barron Pierre de Coubertien mendapat inspirasi menyelenggarakan kegiatan olahraga yaitu Olympiade Moderen pada Tahun 1896 bertempat di Athena ke 1. Perkembangan olahraga menjadi berkembang, mereka 17 mempunyai tujuan untuk menjadikan warga Negara yang harmonis rohani dan jasmani meliputi : Estetika, kecerdasan, ksatria, dan membentuk laki-laki yang kuat. Di Romawi pendidikan bukan tanggung jawab Negara, akan tetapi merupakan tanggung jawab keluarga. Pendidikan dilakukan oleh ibunya yang selanjutnya diteruskan oleh ayahnya. Pendidikan bagi bangsa romawi Yaitu diajarkan keterampilan tertentu khusus terhadap anak laki-laki, sedangkan anak perempuan tidak dilatih kegiatan jasmani karena tidak cocok. Bangsa Romawi beraanggapan bahwa manusia jangan dianggap sebagai permainan, mereka harus bekerja giat dan positif walaupun dikalangan mereka terdapat sebagian kecil kontradiksi seperti ada yang melakukan kegiatan jasmani dan permainan. Bangsa Romawi senang kepada kegitan seperti menonton: Adu tinju, Gladiator, Perang pedang, Sircus,dsb. Seseorang yang mengadakan kegiatan tersebut yaitu Nero. Nero mendirikan Gymnasium terbuka yang dipakai untuk pertandingan bela diri. Oleh karena itu menurut Jay Coackley, peneliti sosial yang mengkaji olahraga berfungsi untuk: 1. Dapat memahami masalah isu sosial yang tergabung dalam olahraga. 2. Melihat kenyataan di lapangan sebagai isu fisik yang dirasakan, dipikirkan oleh masyarakat yang hidup melalui olahraga. 3. Sebagai informasi, olahraga mana yang ingin diikuti. Menurut Bouet dari Perancis, dan Rijsdorp dari Belanda 1971 yang menggunakan pendekatan Antropologi. Olahraga itu mengandung nilai-nilai kependidikan. Menurut mereka olahraga bisa diajarkan dengan cara memahami istilah pedagogi. Sport Pedagogi di Indonesia mencakup 2 kajian pokok yaitu: 18 1. Masalah isi pengajaran; berisi tentang kurikulum, letak geografis, social-budaya olahraga, dan konteks olahraga pendidikan dengan tujuan pendidikan nasional. 2. Masalah Metodik: adalah tentang pengajaran, pengajaran di lembaga pendidikan dari mulai sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Selanjutnya pengajaran di sekolah luar biasa dsb.

C. Tae Kwon Do

Tae Kwon Do lebih dari sekedar aktivitas fisik. Pengajaran seni beladiri Tae Kwon Do telah berlangsung lama dengan menggunakan budaya dan filosofi yang dimiliki oleh bangsa Korea, dan para pelatih menggunakannya untuk berinteraksi dalam latihan Tae Kwon Do untuk memahami filosofi dan Gambar 1. Lambang Tae Kwon Do Indonesia budaya Tae Kwon Do yang mana akan membantu pelatih dan atlet untuk mempelajari dan menghindari hal yang berbahaya. Tae Kwon Do berasal dari dalam diri rakyat korea untuk mempraktikan seni beladiri, yang didasari oleh filosofi konfusian dan taoisme. ‘ Tae’ secara literatur artinya menendang atau memukul dengan kaki, ‘Kwon’ artinya memukul dan menyerang dengan tangan, dan ‘Do’ artinya jalan. Jadi, Tae Kwon Do dapat diartikan sebagai “cara menendang dan memukul.” ”Ketiga 19 komponen tersebut, merupakan hal yang penting.” Walaupun usia bertambah dan tekhnik fisik semakin melemah, tetapi bila terus dilatih maka tekhnik tersebut semakin kuat. Perguruan Tae Kwon Do sudah seperti keluarga besar. Setiap murid baru yang baru masuk, akan dilatih oleh senior yang bertanggung jawab. Perguruan Tae Kwon Do tidak membedakan satu sama lain, perguruan Tae Kwon Do menerima semua orang dan membantu demi kemajuan dan perkembangan mereka di dalam latihan beladiri, sekolah, pekerjaan, dan juga di masyarakat. Sebagai tambahan, Tae Kwon Do telah berkembang melalui pertarungan secara langsung. Sebagai contoh, seseorang harus melakukan pertarungan atau tidak berkembang sama sekali. Menyerang dengan setengah hati akan menimbulkan bahaya—lebih baik menyerang dengan sepenuh hati atau tidak sama sekali. Pada tekhnik Tae Kwon Do, ini diajarkan untuk kompetisi. Setelah itu, muridnya harus menemukan sendiri cara untuk memenangkan berdasarkan apa yang telah diajarkan. Pada perguruan Tae Kwon Do hal yang paling dihargai itu kerja keras dan kesetiaan. Tae Kwon Do memiliki prinsip tersendiri dalam pengajarannya yaitu, sopan santun, integritas, ketekunan, pengendalian diri, dan semangat gigih. Buktinya, tidak seorang pun yang mampu melihat pemain untuk memastikan apakah dagunya sampai ke lantai ketika sedang melakukan push-up, hal ini disebabkan agar tidak ada satu orang pun yang saling menyakiti ataupun saling menghina. Juga, ketika pemain sedang cedera hingga menyebabkan tidak bisa melakukan aktivitas latihan, dianjurkan untuk melakukan hal penggantinya. Hal ini dikhawatirkan latihannya tidak akan berjalan dengan maksimal yang bahkan akan 20 mengganggu pemain lainnya. Ketika sedang sakit, para pemain diharuskan datang untuk membantu pemain yang sedang berlatih, seperti memegang bantalan. Walaupun begitu para pemain yang cedera diberi semangat agar mereka dapat kembali berlatih, dengan cara memeriksa tubuh mereka ke dokter dan menyuruh mencobanya terhadap beberapa gerakan Tae Kwon Do.

a. Sejarah Tae Kwon Do

Seni beladiri Korea telah ada sejak 2000 tahun lalu, meskipun seni beladiri yang dulu sangat berbeda dengan Tae Kwon Do yang dimodernisasi-kan. Lukisan dari gua Koguryo menunjukkan gerakan tempur yang berkaitan dengan waktu ritual keagamaan. Pada saat Dynasty Silla 57SM – 435M lahirlah prajurit yang sangat terkenal yaitu Tentara Hwarang yang diikuti dengan berdirinya organisasi militer, pendidikan, dan organisasi sosial lainnya. Ini merupakan lima unsur yang paling dalam Tae Kwon Do. Ini termasuk loyalitas kepada bangsa, hormat dan ketaatan kepada orang tua, kesetiaan kepada teman seseorang, keberanian dalam pertempuran dan menghindari kekerasan yang tidak perlu, juga pembunuhan. Pengaruh Hwarang memainkan peran penting dalam mempersatukan tiga kerajaan Korea kuno. Pertama, pada Kyongju-ibukota kuno Silla, ada sebuah tulisan yang terletak pada dua gambar Buddha yang bertepatan di dinding bagian dalam gua Sokkuram di Kuil Pulkuk-sa. Kedua, “Tentara Diamond,” Melindungi ajaran budha dari setan yang terkutuk, hal ini menginsipirasi gerakan poomsae Keumkang. Perkembangan berikutnya dalam seni bela diri Korea yaitu ketika melihat munculnya Subak, yang dipraktekkan tidak hanya sebagai keterampilan beladiri tetapi juga untuk meningkatkan kesehatan dan sebagai kegiatan olahraga yang didorong 21 oleh dinasti Koryo. Subak mencapai popularitas tertinggi pada masa pemerintahan Raja Uijong, antara 1.147 M dan 1.170 M. Selama beberapa abad berikutnya, tidak ada catatan pengembangan. Kolonisasi Jepang ke Korea adalah peristiwa besar berikutnya dalam sejarah seni bela diri Korea. Penjajahan selama tiga puluh lima tahun ini menyebabkan banyak kebencian mendalam di Korea, seperti yang dapat dilihat dalam bentuk arti dari International Tae Kwon Do Federation ITF. Penjajahan ini membawa pertukaran ide-ide, dan Tae Kwon Do hanya nama yang berbeda dari Karate. Beberapa teknik yang berubah, sehingga guru Korea bisa mengklaim bahwa seni bela diri mereka berbeda. Menjelang akhir penjajahan ini banyak sekolah, atau kwan, didirikan di Korea. Pada tanggal 16 September 1961, Asosiasi Tae Kwon Do Korea didirikan, dalam rangka untuk menyatukan kwans. Pada tahun 1960, instruktur Korea mulai pergi ke luar negeri untuk mengajar Tae Kwon Do. Ini bisa disebut titik balik dalam sejarah Tae Kwon Do. Pada tahun 1966, Federasi Tae Kwon Do Internasional ITF dibentuk oleh Jenderal Choi Hong Hi yang terpilih sebagai presiden Korea. Jenderal Choi berperan penting dalam menyebarkan Tae Kwon Do di seluruh dunia dengan serangkaian perjalanan demonstrasi, dan dia adalah orang yang datang dengan nama Tae Kwon Do. Akhir 1960-an dan awal 1970-an saat-saat penuh gejolak di Korea, Jenderal Choi berkeliling dengan master lainnya dan pada tahun 1972 markas ITF dari Seoul Korea pindah ke Toronto, Kanada. Pada bulan Mei 1973, perwakilan dari sembilan belas negara bertemu di Seoul dan mendirikan World Tae Kwon Do Federation WTF. Sejak saat itu, WTF adalah organisasi yang resmi pada aspek olahraga Tae Kwon Do, sedangkan ITF fokus pada aspek yang lebih tradisional. Fokus dunia 22 bergeser ke WTF, yang lebih populer dan diakui oleh badan olahraga yang lebih internasional. Seiring waktu, gaya bertarung dari WTF menjadi berbeda dari Karate dan sekarang menjadi gaya yang tersendiri. Saat ini, negara-negara yang ber-anggota WTF ber-total lebih dari 180 Negara dan didukung oleh pengakuan Tae Kwon Do oleh Komite Olimpiade Internasional IOC pada tahun 1980, Tae Kwon Do telah dengan cepat menjadi olahraga internasional. Hal ini diadopsi sebagai olahraga demonstrasi di Olimpiade Seoul tahun 1988 dan Olimpiade di Barcelona pada tahun 1992 serta menjadi olahraga resmi di Olimpiade pada tahun 2000 di Sydney, Australia. Pada saat itu Amerika Serikat memenangkan satu medali, yaitu medali emas di divisi kelas bulu yang dimenangkan oleh Steven Lopez dari Sugar Land, Texas. Pada Olimpiade 2004 di Athena, Yunani. Lopez pindah ke gabungan divisi berat campuran dan memenangkan emas, sedangkan Nia Abdallah memenangkan medali pertama bagi wanita AS, yaitu medali perak di divisi kelas bulu gabungan. Dalam Olimpiade 2008, Steven Lopez dan Diana Lopez memenangkan medali perunggu, sedangkan Markus Lopez memenangkan medali perak. Dalam Olimpiade 2012, Paige McPherson dan Terrance Jennings keduanya meraih perunggu. Tae Kwon Do dengan cepat mengkonsolidasikan posisinya di dunia olahraga. Selain dari kejuaraan kontinental Dunia, Tae Kwon Do juga mengkonsolidasikan pada Dunia Wanita Championships, Piala Dunia Tae Kwon Do, CISM Tae Kwon Do Championships dan FISU World University Kejuaraan. Tae Kwon Do telah dimainkan sebagai olahraga resmi dalam permainan multi-olahraga seperti Kejuaraan internasional, seperti World Games, Pan American Games, All-Africa Games, SEA Games dan Central American Games. 23

2. Asosiasi Tae Kwon Do

Ada beberapa asosiasi Tae Kwon Do yang sangat penting. Kelompok- kelompok ini umumnya menetapkan standar mereka sendiri seperti teknis, persyaratan untuk promosi, dan kompetisi. Pertama, World Tae Kwon Do Federation WTF - WTF ini berkantor pusat di Kukkiwon, Korea dan merupakan otoritas utama untuk pengajaran Tae Kwon Do di seluruh dunia. WTF Didirikan pada tahun 1972, WTF memiliki lebih dari 180 negara anggota dan dipimpin oleh Dr Kim Un-Young, yang juga menjabat sebagai wakil presiden Komite Olimpiade Internasional IOC sampai tahun 2004. Kepala WTF saat ini adalah Dr Chungwon Choue. WTF ini juga merupakan perwakilan resmi dari gaya Olahraga Tae Kwon Do di Olimpiade. Secara teknis, hanya federasi nasional yang dapat menjadi anggota WTF. Namun, sebagian besar dojang di seluruh dunia mengikuti gaya WTF Kukkiwon. Kedua, Kukkiwon –Kukkiwon adalah tempat pelatihan pusat di Korea. Presiden Kukkiwon saat ini adalah Won Kang Sik. Sertifikasi Kukkiwon adalah sertifikasi internasional yang paling dikenal. Kita dapat mendaftar ke Sistem Manajemen Kukkiwon untuk melihat statistik pemegang sabuk. Pada April 2013 ada 8,4 juta pemegang sabuk hitam di seluruh dunia. Mereka berlatih 8 bentuk Taegeuk dan 9 bentuk WTF sabuk hitam. Ketiga, International Tae Kwon Do Federation ITF ITF terletak di Kanada dan sampai saat ini dipimpin oleh Jenderal Choi Hong Hi. Ini merupakan gaya tradisional Tae Kwon Do yang menekankan kepada kekuasaan. Pertama, American Tae Kwon Do Association ATA , Tradisional Dunia Tae Kwon Do Union WTTU, yang didirikan oleh Songahm Tae Kwon Do Federation STF. Sejak 24 awal ATA ini lebih dikendalikan oleh organisasi lain, dan baru-baru ini mendaftarkan muridnya sebanyak 1.000.000 murid untuk berlatih dalam bentuk Songahm. Kedua, United States Tae Kwon Do USAT- The USAT adalah Lembaga Tae Kwon Do di Amerika Serikat. Mereka menetapkan proses untuk menentukan juara nasional dan tim nasional resmi. Ketiga, Amateur Athletic Union AAU – AAU adalah sebuah organisasi multi-olahraga yang memiliki satu bagian yang didedikasikan untuk Tae Kwon Do. Mereka memegang kejuaraan nasional mereka sendiri. Mereka juga memiliki point tersendiri di turnamen mereka. Keempat, National Collegiate Tae Kwon Do Association NCTA - NCTA berusia hampir tiga puluh tahun. Hal ini bertanggung jawab atas Alumni Kejuaraan Nasional yang terjadi setiap tahun. Kelima, CISM - The CISM adalah lembaga militer dunia. Untuk bersaing dalam acara CISM, peserta harus menjalani wajib militer di negara masing-masing dan berada di tim militer negara mereka. Keenam, FISU. FISU adalah perguruan tinggi olahraga internasional. Dalam rangka untuk bersaing, peserta harus menjadi mahasiswa di negara masing-masing dan berada di perguruan tinggi negara mereka. Ada sejumlah organisasi yang lebih kecil lainnya beterbangan masuk dan keluar dari keberadaan. Setiap negara juga memiliki Komite Olimpiade Nasional dan Federasi Nasional. Pada setiap Dojangs pasti memiliki berbagai tingkat dengan masing-masing organisasi. Dojang mungkin berafiliasi dengan organisasi dari seni bela diri lain atau organisasi bisnis atau pemasaran. 25

3. Latihan Tendangan