Tae Kwon Do Tinjauan Pustaka

18 1. Masalah isi pengajaran; berisi tentang kurikulum, letak geografis, social-budaya olahraga, dan konteks olahraga pendidikan dengan tujuan pendidikan nasional. 2. Masalah Metodik: adalah tentang pengajaran, pengajaran di lembaga pendidikan dari mulai sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Selanjutnya pengajaran di sekolah luar biasa dsb.

C. Tae Kwon Do

Tae Kwon Do lebih dari sekedar aktivitas fisik. Pengajaran seni beladiri Tae Kwon Do telah berlangsung lama dengan menggunakan budaya dan filosofi yang dimiliki oleh bangsa Korea, dan para pelatih menggunakannya untuk berinteraksi dalam latihan Tae Kwon Do untuk memahami filosofi dan Gambar 1. Lambang Tae Kwon Do Indonesia budaya Tae Kwon Do yang mana akan membantu pelatih dan atlet untuk mempelajari dan menghindari hal yang berbahaya. Tae Kwon Do berasal dari dalam diri rakyat korea untuk mempraktikan seni beladiri, yang didasari oleh filosofi konfusian dan taoisme. ‘ Tae’ secara literatur artinya menendang atau memukul dengan kaki, ‘Kwon’ artinya memukul dan menyerang dengan tangan, dan ‘Do’ artinya jalan. Jadi, Tae Kwon Do dapat diartikan sebagai “cara menendang dan memukul.” ”Ketiga 19 komponen tersebut, merupakan hal yang penting.” Walaupun usia bertambah dan tekhnik fisik semakin melemah, tetapi bila terus dilatih maka tekhnik tersebut semakin kuat. Perguruan Tae Kwon Do sudah seperti keluarga besar. Setiap murid baru yang baru masuk, akan dilatih oleh senior yang bertanggung jawab. Perguruan Tae Kwon Do tidak membedakan satu sama lain, perguruan Tae Kwon Do menerima semua orang dan membantu demi kemajuan dan perkembangan mereka di dalam latihan beladiri, sekolah, pekerjaan, dan juga di masyarakat. Sebagai tambahan, Tae Kwon Do telah berkembang melalui pertarungan secara langsung. Sebagai contoh, seseorang harus melakukan pertarungan atau tidak berkembang sama sekali. Menyerang dengan setengah hati akan menimbulkan bahaya—lebih baik menyerang dengan sepenuh hati atau tidak sama sekali. Pada tekhnik Tae Kwon Do, ini diajarkan untuk kompetisi. Setelah itu, muridnya harus menemukan sendiri cara untuk memenangkan berdasarkan apa yang telah diajarkan. Pada perguruan Tae Kwon Do hal yang paling dihargai itu kerja keras dan kesetiaan. Tae Kwon Do memiliki prinsip tersendiri dalam pengajarannya yaitu, sopan santun, integritas, ketekunan, pengendalian diri, dan semangat gigih. Buktinya, tidak seorang pun yang mampu melihat pemain untuk memastikan apakah dagunya sampai ke lantai ketika sedang melakukan push-up, hal ini disebabkan agar tidak ada satu orang pun yang saling menyakiti ataupun saling menghina. Juga, ketika pemain sedang cedera hingga menyebabkan tidak bisa melakukan aktivitas latihan, dianjurkan untuk melakukan hal penggantinya. Hal ini dikhawatirkan latihannya tidak akan berjalan dengan maksimal yang bahkan akan 20 mengganggu pemain lainnya. Ketika sedang sakit, para pemain diharuskan datang untuk membantu pemain yang sedang berlatih, seperti memegang bantalan. Walaupun begitu para pemain yang cedera diberi semangat agar mereka dapat kembali berlatih, dengan cara memeriksa tubuh mereka ke dokter dan menyuruh mencobanya terhadap beberapa gerakan Tae Kwon Do.

a. Sejarah Tae Kwon Do