47
A.4.4.5. Evaluating
B. Pengorganisasian Organizing
Pengorganisasian adalah penetapan struktur peran-peran melalui penentuan aktivitas- aktivitas, pegelompokan aktivitas, penugasan kelompok aktivitas, pendelegasian wewenang,
pengkoordinasian hubungan antar wewenang serta informasi baik secara vertikal maupun horizontal, yang dibutuhkan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Agar peran organisasi ada dan berarti bagi orang-orang, peran-peran itu harus mencakup :
a. Tujuan yang dapat direalisasikan.
b. Konsep dan batas kewajiban yang jelas.
c. Kebijakan-kebijakan yang dapat dimengerti dan dapat dilaksanakan.
d. Ketersediaan informasi yang diperlukan, alat-alat dan sumber-sumber yang penting.
B.1. Pengertian Organisasi
Pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
B.1.1. Organisasi sebagai alat manajemen Organisasi sebagai alat manajemen adalah organisasi sebagai
wadahtempat manajemen sehingga memberikan bentuk bagi manajemen yang memungkinkan manajemen
dapat bergerak. Organisasi sebagai alat organisasi dalam arti statis tetaptidak bergerak. B.1.2.
Organisasi sebagai fungsi manajemen Organisasi sebagai fungsi adalah organisasi dalam arti dinamis, yaitu organisasi yuang
memberikan memungkingkan tempat manajemen dapat bergerak dalam batas-batas tertentu Selain itu organisasi masih mempunyai pengertian yaitu organisasi sebagai :
B.1.3. “a group of people”, yaitu kelompok orang-orang yang membentuk kelompok tertentu
yang bekerjasama untuk melaksanakan suatu usahakegiatan. B.1.4.
“a system of authority”, yaitu organisasi sebagai sistem wewenang yang memberikan kekuasaan bagi setiap pejabat dalam melaksanakan tugasnya.
48
B.1.5. “a system of function”, yaitu sebagai sistem distribusi tugas sehinggaa masing-masing
pejabat memegang tugas tertentu. B.2. Timbulnya Organisasi
Organisasi timbul apabila ada dua orang atau lebih yang bersama-sama menjalankan
pekerjaan untuk kepentingan bersama.
B.3. Dasar Organisasi Yang menjadi dasar organisasi adalah penakanan pada tugas-tugas yang ada pada
organisasi tersebut, kemudian baru menentukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan tugas-tugas yang ada dalam organisasi tersebut.
B.4. Unsur-Unsur Organisasi
B.4.1. Himpunan orang-orang B.4.2. Bekerja sama
B.4.3. Pencapaian tujuan bersama B.5.
Hubungan Organisasi dan Manajemen Organisasi adalah wadah dari manajemen yang saling mempengaruhi. Kalau organisasi
baik tetapi manajemen tidak baik, maka organisasi tidak dapat bergerak, demikan sebaliknya. Dalam rangka membentuk organisasi yang baik perlu diketahui dan diperhatikan asas-
asas terdapat dalam organisasi, yaitu : B.5.1. Asas kesatuan komando unity of commad
Dalam suatu organisasi ada suatu asas dimana tiap-tiap pegawai hanya mempunyai satu pimpinan pimpinan tunggal, dimaksudkan agar
tugas-tugas yang diberikan dapat dilaksanakan dengan dan karena hanya berasal dari pimpinannya
B.5.2. Span of control Dengan span of control dimaksudkan untuk memberi batas
kemampuan seorang pimpinan untuk dapat mengatur dan mengawasi bawahannya. Kemampuan tiap-tiap pimpinan
berbeda satu sama lain, ada yang mampu hanya 5 pegawai, ada yang 10 pegawai atau 15. Dari hasil penelitian di Amerika Serikat yang paling efektif seorang pimpinan sebanyak-
banyaknya mengawasi 8 pegawai.
49
Perbedaan kemampuan tersebut berdasarkan beberapa faktor, antara lain, perbedaan pengalaman, perbedaan pendidikan, perbedaan kecakapan dan perbedaan usia.
B.5.3. Pembagian kerja secara homogen Bermacam tugas dalam organisasi harus dibagi-bagi sedemikain rupa dan ditugaskan
pada orang-orang tertentu, tetapi tetap merupakan satu kesatuan yang homogen dan tidak berjalan sendiri-sendiri.
B.5.4. Delagasi wewenang yang diikuti dengan tanggung jawab. Untuk berhasilnya suatu organisasi tergantung pada sejauh mana seorang pimpinan
mendelegasikan wewenang, yang tentunya disertai dengan delegasi tanggung jawab. Delegasi diberikan karena pimpinan sudah memberikan kepercayaan penuh kepada yang didelegasikan.
B.6. TipeBentuk Organisasi
Tipebentuk organisasi pada umumnya berbentuk: B.6.1. Organisasi Lini lineGaris
Organisasi berbentuk
lini garis
adalah suatu
bentuk organisasi
di mana
kepalapemimpin Chief Executive dipandang sebagai satu-satunya sumber wewenang, di mana semua keputusankebijasanaan dan tanggung jawab ada pada satu tangan maksudnya
kepalapimpinan puncak. B.6.1.1. Ciri-ciri organisasi linigaris
Ciri-ciri organisasi linigaris adalah dimana pimpinan organisasi tunggal, garis komando ke bawah jelas dan kuat.
B.6.1.2. Kebaikan : Kebaikan dari organisasi linigaris adalah :
B.6.1.2.1. Asas kesatuan komando tampak menonjol B.6.1.2.2.Dapat menjamin kedisiplinan
B.6.1.2.3.Koordinasi relatif mudah dilaksanakan B.6.1.2.4.Pengawasan kepada bawahan mudah dilaksanakan
B.6.1.3. Keburukan :
50
Keburukan dari organisasi lini.garis adalah : B.6.1.3.1. Perluasan organisasi berarti penambahan
beban dan tanggung jawab dan dapat melampuai span of control
B.6.1.3.2. Anggota organisasi bawahan tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang. Gambar Organisasi LiniGaris
B.6.2. Organisasi Staf StaffBantuan
Organisasi staf adalah suatu bentuk organisasi yang hanya mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan dan fungsi memberi bantuan, baik berupa pemikiran maupun hal-hal
lainnya, untuk kelancaran tugas pimpinan. Skema Organisasi Staf
Pimpinan Garis Komando
Pimpinan
Staf Staf
Staf
51
B.6.3. Organisasi Lini dan Staf
Merupakan kombinasi bentuk lini dan bentuk staf. Skema Organisasi Lini dan Staf
B.6.3.1. Ciri-ciri organisasi lini dan staf Pimpinan dibantu oleh staf dan ada kesatuan komando. Staf mempunyai wewenang
fungsional dan memberikan advispetunjuk. Kepala mempunyai wewenang komando. B.6.3.2.
Kebaikan B.6.3.2.1.Disiplin dapat dipegang teguh
B.6.3.2.2.Keahlianspesialisasi dalam tugas masing-masing staf dapat dipertahankan dan dikembangkan.
B.6.3.3. Keburukan
Dalam bentuk lini dan staf , sering terjadi pertengkaran antara pejabat lini dan staf sehingga sering menghambat jalannya organisasi.
B.6.4. Organisasi Fungsional
B.6.4.1. Ciri-ciri :
Bawahan mendapat perintah dari beberapa pejabat yang masing-masing menguasai suatu keahlian tertentu dan bertanggung jawab sepenuhnya atas bidangnya. Pada bentuk ini
pimpinan mempercayakan sepenuhnya kepada para ahli dalam bidang masing-masing. Pimpinan
Staf Lini
Lini
52
Skema Organisasi Fungsional
B.6.4.2. Kebaikan Kebaikan dari organisasi fungsional adalah :
B.6.4.2.1.Bidang pekerjaan khusus diduduki seseorang yang ahli yang memungkinkan bekerja atas dasar keahlian dan kecintaannya pada tugasnya.
B.6.4.2.2.Tanggung jawab atas fungsinya terjamin. B.6.4.3. Keburukan :
Keburukan dari organisasi fungsional adalah : B.6.4.3.1.Koordinasi sulit dilaksanakan
B.6.4.3.2.Dapat menimbulkan dispersonalisasi B.6.4.3.3.Keahlian memimpin kurang dapat jaminan
B.6.4.3.4.Asas kesatuan komando sulit dilaksanakan. B.7.
Pembedaan Bentuk Organisasi Menurut Drs. The Liang Gie dalam bukunya “ Organisasi dan Administrasi Kantor
Modern”, menyebutkan bahwa bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan menurut dalam
beberapa hal sebagai berikut : Pemimpin Proyek
Pimpinan
Peneliti
53
B.7.1. Jumlah orang yang memimpin
B.7.1.1. Bentuk tunggal, dimana organisasi dipimpin oleh seorang tunggal. B.7.1.2. Bentuk Komisi, dimana organisasi dipimpin oleh lebih dari sa
tu
orang. B.7.2.
Dilihat dari lalu lintas wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja pada kesatuan dalam organisasi, dua bentuk di atas dapat dibedakan sebagai berikut :
B.7.2.1. Bentuk lurus B.7.2.2. Bentuk fungsional
B.7.2.3. Bantuk lurus dan fungsional. B.8.
Bagan Organisasi Hendry G. Hadges mengemukakan 4 bentuk bagan organisasi menurut wujudnya,
yaitu : B.8.1.
Bentuk piramida B.8.2.
Bentuk horizontal B.8.3.
Bentuk vertik al B.8.4.
Bentuk lingkaran B.8.5.
Bentuk lukisan-lukisan Masing-masing bagan kecuali bagan lukisan, dapat dibedakan menurut isinya, yaitu
bagan structural, bagan fungsional, bagan jabatan, bagan nama. B.9.
Organisasi formal dan non formal Seorang ahli bernama Barnard dan dari penemuan ekperimen Hawthorne, organisasi
dapat dibedakan menjadi organisasi formal dan non formal. B.9.1. Organisasi formal
Menurut Barnard adalah apabila aktivitas orag-orang lebih dikordinasi secara sadar menuju tujuan tertentu. Organisasi dikatakan formal apabila :
B.9.1.1.Dapat berkordinasi satu sama lainnya B.9.1.2.Bersedia untuk bertindak
54
B.9.1.3.Bersama-sama mempunyai suatu tujan B.9.2.
Organisasi non formal Organisasi non formal adalah setiap gabungan aktivitas pribadi tanpa tujuan untuk
bergabung secara sadar, meskipun dapat memberikan hasil bagi gabungan tersebut. misalnya para penumpang pesawat, aktivitas dipasar, penonton bioskop, dan sebagainya.
B.10. Pembagian Pekerjaan Dalam Organisasi
B.10.1. Pembagian pekerjaan antara pekerjaan pimpinan dan pekerjaan bawahan. B.10.2. Pembagian pekerjaan antara pekerjaan staf dan lini.
B.10.3. Pembagian pekerjaan menurut bagaimana organisasi itu disusun, digunakan 5 prinsip, yaitu :
B.10.3.1.Pembagian pekerjaan menurut fungsi berdasarkan tugas pokok. B.10.3.2.Pembagian pekerjaan menurut produksi barang dan jasa
B.10.3.3.Pembagian pekerjaan menurut wilayah, dipergunakan bila suatu usaha melayani suatu wilayah geografis yang mempunyai cirri tertentu.
B.10.3.4.Pembagian pekerjaan menurut proses B.10.3.5.Pembagian pekerjaan menurut rekanan client, dipergunakan bila suatu usaha
mempunyai golongan rekanan yang masing-masingmempunyai syarat-syarat tersendiri atau pelayanan yang khusus.
C. Actuating Penggerakan