67
Setiap gerak dalam proses produksi dicatat secara cermat gerak dan waktunya untuk menyelesaikan pekerjaan.
B. Manajemen Sistematis
Manajemen Sitematis menunjukkan bahwa segala sesuatu diatur secara sistematis, yaitu secara tertib, rapi dan teratur dengan tujuan untuk menghindarkan hal-hal yang tidak
dikehendaki. Dengan perkataan lain, sebelum usahakegiatan berjalan segala sesuatu harus diperinci dengan sematang-matangnya. Sehingga saat kegiatan pelaksanaan dimulai sampai
dengan tujuan yang diinginkan berjalan lancer dan menjadi kenyataan. Penerapan manajemen ini dapat dilihat pada operasi penerbangan, pelayaran dan
sektor perhubungan lainnya. Segala Sesuatu yang berkaitan dengan perjalanan telah dipersiapkan dengan sangat terinci dan cermat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
selama perjalanan.
C. Manajemen Terbuka Open Management
Manajemen Terbuka sering menimbulkan salah pengertian, yang dimaksud dengan “ terbuka “ di sini adalah di mana pimpinan sebelum mengambil suatu keputusan terlebih dahulu
memberi kesempatan kepada staf dan bawahannya untuk memberikan saran-saran, ide-ide atau pendapat-pendapat, namun keputusan tetap ditentukan oleh pimpinan. Kesempatan untuk
memberikan masukan-masukan kepada pimpinan dengan tujuan agar para staf atau bawahan ikut serta memikirkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi organisasi dan ikut serta pula
memecahkannya temasuk mengembangkan organisasi. Ditinjau dari pengertian positip dimana segala sesuatu yang dilakukan oleh pimpinan
harus dikontrol oleh staf atau bawahannya, hal ini karena biasanya dalam setiap jabatan pasti ada yang bersifat rahasia dan tidak boleh terbuka. Dengan sifat keterbukaan ini yaitu dengan
diberikan kesempatan untuk mengemukakan gagasan-gagasan, pendapat-pendapat atau saran-saran dapat menimbulkan kegairahan, apalagi kalau gagasan-gagasan, pendapat-
pendapat atau saran-saran dapat diterima dan digunakan, maka yang mempunyai ide tersebut akan merasa senang. Selain itu akan tibul suatu kompetisi yang sehat berlomba untuk
mengembangkan inisiatif dan daya kreasi.
D. Manajemen Demokratis
Yang dimaksud dengan demokratis di sini adalah mengarah ke demokrasi Pancasila, yang termaktub dalam Preambule Undang-Undang Dasar 1945 dimana dalam Demokrasi
Pancasila disebutkan
“Kerakyatan yang
dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratanperwakilan” serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.
Jadi para staf dan bawahan bukan sekedar menyumbangkan pemikiran , prakarsa serta
68
petimbangan semata, tetapi ikut serta menentukan keputusan atas dasar musyawarah untuk mupakat.
E. Manajemen tradisional.
Manajemen Tradisional adalah manajemen yang digunakan dengan sistem kerja dan cara berpikir mengikuti cara-cara zaman dahulu dan bahkan sampai masa sekarang ini masih
ada yang menggunakannya. Manajemen tradisional biasanya digunakan turun temurun, tidak ada kreasi, monoton dan tidak dinamis.
F. Manajemen Bapak