Manajemen Bapak Arti dan Pentingnya Kepemimpinan

68 petimbangan semata, tetapi ikut serta menentukan keputusan atas dasar musyawarah untuk mupakat.

E. Manajemen tradisional.

Manajemen Tradisional adalah manajemen yang digunakan dengan sistem kerja dan cara berpikir mengikuti cara-cara zaman dahulu dan bahkan sampai masa sekarang ini masih ada yang menggunakannya. Manajemen tradisional biasanya digunakan turun temurun, tidak ada kreasi, monoton dan tidak dinamis.

F. Manajemen Bapak

Dikatakan “manajemen bapak “, karena dalam setiap usahakegiatan dari organisasi selalu mengikuti jejak bapak pimpinan, apa yang dikatakan bapak itulah yang benar. Untuk manajemen semacam ini terdapat aspek baik buruknya. Kebaikannya adalah kalau pemimipin tetap pada proporsi yang sebenarnya dan berlaku objektif, pekerjaan dapat dilaksanakan dengan cepat sesuai tujuan organisasinya. Keburukannya adalah kalau bapaknya berlaku tidak baik, maka bawahannyapun akan berlaku seperti bapaknya, maka lambat laun perusahaanorganisasinya akan hancur. Keburukan lainnya adalah kalau kalau bapaknya sudah mampu memimpin dan diganti dengan bapak yang baru tidak mengikuti cara lama , maka akan mengalami hambatan dalam memimpin bawahannya. 69 MODUL 8 K E P E M I M P I N A N

A. Arti dan Pentingnya Kepemimpinan

A.1. Arti Kepemimpinan Kerberhasilan dari suatu organisasi tergantung pada banyak faktor. Faktor yang penting adalah dampak dari kepemimpinan dalam organisasi, karena seorang pemimpin harus berperan sebagai organisator kelompoknya untuk mencapai tujuan yangtelahdigariskan organisasi. Kepemimpinan didefinisikan sebagai seni atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan serta menggerakkan orang lain agar mereka mau berusahabekerja untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Dari berbagai studi tentang ciri-ciri kepemimpinan yang pernah dilakukan ditunjukkan bahwa seorang pemimpin memiliki cirri fisik, intelegensi dan kepribadian yang lebih menonjol dibandingkan dengan seorang yang bukan pemimpin. Pada umumnya fisik seorang pemimpin lebih kuat, lebih tinggi besar, lebih percaya diri, terbuka, mudah menyesuaikan diri, antusias, Standar Kompetensi Taruna mengetahui dan memahami tentang: Kepemimpinan, arti kepemimpinan, pentingnya kepemimpinan, gaya kepemimpinan, faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan dan arti motivasi Kompetensi Dasar Taruna mengetahui dan memahami serta mampu menjelaskan arti kepemimpinan dan pentingnya kepemimpinan, menjelaskan gaya-gaya kepemimpinan dan factor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan serta menjelaskan arti motivasi Tujuan Mata Kuliah Setelah selesai mengikuti pendidikan, para lulusan dapat mengambil makna dan dapat menerapkan serta membagi pengetahuan tentang kepemimpinan dan pentingnya kepemimpinan, gya-gaya kepemimpinan dan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan serta motivasi 70 mempunyai dorongan untuk berprestasi, mempunyai inisiatif, mampu bekerja sama dan berhubungan dengan orang lain. A.2. Pentingnya Kepemimpinan Dari pengertian kepemimpinan tampak bahwa seorang pemimpin bertugas mendorong bawahannya untuk bekerja guna mencapai tujuan. Jadi tugas kepemimpinan itu melibatkan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang. A.3. Fungsi-fungsi Utama Pemimpin Ada dua fungsi utama dari seorang pemimpin, yaitu : 1.Fungsi pemecahan masalah dan 2. Fungsi Sosial A.3.1. Fungsi pemecahan masalah Fungsi ini berhubungan dengan tugas seorang pemimpin dengan pekerjaan yang mencakup memberikan jalan keluar dari suatu masalah, memberikan pendapat dan inforamasi. A.3.2. Fungsi Sosial Fungsi social berhubungan dengan kehidupan kelompoknya yang mencakup mendorong anggota kelompok untuk mencapai tujuan dan menjaga suasana kelompok. B.Gaya-gaya Kepemimpinan Menurut Stoner ada dua gaya kepemimpinan yang biasa digunakan oleh seorang pemimpin dalam mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya, yaitu : B.1. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas Dalam gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin akan mengarahkan dan mengawasi bawahannya agar bekerja sesuai dengan yang diharapkan pemimpinnya. Kepemimpinan gaya ini lebih mengutamakan keberhasilan dari pekerjaan yang hendak dicapai dari pada perkembangan kemampuan bawahannya. B.2. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pekerja. Gaya kepemimpinan ini berusaha mendorong an memotivasi pekerjanya untuk bekerja dengan baik. Para pekerja diikutsertakan dalam mengambil keputusan yang menyangkut tugas. 71 Dengan demikian hubungan pekerja dan atasannya dapat terjaga dengan baik, saling percaya dan saling mempercayai. Menurut Koontz, O’Donnell dan Weihrich, gaya kepemimpinan dapat digolongkan berdasarkan cara pemimpin dengan menggunakan kekuasaannya, antara lain : B.3. Otokratik, pemimpin dipandang sebagai orang yang memberi perintah dan yang dapat menuntut, keputusan ada ditangan pemimpin. B.4. Demokratik atau Partispatif, pemimpin dipandang sebagai orang yang tidak akan melakukan suatu kegiatan tanpa mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan bawahannya. Jadi pemimpin mengikutsertakan pendapat bawahannya sebelum mengusulkan suatu kegiatan atau keputusan. B.5. Free Rein, mengemukakan bahwa pemimpin sebaiknya hanya menggunakan sedikit kekuasan saja dan memberi banyak kebebasan pada bawahannya untuk menentukan tujuan perusahaan dan cara untuk mencapainya. Pemimpin hanya berfungsi sebagai fasilitator melalui pemberian informasi dan sebagai orang yang berhubungan dengan kelompok lain. Seorang pemimpin yang efektif tidak ditentukan oleh gaya atau tipe kepemimpinan yang digunakan dalam memimpin kelompok, tetapi tergantung pada cara menerapkan tipegaya kepemimpinan tersebut pada situasi yang sesuai. Ada kemungkinan pemimpin akan menjadi sangat otokratik pada situasi darurat. Dilain pihak seorang pemimpin lembaga penelitian akan memberi kebebasan kepada peneliti-peneliti untuk melakukan eksperimen, tetapi mungkin agak otokratik bila para peniltinya menggunakan bahan kimia secara sembarangan. B.6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan Robert Tannenbaun dan Warren H.Schmidt berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan , antara lain : B.6.1. Ciri Pemimipin, dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, pengalaman masa lalunya, nilai-nilai yang dipegangnya. Misalnya sorang pemimpin yakin bahwa kebutuhan-kebutuhan organisasi adalah yang utama daripada kebutuhan-kebutuhan individu, akan sangat mengarahkan kegiatan bawahannya. B.6.2. Ciri Bawahan, Seorang pemimpin akan memberikan kebebasan atau mengikut sertakan bawahannya dalam mengambil keputusan apabila bawahannya menpunyai pengetahuan dan pengalaman cukup untuk mengatasi masalah secara efektif. Apabila bawahan memahami seluruh tujuan organisasi, mempunyai pengetahuan dan pengalaman untuk memecahkan masalah , maka pemimpin akan cenderung bersikap demokratik dan akan 72 mengikutsertakan bawahannya dalam memimpin. Tetapi apabila bawahan tidak mempunyai kemampuan tersebut, maka pemimpin akan bergaya otoriter. B.6.3. Ciri Organisasi, seorang pemimpin akan menentukan gaya kepemimpinannya berdasarkan iklim organisasi, sikap pekerja organisasi. Dari hasil studi Robert Tannenbaun dan Warren H.Schmidt, banyak peneliti yang berusaha mencari fak tor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan, antara lain : B.6.3.1. Diri Pemimpin, yaitu : Kepribadian, pengalaman masa lalu, latar belakang dan harapan pemimpin sangat mempengaruhi efektivitas kepemimpinan di sampingmempengaruhi gaya kepemimpinan yang dipilihnya. B.6.3.2. Ciri Atasan Pemimipin, Gaya kepemimpinan dari atasan pemimpin sangat mempengaruhi orientasi pemimpin B.6.3.3 Ciri Bawahan, respon yang diberikan bawahan akan menenetukan efektivitas kepemimpinan.ar belkang pendidikan bawahan sangat menetukan pula cara pemimpin menentukan gaya kepeimipinannya. B.6.3.4. Persyaratan tugas, Tuntutan tanggung jawab pekerjaan bawahan akan mempengaruhi gaya kepemimpinan. B.6.3.5. Iklim Organisasi dan Kebijakan, akan mempengaruhi harapan dan perilaku anggota kelompok dan gaya kepemimpinan yang dipilih. B.6.3.6. Perilaku dan Harapan Rekan Sekerja Pemimpin, Rekan sekerja yang setingkat pemimpin merupakan acuan yang penting, segala pendapat yang diberikan oleh rekan-rekan sangat menpengaruhi efektivitas hasil kerja pemimpin. B.7. Kesimpulan dari urian di atas bahwa ada 3 unsur dalam situasi kerja yang mempengaruhi gaya kepemimpinan, yaitu : B.7.1. Hubungan antara pemimpin dan bawahan; B.7.2. Struktur tugas; B.7.3. Kedudukan kekuasan pemimpin. 73

C. M o t i v a s i