perbedaan estimasi tersebut. Hasil metode Hausman adalah bahwa perbedaan kovarian dari estimator yang efisien dengan estimator yang tidak efisien adalah
nul , uji Hausman ini akan mengikuti distribusi chi-squares. Statistik uji Hausman ini mengikuti distribusi statistik Chi Square dengan degree of freedom sebanyak k
dimana k adalah jumlah variabel independen. Jika nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model Fixed Effect
sedangkan sebaliknya bila niali statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model Random Effect.
D. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan unuk menghitung berkaitan dengan studi empiris ini, yaitu dengan model regresi data panel. Data panel pada penelitian ini diduga
akan mengunakan metode Fixed Effect yang secara umum ditulis sebagai berikut: lnY
it
=
o
+
1
lnX
1it
+
2
lnX
2it
+
3
D
1i…
+
13
D
9
+ e
it
Keterangan Y
it
= Pengeluaran Pemerintah masing-masing daerah Juta X
1it
= PAD masing-masing daerah Juta X
2it
= Dana Perimbangan masing-masing daerah Juta X
3it
= Jumlah Penduduk masing-masing daerah Ribu Jiwa e
it
= residual secara menyeluruh β
, β
1
, β
2
, β
3
= koefisien penjelas masing-masing input nilai parameter Y D
1
…D
9
= Dummy Dimana : D
1
= 1 Untuk Tanggamus
= 0 Untuk Kabupatenkota lainya D
2
= 1 Lampung Selatan = 0 Untuk Kabupatenkota lainya
D
3
= 1 Untuk Lampung Timur = 0 Untuk Kabupatenkota lainya
D
4
= 1 Untuk Lampung Tengah = 0 Untuk Kabupatenkota lainya
D
5
= 1 Untuk Lampung Utara = 0 Untuk Kabupatenkota lainya
D
6
= 1 Untuk Way Kanan = 0 Untuk Kabupatenkota lainya
D
7
= 1 Untuk Tulang Bawang = 0 Untuk Kabupatenkota lainya
D
8
= 1 Untuk Bandar Lampung = 0 Untuk Kabupatenkota lainya
D
9
= 1 Untuk Metro = 0 Untuk Kabupatenkota lainya
Dalam penelitian ini hanya mempunyai sepuluh kabupatenkota yang berbeda maka hanya memerlukan sembilan variable dummy untuk mengetahui perbedaan
intersep antara tersebut. Di dalam model ini Kabupaten Lampung Barat merupakan KabupatenKota pembanding sehingga kita tidak memerlukan variabel
dummy untuk Lampung Barat. Dari pendekatan regresi dengan metode fixed effect ini akan diperoleh parameter masing-masing variabel independen yang
menunjukkan besarnya hubungan pengaruh variabel independen dengan variabel
dependen. Koefisien yang akan didapat merupakan estimasi faktor-faktor tersebut dalam menentukan besaran nilai pengeluaran pemerintah di 10 KabupatenKota di
Provinsi Lampung terhadap koefisien regresi tersebut, dan kemudian akan dilakukan pengujian statistik, yaitu uji t-statistik serta uji F-statistik dan koefisien
determinasi R
2
. Menurut Judge ada empat pertimbangan pokok untuk memilih Fixed Effect model
FEM dan Error Component Model ECM, yaitu: 1. Jika jumlah time series T besar dan jumlah cross-section N kecil mka nilai
taksiran parameter berbeda kecil, sehingga pilihan didasarkan pada kemudahan perhitungan, yaitu FEM.
2. Bila N besar dan T kecil penaksiran dengan FEM dan ECM menghasilkan perbedaan yang signifikan. Pada ECM diketahui bahwa
β
0i
= β
+ ε
i
, dimana ε
i
adalah komponen acak cross-sectional, pada FEM diperlakukan β
adalah tetap atau tidak acak. Bila diyakini bahwa individu atau cross-section tidak
acak maka FEM lebih tepat, sebaliknya jika cross-section acak maka ECM lebih tepat.
3. Jika komponen penggangu individu ε
i
berkorelasi maka penaksiran ECM adalah bias dan penaksir FEM tidak bias.
4. Jika N besar dan T kecil serta asumsi ECM dipenuhi maka penaksiran ECM lebih efisien dari penaksiran FEM.
Menurut asumsi di atas dapat di pastikan metode yang akan digunakan untuk menganalisis data panel pada penelitian ini adalah metode Random Effect karena
T = 6 tahun dan N = 10 KabupatenKota, dimana T N. Akan tetapi selain
menggunakan asumsi diatas pemilihan metode regresi data panel pada penelitian ini akan ditentukan dengan menggunakan 3 uji perbandingan yaitu uji
perbandingan antara metode OLS dengan Fixed Effect dan uji perbandingan antara OLS dengan Random Effect serta uji Hausman.
E. Pengujian Hipotesis