Hasil Penyiapan Minyak Atsiri

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penyiapan Minyak Atsiri

4.1.1 Determinasi Hasil determinasi sampel tumbuhan dari Herbarium Bogoriense LIPI Cibinong, Bogor pada tanggal 29 Desember 2014 membuktikan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar jenis Ocimum americanum L., suku Lamiaceae, Kemangi. lampiran 1 4.1.2 Hasil Penyiapan Sampel Herba kemangi basah dengan bobot 25 kg yang sudah dirajang dan dikeringanginkan lalu ditimbang dan didapatkan berat sebanyak 20 kg. Herba kemangi selanjutnya di proses destilasi uap-air, prinsip kerja alat ini adalah seperti kukusan, sampel mula-mula dimasukkan kedalam ketel uap yang telah disi air sebanyak 34 batas volume antara dasar ketel dengan risopan tempat sampel diletakkan, saat pemanasan, uap air akan melalui sampel dan membawa minyak atsiri yang terdapat dalam sampel, selanjutnya uap air yang membawa minyak diubah menjadi cair dengan proses kondensasi dan tetesan air dan minyak ditampung, minyak di bebas-airkan dengan penambahan natrium sulfat anhidrat, sehingga di peroleh destilat murni minyak atsiri. Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 4.1 Alat Destilasi Uap-Air UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 23 Pemilihan metode ini dikarenakan destilasi uap-air mempunyai suhu proses yang lebih tinggi yang menyebabkan proses ekstraksi minyak atsiri akan berjalan lebih baik, tingginya suhu membuat pergerakan air lebih besar karena energi kinetik antar molekul meningkat dan kenaikan suhu dalam ketel penyulingan dapat mempercepat proses difusi Harris,1987 dalam fuki et al, 2012, selain itu menurut Guenther 1987 destilasi uap-air lebih unggul karena proses dekomposisi minyak lebih kecil hidrolisa ester, polimerisasi, resinifikasi, dan lain-lain sampel yang dirajang dan dikeringanginkan terlebih dahulu selama 48 jam pada suhu 25 ±2 o C untuk mengurangi kadar air dalam kelenjar bahan herba kemangi sehingga proses ekstraksi lebih mudah dilakukan dan perajangan dapat memperluas area penguapan dan kontak dengan uap air sehingga atsiri lebih mudah terekstraksi, hal ini dibuktikan oleh Khalid 2006 bahwa sampel kemangi yang dikeringanginkan menghasilkan rendemen yang lebih banyak. Minyak atsiri yang didapat dari hasil destilasi uap-air 20 kg herba kemangi adalah 35 mL. Metode ini juga telah dilakukan oleh alfrida 2014 dan menghasilkan rendemen 0,2 vb sedangkan pada penelitian ini menghasilkan rendemen minyak atsiri kemangi sebanyak 0,18 vb lampiran 4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4.1.3 Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Kemangi dengan GCMS Gambar 4.2. Spektrum GCMS Minyak Atsiri Kemangi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 4.1 . Hasil Analisis GCMS Komponen Kimia Minyak Atsiri NO Waktu Retensi Area Komponen Quality 1 23.618 2.737 linalool 93 2 26.673 0.754 Citronellal 91 3 30.313 4.698 cis-Geraniol 93 4 30.938 32.879 β-Citral 97 5 31.453 1.926 Z-Nerol 91 6 32.219 45.505 Citral 96 7 37.712 1.535 Caryophyllene 99 8 38.210 1.209 Trans-.alpha.-Bergamotene 91 9 41.618 3.349 Cis-alpha-Bisabolene 90 Hasil analisis kimia Minyak Atsiri Kemangi dengan GCMS menunjukan terdapat 9 komponen senyawa didalamnya. Senyawa yang paling dominan diantaranya Citral 45.505 dan β-Citral 32.879. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh parida 2014 yang menjelaskan citral 47,18 dan β-citral 36,57 merupakan komponen utama dari Ocimum americanum L, namun hasil jumlah komponen minyak atsiri yang didapat lebih rendah dibandingkan jumlah komponen minyak atsiri pada penelitian parida 2014 yang menunjukan terdapat 18 komponen kimia. Perbedaan jumlah komponen ini bisa disebabkan oleh perbedaan perlakuan tanaman sehingga mempengaruhi komponen minyak atsiri karena adanya efek dari aktivitas enzim dan metabolisme burboot, 1969 dalam Khalid, 2006 ekologis atau respon tanaman terhadap lingkungannya serta variabilitas individu tanaman juga mempengaruhi perbedaan kandungan senyawa metabolit pada kemangi Parida, 2014 Pada penelitian ini, minyak atsiri kemangi yang digunakan memiliki komponen kimia terbesar yaitu citral. Citral merupakan monoterpen yang sudah diketahui memiliki aktivitas farmakologi, termasuk didalamnya sebagai antibakteri, antijamur, antiinsektisida dan antibiofilm Lima et al. 2012; Kalia, 2015; Chaimovitsh et al 2010 dalam fattah, 2015 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Citral diketahui memiliki aktivitas antibakteri yang kuat terhadap bakteri patogen mulut seperti Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis, Streptococcus sanguinis. Citral menunjukan aktivitas antibakteri pada P. gingivalis dan S. sanguinis pada konsentrasi 0,023 vv dan 0,011 vv pada Streptococcus mutans Wongsariya et al, 2013, sitral juga dapat menghambat secara signifikan dari aktifitas metabolik ragi dari candida albicans yang merupakan mikroba mulut Verber et al, 2014. Menurut Wongsariya 2013 citronellal menunjukan aktivitas antibakteri pada Streptococcus mutans lebih baik dibandingkan sitral yaitu aktif sebagai antibakteri pada konsentrasi 0,0093 vv. Pada penelitian ini minyak atsiri yang digunakan mempunyai kandungan komponen kimia citronellal 0,727. Seperti diketahui plak pada gigi disebabkan oleh bakteri patogen mulut seperti S. mutans yang membentuk biofilm pada permukaan gigi, plak gigi inilah yang menyebabkan karies gigi pada manusia, pada penelitian Wongsariya 2013 minyak atsiri kemangi yang digunakan dapat mencegah pembentukan biofilm dengan menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara menghancurkan membran luar bakteri, melepaskan lipopolisakarida dari dinding sel dan meningkatkan permeabilitas membran. 4.1.4 Parameter Uji Minyak Atsiri Parameter uji minyak atsiri dilakukan dengan mengidentifikasi parameter spesifik dan parameter non spesifik. Parameter spesifik meliputi identitas dan organoleptik sedangkan parameter non spesifik meliputi, indeks bias, dan kelarutan dalam alkohol. Parameter spesifik dan non spesifik dari minyak atsiri kemangi diperoleh data pada tabel 4.2 : Tabel 4.2 Hasil Parameter Spesifik dan Non Spesifik Minyak Atsiri Kemangi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Parameter Spesifik Identitas Ocimum americanum L. Famili : Lamiaceae Organoleptik Bentuk Cairan Warna Kuning Kecoklatan Bau Khas Kemangi Rasa Kelat Parameter Non Spesifik Lampiran 5 Indeks Bias 1,4869 Kelarutan dalam Alkohol 90 1:1 larut

4.2 Hasil Pembuatan Obat Kumur Minyak Atsiri Kemangi