Hasil Pembuatan Obat Kumur Minyak Atsiri Kemangi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Parameter Spesifik Identitas Ocimum americanum L. Famili : Lamiaceae Organoleptik Bentuk Cairan Warna Kuning Kecoklatan Bau Khas Kemangi Rasa Kelat Parameter Non Spesifik Lampiran 5 Indeks Bias 1,4869 Kelarutan dalam Alkohol 90 1:1 larut

4.2 Hasil Pembuatan Obat Kumur Minyak Atsiri Kemangi

4.2.1 Formula Obat Kumur Minyak Atsiri Kemangi Tabel 4.3. Formula Obat Kumur No. Bahan F1 F2 F3 1. Minyak atsiri Kemangi 0,08 0,08 0,08 2. Mentol 0,1 0,1 0,1 3 Na Benzoat 0,4 0,4 0,4 4 Gliserin 2,5 2,5 2,5 5 Tween 80 1 5 10 6 Natrium sakarin 0,2 0,2 0,2 7 Pewarna hijau 0,5 0,5 0,5 8 Aquadest ad qs 100 100 100 Kererangan : formula dibuat berdasarkan : Remington, The Science and Practice of Pharmacy dan jurnal Formulasi Sediaan Mouthwash Antibakteri dari minyak atsiri Ocimum basillicum. Rentang konsentrasi formula berdasarkan Handbook of Pharmaceutical Excipient sixth Edition Obat kumur merupakan suatu larutan air yang digunakan sebagai pembersih untuk meningkatkan kesehatan rongga mulut, estetika, dan kesegaran nafas Power dan Sakaguchi, 2006. Pembuatan obat kumur herba kemangi pada penelitian ini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan metode peningkat kelarutan yaitu, solubilisasi menggunakan tween 80. Tween 80 merupakan surfaktan non-ionik, berwujud cair, berwarna kekuningan, berminyak, dan larut dalam air, tween 80 digunakan sebagai peningkat kelarutan Rowe, 2009. Surfaktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugus hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat mendispersikan campuran yang terdiri dari air dan minyak. Surfaktan pada konsentrasi rendah dapat menaikkan laju kelarutan minyak dengan cara menurunkan tegangan antarmuka zat aktif minyak atsiri dan medium larutan sekaligus membentuk misel sehingga molekul minyak akan terbawa oleh misel larut dalam medium. Misel ini berperan dalam pelarutan yang terjadi pada molekul zat yang sukar larut dalam air melalui interaksi yang reversibel dengan misel dari surfaktan larutan sehingga suatu larutan stabil secara termodinamika martin et al, 1993. Selain itu, penambahan gliserin dalam larutan obat kumur juga dapat mengubah karateristik surfaktan non-ionik. Adanya gliserin sebagai kosolven dapat mengubah kelarutan dari surfaktan dalam air dengan mengubah besarnya efek lipofilik, sehingga gugus non-polar menjadi lebih dominan dan molekul surfaktan diabsorbsi lebih kuat oleh minyak, akibatnya tegangan permukaan minyak lebih rendah sehingga mudah terdispersi Saberi et al, 2013

4.3 Evaluasi Fisik Obat Kumur Minyak Atsiri Kemangi