asing, danatau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.
F. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
Oleh karena penelitian ini bersifat penelitian pustaka Library Research
, maka metode yang dipergunakan adalah metode yuridis normatif, untuk memperoleh data yang dikehendaki penelitian ini dengan melakukan
telaah bahan pustaka yang nantinya penulis dapat mengetahui lebih dalam.
9
2. Pendekatan Masalah
Pendekatan yang dipakai dalam menjawab persoalan yang telah dirumuskan adalah menggunakan pendekatan perundang-undangan statute
approach dan pendekatan konseptual conceptual approach.
Pendekatan Undang-undang statute approach dilakukan dengan menelaah semua Undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan
isu hukum yang sedang ditangani. Bagi penelitian untuk kegiatan praktis, pendekatan Undang-undang ini akan membuka kesempatan bagi peneliti
untuk mempelajari adakah konsistensi dan kesesuaian antara suatu Undang- undang dengan Undang-undang lainnya atau antara Undang-undang dengan
Undang-undang Dasar atau antara regulasi dan Undang-undang. Hasil dari telaah tersebut merupakan suatu argument untuk memecahkan suatu isu yang
dihadapi.
10
9
Sulistyowati Irianto dan Sidharta, Metode Penelitian Hukum Konstelasi dan Refleksi
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2009, h. 170.
10
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, cet. 6, h. 93.
Pendekatan konseptual conceptual approach beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang didalam suatu
ilmu hukum. Dengan mempelajari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin di dalam ilmu hukum, peneliti akan menemukan ide-ide yang melahirkan
pengertian-pengertian hukum, konsep-konsep hukum dan asas-asas hukum yang relevan dengan isu yang dihadapi. Pemahaman akan pandangan-
pandangan dan doktrin-doktrin tersebut merupakan sandaran bagi peneliti dalam membangun suatu argumentasi hukum dalam memecahkan isu yang
dihadapi.
11
3. Sumber Hukum
Penelitian ini menggunakan jenis data, yang meliputi: a.
Bahan hukum primer Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mempunyai
kekuatan mengikat berupa peraturan perundang-undangan.Selain peraturan perundang-undangan, yang termasuk dalam bahan
hukum primer yaitu catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim.
Peraturan perundang-undangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, UU No 25 Tahun
2007 Tentang Penanaman modal, dan peraturan perundang- undangan yang terkait dengan perjanjian nominee dalam
penanaman modal.
11
Ibid., h 95.