dan atas nama orang lain “. Jika ada perjanjian semacam itu, maka perjanjian tersebut dinyatakan batal demi hukum. Jadi, tidak ada cara yang sah untuk
bisa menjamin si pemegang saham yang namanya dipinjam akan menjual kembali sahamnya kepada penanam modal yang sebenarnya.
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal telah melarang praktik nominee, namun praktik ini masih saja ditemukan di
Indonesia. Sudah barang tentu ini menjadi sebuah masalah yang tidak dapat dihindari oleh pemerintah Indonesia selaku tuan rumah. Disamping itu,
Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI membutuhkan dana dari penanam modal asing untuk meningkatkan perekonomian negara, tetapi
pembatasan yang dilakukan oleh Pemerintah ini menjadi sebuah dilema bagi penanam modal asing yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengangkat judul penelitian “Tinjauan Hukum Perjanjian Nominee Terhadap Pemberian Kuasa Penanam Modal Asing Dalam Kepemilikan
Saham Dalam Perseroan Terbatas ” untuk diteliti lebih lanjut.
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan ketentuan peraturan dalam penanaman modal, khususnya
tinjauan hukum perjanjian nominee terhadap pemberian kuasa Penanam
Modal Asing dalam kepemilikan saham perseroan terbatas. 2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan peristiwa yang terjadi di masyarakat dalam hal penanaman modal khususnya kepastian hukum bagi penanam modal asing,
maka perlu kiranya penulis mengemukakan permasalahan-permasalahan yang
ada dalam penelitian ini. Adapun permasalahannya sebagai berikut:
a. Bagaimana praktik perjanjian nominee di Indonesia?
b. Bagaimana tinjauan hukum perjanjian nominee terhadap pemberian
kuasa penanam modal asing dalam kepemilikan saham perseroan terbatas?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah: a.
Untuk mengetahui praktik perjanjian nominee di Indonesia. b.
Untuk mengetahui tinjauan hukum perjanjian nominee terhadap pemberian kuasa penanam modal asing dalam kepemilikan saham
perseroan terbatas.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: a.
Teoritis : Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan
informasi terhadap anggota masyarakat pada umumnya dan khususnya terhadap mereka yang memang terlibat dalam perjanjian
nominee .
b. Praktis :
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai jawaban dari berbagai persoalan yang terjadi dalam lingkup perjanjian
nominee agreement, khususnya bagi pihak-pihak yang terlibat
secara langsung dalam perjanjian nominee.
D. Review Studi Terdahulu
Salah satu penelitian yang digunakan oleh penulis sebagai tinjauan kajian terdahulu yaitu skripsi yang berjudul
“Larangan Terhadap Pemegang Saham Nominee Dalam Peraturan Perundang-undangan
Indonesia” yang disusun oleh Ahmad Aman, Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, pada Agustus 2010. Dalam skripsi ini penulis membahas mengenai pengaturan pemegang saham dalam Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, kemudian kedudukan pemegang saham nominee sebelum dan sesudah adanya larangan undang-undang.
Dengan melihat rumusan masalah yang ada, maka dapat dibedakan dengan masalah yang ingin saya angkat dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini
saya akan lebih menekankan dalam hal praktik perjanjian nominee di Indonesia dan penegakan hukum terhadap para pihak yang melakukan
perjanjian nominee di Indonesia. Selanjutnya yang menjadi kajian terdahulu adalah tesis yang
berjudul
“Perjanjian Nominee Dalam Kaitannya Dengan Kepastian Hukum Bagi Pihak Pemberi Kuasa Ditinjau Dari Undang-Undang
Pokok Agraria Dan Undang- Undang Kewarganegaraan” yang disusun
oleh Miggi Sahabati, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, Juli 2011. Dalam tesis ini penulis membahas mengenai pengaturan perjanjian
nominee dalam Undang-Undang Pokok Agraria dan Undang-Undang
Kewarganegaraan, kemudian membahas mengenai kepastian hukum bagi pihak pemberi kuasa dalam perjanjian nominee yang ditinjau dari Undang-
Undang Pokok Agraria dan Undang-Undang Kewarganegaraan. Serta membahas mengenai pengembangan investasi dibidang properti di Indonesia
yang dimana perjanjian nominee dapat menjadi jalan alternatif yang menguntungkan. Hal yang membedakan tesis tersebut dengan penelitian yang
akan saya angkat adalah saya membahas lebih dalam tentang praktik perjanjian nominee di Indonesia dan tinjauan hukum perjanjian nominee
terhadap pemberian kuasa penanam modal asing dalam kepemilikan saham perseroan terbatas.
E. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus, yang ingin atau yang diteliti.
5
Kerangka konseptual berisi uraian konsep-konsep yang berhubungan dengan variabel penelitian, yaitu rumusan konsep-konsep dari variabel yang diteliti
yang digunakan oleh penelitipenulis dalam penelitian atau penulisan. Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman mengenai istilah-
istilah yang digunakan dalam uraian, maka di bawah ini diberikan penjelasan mengenai beberapa istilah tersebut, yaitu:
1. Hukum, Hukum adalah undang-undang, peraturan, dan sebagainya untuk
mengatur pergaulan hidup masyarakat.
6
5
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, cetakan keenam, h. 31.
6
Sudarsono, Kamus Hukum Jakarta : PT Rineka Cipta, 2007, cet. 5, h. 167.