Berpikir Kritis TINJAUAN PUSTAKA

6. Memutuskan dan melaksanakan : memilih kemungkinan solusi, menentukan kemungkinan tindakan yang akan dilaksanakan Adaptasi : Enis dalam Marpaung 2005:30 . Sanjaya 2006:228 mengemukakan bahwa berpikir thinking adalah proses mental seseorang yang lebih dari sekedar mengingat remembering dan memahami comprehending. “Mengingat”pada dasarnya hanya melibatkan usaha penyimpanan sesuatu yang telah dialami untuk suatu saat dikeluarkan kembali atas permintaan, sedangkan “memahami” memerlukan perolehan apa yang didengar dan dibaca serta melihat keterkaitan antar-aspek dalam memori. Keterampilan berpikir seseorang menyebabkan seseorang tersebut harus bergerak hingga di luar informasi yang didengarnya. Selanjutnya, Gunawan 2004:74 menjelaskan bahwa keahlian berpikir tingkat tinggi High Order Thingking meliputi aspek berpikir kritis, berpikir kreatif, dan Keterampilan memecahkan masalah. Berpikir kritis adalah Keterampilan untuk berpikir pada level yang kompleks dan menggunakan proses analisis dan evaluasi. Berpikir kritis melibatkan keahlian berpikir induktif seperti mengenali hubungan, menganalisis masalah yang bersifat terbuka dengan banyak kemungkinan penyelesaian, menentukan sebab dan akibat, membuat kesimpulan dan memperhitungkan data yang relevan. Keahlian berpikir kritis lainnya adalah Keterampilan mendeteksi bias, melakukan evaluasi, membandingkan dan mempertentangkan, serta Keterampilan untuk membedakan antara fakta dan opini. Mengukur keterampilan berpikir kritis dapat berupa interpretasi, analisis, evaluasi, kesimpulan, dan penjelasan, sebagaimana didefinisikan oleh Facione dalam The Delhi Report 1990:159 Tabel 1.1 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis No Indikator Sub Indikator 1 Interpretasi Mengenali, mengklasifikasi, dan menjelaskan data 1. Menanyakan pertanyaan relevanmenyelidiki ide-ide 2. Memvalidasi data 3. Mengenal persoalan dan masalah 2 Analisis : Identifikasi maksud dan inferensi hubungan antar data 1. Menafsirkan bukti 2. Mempertimbangkan anggapanasumsi 3. Mengidentifikasi informasi yang salah. 3 Evaluasi : Memutuskan kredibilitas informasi 1. Mendeteksi bias 2. Mempertimbangkan hukumstandar etik 3. Menggunakan refleksi kecurigaan 4. Menguji alternatif 5. Memutuskan sesuai bukti 4 Inferensi : Mengambil kesimpulan yang wajar dari bukti- bukti 1. Memprediksi konsekuensi 2. Melakukan penalaran deduktifinduktif 3. Mendukung kesimpulan dengan bukti. 4. Menetapkan prioritas 5. Rencana pendekatan 6. Memodifikasiintervensi individual 7. Melakukan penelitian dalam praktek 5 Penjelasan : Menyamakan hasil kegiatan penalaran berdasarkan argumen yang meyakinkan. 1.Memutuskan hasil 2.Merevisi rencana 3.Mengidentivikasi persepsi orang lain. Sumber : Facione 1990:159

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri I Kampung baru tepatnya di jalan Bumi manti No. 2 Kedaton, kelurahan kampung baru, kotamadya Bandar Lampung. Penelitian telah dilaksanakan pada semester ganjil, pada bulan Oktober 2012.

B. Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III Tahun Pelajaran 20122013 SD Negeri I Kampung Baru. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III A n=26 orang dan III B n=26 orang yang masing- masing kelas berjumlah 26 siswa. Sampel dipilih dari populasi dengan teknik Claster Random Sampling, selanjutnya kelas III A terpilih sebagai kelompok eksperimen dan kelas III B sebagai kelompok kontrol.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes pada kelompok tak ekuivalen. Kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen menggunakan kelas yang ada dan satu level dengan kondisi yang homogen. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan pembelajaran menggunakan keterampilan proses sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan pembelajaran menggunakan keterampilan proses. Sampel mendapat penilaian keterampilan proses yang sama. Sehingga struktur desain penelitiannya adalah sebagai berikut : Keterangan : I 1 = Kelompok eksperimen Kelas III A I 2 = Kelompok kontrol Kelas III B O 1 = Pretes O 2 = Postes X = Perlakuan eksperimen pembelajaran menggunakan pendekatan ketrampilan proses sains C = Perlakuan kontrol pembelajaran menggunakan Pendekatan Konvensional. diadaptasi dari: Riyanto, 2001: 46 Gambar 2. Pretes postes tak ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah: a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan untuk observasi ke sekolah. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti. I 1 O1 X O 2 I 2 O1 C O 2 c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. d. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa LKK. e. Membuat instrumen evaluasi yaitu soal pretestposttes berupa soal pilihan jamak untuk setiap pertemuan dan lembar observasi untuk pengamatan ketrampilan berpikir kritis siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan ketrampilan proses sains untuk kelas eksperimen dan tanpa menggunakan pengembangan ketrampilan proses sains yaitu dengan menggunakan metode yang biasa digunakan oleh guru kelas di SD N 1 Kampung Baru untuk kelas kontrol. Penelitian ini direncanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan langkah- langkah pembelajaran sebagai berikut :

A. Kelas Eksperimen Pendekatan keterampilan proses sains

a. Pendahuluan

1 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. 2 Guru memberikan pretes untuk pertemuan pertama sebagai penilaian keterampilan berpikir kritis siswa. 3 Guru membacakan Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD dan indikator pembelajaran. 4 Guru memberikan motivasi : Pertemuan I; mengajukan pertanyaan ” Di lingkungan sekitar kita banyak berbagai macam makhluk hidup, contohnya manusia, tumbuhan dan hewan. Untuk melangsungkan hidupnya, makhluk hidup tersebut membutuhkan makanan, untuk itu kita harus mengetahui bagaimana ciri-ciri dan cara makhluk hidup mendapatkan makanan agar kehidupannya terus berlangsung. Dari keterangan Bapak tadi dapatkah kalian menyebutkan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta penggolongannya? ” Pertemuan II mengajukan pert anyaan ”coba kalian semua perhatikan hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar kalian contohnya ikan hidupnya di air, ayam hidupnya di darat, eceng gondok hidupnya di air dan bunga mawar hidupnya di darat. Dari contoh tadi coba kalian golongkan makhluk hidup berdasarkan tempat hidupnya ?” Pertemuan III mengajukan pertanyaan “Pernahkah kalian memakai baju kalian saat masih kecil?. Bagaimanakah keadaannya saat baju itu kalian pakai sekarang ?” kemudian guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan ”jika demikian berarti makhluk hidup mengalami perubahan, mengapa makhluk hidup mengalami perubahan? Guru meggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan Pertemuan I; Kebutuhan apa saja yang di butuhkan oleh makhluk hidup? Pertemuan II; apakah makhluk hidup bisa golongkan berdasarkan makanannya?

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012)

0 16 61

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Metro Semester Genap Tahun Pelajar

0 17 61

EFEKTIVITAS LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 52

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMA N 12 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013)

1 9 52

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Metro Semest

2 18 54

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OBSERVASI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Tanjung Bintang Lampung Selatan Semester Genap Tahu

8 114 44

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP ( Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Krui Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 8 43

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATON (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN CIRI MAKHLUK HIDUP(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP N 19 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2012/2013)

0 10 62

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKOVERI (DISCOVERY LEARNING) TERHADAP AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah Pekalongan Lampung Timur Tahun Ajaran 2012/2

0 4 38

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA ( Studi Eksperimen pada Siswa Kelas III SD N 1 Kedaton Bandar Lampung 2012/2013)

0 5 55