Kompetensi Sosial Hasil Penelitian
55 Selanjutnya data dikategorikan sesuai dengan rumus yang telah ditentukan
menjadi 5 kategori yaitu kategori sangat rendah sekali, rendah, sedang, tinggi, dan tinggi sekali berdasarkan Mean ideal dan standar deviasi ideal.
Mengacu pada tabel 7 yaitu perhitungan normatif kategorisasi kecenderungan yang telah dihitung, maka distribusi tingkat kepuasan guru
terhadap kompetensi mahasiswa PPL Prodi Pendidikan Teknik Busana UNY di Sekolah Menengah Kejuruan se-Kotamadya Yogyakarta berdasarkan faktor
kompetensi sosial dapat diketahui. Tabel dibawah ini merupakan distribusi frekuensi tingkat kepuasan guru terhadap kompetensi mahasiswa PPL Prodi
Pendidikan Teknik Busana UNY di Sekolah Menengah Kejuruan se-Kotamadya Yogyakarta berdasarkan faktor kompetensi sosial.
Tabel 10. Distibusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Guru Terhadap Kompetensi Mahasiswa PPL Prodi Pendidikan Teknik Busana UNY di Sekolah
Menengah Kejuruan Se-Kotamadya Yogyakarta pada Kompetensi Sosial
No Kelas Interval
Kategori Frekuensi
Persentase 1
≤ 17,5 Rendah Sekali
2 17,5
– 22,5 Rendah
1 02,5
3 22,5
– 27,5 Sedang
19 47,5
4 27,5
– 32,5 Tinggi
17 42,5
5 32,5
Tinggi Sekali 3
7,5 Jumlah
40 100,00
Dari tabel 10 diperoleh sebanyak 0 orang 0 menyatakan rendah sekali, 1 orang 2,5 menyatakan rendah, 19 orang 47,5 menyatakan
sedang, 17 orang 42,5 menyatakan tinggi, dan 3 orang 7,5 menyatakan tinggi sekali. Frekuensi terbanyak sebesar 47,5 terletak pada interval 22,5
– 27,5, maka tingkat kepuasan guru terhadap kompetensi mahasiswa PPL Prodi
Pendidikan Teknik Busana UNY di Sekolah Menengah Kejuruan se-Kotamadya
56 Yogyakarta berdasarkan faktor kompetensi sosial adalah sedang. Apabila
digambarkan dalam bentuk histogram, yang disajikan pada Gambar 5:
Gambar 4. Histogram Tingkat Kepuasan Guru Terhadap kompetensi Mahasiswa PPL Prodi Pendidikan Teknik Busana UNY Periode 2013 di SMK Se-
Kotamadya Yogyakarta pada Faktor Kompetensi Sosial Tingkat kepuasan guru berdasarkan kompetensi sosial paling besar pada
indikator tingkat kerjasama mahasiswa dengan guru dan pegawai sekolah sedangkan paling kecil pada indikator perhatian mahasiswa terhadap siswa pada
saat pembelajaran. Meskipun hal lain juga perlu adanya peningkatan tetapi dapat dijadikan kajian perlu peningkatan yang lebih terhadap kemampuan
mahasiswa untuk memperhatikan siswa pada saat pembelajaran.