Deskripsi hasil tindakan pada siklus ke-3

99 secara langsung. Hasil percobaan yang mereka peroleh kemudian dikomunikasikan di dalam kelas. Setiap kelompok mengirimkan salah seorang anggotanya untuk menuliskan hasil diskusinya di papan tulis untuk dibahas bersama-sama. Guru melanjutkan membimbing siswa untuk dapat menyimpulkan hasil diskusi mereka. Siswa dibimbing untuk mencari aplikasi dari kesimpulan mereka dengan mencari berbagai hal yang berhubungan dengan katrol yang banyak mereka temukan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

e. Deskripsi hasil tindakan pada siklus ke-3

Tes untuk mengukur tingkat serapan siswa terhadap materi yang disampaikan dilakukan setelah pembelajaran dengan menggunakan struktur pembelajaran SEQIP selesai. Dengan menggunakan soal isian sejumlah 10 soal, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 7,52. Siswa yang berhasil mencapai target perolehan nilai minimal 7 yaitu sebanyak 20 anak atau sebesar 80. Lima anak yang lain belum bisa mencapai nilai yang diharapkan. Siswa yang berhasil mendapat nilai 10 sebanyak 4 orang atau 16. Siswa dengan nilai 9 ada 5 siswa 20. Adapun prosentase paling banyak adalah siswa dengan nilai 7 yaitu ada 8 orang atau 32 . Siswa yang mendapat nilai kurang dari 7 ada lima orang. Empat orang mendapatkan nilai 5 sedangkan satu orang siswa dengan nomor induk 308 mendapat nilai 3. Siswa dengan nomor induk 308 tersebut sejak awal tahun ajaran kemampuan sudah di bawah rata-rata. Menurut gurunya, secara kemampuan 100 semestinya dia belum bisa naik kelas. Akan tetapi karena suatu alasan maka dia tetap naik kelas dan pada tahun berikutnya akan tetap tinggal di kelas 5. Adapun empat orang siswa yang mendapat nilai 5 yaitu siswa dengan nomor induk 253, 288, 296, dan 300. Siswa dengan nomor induk 253 dan 288 pada saat percobaan terlalu banyak mencoba hal-hal yang di luar pengarahan guru. Hal ini mungkin menyebabkan dia tidak fokus. Pada siklus-siklus sebelumnya mereka bisa mendapatkan nilai sesuai batas minimal. Adapun siswa dengan nomor induk 296 dan 300 pada siklus-siklus sebelumnya juga dapat memperoleh nilai diatas rata- rata. Pada saat pembelajaran, siswa juga terlihat aktif. Kemungkinan siswa kurang bisa memahami soal dalam bentuk cerita. Hal ini terlihat dari hasil kerja mereka yang selalu salah adalah soal-soal yang membutuhkan analisis terlebih dahulu. Data nilai siswa selengkapnya terdapat pada Lampiran 18. Pada ranah afektif, berdasarkan pengamatan diperoleh 23 siswa 92 dapat mencapai nilai minimal. Siklus ketiga ini menunjukan peningkatan afektif yang paling bagus jika dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya. Hal ini disebabkan pada siklus ketiga ini siswa aktif melakukan percobaan secara penuh. Apalagi selama ini materi pada siklus ke tiga ini dianggap materi yang paling sulit dipahami, sehingga siswa terlihat lebih serius dalam pembelajaran. Rumitnya percobaan yang dilakukan juga membuat siswa lebih konsentrasi dan bekerja sama dalam kelompok dengan lebih baik. Data hasil pengamatan terlampir pada Lampiran 18. 101

f. Refleksi siklus ke-3