16
dalam beberapa sub bab. Sub bab pertama, adalah uraian kepustakaan mengenai pengertian negara hukum rule of law. Kedua, negara hukum rechstaat dan rule
of law. Ketiga, hakikat persamaan perlakuan di depan hukum. Keempat, fungsi asas persamaan di hadapan hukum. Kelima, unsur-unsur persamaan perlakuan di
depan hukum. Keenam, arti penting asas persamaan di depan hukum. Ketujuh, Pengertian judicial review. Kedelapan, kaitan judicial review dengan persamaan
perlakuan di depan hukum. Kesembilan, Bab tinjauan kepustakaan ini diakhiri dengan arti penting studi kepustakaan atas asas persamaan perlakuan di depan
hukum.
2.1. Pengertian Negara Hukum Rule of Law
Hukum mendikte adanya suatu cita-cita negara hukum, yang mulai memerlihatkan, atau mewujudkan diri secara lebih mencerahkan di abad ke XVII,
dan umumnya kebanyakan penulis berpandangan bahwa hal itu mulai muncul di negara-negara Barat. Istilah negara hukum, yang di dalamnya mengandung
prinsip penting yang menjadi konsen penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu persamaan di hadapan hukum, baru mengemuka pada abad ke 19.
Pembicaraan mengenai negara hukum rechtstaat biasanya dimulai dengan pengertian dua konsep, yaitu apa yang dimaksud dengan konsep
“negara” dan konsep
“hukum”.
1
Definisi istilah hukum ini berbeda-beda dari para ahli, dari dulu sampai sekarang belum ada suatu definisi yang pasti mengenai hukum,
padahal hukum itu pasti. Pada umumnya yang dimaksudkan dengan hukum adalah keseluruhan kumpulan peraturan-peraturan atau kaedah-kaedah dalam
1
Dr. Khrisna Harahap, SH., MH., HAM dan Upaya Penegakannya di Indonesia, Grafiti Budi, 2003, Bandung, hlm., 22.
17
suatu kehidupn bersama, keseluruhan peraturan tentang tingkah laku yang berlaku dalam suatu kehidupan bersama, yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan
suatu sanksi.
2
Begitu pula dengan negara, sulit untuk ditemukan definisi yang pasti. Akan tetapi tidaklah menjadi suatu masalah bila orang tidak mengetahui suatu
definisi tersebut, yang diperlukan sebetulnya lebih kepada pengetahuan mengetahui makna dan tujuan dari negara hukum tersebut. Sebab, pada
hakikatnya negara itu, dalam perspektif Kontrak Sebagai Nama Ilmu Hukum bukanlah suatu makhluk yang harus diartikan secara bertele-tele. Negara itu
adalah subyek hukum atau a party to contract, as simple as that Secara umum, tujuan negara antara lain, dari cirinya, untuk menjamin
adanya perlakuan yang sama di hadapan hukum atau equality before the law. Oleh sebab itu, orang mengatakan bahwa negara hukum adalah suatu sistem kenegaraan
yang diatur berdasarkan hukum yang berlaku. Negara hukum itu berkeadilan, tersusun dalam suatu konstitusi, dimana semua orang dalam negara itu, baik yang
diperintah maupun yang memerintah, harus tunduk kepada hukum yang sama. Kembali, dalam hal ini terlihat manifestasi dari persamaan perlakuan di hadapan
hukum. Dalam negara hukum, hukum yang memegang komando tertinggi dalam penyelenggaraan negara. Yang sesungguhnya memimpin dalam penyelenggaraan
negara adalah hukum itu sendiri sesuai dengan prinsip the rule of law and not of man. Hukum itu nampak seolah-olah sebagai satu orang laki-laki perkasa a
2
Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, SH., Mengenal Hukum, Suatu Pengantar, Liberty, 2002, Edisi Keempat, Cetakan Ketiga, Yogyakarta, hlm., 40.
18
Man, Raja, King, dan dengan demikian agak sejalan dengan pengertian nomocratie, yaitu kekuasaan yang dijalankan oleh hukum, nomos.
3
Memerhatikan uraian di atas, nampaknya hakikat dari negara hukum itu sendiri berakar juga pada konsep kedaulatan hukum. Kedaulatan itu pada
prinsipnya suatu kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. Seperti telah Penulis kemukakan di atas, kekuasaan tertinggi dalam negara itu adalah hukum. Hukum
adalah Raja. Oleh sebab itu, seluruh alat perlengkapan negara hamba si Raja itu, Hukum, apapun namanya termasuk warganegara harus tunduk dan patuh serta
menjunjung tinggi hukum tanpa kecuali. Krabe mengemukakan : “negara sebagai pencipta dan penegak peraturan di dalam
segala kegiatannya harus tunduk pada hukum yang berlaku. Dalam arti ini hukum membawahkan negara. Berdasarkan
pengertian, hukum itu menyumber kesadaran hukum rakyat, maka hukum mempunyai wibawa yang tidak berkaitan dengan
seseorang ”.
4
2.2. Negara Hukum Rechstaat dan Rule of Law