pengujian hipitesis. Skor koefisien path atau inner model yang ditunjukkan nilai T statistik di atas 1,675 one tailed untuk pengujian hipotesis pada alpha
5 Hair et al., 2008. Penelitian ini juga menggunakan analisis Q square Predictive Relevant yang mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan
oleh model dan juga estimasi parameternya yang dihitung dengan rumus Gudono, 2014:
Q
2
=1-1- R 1-R ...1-R
�
R .... R
�
adalah R square variabel endogen dalam model. Q
2
menunjukkan modal mempunyai predective relevance dan jika Q
2
menunjukkan model kurang memiliki predective relevance. Untuk menentukan keputusan atas penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis
dilakukan dengan ketentuan: a Hipotesis 1-3 akan dinilai dari nilai koefisien path atau inner weight dari
hubungan antar variabel laten. Nilai weight hubungan tersebut harus menunjukkan arah positif dengan nilai t statistik di atas 1,675
α = 5. b Hipotesis alternatif Ha diterima jika nilai weight dari hubungan antar
variabel menunjukkan arah positif dengan nilai t statistik diatas 1,675 α =
5.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Bagian ini akan menyajikan mengenai beberapa hal antara lain data yang dikumpulkan oleh peneliti, hasil pengolahan data, dan analisis hasil penelitian.
Pembahasan dimulai dari deskripsi objek penelitian, statistik deskripstif, dan analisis hasil penelitian.
1. Deskripsi Obyek Penelitian
Peneliti menggunakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id karena data belum tersedia di kantor Bursa Efek Indonesia yang berada di
Yogyakarta
.
Penelitian ini menggunakan populasi sebanyak 511 data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Sampel dipilih
dengan menggunakan metode purposive sampling dan yang dinyatakan layak adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Jumlah Sampel Penelitian Sampel awal
511 Sampel yang tidak memenuhi kriteria
458 Jumlah sampel yang akan digunakan
53 Sumber: Data Sekunder Diolah, 2015.
Sampel dalam tabel tersebut menunjukkan perusahaan yang mempunyai kelengkapan data dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan pada
kriteria sampel. Penelitian ini mengambil data perusahaan pada tahun 2013 dengan total sampel awalnya 511 kemudian dilakukan penyaringan data,
dalam hal ini menyesuaikan dengan kriteria sampel yang digunakan peneliti, 49
kemudian mendapatkan sampel sebanyak 53 data yang dinyatakan layak digunakan sebagai sampel penelitian.
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan partial least square dan kemudian data diolah menggunakan
SmartPLS yang merupakan software yang dibuat oleh Universitas Hamburg dalam rangka memenuhi kebutuhan penelitian yang menggunakan partial
least square PLS. Deskriptif data penelitian akan memberikan penjelasan dan gambaran tentang modal intelektual dan kinerja keuangan perusahaan
pada periode pengamatan sebelum dilakukannya pengujian hipotesis.
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif akan memberikan gambaran mengenai karakter sampel yang digunakan dalam penelitian. Deskripstif statistik atas variabel
independen Value Added Intellectual Coeficient VAIC
TM
dan indikator- indikator yang membentuknya VACA, VAHU, dan STVA pada periode
pengamatan yaitu tahun 2013 akan dijelaskan dalam bentuk tabel. Deskriptif statistik variabel dependen kinerja keuangan dan indikator-indikator yang
membentuknya ROE dan EPS pada periode pengamatan yaitu tahun 2013
juga akan dijelaskan dalam bentuk tabel. a. Analisis Deskriptif VAIC
TM
Pengujian statistik dilakukan pada seluruh perusahaan yang sudah dan masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu meliputi sepuluh sektor yang
termasuk dalam indeks sektoral. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan menilai karakteristik sampel yang digunakan pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan yaitu 2013. Perinciannya adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Analisis Deskriptif VAIC
TM
N Min
Max Mean
Stdev VACA 53
-0,09233 4,068815
0,518771 0,647386
VAHU 53
-0,31873 21,86336
3,307531 3,588706
STVA 53
-0,13566 4,137439
0,57231 0,415157
N = jumlah sampel Sumber: Data Sekunder Diolah, 2015. Lampiran 22, halaman 117.
Hasil pengujian statistik dengan jumlah pengamatan pada sampel selama tahun pengamatan 2013 dengan sampel awal sebesar 511
perusahaan yaitu dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kemudian dilakukan penyesuaian dengan kriteria sampel dan
didapat total keseluruhan sampel adalah sebesar 53. Nilai mean indikator VACA adalah sebesar 0,518771 yang
menunjukkan bahwa aset milik perusahaan mampu memberikan nilai tambah sebesar 0,518771 kali lipat dari nilai aset yang dimiliki tersebut.
Nilai dari indikator VAHU sebesar 3,307531 yang berarti bahwa setiap pembayaran gaji sebesar Rp1 akan mampu menciptakan nilai tambah
sebesar 3,307531 kali lipat. Nilai indikator STVA sebesar 0,57231 berarti bahwa structural capital dapat memberikan nilai tambah 57,231 pada
perusahaan. Berdasarkan nilai dari indikator-indikator tersebut, nilai yang tertinggi
adalah nilai dari indikator VAHU. Hal ini berarti bahwa dari ketiga indikator, VAHU yang direpresentasikan oleh karyawan, merupakan
indikator yang memberikan kontribusi paling besar dalam menciptakan
nilai tambah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013.
b. Analisis Deskripif Kinerja Keuangan
Pengujian statistik dilakukan pada seluruh perusahaan yang sudah dan masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu meliputi sepuluh sektor yang
termasuk dalam indeks sektoral. Analisis deskriptif variabel kinerja keuangan perusahaan akan menunjukkan nilai dari indikator pembentuk
variabel kinerja keuangan perusahaan. Tabel 3. Hasil Analisis Deskriptif Kinerja Keuangan
N Min
Max Mean
Stdev ROE
53
-0,00367 0,399815
0,117047 0,09084
EPS 53
-58,28 17.621 445,0640566 2333,861646
N = jumlah sampel Sumber: Data Sekunder Diolah, 2015. Lampiran 23, halaman 118.
Pengujian statistik dengan jumlah pengamatan pada sampel selama tahun pengamatan 2013 dengan sampel awal sebesar 511 perusahaan
yaitu dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Setelah dilakukan penyesuaian dengan kriteria sampel maka diperoleh 53
sampel yang sesuai dengan kriteria sampel. Nilai mean ROE sebesar 0,117047 menunjukkan kemampuan
perusahaan menghasilkan keuntungan sebesar 11,7047 untuk setiap rupiah dana yang diinvestasikan pemegang saham. Nilai mean EPS
sebesar 445,0640566 yang berarti menunjukkan besar keuntungan perusahaan yang siap dibagikan kepada para pemegang saham tiap lembar
saham beredar adalah sebesar Rp445,0640566.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan dua uji partial least square yaitu uji inner model dan uji outer model. Hipotesis diuji dengan menggunakan uji t
statistik yang terdapat dalam hasil output pengujian inner model. Pengujiannya dilakukan dengan membandingkan hasil t statistik yang ada
dalam output hasil pengujian inner model dengan t tabel pada tingkat kepercayaan sebesar 95 alpha 5 sebesar 1,675. Hasil t statistik yang
lebih besar dari hasil t tabel akan menunjukkan bahwa variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
a. Uji Outer Model
Uji outer model menjelaskan hubungan indikator-indikator terhadap konstruknya. Indikator VACA, VAHU, dan STVA
merupakan variabel pembentuk dari variabel independen VAIC
TM
. Indikator ROE dan EPS merupakan variabel pembentuk dari variabel
dependen kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini mengasumsikan konstruk formatif dimana antar indikator tidak saling berkorelasi
sehingga ukuran internal konsistensi reliabilitas cronbach alpha tidak diperlukan untuk menguji reliabilitas konstruk formatif Ghozali,
2008. Hal ini berbeda dengan indikator refleksif yang menggunakan tiga kriteria mengukur outer model yaitu convergent validity,
composite reliability dan discriminant validity. Penelitian ini termasuk ke dalam model formatif yang merupakan
hubungan regresi indikator ke konstruk. Penilaiannya dengan