sektor advertising, printing dan media; sub sektor jasa komputer dan perangkatnya; sub sektor perusahaan investasi; dan sub sektor lainnya. Sektor
Manufaktur terdiri dari sektor Industri Dasar; sektor Aneka Industri; dan sektor Industri Barang Konsumsi. Jumlah unit observasi akan memadai karena
mencapai 511 data perusahaan. Tahun 2013 merupakan tahun yang tepat untuk penelitian di tahun 2015.
Hal ini disebabkan karena pada penelitian ini menggunakan kinerja keuangan masa depan yaitu kinerja keuangan tahun 2014. Apabila akan meneliti VAIC
TM
tahun 2014 maka kinerja keuangan masa depan harus menggunakan data tahun 2015 padahal data tahun tersebut belum tersedia.
2. Kinerja Keuangan
Kinerja dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan Sukhemi,
2007. Kinerja merupakan gambaran prestasi yang dicapai perusahaan dalam kegiatan operasional. Prestasi tersebut dapat menyangkut berbagai aspek
seperti aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana, aspek teknologi, maupun aspek sumber daya manusia
Jumingan, 2006. Menurut Dessler 2003, penilaian kinerja merupakan evaluasi kinerja relatif karyawan saat ini dan atau di masa lalu terhadap standar
prestasi. Mondy Noe 2003 menyatakan bahwa terdapat lima kriteria kinerja yaitu ciri-ciri, perilaku, kompetensi, pencapaian tujuan, dan peningkatan
potensi.
Konsep pemasaran menurut Kotler 2002 menjelaskan bahwa volume penjualan yang menguntungkan menjadi tujuannya, tetapi laba yang didapat
dari volume penjualan harus diperoleh melalui kepuasan konsumen. Peter Ducker dalam Agustinus 1995 mengusulkan lima kriteria dalam pengukuran
kinerja yaitu posisi pasar, kinerja inovasi, produktivitas, likuiditas dan aliran kas, dan keuntungan atau kemampulabaan.
Kinerja keuangan perusahaan dapat berupa gambaran dari kondisi keuangan perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, dari analisis
tersebut nantinya dapat diketahui keadaan keuangan perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja. Penilaian kinerja keuangan adalah salah satu cara
untuk memenuhi kewajiban kepada penyandang dana dan untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Helfert 1996, kinerja perusahaan adalah hasil
dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen.
Manfaat penilaian kinerja perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Kinerja perusahaan dapat mengukur prestasi yang dicapai perusahaan yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan dalam periode
tertentu. b. Pengukuran kinerja dapat digunakan untuk menilai kontribusi dari suatu
departemen dalam mencapai tujuan perusahaan. c. Kinerja juga digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan dimasa
yang akan datang.
d. Kinerja dapat memberikan kontribusi dalam pembuatan keputusan serta memberikan kontribusi pada kegiatan divisi atau bagian.
e. Kinerja dapat digunakan sebagai dasar penentuan kebijakan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
Tujuan dari penilaian kinerja perusahaan menurut Munawir 2000 adalah sebagai berikut:
a. Penilaian kinerja bertujuan untuk mengetahui tingkat likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya
atau pada saat ditagih. b. Penilaian kinerja keuangan bertujuan utuk mengetahui tingkat solvabilitas,
yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan dilikuidasi kewajiban keuangan jangka pendek atau
jangka panjang. c. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui tingkat rentabilitas
atau profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
d. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan untuk melakukan usahanya dengan stabil, diukur
dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan membayar pokok dan bunga atas hutang-hutangnya tepat pada waktunya serta kemampuan
membayar dividen secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan.