signifikan untuk menjelaskan variabel kinerja keuangan perusahaan masa depan.
Berdasarkan hasil penelitian hipotesis 2, STVA merupakan indikator yang mampu memberikan kontribusi paling besar dalam menciptakan nilai tambah.
Berarti pada kinerja keuangan perusahaan masa depan, indikator pembentuk VAIC
TM
yaitu STVA berkontribusi dalam pembentukan kinerja keuangan perusahaan masa depan. Hal tersebut dapat dilihat dari sebaran data STVA
yang berbanding lurus antara SC dengan VA. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Firer dan Williams 2003, Belkaoui 2003, Chen 2005, dan Ulum
2008 yang menyatakan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan, namun penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian Kusdiat 2012 yang menyatakan modal intelektual tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan. c. Interpretasi Hasil Hipotesis 3
Hipotesis ketiga atau H
3
yang diajukan dalam penelitian ini adalah pengaruh ROGIC terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan. Tingkat
pertumbuhan modal intelektual diuji dengan kinerja keuangan perusahaan masa depan pada tahun pengamatan yaitu tahun 2013. Pengujian dengan pengolahan
data menunjukkan bahwa ROGIC dengan kinerja keuangan perusahaan masa depan memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan nilai t statistik di
bawah t tabel sebesar 1,4531 di bawah 1,675. Hipotesis 3 mempunyai nilai R- square sebesar 0,0232 yang berarti bahwa kekuatan modal intelektual
ROGIC hanya mampu menjelaskan kinerja keuangan perusahaan masa depan
sebesar 2,32 dan sisanya 97,68 dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan dua indikator pembentuk ROGIC
yaitu RVACA dan RSTVA menunjukkan hasil t statistik yang tidak signifikan. Hal ini disebabkan karena hasil data yang didapat dari perhitungan
pertumbuhan VACA atau RVACA dan pertumbuhan STVA atau RSTVA pada tahun pengamatan terbilang sangat kecil atau rendah. Berdasarkan penjelasan
tersebut maka hipotesis 3 ditolak. Penelitian Tan et al., 2007 menyatakan apabila modal intelektual
berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan masa depan maka rata-rata pertumbuhan modal intelektual ROGIC juga akan memiliki pengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan. Hal ini dapat juga diartikan bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian ini merupakan konfirmasi dari
hipotesis kedua penelitian. Setelah dilakukan penelitian, fakta yang terjadi di lapangan berbeda dengan teori sebelumnya. Berdasarkan hasil pengujian PLS,
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 belum maksimal dalam memanfaatkan aset intelektual perusahaan.
Perusahaan-perusahaan di Indonesia masih cenderung lebih memperhatikan keuntungan keuangan atau keuntungan jangka pendeknya. Hal ini diperlihatkan
pada nilai t statistik indikator pembentuk kinerja keuangan perusahaan masa depan yaitu ROE
t+1
dan EPS
t+1
yang masing-masing sebesar 2,3022 dan 1,8103. Berbeda dengan indikator pembentuk ROGIC, hanya satu indikator
yang mempunyai nilai t statistik yang signifikan yaitu RVAHU sebesar 2,1293. Hal ini berarti meskipun secara keseluruhan tingkat pertumbuhan modal
intelektual ROGIC tidak berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan masa depan, namun tingkat pertumbuhan human capital tetap dimanfaatkan
oleh perusahaan untuk mendapatkan keuntungan keuangan masa depan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Ulum 2008 dan Kusdiat
2012 yang menyatakan tidak ada pengaruh ROGIC terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan
Chen 2005 dan Tan et al., 2007 yang menyatakan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil tersebut dibuktikan dengan nilai t statistik yang signifikan yaitu sebesar
4,9969 yang lebih besar dari t tabel 1,675. Nilai original sampel sebesar 0,5052 yang berarti positif menunjukkan bahwa hipotesis pertama, modal
intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan diterima. Variabel VAIC
TM
mampu menjelaskan variabel kinerja keuangan perusahaan sebesar 25,69.
2. Modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan. Hasil tersebut dibuktikan dengan nilai t statistik yang signifikan
yaitu sebesar 2,342 yang lebih besar dari t tabel 1,675. Nilai original sampel sebesar 0,288 yang berarti positif menunjukkan bahwa hipotesis kedua,
modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan diterima. Variabel VAIC
TM
mampu menjelaskan variabel kinerja keuangan perusahaan masa depan sebesar 10,76.
3. Tingkat pertumbuhan modal intelektual berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan. Hasil tersebut dibuktikan dengan nilai t
68
statistik yang tidak signifikan yaitu sebesar 1,4531 yang lebih kecil dari t tabel 1,675. Nilai original sampel sebesar -0,1784 yang berarti menunjukkan
bahwa hipotesis kedua, tingkat pertumbuhan modal intelektual berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan ditolak. Variabel
ROGIC hanya mampu menjelaskan variabel kinerja keuangan perusahaan masa depan sebesar 2,32.
B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan periode selama satu tahun untuk kinerja keuangan perusahaan masa depan dan hanya menggunakan variabel ROE dan
EPS sebagai indikator kinerja keuangan perusahaan. 2. Pengaruh modal intelektual terhadap kinerja keuangan perusahaan tidak
terlalu tinggi, hal ini dibuktikan dengan nilai R-square paling tinggi hanya sebesar 25,69, hal ini berarti masih ada variabel lain sebesar 74,31 yang
dapat berkontribusi menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kinerja keuangan perusahaan.
3. Ketersediaan data mengenai human capital pada laporan keuangan perusahaan yang berbeda-beda, ada perusahaan yang sudah mencantumkan
biaya gaji, tunjangan, pelatihan namun masih banyak yang mencantumkan biaya gaji dan tunjangan saja.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang telah dipaparkan di
atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi penelitian selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan topik yang sama disarankan untuk menambah sampel dan periode penelitian agar
mendapatkan hasil yang lebih baik. 2. Bagi investor diharapkan mempertimbangkan penggunaan modal intelektual
untuk memutuskan akan berinvestasi atau tidak, karena modal intelektual mulai diperhitungkan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan baik masa kini maupun masa depan. 3. Selain itu diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengganti ukuran indikator
variabel, misalnya indikator variabel modal intelektual dapat memakai EVA, balanced score card, dll.
4. Model prediksi untuk kinerja keuangan masa depan dapat memakai periode lebih panjang seperti dua atau tiga tahun ke depan, sehingga dapat
mengetahui ketepatan dari prediksi modal intelektual terhadap kinerja keuangan perusahaan masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustinus, Sriwahyuni. 1995. Manajemen Strategi, Pengantar berpikir Strategi. Jakarta: Binarupa Aksara.
Barney, J. 1991. Firm Resources and Sustained Competitive Advantage. Journal of Management Vol. 17 No. 1. Hlm.99-120.
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2003. Intellectual Capital and Firm Performance of US Multinational Firms: a Study of The Resource-Based and Stakeholder
Views. Journal of Intellectual Capital Vol.4 No.2. Hlm. 215-226. Bontis, Nick. 1998. Intellectual Capital: An Exploratory Study that Develops
Measures and Models. Management Decision Vol. 36 No. 2. Hlm. 63-76. Brigham, E.F., Houston, J.F. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi
10. Jakarta: Salemba Empat. Chen, M.C., Cheng, S.J., Hwang, Y. 2005. An Empirical Investigation of
Relationship Between Intellectual Capital and Firm’s Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual Capital. Vol. 6 No. 2. Hlm.
159-176.
Dessler, Gary. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Elly, Eddy. 2013. Daftar Indeks Sektor Saham. Diambil pada tanggal 20 Januari 2015,
dari http:www.eddyelly.com201305daftar-indeks-sektor-
saham.html. Firer, S., Williams, M. 2003. Intellectual Capital and Traditional Measures of
Corporate Performance. Journal of Intellectual Capital. Vol. 4 No. 3. Hlm. 348-360.
Ghozali, Imam. 2008. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Square Edisi 2. Semarang: Badan Penerbitan Universitas
Diponegoro. Gudono. 2014. Analisis Data Multivariative. Yogyakarta: BPFE.
Hair, J. F et al. 2008. MultiVariate Data Analysis. Fifth Edition. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. Hartono, Jogiyanto. 2011. Konsep dan Aplikasi Structural Equatian Modeling
Berbasis Varian dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 71
Helfert, Erich. A. 1996. Teknik Analisis Keuangan Petunjuk Praktis untuk Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan, Edisi 8. Jakarta: Erlangga.
Idx.co.id. 2010. Indeks. Diambil pada tanggal 20 Januari 2015, dari http:www.idx.co.idid-idberandainformasibagiinvestorindeks.aspx.
_____. 2010. Sejarah. Diambil pada tanggal 20 Januari 2015, dari http:www.idx.co.idid-idberandatentangbeisejarah.aspx.
Jumingan. 2006. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Analisa perencanaan,
Implementasi dan Control Edisi Kesembilan. Jakarta: Prehalindo. Kusdiat, Davit Pratama Putra. 2012. Pengaruh Modal Intelektual terhadap
Kinerja Perusahaan. Tesis. Universitas Gadjah Mada. Mardiyanto, Jandono. 2009. Inti Sari Manajemen Keuangan. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia. Mondy dan Noe. 2005. Human Resource Management. Jakarta: PT Bumi
Aksara. Munawir. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Transito.
Nothnagel, K. 2008. Empirical Research within Resource-based Theory: A
Meta-analysis of the Central Propositions. PhD Thesis. Universitat Paderborn. Wiesbaden, Germany: Gabler Edition Wissenschaft.
Pulic, A. 1999. Measuring the Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy. Paper presented at the 2nd McMaster Word Congress
on Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for Intellectual
Potential. Available
at :
http:www.measuringip.atOPapersPulicVaictxtvaictxt.html
______. 2000. VAIC
TM
-An Accounting Tool for IC Management. International Journal of Technology Management Vol. 20 No. 5. Hlm.
Sangkala. 2006. Intellectual Capital Management: Strategi Baru. Membangun Daya Saing Perusahaan. Jakarta: YAPENSI.
Santoso, T. Elisabeth Cintya dan Setiawan, Rony. 2004. Modal Intelektual dan Dampaknya
bagi Keberhasilan
Organisasi. Jurnal
Manajemen. http:download.portalgaruda.orgarticle.php?article=60341val=4503title
=