Pembatasan Masalah Perumusan Masalah

Sektor Pertanian terdiri dari beberapa sub sektor yaitu sub sektor perkebunan; sub sektor peternakan; sub sektor perikanan; dan sub sektor lainnya. Sektor Pertambangan terdiri dari beberapa sub sektor yaitu sub sektor batu bara; sub sektor minyak dan gas bumi; sub sektor logam dan mineral lainnya; sub sektor batu batuan; dan sub sektor lainnya. Sektor Industri Dasar terdiri dari beberapa sub sektor yaitu sub sektor semen; sub sektor keramik, porselen dan kaca; sub sektor logam dan sejenisnya; sub sektor kimia; sub sektor plastik dan kemasan; sub sektor pakan ternak; sub sektor kayu dan pengolahannya; dan sub sektor pulp dan kertas. Sektor Aneka Industri terdiri dari sub sektor otomotif dan komponen; sub sektor tekstil dan garmen; sub sektor alas kaki; sub sektor kabel; sub sektor elektronika; dan sub sektor lainnya. Sektor Barang Konsumsi terdiri dari sub sektor makanan dan minuman; sub sektor rokok; sub sektor farmasi; sub sektor kosmetik dan barang keperluan rumah tangga; dan sub sektor peralatan rumah tangga. Sektor Properti terdiri dari sub sektor properti dan real estate; dan sub sektor konstruksi bangunan. Sektor Infrastruktur terdiri dari sub sektor energi; sub sektor jalan tol, pelabuhan, bandara dan sejenisnya; sub sektor telekomunikasi; sub sektor transportasi; dan sub sektor konstruksi non bangunan. Sektor Keuangan terdiri dari sub sektor bank; sub sektor lembaga pembiayaan; sub sektor perusahaan efek; sub sektor asuransi; dan sub sektor lainnya. Sektor Perdagangan dan Jasa terdiri dari sub sektor perdagangan besar barang produksi; sub sektor perdagangan eceran; sub sektor restoran; sub sektor hotel dan pariwisata; sub sektor advertising, printing dan media; sub sektor jasa komputer dan perangkatnya; sub sektor perusahaan investasi; dan sub sektor lainnya. Sektor Manufaktur terdiri dari sektor Industri Dasar; sektor Aneka Industri; dan sektor Industri Barang Konsumsi. Jumlah unit observasi akan memadai karena mencapai 511 data perusahaan. Tahun 2013 merupakan tahun yang tepat untuk penelitian di tahun 2015. Hal ini disebabkan karena pada penelitian ini menggunakan kinerja keuangan masa depan yaitu kinerja keuangan tahun 2014. Apabila akan meneliti VAIC TM tahun 2014 maka kinerja keuangan masa depan harus menggunakan data tahun 2015 padahal data tahun tersebut belum tersedia.

2. Kinerja Keuangan

Kinerja dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan Sukhemi, 2007. Kinerja merupakan gambaran prestasi yang dicapai perusahaan dalam kegiatan operasional. Prestasi tersebut dapat menyangkut berbagai aspek seperti aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana, aspek teknologi, maupun aspek sumber daya manusia Jumingan, 2006. Menurut Dessler 2003, penilaian kinerja merupakan evaluasi kinerja relatif karyawan saat ini dan atau di masa lalu terhadap standar prestasi. Mondy Noe 2003 menyatakan bahwa terdapat lima kriteria kinerja yaitu ciri-ciri, perilaku, kompetensi, pencapaian tujuan, dan peningkatan potensi.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 35 95

Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Perusahaan dengan Leverage sebagai Variabel Kontrol : Studi Empiris Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

2 68 87

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 114 120

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PROPERTI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

0 24 20

Pengaruh Modal Intelektual Terhadap kinerja keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia)

2 19 53

Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

3 15 121

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013.

1 3 27

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA).

2 7 28

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2015.

2 6 198

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013

1 1 16