1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif menurut Ghozali 2011: 19 adalah analisis yang memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-
rata mean, standar deviasi, varian maksimum, minimum. Cara pengkategorian data berdasarkan rumus dari Azwar, 2009: 108 adalah
sebagai berikut: a. Tinggi :
X ≥ M + SD b. Sedang
: M – SD ≤ X M + SD
c. Rendah : X M
– SD
2. Pengujian Prasyarat
a. Uji Normalitas Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh,
haruslah dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Analisis statistik yang pertama dilakukan dalam rangka analisis data
adalah analisis statistik yang berupa uji normalitas. Kepastian terpenuhinya
syarat normalitas
akan menjamin
dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik selanjutnya
sehingga kesimpulan yang diambil juga dapat dipertanggungjawabkan Nurgiyantoro, 2002: 104. Selain itu, uji normalitas juga akan menguji
data variabel bebas X dan data variabel terikat Y pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak
normal Sunyoto, 2010: 103.
Dalam penelitian ini teknik uji normalitas yang digunakan adalah one sampel kolmogorov smirnov test, yaitu pengujian dua sisi yang
dilakukan dengan membandingakan signifikansi hasil uji p value dengan taraf signifikan sebesar 10. Artinya, apabila signifikansi data
lebih dari 10, maka data dapat dikatakan normal. Sedangkan apabila signifikansi data kurang dari 10, maka data dikatakan tidak normal.
b. Uji Linieritas Uji liniearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah
benar atau belum Ghozali, 2011: 166. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Dua variabel
dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikasi kurang dari 0,05.
c. Uji Multikolinearitas Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana adanya korelasi
sempurna antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lainnya. Dikatakan terjadi multikolinearitas, jika koefisien korelasi antar
variabel bebas X1 dan X2 lebih besar dari 0,60 pendapat lain: 0,50 dan 0,90. Dikatakan tidak terjadi multikolinearitas jika koefisien korelasi
antar variabel bebas lebih kecil atau sama deng an 0,60 r ≤ 0,60
Sunyoto, 2010: 97.
d. Uji Heteroskedastisitas Dalam persamaan regresi berganda perlu diuji mengenai sama atau
tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi
homoskedastisitas, dan jika variansnya tidak samaberbeda disebut terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-
titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang Sunyoto, 2010: 100-101.
3. Pengujian Hipotesis