BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dr. Howard Gardner mengusulkan dalam bukunya, Frames Of Mind: The Theory Of Multiple Intelligens 1983 , bahwa kecerdasan memiliki tujuh komponen.
Beliau menamakan ketujuh komponen tersebut tujuh kecerdasan ganda. Selain kecerdasan linguistik
– verbal dan kecerdasan logis – matematis, kecerdasan lain juga meliputi kecerdasan spasial
– visual, kecerdasan ritmik – musik, kecerdasan kinestik, kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.
Untuk menjadi benar – benar cerdas berarti mendapat nilai yang tinggi dalam
sebagian besar dari ketujuh kecerdasan ganda. Meskipun sangat jarang seseorang untuk unggul dalam ketujuh bidang kecerdasan, dapat dilihat bahwa
untuk menuju ke suatu kehidupan yang berhasil, kita harus mencapai nilai yang paling tinggi, paling sedikit untuk empat sampai lima diantara kecerdasan ganda
tersebut. Kecerdasan yang dimiliki seseorang bisa diukur dengan seberapa lancarnya seseorang itu menyelesaikan soal-soal kecerdasan ganda.
Dari tujuh kecerdasan ganda yang ditawarkan oleh pakar Dr. Howard Gardner tersebut salah satunya adalah kecerdasan logis matematis menjelaskan
kemampuan seseorang untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola dan pemikiran logis dan ilmiah.
Universitas Sumatera Utara
Hubungan antara matematika dan logika adalah bahwa keduanya secara ketat mengikuti hukum dasar, dan ada konsistensi dalam pemikiran logis. Filsuf
Yunani Aristoteles mungkin adalah yang pertama kali mengidentifikasikan dan menformalkan hukum logika. Hukum ini menjelaskan bagaimana argumentasi
disusun, bukti dan syarat dinyatakan dan kesimpulan tersebut. Dari logikalah timbul pemikiran ilmiah sehingga timbul hipotesis dari
pengamatan, hasil dari revolusi ilmiah masih kuat dirasakan sekarang, karena alasan inilah Dr. Howard Gardner menyertakan kecerdasan logis matematis
sebagai salah satu kecerdasan yang paling penting dalam klasifikasinya. Sesuai dengan pembahasan sebelumnya multi kecerdasan khususnya
kecerdasan logis matematis yang ditawarkan Howard Gardner. Sesuai dengan penjelasan diatas muncul keinginan penulis untuk menegtahaui seberapa besar
penulis ingin mengetahui korelasi antara kecerdasan logis matematis dengan kemampuan menyelesaikan soal
– soal matematika khususnya pada pernyataan majemuk logika matematika.
Hubungan antara matematika dan logika adalah bahwa keduanya secara ketat mengikuti hukum dasar, dan ada konsistensi dalam pemikiran logis. Filsuf
Yunani Aristoteles mungkin adalah yang pertama kali mengidentifikasikan dan menformalkan hukum logika. Hukum ini menjelaskan bagaimana argumentasi
disusun, bukti dan syarat dinyatakan dan kesimpulan tersebut. Dari logikalah timbul pemikiran ilmiah sehingga timbul hipotesis dari
pengamatan, hasil dari revolusi ilmiah masih kuat dirasakan sekarang, karena
Universitas Sumatera Utara
alasan inilah Dr. Howard Gardner menyertakan kecerdasan logis matematis sebagai salah satu kecerdasan yang paling penting dalam klasifikasinya.
Sesuai dengan pembahasan sebelumnya multi kecerdasan khususnya kecerdasan logis matematis yang ditawarkan Howard Gardner, penulis ingin
mengetahui korelasi antara kecerdasan logis matematis dengan kemampuan menyelesaikan soal
– soal matematika khususnya pada pernyataan majemuk logika matematika. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang
mengangkat judul
“ Korelasi Kecerdasan Matematis Dengan Kemampuan Menyelesaikan Pernyataan Majemuk Logika Matematika Pada Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Tigabinanga Tahun Ajaran 2013 2014 “.
1.2 Rumusan Masalah