2.3 Uji Kenormalan
Uji kenormalan dilakukan secara parametric dengan menggunakan penaksir rata- rata dan simpangan baku. Uji yang digunakan dikenal dengan nama Uji
Lilliefors. Untuk pengujian hipotesis nol ada beberapa prosedur yang dilakukan sebagai berikut:
a. Pengamatan x
1
, x
2
,…,x
n
dijadikan bilangan baku z
1,
z
2
,…,z
n
dengan menggunakan rumus
̅
b. Hitung peluang Fz
i
= P z
i
c. Selanjutnya dihitung proporsi Sz
i
z
1,
z
2,
…, z
n
yang lebih kecil atau sama dengan z
i
yaitu dengan rumus: Sz
i
= d.
Hitung selisih Fz
i
– Sz
i
kemudian tentukan harga mutlaknya dan untuk menentukan harga Lilliefors yaitu nilai yang paling besar
e. Dengan criteria pengujian sebagai berikut:
L
hit
L
tab
maka H diteriama, tapi jika L
hit
L
tab
maka H ditolak
2.4 Uji Chi kuadrat
Dengan menggunakan uji chi kuadrat dengan rumus:
∑
Djarwanto, 2003 : 5 Keterangan :
Chi Kuadrat
Universitas Sumatera Utara
Frekuensi yang diperoleh Frekuensi yang diharapkan
Banyak kelas Derajat kebebasan
Ketentuan yang digunakan adalah jika maka H
d i t o l a k , t a p i j i k a m a k a H
d i t e ri m a d e n g a n taraf signifikasi 5 dengan db = k
– 1.
2.5 Uji Homogenitas
Selanjutnya untuk mengetahui data ubahan penelitian varians yang homogen maka dilakukan uji F sebagai berikut :
Sudjana, 1994 : 250 Kemudian nilai F hitung disesuaikan dengan F tabel pada taraf signifikasi
α, jika F
hitung
F
tabel
berarti data adalah memiliki varians homogen.
2.6 Uji Korelasi
Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besarkah hubungan variabel X dengan variabel Y. Untuk hubungan variable tersebut
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Koefisien korelasi antara X dan Y
∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ] ∑ ∑
Keterangan: Banyaknya data atau anggota
Anggota pada variabel bebas Anggota pada variabel terikat
Korelasi dilambangkan dengan r dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga -1
≤ r ≤ +1 . Apabila r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat sedangkan
arti harga r akan disesuaikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Positif Nilai r Interval Koefisien
–
–
–
–
– Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
0,60 – 0,799
0,40 – 0,599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
-0,80 – -1,000
-0,60 – -0,799
-0,40 – -0,599
-0,20 – -0,399
-0,00 – -0,199
Sangat Kuat positif Kuat positif
Cukup Kuat positif Rendah positif
Sangat Rendah positif Sangat Kuat negatif
Kuat negatif Cukup Kuat negatif
Rendah negatif Sangat Rendah negatif
2.6 Hipotesis
H = Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y
H
1
= Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y Kriteria Pengujian
t
hit
t
tab
, maka H diterima
t
hit
t
tab
, maka H ditolak
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 1 TIGABINANGA
3.1 Profil SMA Negeri 1 Tigabinanga