mengental sehingga meningkatkan faktor pembekuan darah. Leukotositosis yang meningkat dengan jumlah sel darah putih dapat mencapai 15.000 selama proses
persalinan akan tetap tinggi dalam beberapa hari post partum. Jumlah sel darah tersebut masih dapat naik lagi sampai 25.000-30.000 tanpa adanya kondisi patologi
jika wanita tersebut mengalami persalinan yang lama. Jumlah Hb,Hmt, dan erytrosit sangat bervariasi pada saat awal-awal masa post
partum sebagai sebagai akibat volume darah, plasenta, dan tingkat volume darah yang berubah-ubah. Semua tingkatan ini akan dipengaruhi oleh status gizi dan
hidrasi wanita tersebut. Selama kelahiran dan post partum, terjadi kehilangan darah sekitar 200-500 ml. Penurunan volume dan peningkatan sel darah pada kehamilan
diasosiasikan dengan peningkatan Hmt dan Hb pada hari ke-3 sampai hari ke-7 post partum, yang akan kembali normal dalam 4-5 minggu post partum.
k. Perubahan komponen darah
Pada masa nifas terjadi perubahan komponen darah, misalnya jumlah sel darah putih akan bertambah banyak. Jumlah sel darah merah dan Hb akan berfluktasi,
namun dalam satu minggu pasca persalinan biasanya semuanya akan kembali pada keadaan semula. Curah jantung atau jumlah darah yang dipompa oleh jantung akan
tetap tinggi pada awal masa nifas dan dalam 2 minggu akan kembali normal.
2. Bounding Attachment
a. Pengertian
Bounding attachment dapat dimulai pada saat persalinan memasuki kala IV, dengan cara diadakan kontak antara ibu-ayah-anak yang berada dalam ikatan kasih
sayang. Menurut Brazelton 1978, Bounding merupakan suatu ketertarikan mutual, pertama antar individu, misalnya orang tua dan anak pada saat pertama kali ketemu.
Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang meningkat
Universitas Sumatera Utara
individu dengan individu yang lain. Menurut Nelson May 1996, attachment merupakan ikatan antara individu meliputi pencurahan perhatian serta adanya
hubungan emosi dan fisik yang akrab. Menurut Klaus, Kennel 1992, Bounding attachment bersifat unik, spesifik dan
bertahan lama. Ikatan orang tua terhadap anaknya dapat terus berlanjut bahkan selamanya walau dipisah oleh jarak dan waktu dan tanda-tanda keberadaan secara
fisik tidak terlihat. Menurut Saxton dan Pelikan 1996, Bounding adalah suatu langkah untuk
mengungkapkan perasaan afeksi kasih sayang oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir, sedangkan attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara
spesifik sepanjang waktu. Jadi menurut Maternal Neonatal Health, Bounding attachment adalah kontak dini
secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada saat persalinan kala III sampai dengan post partum Muslihatun 2010.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya proses Bounding
Attachment
1 Kesehatan Emosional orang tua Orang tua mengharapkan kehadiran sang anak dalam kehidupannya tentu akan
memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut.respon emosi yang positif dapat membantu terjadinya
bounding attachment ini. 2. Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat anak.
Dalam berkomunikasi dan keterampilan merawat anak, oraang tua satu dengan orang tua yang lain tentu tidak sama tergantung dengan kemampuan yang dimiliki
Universitas Sumatera Utara
masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.
3. Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan. Dukungan keluarga, teman terutama dari pasangan merupakan faktor yang juga
penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatau semangat dengan dorongan positif yang kuat bagi
ibu untuk memberikan kasih sayang penuh kepada bayinya. 4. Kedekatan antara Orang tua dan anak
Dengan menggunakan metode rooming in kedekatan antara kedua orang tua dan anak akan terjalin secara langsung dan menjadi cepatnya ikatan batin terwujud
diantara keduanya. 5 Kesesuaian antara Orang tua dan anak keadaan anak, jenis kelamin
Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika keadaan anak sehatnormal dan jenis kelamin sesuai dengan yang diharapkan.
c. Cara Untuk Melakukan Bounding Attachment