83 berbasis
multiple intelligences
dilakukan menggunakan beberapa teknik meliputi observasi, anekdot, ceklis dan penugasan. Hasil penilaian dari
beberapa teknik tersebut akan diakumulasikan menjadi satu laporan yaitu laporan tengah semester berupa ceklis dan laporan akhir semester berupa
narasi. Hasil pembelajaran peserta didik yang dilaporkan dalam laporan
tengah semester meliputi beberapa aspek
perkembangan. Aspek perkembangan tersebut adalah nilai agama dan moral, sosial emosional,
bahasa, kognitif, fisik motorik, kemandirian dan materi Pendidikan Agama Islam yang dikemas dalam bentuk ceklis dengan menggunakan kategori
tertentu dari TTKA Plus Jauzaa Rahma. Hasil pembelajaran peserta didik yang dilaporkan dalam laporan akhir semester meliputi aspek yang sama
dengan laporan tengah semester, akan tetapi dikemas dalam bentuk narasi yang mendeskripsikan perkembangan peserta didik.
3. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Implementasi Pendekatan Sentra Berbasis
Multiple intelligences
Pada Anak Usia Taman Kanak- kanak di TTKA Plus Jauzaa Rahma
Implementasi pendekatan sentra berbasis
multiple intelligences
di Taman Kanak-kanak Islam TKI Jauzaa Rahma terlaksana dengan
dipengaruhi beberapa faktor pendukung dan penghambat. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti yang menjadi faktor
pendukung dalam implementasi pendekatan sentra berbasis
multiple intelligences
adalah alat dan bahan main serta kerjasama antar pendidik,
84 karyawan dan orang tua. Seperti yang diungkapkan oleh TA selaku
pendidik: “faktor yang mendukung itu adanya alat dan bahan main untuk
anak yang bervariasi dan sesuai dengan kecerdasan yang ingin dicapai mbak. Alat dan bahan main yang digunakan setiap
harinya itu dijadikan media untuk merangsang kecerdasan jamak anak mbak, sebisa mungkin setiap harinya anak bisa
memunculkan kecerdasan mereka itu walaupun hanya sedikit. Lalu kerjasama antar guru, orang tua dan siswa juga sih mbak.
Karena jika tidak ada kerjasama, mungkin juga pembelajaran tidak akan berlangsung
” CW-4 Keterangan tersebut diperkuat oleh SF selaku pendidik:
“yang pertama memang kerjasama antar SDM mbak, kan kalau sentra itu agak
riweh
ya mbak, apalagi di sentra itu kan harus menyiapkan macam-macam permainan yang menuntut kita
harus kreatif untuk menciptakan permainan yang berganti-ganti setiap harinya. Terlebih kita kan guru kelas ya mbak, yang
mengampu semua sentra. Selain itu juga alat dan bahan main yang sudah ada, itu benar-benar sangat mendukung kegiatan
pembelajaran. Karena kan alat dan bahan main itu sebagai media untuk merangsang kecerdasan yang dimiliki anak itu
mbak, ya sebagai pancingan gitu mbak
” CW-5
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung yang mempengaruhi implementasi pendekatan sentra berbasis
multiple intelligences
di Taman Kanak-kanak Islam TKI Jauzaa Rahma meliputi : a alat dan bahan main yang tersedia disesuaikan dengan tingkat
pencapaian perkembangan anak; b kerjasama pendidik, karyawan dan orang tua wali TTKA Plus Jauzaa Rahma yang baik.
Disamping fakor pendukung, masih ada juga faktor penghambat implementasi pendekatan sentra berbasis
multiple intelligences
di TTKA Plus Jauzaa Rahma. Dari hasil wawancara dan pengamatan, yang menjadi
85 faktor penghambat dalam implementasi pendekatan sentra berbasis
multiple intelligences
adalah alat dan bahan main yang kurang saat tema sulit, mood peserta didik dan kurangnya SDM pengajar yang ideal untuk sentra. Seperti
yang dikemukakan oleh MF selaku pendidik: “kurangnya SDM mbak, idealnya ada 2 guru di setiap sentra, selain
itu juga siswa yang ABK, kan disini ada 2 siswa yang ABK mbak, jadi
terkadang menghambat
guru untuk
melangsungkan pembelajaran, karena dia kan sukanya main sendiri, agak susah
diatur. Lainnya juga alat dan bahan main yang tidak ada disini, jadi kita harus bikin sendiri, maka dari itu mbak kreatifitas guru disini
dituntut untuk bagaimana menciptakan mainan sederhana namun tetap bisa memunculkan kecerdasan. Lalu
mood
anak juga terkadang bisa mbak jadi penghambatnya
” CW-6 Hal yang sama diungkapkan oleh IL selaku pendidik:
“yang menghambat itu mood anak mbak,
mood
anak kan dibangun dari rumah mbak, jadi kalau dari rumah
mood
anak sudah jelek, pasti di sekolah dia juga sudah tidak tertarik untuk mengikuti
pembelajaran. Lalu bahan pembelajaran yang nggak banyak dan kurang lengkap kayak mainan yang tidak ada tapi kami butuhkan
untuk mendukung pembelajaran. Lalu kalau disini kan kurang SDM ya mbak, harusnya kan sentra itu 2 guru, tapi kan disini
masih ada sentra yang hanya diampu 1 guru saja
” CW-3
Dapat disimpulkan bahwa, faktor penghambat yang mempengaruhi implementasi pendekatan sentra berbasis
multiple intelligences
di Taman Kanak-kanak Islam TKI Jauzaa Rahma meliputi : a alat dan bahan main
yang kurang mendukung pada saat tema yang sulit; b
mood
peserta didik yang berubah-ubah; c kurangnya SDM pengajar yang ideal untuk sentra.
86
B. Pembahasan 1. Implementasi Pendekatan Sentra Berbasis
Multiple intelligences
Pada Anak Usia Taman Kanak-kanak di TTKA Plus Jauzaa Rahma
a. Perencanaan pendekatan sentra berbasis