41 dalam konteks bermain yang dapat dikelompokan menjadi beberapa
tujuan yaitu : 1 bermain dalam rangka pembelajaran agama dan akhlak mulia;
2 bermain dalam rangka pembelajaran sosial dan kepribadian; 3 bermain dalam rangka pembelajaran orientasi dan pengenalan
pengetahuan dan teknologi; 4 bermain dalam rangka pembelajaran estetika; dan
5 bermain dalam rangka pembelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan. Program pembelajaran di Taman Kanak-kanak diselenggarakan
dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : a. secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
mendorong kreativitas serta kemandirian; b. sesuai dengan tahap pertumbuhan fisik dan perkembangan mental
anak serta kebutuhan dan kepentingan terbaik anak; c. dengan memperhatikan perbedaan bakat, minat, dan kemampuan
masing-masing anak; d. dengan mengintegrasikan kebutuhan anak terhadap kesehatan, gizi,
dan stimulasi psikososial; dan e. dengan memperhatikan latar belakang ekonomi, sosial, dan budaya
anak.
B. Penelitian yang Relevan
Banyak penelitian yang membahas tentang pembelajaran dengan pendekatan sentra dan saat lingkaran. Berikut adalah hasil penelitian yang
dinilai relevan yang mengangkat mengenai pendekatan sentra dan saat lingkaran :
1. Hasil penelitian dari Mukti Diyah Puspitarini 2012, dalam penelitiannya yang berjudul
“Implementasi Pembelajaran
Beyond Center and Circle Time
BCCT di Kelompok Bermain KB Surya Ceria Aisyiyah SCA
Karanganyar, mengungkapkan bahwa
42 implementasi pembelajaran BCCT dilakukan melalui tiga aspek yaitu
perencanaan meliputi pendidik membuat RKH, menata alat dan bahan main yang akan digunakan; pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
berdasarkan 4 jenis pijakan dan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi harian, portofolio dan periodik. Faktor
pendukung dalam pembelajaran BCCT di PAUD SCA adalah kurikulum yang sudah terstruktur, hubungan baik yang terjalin antara
pendidik dan orang tua, fasilitas dan sarana prasarana yang mendukung. Faktor penghambat dalam pembelajaran BCCT di PAUD SCA adalah
pembagian waktu pendidik dalam pembuatan RKH, pendidik kurang mampu mengembangkan ruang main dan menciptakan APE serta ada
beberapa ruanng kelas yang sempit. 2. Hasil penelitian dari Hudiyanti yang berjudul
“Pelaksanaan Sentra Keimanan Dan Ketaqwaan Pada Anak Usia Dini Studi Komparasi KB
‘Aisyiyah Sarirejo Kec. Kaliwungu dan KB Al-Hikmah Protomulyo Kec. Kaliwungu Selatan Kab. Kendal
” 2013 mengungkapkan bahwa pelaksanaan sentra keimanan dan ketaqwaan di kedua lokasi penelitian
masih bersifat “semi sentra” karena sebagian telah sesuai dengan aturan
pembelajaran model sentra seperti pijakan, materi, metode dan penilaian. Sedangkan penataan ruang dan penataan lingkungan main
belum sesuai dengan aturan pembelajaran model sentra, jumlah tempat main kesempatan main yang disediakan di KB Al-Hikmah belum
sebanyak 3 kali jumlah anak baru 2 – 3 kegiatan main. Begitu pula di
43 KB
‘Aisyiyah jumlah tempat main kesempatan main yang disediakan belum sebanyak 3 kali jumlah anak lebih sering 1 kegiatan main.
Penelitian yang pertama dilakukan oleh Mukti Diyah Puspitarini menghasilkan 2 hal utama mengenai implementasi BCCT di PAUD SCA yaitu
pertama mengenai tahap pelaksanaan BCCT di PAUD SCA meliputi perencanaan, pelaksaanaan dan evaluasi. Kedua mengenai faktor pendukung
dan penghambat yang dialami dalam implementasi BCCT di PAUD SCA. Penelitian
yang kedua
dilakukan oleh
Hudiyanti, penelitian
ini membandingkan pelaksanaan sentra keimanan dan ketaqwaan di KB
‘Aisyiyah Sarirejo Kec. Kaliwungu dan KB Al-Hikmah Protomulyo Kec. Kaliwungu
Selatan Kab. Kendal dimana pelaksanaan sentra di kedua tempat tersebut masih bersifa
t “semi sentra”. Terdapat perbedaan antara kedua penelitian tersebut dengan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian yang dilakukan peneliti menjelaskan mengenai pelaksanaan pendekatan sentra yang berbasis
multiple intelligences
di TTKA Plus Jauzaa Rahma. Penelitian ini mengidentifikasi
multiple intelligences
yang dimiliki oleh anak usia dini melalui pembelajaran yang dilakukan di sentra-sentra. Sentra tersebut meliputi sentra iman dan taqwa,
balok, persiapan, maijn peran dan bahan alam. Penelitian ini juga mengidentifikasi mengenai faktor-fakor yang mendukung dan menghambat
pelaksanaan pendekatan sentra berbasis
multiple intelligences
di TTKA Plus Jauza Rahma.
44
C. Kerangka Berpikir