Subjek Penelitian Keabsahan Data

42 ingin di angkat peneliti ke dalam tugas akhir dengan tujuan untuk memberikan deskripsi kemampuan artikulasi anak dalam rangka penelitian lanjutan.

C. Waktu Penelitian

Penelitian tentang kemampuan artikulasi dalam pembelajaran ini dimulai pada bulan 21 April 2015 hingga 7 Mei 2015. Berikut adalah rincian waktunya: No. Tanggal Tindakan 1 21 April 2015 Observasi pada subjek FB dan TB dilakukan di luar kelas 2 22 April – 7 Mei 2015 Observasi pada subjek FB dan TB dilakukan di dalam kelas 3 27 April 2015 Wawancara dengan EW guru dari FB dan BD selaku orangtua FB 4 1 Mei 2015 Wawancara dengan SS guru dari TB 5 6 Mei 2015 Wawancara dengan YT guru dari TB 6 7 Mei 2015 Dokumentasi data subjek FB dan TB Tabel 2. Alokasi waktu penelitian

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai informasinya sesuai dengan masalah penelitian. Adapun yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh Suharsimi Arikunto, 2002: 107. Subjek penelitian pada penelitian ini yakni siswa autistik kelas I di Sekolah Luar Biasa Autis Citra Mulia Mandiri Kalasan Sleman. Pada penelitian ini tidak ada kelompok kontrol, sehingga subjek dalam penelitian ini hanya terdiri dari satu kelas atau satu kelompok. Pemilihan subjek dalam penelitian kualitatif menggunakan teknik purposive sampling, yaitu cara penentuan informan yang 43 ditetapkan secara sengaja atas dasar kriteria atau pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, pemilihan informan didasarkan kriteria dengan urutan yaitu: 1. Guru kelas 1 Sekolah Dasar Sekolah Luar Biasa Autis Citra Mulia Mandiri Kalasan Sleman. 2. Guru lain di Sekolah Luar Biasa Autis Citra Mulia Mandiri Kalasan Sleman. 3. Staf yang bersedia menjadi informan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Suharsimi Arikunto 2002: 136, berpendapat bahwa “metode penelitian adalah berbagai cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Cara yang dimaksud adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. 1. Teknik Wawancara Wawancara sebagaimana yang dijelaskan oleh Sudjana dan Ibrahim 2004: 102 yaitu: “alat pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, harapan, persepsi, keinginan, keyakinan dan lain-lain dari individu atau responden”. Peneliti melakukan wawancara kepada narasumber menggunakan pedoman wawancara yang telah dibuat. Wawancara dilakukan guna untuk menjaring informasi tentang kemampuan bicara anak saat diajak berinteraksi dengan orang lain sehingga didapatkan data yang sesuai dengan pengalaman informan 44 wawancara saat berinteraksi dan berkomunikasi dengan subjek. Wawancara dilakukan kepada orang-orang terdekat subjek, antara lain: a. Guru kelas yang mengajar subjek EW dan SS b. Orang lain yang berinteraksi dengan subjek BD dan YT

2. Teknik Dokumentasi

Suharsimi Arikunto 2002: 206 metode dokumentasi adalah mencari data yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Hadari Nawawi 2005: 133 menyatakan bahwa studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku mengenai pendapat, dalil yang berhubungan dengan masalah penyelidikan. Dokumentasi data yang dikumpulkan pada penelitian ini menggunakan kamera. Seluruh data riwayat subjek sbelum dan saat bersekolah dikumpulkan dan difoto sebagai rujukan dari informasi yang ingin digali.

3. Teknik Observasi

Sukmadinata 2005: 220 observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Penelitian ini menggunakan jenis observasi non partisipan. Peneliti secara tidak langsung dilakukan sebuah tes yang dilakukan oleh guru dan diamati oleh peneliti. Jadi, data yang dihasilkan tergantung pada jumlah kata yang diucapkan subjek. Menurut Spradley dalam Sugiyono, 2010: 310 observasi terdiri atas tiga komponen yaitu: 45 a. Place tempat berlangsungnya interaksi sosial di dalam kelas. b. Actor pelaku yaitu orang-orang yang sedang memainkan peranan tertentu, dalam hal ini adalah pendidik dan peserta didik. c. Activity kegiatan yang dilakukan oleh actor dalam situasi sosial, dalam hal ini adalah kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan di dalam dan diluar kelas dengan mempertimbangkan berbagai aspek untuk diamati. Aspek-aspek tersebut antara lain: a. Kemampuan anak Kemampuan anak yang diamati adalah pada perbendaharaan ujaran, kemampuan ujaran, ketepatan suara, nada, dan fonem. b. Perlakuan guru Perlakuan yang diberikan guru untuk memberikan bantuan diamati untuk melihat sampai anak membutuhkan bantuan. c. Situasi Situasi menjadi aspek yang juga diamati karena situasi sangat berpengaruh terhadap kemauan anak untuk belajar. d. Media Media penunjang diamati untuk mengetahui kemampuan anak jika diberikan bantuan seperti gambar, huruf, dan sebagainya. 46

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data Purwanto, 2007: 9. Cara ini digunakan untuk memperoleh data yang objektif yang diperlukan untuk menghasilkan kesimpulan penelitian yang objektif pula. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan, maka instrumen penelitian ini menggunakan panduan wawancara dan observasi yang telah disiapkan.

1. Pedoman Observasi

No Variabel Komponen Indikator Item Keterangan 1 Kemampuan artikulasi anak autistik kelas 1 SD 1.1 Pengucapan huruf vokal 1.1.1 Suara yang dihasilkan 1, 2, 3, 4, 5 1.1.2 Ketepatan artikulasi 1.2 Pengucapan huruf konsonan 1.2.1 Suara yang dihasilkan 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26 1.2.2 Ketepatan artikulasi 1.3 Pengucapan suku kata 1.3.1 Suara yang dihasilkan 27 1.3.2 Ketepatan artikulasi 1.4 Pengucapan kata 1.4.1 Suara yang dihasilkan 28 1.4.2 Ketepatan artikulasi 1.5 Kendala dan masalah dalam pelaksanaan 1.5.1 Faktor internal 29, 30 1.5.2 Faktor eksternal 1.6 Upaya mengatasi kendala 1.6.1 Tindakan yang diberikan 31, 32 Tabel 3. Panduan observasi pada siswa 47

2. Pedoman Wawancara

a. Panduan Wawancara Guru No Komponen Indikator Item Keterangan 1 1.1 Kelengkapan alat artikulasi 1.1.1 Alat artikulasi 1, 2 2 1.2 Kendala dan masalah dalam artikulasi 1.6.1 Faktor internal 3, 4, 5, 6, 7 1.6.2 Faktor eksternal 3 1.3 Upaya guru untuk mengatasi kendala 1.7.1 Tindakan yang diberikan 8, 9, 10 Tabel 4. Panduan wawancara pada guru b. Panduan Wawancara Orangtua No Komponen Indikator Item Keterangan 1 1.1 Kelengkapan alat artikulasi 1.1.1 Alat artikulasi 1, 2 2 1.2 Kendala dan masalah dalam artikulasi 1.6.1 Faktor internal 3, 4, 5, 6, 7 1.6.2 Faktor eksternal 3 1.3 Upaya orangtua untuk mengatasi kendala 1.7.1 Tindakan yang diberikan 8, 9, 10 Tabel 5. Panduan wawancara pada orangtua

G. Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian sangat penting untuk di ketahui. Hal ini bertujuan agar penelitian bisa dipercaya secara ilmiah. Dalam rangka untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. 48 Menurut Patton Moleong, 2007: 330-331 model ini dapat ditempuh dengan cara: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berlainan dengan penelitian. Melalui teknik ini diharapkan validitas data akan lebih terjamin. Adapun tahap yang digunakan dalam penelitian ini hanya berkisar pada teknik triangulasi sumber menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber dan membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu sehingga tidak semua tahapan dapat dilakukan. Triangulasi bertujuan bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan Sugiyono, 2006: 271. 49

H. Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI (SLBN) 1 BANTUL YOGYAKARTA

14 75 122

NASKAH PUBLIKASI SEKOLAH LUAR BIASA AUTIS BOYOLALI Sekolah Luar Biasa Autis Boyolali Berbasis Alam Dengan Penekanan Taman Terapi.

0 4 14

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA Strategi Pembelajaran Matematika Pada Anak Autis Di Sekolah Luar Biasa (Studi Kasus di Sekolah Mitra Ananda Colomadu Karanganyar).

0 2 13

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA Strategi Pembelajaran Matematika Pada Anak Autis Di Sekolah Luar Biasa (Studi Kasus di Sekolah Mitra Ananda Colomadu Karanganyar).

0 6 10

KEGIATAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS SEKOLAH LANJUTAN AUTIS FREDOFIOS SLEMAN DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS.

0 0 150

PENGARUH METODE BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA PADA ANAK AUTIS KELAS V SEKOLAH DASAR (SD) DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) AUTISMA DIAN AMANAH YOGYAKARTA.

15 79 195

PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN DIRI UNTUK ANAK AUTIS DI SLB CITRA MULIA MANDIRI SLEMAN YOGYAKARTA.

1 4 189

PENGURANGAN PERILAKU SELF INJURY MENGGUNAKAN PROSEDUR DIFFERENTIAL REINFORCEMENT OF ALTERNATIVE BEHAVIOR PADA SISWA AUTISTIK DI SEKOLAH LUAR BIASA CITRA MULIA MANDIRI YOGYAKARTA.

0 6 154

Pengan Ibu yang Memiliki Anak Autis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Binjai

0 1 2

View of Strategi Komunikasi Guru pada Anak Autis di Sekolah Luar Biasa Harapan Mandiri Yayasan Bina Autis Mandiri Palembang

0 0 15