sikap akadem ik. Pencapaian t ujuan pem belajaran sering diukur dengan skor t es ulangan ujian st andar at au buat an guru, dan t ugas-t ugas lain,
t erm asuk pekerjaan rum ah PR unt uk m at a pelajaran t ert ent u. Skor t es, t ugas, dan PR m encerm inkan perilaku hasil pengalam an, berkait an
dengan konsep, t opik, at au m asalah t ert ent u dalam m at a pelajaran yang diikut i. Pengalam an yang m em ungkinkan t erbent uknya hasil
belajar sisw a t ersebut dapat berupa penget ahuan sisw a dan apa yang ingin diket ahuinya, apa yang t elah dipelajari, sert a apa yang benar-
benar dapat dilakukan, dari apa yang t elah diket ahuinya. Selain it u, dapat juga berupa kepercayaan diri dan m ot ivasinya dalam
m endem onst rasikan apa yang dapat dilakukannya. Pada akhirnya, ciri hasil belajar t ersebut bersifat baru, m enet ap, posit if, disadari, dan
fungsional Slam et o, 2006.
M enurut Winkel 1992, prest asi belajar adalah akt ivit as psikis yang berlangsung dalam lingkungan unt uk m enghasilkan perubahan
dalam penget ahuan, pem aham an, ket ram pilan dan sikap yang akan diperoleh hasil yang baru at au penyem purnaan dari hasil yang
diperoleh sebelum nya. M enurut Sadali dalam Purwaningsih 2008, prest asi belajar sisw a berhubungan dengan kinerja akadem ik yang
dalam Bahasa Ingris disebut Academic Performance berupa hasil belajar sisw a. Prest asi belajar adalah hasil dari usaha, kem am puan dan
sikap sisw a dalam menyelesaikan kegiat an dalam bidang pendidikan. M enurut Arikunt o dalam Purw aningsih 2008, prest asi belajar juga
diart ikan sebagai hasil yang m encerminkan sejauh mana sisw a dapat m encapai t ujuan yang t elah dit et apkan pada set iap jenjang st udi.
Gam baran prest asi sisw a dinyat akan dengan angka 0 sam pai dengan 10. M enurut Suharjana 2005, prest asi belajar adalah bukt i usaha
yang dapat dicapai at au perubahan yang t erjadi pada sisw a dalam bidang penget ahuan, ket eram pilan, dan sikap sebagai hasil proses
belajar. Prest asi belajar m erupakan hasil-hasil kem am puan nyat a sebagai akibat keakt ifannya dalam kegiat an belajar yang dinyat akan
dengan sim bol angka at au huruf. Dengan kat a lain, prest asi belajar m erupakan bukt i dari hasil yang t elah dicapai.
Berdasarkan definisi-definisi prest asi belajar diat as maka dapat disim pulkan bahw a prest asi belajar m erupakan pernyat aan t ent ang
t ingkat keberhasilan sisw a sebagai hasil kegiat an belajar, biasanya berupa penget ahuan know legde, ket eram pilan skill, at au sikap
at t it ude at au pencapaian kom pet ensi sisw a. Prest asi belajar dapat diw ujudkan dengan angka at au huruf.
b. Faktor- faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Prest asi belajar m at em at ika dalam penelit ian ini adalah pencapaian yang diperoleh sisw a berupa kecakapan t ent ang bilangan
khususnya bidang arit m at ika penjumlahan, pengurangan, perkalian, pem bagian dan cam puran m elalui proses perubahan dari belum
m am pu menjadi m am pu pada jangka w akt u t ert ent u sebagai hasil dari pengalam annya yang secara akadem ik diw ujudkan dalam bent uk
penilaian angka oleh guru.
Fakt or-fakt or prest asi belajar m enurut Slam et o 2010adalah sebagai berikut :
1. Fakt or int ernal m eliput i fakt or jasm aniah yang t erdiri dari
kesehat an dan cacat t ubuh dan fakt or psikologis yang t erdiri dari int eligensi, perhat ian, minat , bakat , m ot if, kem at angan, dan
kesiapan, fakt or kelelahan yang t erdiri dari kelelahan jasm ani dan rohani.
2. Fakt or ekst ernal ant ara lain fakt or keluarga, fakt or sekolah yang
t erdiri dari m et ode m engajar, kurikulum , relasi guru dengan sisw a, relasi sisw a dengan sisw a, disiplin sekolah, alat pengajaran m edia,
w akt u sekolah, st andar pelajaran diat as ukuran, keadaan gedung, m et ode belajar, dan t ugas rum ah, fakt or m asyarakat .
c. Prestasi Belajar M atematika
M enurut Johnson dan M yklebust dalan M ulyono Abdurrahm an, 2003 m at em at ika adalah bahasa sim bolis yang fungsi prakt isnya unt uk
m engekspresikan hubungan-hubungan kuant it at if dan keruangan, sedangkan fungsi t eoritisnya adalah unt uk mem udahkan berpikir.
Lerner dalam M ulyono Abdurrahm an, 2003, m engem ukakan bahw a m at em at ika di sam ping sebagai bahasa sim bolis juga m erupakan
bahasa universal yang m em ungkinkan m anusia m emikirkan, m encat at , dan m engkom unikasikan ide mengenai elem en dan kuant it as.
Pengert ian m at emat ika m enurut Bell dalam H. Veit hzal Rivai, 2000 m enyat akan bahw a m at em at ika adalah ilmu t ent ang lagika
m engenai bent uk, susunan, besaran, dan konsep-konsep berhubungan lainnya yang jum lahnya banyak. Sedangkan m enurut Heckhausen
dalam H. Veit hzal Rivai, 2000 m engungkapkan bahw a m at em at ika dikenal sebagai him punan dan subsist em yang m asing-m asing dapat
m em iliki st rukt ur sendiri-sendiri.
M at em at ika adalah suat u sist em yang dapat berdiri sendiri t et api dapat pula m enjadi subsist em unt uk sist em at au suat u sist em
lain M enurut Alfred dalam H. Veit hzal Rivai, 2000. Oleh karena it u, banyak m at eri pelajaran m atem at ika yang m em erlukan penget ahuan
prasyarat unt uk dapat m em pelajarinya. Dit am bahkan pula, m at em at ika m erupakan pelajaran yang banyak m enggunakan sim bol yang
dilakukan sesuai at uran-at uran yang t elah dit ent ukan, sehingga unt uk m em pelajari m at em at ika perlu m enguasai hal-hal di at as secara past i
at au eksak.
Pengert ian-pengert ian di at as dapat diam bil kesim pulan bahw a m at em at ika adalah bahasa sim bolis unt uk m engekspresikan hubungan-
hubungan kuant it at if dan keruangan, yang m em udahkan set iap individu berpikir dalam m em ecahkan m asalah kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut lagi, m at em at ika pada dasarnya m erupakan pelajaran yang banyak m emerlukan pem usat an pem ikiran dan perhat ian unt uk
m engingat dan m engenal kem bali sem ua ide-ide at au konsep hubungan yang ada sert a at uran-at uran yang harus dipenuhi unt uk
m enguasai m at eri yang sedang dipelajari. Sehingga berdasarkan uraian di at as t ent ang prest asi belajar dan pengert ian m at em at ika m aka yang
dim aksud prest asi belajar m at em at ika adalah hasil yang t elah dicapai sisw a sebagai t anda at au sim bol keberhasilan dari usaha belajar hasil
akt ivit as belajar m at em at ika yang m eliput i pem usat an pem ikiran dan perhat ian unt uk m engingat dan m engenal kem bali sem ua ide-ide at au
konsep hubungan baik yang m enyangkut m at eri bilangan, aljabar, geom et ri dan pengukuran sert a st at ist ika dan peluang yang pada
dasarnya m enghasilkan perubahan, penget ahuan, pem aham an, ket eram pilan, nilai, dan dinyat akan dalam bent uk skor yang diperoleh
dari hasil t es m at em at ika yang diikut inya.
B. Penelitian yang Relevan
Pada penelit ian yang dilakukan Belina Prasti 2011 m engenai” hubungan ant ara konsep diri dengan prest asi belajar m at em at ika kelas VIII SM P N 2
Tengaran” m enghasilkan koefisien korelasi r = 0,489 dan signifikan 0,000 p 0,05. It u m enunjukkan bahw a ada hubungan posit if ant ara konsep diri dengan
prest asi belajar m at em at ika.
Nunik M iyat i 2010 yang m elakukan penelit ian pada sisw a kelas V SDN di gugusan m erbabu kecam at an ngablak kabupat en m agelang t ahun pelajaran
2009 2010 m enyim pulkan ada hubungan yang positif dan signifikan ant ara konsep diri dengan prest asi belajar sisw a dengan hasil r = 0,4777 dan p = 0,000
p 0,05. Dengan art i sem akin t inggi konsep diri yang dim iliki sisw a m aka sem akin t inggi pula prest asi belajar sisw a yang dapat diraih. Sebaliknya jika
konsep diri sisw a rendah m aka prest asi belajar sisw a pun juga sem akin rendah.
M enurut Suharm i 2005 berdasarkan analisis t ent ang hubungan ant ara konsep diri dengan prest asi belajar yang dilakukan m aka dapat disim pulkan
bahw a koefisien korelasi rho = 0,166 dengan signifikansi p = 0,193 0,050. Jadi t idak ada hubungan yang signifikan ant ara konsep diri dengan prest asi belajar
sisw a.
Begit u pula menurut M aria Pindi M unggul 2010 bahw a t idak ada hubungan yang signifikan ant ara konsep diri dengan prest asi belajar
m at em at ika sisw a kelas V SD gugus kanirogo kecam at an t ingkir. Berdasarkan uraian di at as dapat dilihat bahw a sudah banyak dilakukan
penelit ian t ent ang hubungan ant ara konsep diri dengan prest asi belajar,