Dimensi Konsep Diri Harga Diri Self Esteem

Orang yang responsif t erhadap pujian, w alaupun ia m ungkin berpura-pura m enghindari pujian, ia t idak dapat m enyem bunyikan ant usiasm enya pada w akt u m enerim a pujian. Bersam aan dengan kesenangannya t erhadap pujian, m erekapun akan selalu mengeluh, m encela at au m erem ehkan apapun dan siapapun. M ereka t idak pandai dan t idak sanggup m engungkapkan penghargaan at au pengakuan pada kelebihan orang lain. Selanjut nya orang yang m erasa t idak disenangi oleh orang lain m aka ia merasa t idak diperhat ikan, karena it ulah ia bereaksi pada orang lain sebagai m usuh, sehingga t idak dapat m elahirkan kehangat an dan keakraban persahabat an, berart i individu t ersebut m erasa rendah diri at au bahkan berperilaku yang tidak disenangi, cont ohnya m em benci, m encela at au bahkan yang m elibat kan fisik yait u m engajak berkelahi berm usuhan. Begit u pula orang yang bersikap pesimis, ia m enjadi enggan unt uk bersaing dengan orang lain dalam m em buat prest asi. Ia akan menganggap t idak akan berdaya m elaw an persaingan yang m erugikan dirinya.

e. Dimensi Konsep Diri

Konsep diri mem iliki dua dim esi pokok m enurut William H. Fit t s dalam Agustiani, 2006, yait u pert am a dim ensi Int ernal yang t erdiri dari diri ident it as ident it y self, diri Pelaku behavioral self dan diri penerim a penilai judging self. Kedua dim ensi ekst ernal yang m eliput i diri fisik psysical self, diri et ik-m oral moral-et hical self, diri pribadi personal self, diri keluarga family self, dan diri sosial social self. Dim ensi int ernal at au yang disebut juga kerangka acuan int ernal int ernal frame of reference adalah penilaian yang dilakukan individu yakni penilaian yang dilakukan individu t erhadap dirinya sendiri berdasarkan dunia di dalam dirinya. Diri ident it as ident it y self m erupakan aspek yang paling mendasar pada konsep diri dan m engacu pada pert anyaan, “ siapakah saya?” Dalam pert anyaan t ersebut t ercakup label-label dan sim bol-sim bol yang diberikan pada diri self oleh individu-individu yang bersangkut an unt uk m enggam barkan dirinya dan m em bangun ident it asnya, misalnya “ Saya It a” , kem udian dengan bert am bahnya usia dan int eraksi dengan lingkungannya, penget ahuan t ent ang dirinya juga bert am bah, sehingga ia dapat m elengkapi ket erangan t ent ang dirinya dengan hal-hal yang lebih kom pleks, seperti “ Saya pint ar t et api saya t erlalu gem uk” dan sebagaianya. Selanjut nya diri pelaku behavioral self merupakan presepsi individu t ent ang t ingkah lakunya, yang berisikan segala kesadaran m engenai “ apa yang dilakukan oleh dirinya” . Selain it u bagian ini berkait an erat dengan diri ident it as. Diri yang kuat akan m enunjukkan adanya keserasian ant ara diri ident it as dengan diri pelakunya, sehingga ia dapat mengenali dan menerim a, baik diri sebagai ident it as m aupun diri sebagai pelaku. Dim ensi int ernal yang t erakhir adalah diri penerim a penilai judging self. Diri penilai berfungsi sebagai pengam at , penent u st andar, dan evaluat or. Kedudukannya adalah sebagai perant ara m ediat or ant ara diri ident it as dan diri pelaku. M anusia cenderung m em berikan penilaian t erhadap apa yang dipersepsikannya. Oleh karena it u, lebel-label yang dikenakan pada dirinya bukanlah sem at a- m at a m enggam barkan dirinya, t et api juga sarat dengan nilai-nilai. Selanjut nya, penilaian ini lebih berperan dalam m enent ukan t indakan yang akan dit am pilkannya. Diri penilai m enent ukan kepuasan seseorang akan diriya at au seberapa jauh seseorang menerima dirinya. Keput usan diri yang rendah akan m enim bulkan harga diri self est eem yang rendah pula dan akan m engem bangkan ketidakpercayaan yang m endasar pada dirinya. Sebaliknya, bagi individu yang m emiliki kepuasan diri yang t inggi, kesadaran dirinya lebih realist is, sehingga lebih m em ungkinkan individu yang bersangkut an unt uk m elupakan keadaan dirinya dan m em fokuskan energi sert a perhatiannya ke luar dirinya dan pada akhirnya dapat berfungsi lebih konst rukt if. Diri sebagai penilai erat kait annya dengan harga diri self est eem, karena sesungguhnya kecenderungan evaluasi diri ini t idak saja hanya m erupakan kom ponen ut am a dari persepsi diri, m elainkan juga m erupakan kom ponen ut am a pem bent ukan harga diri. Penghargaan diri pada dasarnya didapat dari 2 dua sum ber ut am a, yait u 1 dari diri sendiri dan 2 dari orang lain. Penghargaan diperoleh bila individu berhasil m encapai t ujuan-t ujuan dari nilai-nilai t ert ent u, t ujuan, nilai dan st andar ini dapat berasal dari int ernal, ekst ernal m aupun keduanya. Um um nya, nilai-nilai dan t ujuan-t ujuan pada m ulanya dim asukkan oleh orang lain. Penghargaan hanya akan didapat m elalui pem enuhan t unt uan dan harapan orang lain. Nam un, pada saat diri sebagai pelaku t elah berhubungan dengan t ingkah laku akt ualisasi diri, m aka penghargaan juga dapat berasal dari diri individu it u sendiri. Oleh karena it u, w alaupun harga diri self est eem m erupakan hal yang m endasar unt uk akt ualisasi diri, akt ualisasi diri juga pent ing unt uk harga diri. Penjelasan m engenai ket iga bagian dari dim ensi int ernal, m em perlihat kan bahw a m asing-masing m em punyai fungsi yang berbeda, nam un saling melengkapi, berint eraksi dan m em bent uk suat u diri self sert a konsep diri self concept secara ut uh dan m enyeluruh. Dim ensi yang kedua adalah dimensi Ekst ernal. Dim ensi ekst ernal ini, individu m enilai dirinya m elalui hubungan dan akt ivit as sosialnya, nilai-nilai yang dianut nya, sert a hal-hal lain di luar dirinya. Dim ensi ini m erupakan suat u hal yang luas, m isalnya diri yang berkait an dengan sekolah, organisasi, agam a dan sebagainya. Nam un, dim ensi yang dikem ukakan oleh Fit t s adalah dimensi ekst ernal yang bersifat um um bagi sem ua orang. Diri fisik psysical self m enyangkut persepsi seseorang t erhadap keadaan dirinya secara fisik. Dalam hal ini t erlihat persepsi seseorang m engenai kesehat an dirinya, penam pilan dirinya cant ik, jelek, m enarik, t idak m enarik dan keadaan t ubuhnya t inggi, pendek, gem uk, kurus. Diri et ik-m oral moral-et hical self m erupakan persepsi seseorang t erhadap dirinya dilihat dari st andar pert im bangan nilai m oral dan et ika. Hal ini menyangkut persepsi seseorang m engenai hubungan dengan Tuhan, kepuasan seseorang akan kehidupan keagam aannya dan nilai-nilai m oral yang dipegangnya, yang m eliput i bat asan baik dan buruk. Diri pribadi personal self m erupakan perasaan at au persepsi seseorang t ent ang keadaan pribadinya. Hal ini t idak dipengaruhi oleh kondisi fisik at au hubungan dengan orang lain, t et api dipengaruhi oleh sejauh m ana individu m erasa puas t erhadap pribadinya at au sejauh m ana ia m erasa dirinya sebagai pribadi yang t epat . Diri keluarga family self menunjukkan perasaan dan harga diri seseorang dalam kedudukannya sebagai anggot a keluarga. Bagian ini m enunjukkan seberapa jauh seseorang m erasa adekuat t erhadap dirinya sebagai anggot a keluarga, sert a t erhadap peran m aupun fungsi yang dijalankannya sebagai anggot a dari suat u keluarga. Dan yang t erakhir adalah Diri Sosial social self bagian ini m erupakan penilaian t erhadap int eraksi dirinya dengan orang lain m aupun lingkungan di sekit ar. Pem bent ukan penilaian individu t erhadap bagian-bagian dirinya dalam dimensi ekst ernal ini dapat dipengaruhi oleh penilaian dan int eraksinya dengan orang lain. Seseorang t idak dapat begit u saja m enilai bahw a ia m emiliki sifat yang baik t anpa adanya reaksi dari orang lain yang m em perlihat kan bahw a secara fisik ia m emang m enarik. Dem ikian pula seseorang t idak dapat m engat akan bahw a ia m em iliki diri pribadi yang baik t anpa adanya t anggapan at au reaksi orang lain di sekit arnya yang m enunjukkan bahw a ia m em ang memiliki pribadi yang baik.

f. Konsep Diri dan Pembelajaran M atematika

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Skim Persamaan Garis Lurus Siswa Kelas VIII SMP Kristen 2 Salatiga T1 202012055 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga T1 202009078 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga T1 202009078 BAB IV

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga T1 202009078 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif pada Siswa Kelas VIII SMP Masehi T1 132010001 BAB II

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tingkat Kemandirian Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Stella Matutina Salatiga T1 202009010 BAB II

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemahaman Konsep Fungsi pada Siswa SMP Negeri 01 (RSBI) Salatiga T1 202008089 BAB II

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pola Asuh Permissive Indulgent Orang Tua dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngablak T1 202008030 BAB II

0 0 11