13 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 1 poin 8, PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan pasal 42, dan
Peraturan Mendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana SDMI.
Menurut Arikunto 2009; Atmodiwirio 2000; Bafadal 2008; Rohiat 2009 dan Suryosubroto 2005, manajemen
sarana prasarana pendidikan adalah kegiatan perencanaan, pemanfaatan, penghapusan dan pertanggung jawaban
seluruh perlengkapan dan fasilitas yang dipergunakan secara langsung maupun tidak langsung untuk menunjang proses
pendidikan, khususnya proses belajar mengajar bagi terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien.
2.2.1 Perencanaan Sarana Prasarana Pendidikan
Perencanaan merupakan
kegiatan untuk
menggambarkan hal-hal sebelumnya yang akan dikerjakan kemudian dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan dan untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya. Perencanaan sarana prasarana pendidikan adalah mengidentifikasi dan
menentukan rancangan pembelian kebutuhan sarana prasarana pendidikan serta mengadakan sarana prasarana
pendidikan Arikunto, 2009; Sudjana, 2002; Terry, 2005. Pengadaan sarana dan prasarana bisa dilakukan dengan
bantuan biaya dari pemerintah, SPP atau uang komite, dan dari lembaga lain, perusahaan, atau masyarakat yang peduli
terhadap pendidikan atau sponsor Dwiantara, 2004.
14
2.2.2 Pemanfaatan Sarana Prasarana Pendidikan
Pemanfaatan sarana prasarana pendidikan adalah penggunaan, penataan, pemeliharaan pemeliharaan terencana
dan pemeliharaan
tidak terencana,
penyimpanan dan
inventarisasi sarana prasarana pendidikan yang diperlukan untuk mempertahankan dan menjaga sarana prasarana
pendidikan tetap berada dalam kondisi yang aman, untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien Assauri,
2008; Bafadal, 2008; Corder, 1988; Dharma, 2007; Departemen Pendidikan Nasional, 2003; Kasan, 2006;
O’Connor, 2002; Suryosubroto, 2005.
2.2.3 Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Arikunto 2009 dan Bafadal 2008 mengatakan bahwa penghapusan sarana dan prasarana pendidikan adalah
kegiatan meniadakan sarana dan prasarana pendidikan yang sudah memenuhi syarat untuk ditiadakan dari daftar
inventaris sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 pada sekolah negeri dan
sesuai dengan peraturan yayasan setempat pada sekolah swasta yang dilakukan oleh panitia yang bertugas meneliti,
menilai barang-barang yang dihapuskan dengan cara melelang atau memusnahkannya dengan tujuan mencegah
atau sekurang-kurangnya
membatasi kerugian
atau pemborosan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang
kondisinya semakin buruk, berlebihan atau rusak dan sudah tidak dapat digunakan lagi, meringankan beban kerja
pelaksanaan inventaris,
membebaskan ruangan
dari penumpukan barang-barang yang tidak dipergunakan lagi,
membebaskan barang dari tanggung jawab pengurusan kerja.
15
2.2.4 Pertanggung jawaban Sarana dan Prasarana Pendidikan