Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
                                                                                120
2. Kompetensi Menjahit Blazer Menggunakan Metode Pemberian Tugas dengan Bimbingan Guru pada Siswa Kelas XI SMKN 4 Yogyakarta
Ditinjau  dari  hasil  pengamatan  aktivitas  siswa  diketahui  bahwa dalam penerapan metode pemberian tugas dengan bimbingan guru, dari 32
siswa,  menunjukkan  aktivitas  yang  bagus,  aktivitas  yang  mengarah pada kerja keras yang tinggi ditunjukkan oleh 18 siswa, kerja keras yang cukup
11  siswa  dan  kerja  keras  yang  sedang 3  siswa.  Aktivitas  yang  mengarah pada  kemandirian  yang  tinggi,  ditunjukkan  oleh  16  siswa,  kemandirian
cukup  16  siswa  dan  kemandirian  sedang tidak  ada.  Aktivitas  yang mengarah  pada perilaku  tanggung jawab  yang tinggi  ditunjukkan  oleh  13
siswa dan perilaku tanggung jawab cukup 17 siswa dan perilaku tanggung jawab sedang 2 siswa.
Hasil  penilaian unjuk  kerja  menjahit  blazer  pada  kelas  eksprimen diperoleh nilai tertinggi sebesar 85,4 dan nilai terendah sebesar 77,1. Rata
rata kelas 81,02, modus nilai yang sering muncul  81,5 dan median 81,5. Nilai terendah siswa berada diatas kriteria ketuntasan minimal KKM dan
angka yang sering muncul modus sebesar 81,5, dapat disimpulkan bahwa nilai yang didapat siswa sudah cukup  bagus, Hal ini menunjukkan  bahwa
penerapan  metode  pemberian  tugas  tanpa  bimbingan  guru  dapat mengoptimalkan nilai pada unjuk kerja menjahit blazer.
Hasil penilaian kognitif siswa pada kelas eksperimen, diperoleh nilai tertinggi 100, nilai terendah 80, median 85, modus 85 dan rerata 86,8, dari
32  siswa,  yang  mendapat  nilai  tertinggi  100  sebanyak  4  siswa  12,5, yang mendapat nilai 95 sebanyak 2 siswa 6,3, yang mendapat nilai 90
121 sebanyak  5  siswa  56,3,  yang  mendapat  nilai  85  sebanyak  12  siswa
37,5 dan  yang  mendapat  nilai terendah  80 sebanyak 9 siswa  28,1. Dengan melihat hasil nilai kognitif, dapat disimpulkan bahwa pemahaman
materi  siswa  dalam  menjahit  blazer  sudah  cukup  bagus,  karena  sebagian siswa mampu menjawab pertanyaan atau soal yang diberikan.
Hasil  kompetensi  menjahit  blazer  pada  kelas  eksperimen,  dari  32 siswa  telah  mendapatkan  nilai  diatas  kriteria  ketuntasan  minimal.  Nilai
tertinggi  sebesar  91,2,  nilai  terendah  79,1,  rerata  kelas  83,8,  modus 82,1 dan  median  83.  Siswa  yang  meraih  nilai  kategori  baik  sekali  sebanyak  1
siswa  3,2,  siswa  yang  meraih  nilai  dengan  kategori  baik  sebanyak  5 siswa  15,6,  siswa  yang  meraih  nilai  dengan  kategori  lebih  dari  cukup
sebanyak 22 siswa  68,7, dan siswa  yang meraih  nilai dengan kategori cukup sebanyak 4 siswa 12,5.
Hasil kompetensi siswa pada kelas eksperimen, berada pada kategori lebih dari cukup. Hal ini menyatakan bahwa bimbingan guru bukanlah satu
satunya  faktor  yang  dapat  mempengaruhi  hasil  kompetensi  siswa.  Faktor lain  yang  juga  mempengaruhi  dalam  pencapaian  kompetensi  siswa
diantaranya  faktor  sarana  prasarana,  tingkat  kemampuan  siswa  dalam menerima  pelajaran,  lingkungan  yang  kondusif  dan  lain  sebagainya.
Meskipun  demikian,  bimbingan  guru  yang  diberikan  pada  kelas eksperimen  telah  mampu  meningkatkan  hasil  kompetensi  menjahit blazer
siswa  kelas  XI  di  SMK  Negeri  4  Yogyakarta.  Hasil  kompetensi  dengan bimbingan  guru  akan  lebih  optimal,  jika  didukung  dengan  fasilitas  yang
122 memadai,  tingkat  kemampuan  siswa  yang  baik  serta  lingkungan  yang
kondusif.
3. Pengaruh  Metode  Pemberian  Tugas  dengan  Bimbingan  Guru Terhadap  Kompetensi  Menjahit  Blazer  Siswa  Kelas  XI  SMKN  4
Yogyakarta Hasil kompetensi menjahit blazer pada kelas eksperimen kelas yang
menerapkan metode pemberian tugas dengan bimbingan guru lebih tinggi dibandingkan  hasil  kompetensi  menjahit  blazer  pada  kelas  kontrol  kelas
yang  menerapkan  metode  pemberian  tugas  tanpa  bimbingan  guru. Penerapan  metode  pemberian  tugas  dengan  bimbingan  guru  dapat
memberikan  perbedaan  hasil yang  signifikan  pada  kompetensi  menjahit blazer  pada  siswa  kelas  XI  di  SMKN  4  Yogyakarta,  baik  dari  aspek
pengamatan aktivitas siswa, aspek kognitif maupun aspek psikomotornya. Hasil  pengamatan aktivitas siswa  menunjukkan adanya peningkatan
aktivitas  siswa  akibat  dari  penggunaan  metode  pemberian  tugas  dengan bimbingan  guru. Hasil  nilai  kognitif  siswa,  menunjukkan  peningkatan
pemahaman  mengenai  materi  menjahit  blazer  pada  kelas  yang  dibimbing guru  lebih  baik  dari  pada  tidak  dibimbing. Hasil  penilaian  unjuk  kerja,
menunjukkan,  kinerja  dalam  proses  menjahit  blazer  pada  kelas  yang dibimbing guru lebih baik dari pada tidak dibimbing.
Melihat  perolehan  hasil  kompetensi  menjahit  blazer  pada  kelas eksperimen  lebih  besar  dari  pada  perolehan  hasil  kompetensi menjahit
blazer pada kelas kontrol, maka berdasarkan hasil uji-t diketahui besarnya t
hitung
lebih besar dari  nilai t
tabel
7,3611,695, maka  H0 ditolak dan Ha
123 diterima dan  dapat  disimpulkan  bahwa metode  pemberian  tugas  dengan
bimbingan  guru mempunyai pengaruh  terhadap  kompetensi  menjahit blazer siswa kelas XI di SMK Negeri Yogyakarta.
4. Pelaksanaan  Proses  pembelajaran  menjahit  bazer  menggunakan metode pemberian tugas dengan bimbingan guru pada siswa kelas XI
SMK N 4 Yogyakarta. Berdasarkan  hasil  observasi  proses  pembelajaran  menjahit  blazer
pada  kelas  XI  yang  menerapkan  metode  pemberian  tugas  dengan bimbingan guru 100 terlaksana dengan baik. Dalam proses pembelajaran
guru tidak hanya memberikan tugas tetapi juga memberi bimbingan secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Guru selalu membantu dan
menanyakan kesulitan dalam menjahit blazer. Guru melakukan bimbingan secara  menyeluruh  kepada  semua  siswa,  dengan  berkeliling  mengecek
pekerjaan  setiap  siswa.  Interaksi  guru  dengan  siswa  terjalin  sangat  baik sehingga keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran menjadi meningkat.
124