Subjek Penelitian dan Objek Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

42 tentang keadaan yang ada. Selain itu, Robert K. Yin 2006: 13 mengemukakan kelebihan jenis penelitian studi kasus adalah pertanyaan penelitian “bagaimana” dan “mengapa” dalam studi kasus akan diarahkan ke serangkaian peristiwa kontemporer, di mana penelitiannya hanya memiliki peluang kecil sekali atau tidak mempunyai peluang sama sekali untuk melakukan kontrol atau perlakuan terhadap peristiwa tersebut. Sejalan dengan pendapat tersebut, peneliti menegaskan bahwa penelitian kualitatif studi kasus tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel yang diteliti, melainkan berusaha mengambil makna, memperoleh pemahaman mendalam, dan menggambarkan suatu kondisi apa adanya melaui deskripsi. Satu-satunya perlakuan yang diberikan hanyalah peneliti itu sendiri, dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian

Tohirin 2012: 68 menjelaskan bahwa penelitian kualitatif khususnya studi kasus, jarang menggunakan sampel besar dan cenderung menggunakan penarikan sampel secara purposive, yaitu penarikan sampel bertujuan. Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek didasarkan atas suatu tujuan. Subjek utama key informan dalam penelitian ini adalah guru kelas V SD Negeri Widoro dengan inisial SN. Tujuan pemilihan guru kelas V SD Widoro Ibu SN sebagai subjek penelitian adalah sebagai berikut. 1. Guru kelas V SD N Widoro masih aktif mengajar saat diadakan penelitian. 2. Guru kelas V SD N Widoro mempunyai pengalaman yang lama dalam mengajar dan mendidik siswa, yaitu selama 36 tahun. 43 3. Guru kelas V SD N Widoro dianggap paling mengetahui potensi dan karakter semua siswa, termasuk siswa berkebutuhan khusus di kelas tersebut. Peneliti juga memilih kepala sekolah dan siswa kelas V SD N Widoro sebagai informan untuk mendukung data yang diperoleh dari subjek penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah informasi yang akan diketahui dari subjek penelitian, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Upaya guru dalam implementasi pendidikan karakter melalui pembelajaran. 2. Upaya guru dalam implementasi pendidikan karakter melalui keteladanan. 3. Upaya guru dalam implementasi pendidikan karakter melalui penguatan. 4. Upaya guru dalam implementasi pendidikan karakter melalui pembiasaan.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Widoro yang terletak di Pereng, desa Sendangsari, kecamatan Pengasih, kabupaten Kulon Progo. Adapun spesifikasi kelas yang akan digunakan untuk penelitian adalah kelas lima. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada alasan sebagai berikut. 1. Lokasi penelitian belum pernah digunakan untuk penelitian, khususnya mengenai implementasi pendidikan karakter pada kelas inklusi. 2. Kepala sekolah berkomitmen dan berupaya untuk menerapkan pendidikan karakter dengan sebaik mungkin di SD N Widoro. 3. SD N Widoro merupakan sekolah dasar penyelenggara inklusi sehingga dapat dijadikan sarana efektif untuk mengimplementasikan pendidikan karakter. Penelitian dikhususkan di kelas V karena terdapat siswa 44 berkebutuhan khusus paling beragam di kelas tersebut, di antaranya siswa dengan gangguan penglihatan, tunagrahita, dan tunadaksa. Prosedur dalam memasuki lapangan penelitian ini, pada awalnya peneliti memilih lokasi sekolah yang merupakan SD inklusi. Kemudian peneliti melakukan observasi dan wawancara mengenai keberadaan siswa berkebutuhan khusus di sekolah tersebut. Peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di SD Negeri Widoro di kecamatan Pengasih, kabupaten Kulon Progo. Setelah itu peneliti melakukan observasi dan wawancara lebih lanjut dengan kepala sekolah untuk memperoleh gambaran awal. Peneliti memperoleh informasi bahwa terdapat 12 siswa berkebutuhan khusus di SD N Widoro di antaranya adalah slow learner, tunagrahita, tunadaksa, siswa dengan gangguan pendengaran, dan siswa dengan gangguan penglihatan. Keberadaannya tersebar di semua kelas dari kelas satu hingga lima. Akan tetapi, anak berkebutuhan khusus yang beragam ada di kelas V yang meliputi siswa tunadaksa, tunagrahita, dan siswa dengan gangguan penglihatan. Lebih lanjut, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V dan mendapatkan informasi bahwa siswa berkebutuhan khusus menambah keragaman yang ada di kelas V. Siswa bisa belajar berbaur dengan temannya yang beragam. Namun, ada beberapa siswa yang tampak belum nyaman dengan keberadaan temannya yang berkebutuhan khusus. Akhirnya peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di kelas V SD N Widoro dengan subjek penelitian Ibu SN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2015, setelah peneliti memperoleh izin penelitian. 45

D. Teknik Pengumpulan Data